Dijodohkan Dengan Senior Kejam?
Hi! Aku Rin Ayu Pramana, dulunya aku adalah seorang anak CEO kaya dari Bogor... Ya dulu, sekarang perusahaan papaku sudah gulung tikar, hingga kami harus pindah ke Jakarta.
Kata papaku di Jakarta ada seorang Pengusaha yang mau memberikan dana usaha untuk menghidupkan kembali perusahan keluarga kami, tapi aku tak tau siapa dia, lalu apakah mungkin dia mau memberikan nya dengan percuma?
Sekarang aku dan keluargaku sudah tinggal di Jakarta, setelah lulus SMA aku pun terpaksa untuk kuliah disini, padahal aku sudah sepakat dengan sahabat-sahabatku untuk kuliah di tempat yang sama.
Berbaur dengan tempat yang baru bukanlah hal sulit untuk ku, aku dapat berbaur dengan mudah, bahkan dimana pun itu. Hanya saja aku takut jika mendapatkan dosen, atau senior yang menjengkelkan di universitas baru ku nanti, terlebih lagi aku tidak akan langsung memiliki teman disana bukan?
......................
"Rin maafkan papa ya, kamu harus kuliah di tempat yang tidak kamu inginkan," ucap pak Pramana ayah Rin.
"Ya tidak apa-apa pa, tapi sebenarnya siapa sih orang yang katanya mau memberikan dana usaha ke kita? Apakah dia memberikan sebuah syarat?" ucap Rin yang masih penasaran
"Ada sayang, tapi sebaiknya kamu tidak perlu tau dulu ya, nanti kamu pasti akan tau juga," balas Pak Pramana.
Rin yang masih penasaran itu pun terpaksa memendam rasa penasarannya, kemudian dia melanjutkan sarapan nya, dan karena ini adalah hari pertama dia kuliah, setelah selesai sarapan Rin langsung bergegas untuk berangkat ke universitas nya agar tidak terlambat.
Sebenarnya Rin masuk kuliah sedikit terlambat dari hari yang seharusnya, itu semua karena masih banyaknya urusan yang harus dia selesaikan di Bogor.
Rin telat masuk beberapa hari hingga akhirnya dia tidak mengikuti Ospek di kuliah nya tersebut, hal ini membuat salah satu panitia penyelenggara Ospek kesal, karena Rin tidak masuk di hari pertama bahkan sampai ospek selesai.
......................
Rin menyelesaikan kelas nya dengan baik-baik saja, bahkan keahlian berkomunikasinya yang baik itu membuat Rin sudah memiliki teman walau belum terlalu dekat.
Lalu saat Rin ingin pergi ke kantin ada segerombolan pria dengan satu wanita diantara mereka menghadang jalan Rin.
"Maaf ada apa ya?" tanya Rin sopan karena dia tau sebagai mahasiswi baru dia harus bisa menjaga sikap, apalagi jika itu adalah seniornya.
"Loh gk tau siapa kita? Ya jelaslah! Loh mahasiswi baru yang gak masuk di hari pertama itu kan? Bahkan loh gak ikut ospek sama sekali," ucap seorang wanita yang ada di gerombolan pria itu.
Dengan suara cempreng dan gaya mentel nya, sebenarnya Rin ingin tertawa dan mengatakan "Dasar pick me," tapi dari kata-kata si wanita itu Rin tau bahwa dia adalah seniornya, sehingga Rin menahan dirinya untuk mengatakan hal tersebut.
"Maaf kak, saya waktu itu tidak masuk karena masih ada urusan di Bogor. Saya juga sudah izin secara resmi ke kampus ini, kampus ini mengizinkan saya, dan kampus ini pun mengatakan saya tidak perlu mengikuti Ospek ulang," balas Rin masih secara sopan.
Wanita tersebut diam, tapi salah seorang pria yang ada disampingnya membuka suara. Jujur, wajah pria itu adalah tipe ideal Rin.
"Luh baru izin sama universitas, belum ke gue. Jadi gue mau luh patuhi perintah gue!" ucap cowok itu datar, tapi terdengar cool dan tegas
"Maaf tapi kakak siapa ya? Emangnya kakak ada hak apa buat memerintah aku?" balas Rin yang mulai kesal.
"Rin jaga mulut loh!" ucap seorang wanita secara tiba-tiba yang kemudian dia langsung menarik tangan Rin untuk menjauh dari para senior itu.
Dan ternyata wanita itu adalah Gita, teman satu jurusan nya Rin yang baru saja dia kenal hari ini.
"Emangnya dia siapa sih Git? Kok dia mau semena-mena gitu sama gue? Dia pikir gue gk bakal ngelawan gitu?" ucap Rin dengan kesal
"Gue yakin kalau luh tau siapa dia luh gk bakal mau ngelawan dia!" balas Gita dan membuat Rin semakin bingung.
"Dia itu kak Raditya Angga Surya, anak dari Pak Surya pemilik saham terbesar di Universitas ini, dan kalau loh cari masalah sama kak Radit, loh sama aja cari masalah sama satu sekolah ini, bahkan termasuk dosen yang ada disini! Dan kalau itu semua udah terjadi gue jamin masa-masa indah loh di kuliah akan pudar," lanjut Gita menjelaskan.
"Apa?! Jadi sekarang nasib gue gimana Git?" ucap Rin dengan wajah yang mulai panik.
"Saran gue sih sebaiknya loh minta maaf sama kak Radit, terus luh turutin aja kemauannya," jawab Gita
"Tapi kalau gue malah di bully gimana dong? Temenin gue ya Gita buat minta maaf," ucap Rin memelas dengan muka sok polosnya
"Aduh Rin, maaf banget nih. Kalau masalah lain sih gue bisa bantu, apalagi luh teman baru gue, tapi kalau ini? Aduh Rin sorry gue juga takut," balas Gita lalu berlalu pergi meninggalkan Rin
Saat Rin yang ditinggalkan Gita masih bingung dan termenung, tiba-tiba suara datar yang pernah dia dengar sebelumnya kembali berbicara.
"Udah cukup diskusinya?" Ucap suara itu. Rin yang terkejut pun langsung berbalik dan melihat bahwa Radit lah yang berada di belakangnya, tapi kali ini Radit sendiri.
"Ahhh... I–itu, a–anu kak," ucap Rin yang panik dengan nada bicara yang sudah gugup.
"Kak Radit aku benar-benar minta maaf karena gk tau siapa kakak, dan bahkan aku sempat ngelawan kakak, aku bener-bener gk tau kak, a-aku mau kok nurutin perintah kakak selagi itu masih bisa aku lakuin." Rin berbicara dengan cepat dan bergetar, bahkan dia tak berani untuk menatap Radit sama sekali.
"Luh udah tau nama gue? Dari siapa?"
"Teman kak..."
"Hmm... Oke, gue bakal maafin luh, tapi setelah luh jadi babu gue selama seminggu ini, luh harus ikutin semua hal yang gue suruh apapun itu! Sebelum, dan sesudah kelas di mulai loh harus temui gue!" Ucap Radit dengan dinginnya.
"Seminggu kak? Tapi bukannya Ospek cuma 2 hari ya? Kok saya dihukum seminggu?" Balas Rin dengan sedikit kesal.
"Luh mau ngelawan? Ingat luh dihukum bukan di Ospek! Kalau luh gk setuju gue bakal—" Ucapan Radit langsung terpotong oleh Rin yang dengan cepat mengatakan setuju, karena Rin takut jika kata-kata yang tak menyenangkan keluar lagi dari mulut si senior kejam itu.
Setelah itu Radit pun pergi meninggalkan Rin, segera Rin kembali ke kelasnya karena pelajaran selanjutnya akan segera dimulai. Sesampainya di kelas, Gita langsung menanyakan kepada Rin tentang kelanjutan masalahnya.
"Jadi gimana Rin nasib loh sama kak Radit?" tanya Gita menghampiri dengan wajah penasaran nya.
"Luh tega ya Gita tinggalin gue sendiri! Luh tahu nggak tadi gue udah panas dingin banget ngomong sama Kak Radit, coba aja ya gue bisa ngelawan udah gue penyek-penyek in itu mukanya," balas Rin yang sangat kesal.
"Hehe sorry ... Udah deh luh jangan ngedumel lagi, nanti ada yang cepu loh!" ucap Gita menakut-nakuti, Rin yang mendengar itu pun langsung terdiam karena takut terkena masalah yang lebih besar lagi.
Hari pertama kuliah Rin pun dilewati dengan cukup tidak menyenangkan, terlebih lagi besok dia harus siap untuk menjadi babu sih senior kejamnya itu.
Sesampainya di rumah Rin menceritakan hal yang tak menyenangkan ini kepada papanya, namun ketika mendengar nama Raditya Angga Surya sedikit senyum melintas di wajah papa Rin, ada apa sebenarnya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
𝐙⃝🦜ZifeiKangBully🌹🍅
pertemuan yg tdk menyenangkan
2023-07-11
2
Liu Zhi
ah nyebelin banget dah
2023-04-19
0
Liu Zhi
heh nyebelin banget
2023-04-19
0