“ Gimana? Udah hotel tour tadi dengan Risna? “ Tanya Pak Nando
“ sudah pak, tadi juga sempat bertemu dengan beberapa karyawan” jawab ku
“ Hotel secara umum sama aja ya, mungkin beda nya di karakter karyawan, beda daerah, beda karakter, tamu juga demikian, beda nge-treat nya tiap daerah, tapi untuk service sama saja, apa yang sudah kamu terapkan di hotel sebelumnya dan kamu nilai itu baik, kamu boleh share disini dengan teman-teman untuk masukan kita semua”
“ Baik Pak,, mohon support nya”
Selanjutnya kami membicarakan tentang pembagian porsi kerja antara aku dan Pak Nando, dimana selanjutnya aku akan memegang operasional baik di receptionist dan operator. Sedangkan reservasi akan di handle langsung oleh beliau termasuk concierge. Beliau juga melimpahkan reportnya ke aku, karena beliau saat ini juga handle e-commerce jadi membutuhkan waktu lebih banyak di habiskan di depan computer.
Menurut ku Bos ku ini smart, untuk usia yang terpaut 2-3 tahun di atas ku, karir nya saat ini cukup moncer, dan jujurly, baik secara penampilan, kemampuan verbal, dia sangat hotelier dan guanteng. Dan tambahan informasi beliau single.
Dan sekarang aku standby membantu teman-teman di front desk, sesekali aku kebelakang untuk belajar membuat laporan –laporan yang di butuhkan.
Waktu nya makan siang.
Seperti biasa agar operasional tetap berjalan, makan siang karyawan dilakukan secara bergantian, menuju kantin, dan sebelumnya singgah ke office Risna,, untuk mengajak nya.
Saat masuk ke Kantin, seluruh mata tertuju kepada ku, dan sedikit ada bisikan-bisikan, walau aq tidak mendengarnya, aku bisa duga apasih yang mereka omongin hei hei,, itu assistant nya pak Nando yang baru..
“Ris…gabung sini Ris…”
“Sini aja Ris….”
“Kenalin teman nya Ris…”
Beberapa suara yang bersumber dari karyawan cowok terdengar. Bukan sombong, tetapi memang untuk wajah, aku memiliki paras yang cukup menjual, dengan kulit kuning langsat, mata besar, kaki panjang, hidung mancung, cukup menjual sehingga tanpa pengalaman saat melamar di hotel sebelumnya aku bisa langsung di terima di Receptionist.
Risna menunjuk dimana kami akan duduk. Di meja yang sudah di isi 3 orang dimana satu wanita dan dua lelaki.
“Kita nanti duduk disana ya, mereka anak accounting”
“Baik, ambil makan dulu”
Sambil makan Risna memperkenalkan si wanita sebagai General Cashier, yang dua orang laki laki sebagai receiving dan buyer. Mereka semua terlihat akrab dengan Risna, dan mereka juga ku putuskan untuk menjadi teman ku, karena menurut ku nyaman berada di dekat mereka. Diluar dugaan ku, Risna ternyata punya gaya tertawa yang khas, dan menggelegar, saat bercanda dengan teman-temannya tersebut.
Selesai makan, aku kembali ke kantor FO, dan mulai membantu teman-teman di Front Desk. Berbagi cerita juga pengalaman dengan mereka, dan mencari tau bagaimana karakter tamu di hotel ini.
Akhir nya jam kantor ku usai, Aku merencanakan pulang menggunakan ojek online lagi. Aku bersiap memebereskan meja kerja ku, dan berpamitan dengan teman-teman di office. Ku lihat pak Nando juga bersiap pulang.
“ Pulang Feb?” Ucap Pak Nando sambil berjalan menuju meja ku
“ Panggilnya Bian saja Pak, iya Pak, saya mau pulang dulu, masih mau belanja dulu sebentar, ada beberapa printilan yang mau di beli” jawab ku. Rencana nya aku mau singgah di toko buku membeli beberapa perlengkapan office untuk di meja ku, juga perlengkapan untuk di kamar ku, seperti hanger, juga keset kaki.
“ Kamu naik apa pulang? Bawa kendaraan? “
“ Gak pak, naik ojek onlie”
“ Bareng aku aja yuk, kamu mau cari apa?”
“ ngerepotin Pak, saya sendiri saja gak apa apa..”
“ Gpp, ganti baju kan? Aku tunggu di body checking ya…”
“ Baik Pak, terimakasih”
Pak Nando berjalan keluar kantor, dan aku menyusul dari belakang, menuju locker karyawan, mengganti pakaian, celana jeans panjang, t-shirt hitam, dan membuka cepolan Rabut. Hari ini karena mau pergi dengan Pak Nando aku hanya menjepit separoh rambut panjang ku, biar tetap terlihat cantik.
Sesampainya di body checking aku melihat Pak Nando sedang berbicara dengan seseorang yang tadi juga aq lihat di meja morning briefing, tapi jujurly walau sudah di perkenalkan, aku lupa Bapak itu namanya siapa.
Karena Pak Nando masih bicara, aq hanya berdiri diam di sisi beliau, dan aku melihat bolak balik si Bapak melirik ku dengan ujung matanya dari tas sampai kebawah, yang sedikit membuat tidak nyaman, Aku senyum, tetapi menggeser tubuh ku agak kebelakang Pak Nando. Pak Nando yang sepertinya juga menyadari itu, langsung mengakhiri obrolan dan menyampaikan kami akan pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Mom La - La
keren
2023-01-18
1