Kubuka mataku dengan perlahan, ku dapati diriku di atas ranjang rumah sakit. Kepalaku terasa amat sakit. Aku di perban di bagian kepala dan perutku.
Saat ini aku merasa kosong, aku... Tak mengingat apapun. Siapa aku, siapa keluargaku, dan di mana aku tinggal.
Aku merasa bingung, linglung, hampa, dan kosong. Aku berada di dalam ruangan untuk 2 pasien. Ada ranjang lain disisi ranjang ku. Hanya saja tertutup tirai pembatas. Aku bangun saat hari sudah malam.
Lalu seorang Dokter wanita masuk ke dalam ruangan dan kaget melihatku. Ia langsung menghampiriku dengan wajah kaget sekaligus senang.
"Wah! akhirnya kau siuman! setelah koma 3 Minggu, kau akhirnya siuman! aku sangat senang!" kata dokter itu.
"Apa.... kau yang merawat ku?" tanyaku.
"Benar sekali! aku adalah Park Layla! aku yang bertanggung jawab atas dirimu! Dokter yang cantik dan imut!" Katanya dengan penuh semangat.
"Sebenarnya.... apa yang terjadi padaku?" tanyaku.
"maksud dari pertanyaan mu itu.... kenapa kau bisa masuk rumah sakit ya!" Kata Dokter Layla membenarkan kata-kataku.
"I..iya!"
"Aku sih... ga tau gimana kamu bisa masuk rumah sakit, tapi.... saat baru keluar dari ambulance, seluruh tubuhmu basah kuyup. Di bagian perut dan kepalamu mengalami pendarahan. Tapi.... menurut hipotesis ku, kau... mencoba untuk bunuh diri!"
Kata Dokter itu.
"Bu...bunuh diri? tapi... kenapa?" tanyaku
"ya.... aku ga tau, karena bukan aku yang mau bunuh diri! emangnya.... kamu gak ingat?" Tanya Dokter Layla
"Namaku sendiri aja aku gak ingat! Apalagi alasan aku mau bunuh diri!" kataku.
"Ya ampun! kau terkena amnesia!" kat kak Layla.
"Amnesia?"
"Amnesia adalah kehilangan ingatan. Artinya kau tidak ingat namamu, keluargamu, rumahmu, dan lain-lain!" jelas kak Layla
"Sepertinya.... aku aku memang terkena Amnesia, aku tidak.... mengingat apapun!"
"Lagi pula... masuk akal juga kamu terkena Amnesia. Karena kepalamu terbentur amat keras," Kata kak Layla.
"Dan.... Keluargaku? Apa mereka tidak mencari ku?" tanyaku.
"Sudah 3 Minggu kami mencari keluargamu. Tapi.... tak ada keluarga yang datang untukmu!"
"oh..." Kataku dengan senyuman palsu.
"Maaf, tapi... saat kamu keluar dari rumah sakit.... kamu akan kemana?" tanya kak Layla.
"Hm..... Kasihan sekali kamu!" kata kak Layla.
Mendengar hal itu membuatku merasa menyedihkan. Kak Layla menatap jam di ponselnya dan raut wajahnya tiba-tiba berubah,
"Aku harus pergi sekarang, jika kau butuh sesuatu, telpon no. kantorku yang ada di dalam laci meja di sampingmu." Kata kak Layla.
Lalu ia meninggalkan ruangan ini. Sekarang hanya aku seorang diri, dalam suasana sepi dan tenang. Aku menatap ke sekelilingku. Di depanku ada TV, sampingku ada meja dan telpon di atas meja. Lalu mataku tertuju di tirai pembatas .
Apakah di balik tirai itu ada orang? Batinku.
Aku merasa penasaran dengan ranjang di samping. Aku pun menurunkan kakiku yang lemah ke lantai, dan membuka tirai dengan perlahan. Aku melihat ada sepasang kaki, lalu kubuka lagi. Terlihat separuh tubuhnya, dan aku pun membuka semuanya sampai seluruhnya terlihat.
Aku kaget melihat tetangga ku ini, ia.... Adalah seorang pria yang amat Tampan dan Anggun. Ia menatapku dengan tatapan dingin.
"Ma.. maafkan aku jika aku mengganggumu, aku.... hanya penasaran siapa yang berada di sampingku" jelas ku.
Pria itu tak berkata apa-apa. Ia menatapku lalu ia menoleh ke depan. Pria yang dingin dan cool, ia sepertinya seumuran denganku.
"Aku.... Akan menutup tirai nya lagi!" kataku.
Aku menutup tirai nya dan menaik kan kakiku lagi ke atas ranjang. aku berbaring dengan perasaan tak nyaman.
Di sampingku adalah seorang pria. Rasanya sangat tidak nyaman 1 kamar dengan seorang pria asing. lama-kelamaan aku tertidur di ranjang ku.
.................................................................
"Nona! Nona! Bangun!" kata seorang Suster.
Tampaknya ia membangunkan ku.
Aku membuka mataku dan melihat matahari sudah terbit.
"ini sarapan Anda nona, cuci wajah anda dulu baru anda bisa makan." kata Suster yang membangunkan ku.
Suster itu membantuku berdiri. Kakiku terasa lemas tak bisa berdiri. Jadi terpaksa aku menggunakan kursi roda. Suster itu membantuku membersihkan wajahku dan mandi. Setelah itu, aku sarapan dengan makanan yang di bawa suster tadi. Setelah aku makan Suster itu pamit dan membersihkan bekas makan ku tadi.
Kini aku sendirian lagi. Tiba-tiba aku teringat pasien sebelahku. Untungnya aku sedang berada di kursi roda, aku memutar ban kursi ku dan melihat ranjang sebelah. Tidak ada orang. Tampaknya ia pergi berjalan-jalan.
Aku pun pergi dari ruangan dengan kursi rodaku. Aku merasa bosan didalam ruangan terus. Lalu aku sampai di depan Lift. aku masuk ke dalam lift dengan santai. Saat di dalam lift, aku tak tau harus menekan apa.
Sial! Apa aku juga lupa cara menggunakan lift? Batinku.
Lalu seorang pria yang seumuran denganku datang. Rambutnya pirang dan wajah nya Tampan. Ia tersenyum padaku
"Ada apa nona cantik?" katanya.
Saat ini.... aku merasa.... butuh bantuannya.
"Aku.... tidak tau.... cara menggunakan... Lift!" kataku.
Pria itu terkekeh-kekeh mendengar kata-kataku.
"Bisa-bisanya kamu ga tau tapi masih mau pakai lift!" ejeknya.
"Aku amnesia bodoh! lagi pula aku pakai kursi roda! ga mungkin aku pakai tangan kan!" kataku kesal.
Pria itu langsung terdiam.
"oh.... begitu!" katanya.
lalu ia masuk ke dalam Lift dan bertanya.
"Kau mau ke lantai berapa?"
"Aku.... mau ke taman!" kataku.
Pria itu menekan tombol dan liftnya pun tertutup. Lalu tiba-tiba liftnya turun kebawah dan membuatku shock. Aku berteriak didalam Lift dan pria yang bersamaku merasa tertekan.
Lalu ia menutup mulutku dengan tangannya.
"Shut...... jangan takut! Aku ada disini bersamamu!" katanya.
Aku pun terdiam. Dan kami pun sampai di lantai 1. Aku memutar ban kursi ku dan pergi menuju pintu keluar.
Menggunakan kursi roda sangatlah
melelahkan tangan dan lamban. Dan aku berhenti sebelum sampai di pintu keluar karena lelah dan tanganku pegal.
Padahal baru sebentar aku memutar ban kursi ku dan aku sudah merasa sangat lelah.
Lalu tiba-tiba kursi ku bergerak dengan sendirinya. ternyata pria yang di Lift tadi membantu mendorong kursi ku.
"Seharusnya ada wali yang membantumu!" katanya.
"Aku.... kesini.... tanpa wali!" kataku.
"Lah..... kok bisa? katanya kalau ga punya wali, ga bisa dirawat di ruangan untuk 2 orang!" katanya.
"aku... juga tidak tau, mungkin..... mereka membiarkanku dengan sukarela!" jawabku.
"Oh... Mungkin saja ya!" katanya.
ia mendorong kursi ku sampai aku tiba di taman.
"Nah! kita sudah sampai!" Katanya.
"Terima kasih ya! Karena sudah membantuku 2 kali!" kataku.
"iya! sama-sama! omong-omong, kau belum tau namaku kan! karena.... tampaknya kita seumuran! aku ingin berteman denganmu! namaku...... Win Royal Gold. Panggil saja aku Win!" katanya.
"Akan ku ingat namamu, nama seorang pemenang!" kataku.
"kuharap kita bisa bertemu lagi nanti!" katanya.
aku.. penasaran tentang 'Win' Kenapa rambutnya berwarna pirang ya?
"Kau orang Inggris ya?" tanyaku karena penasaran.
"Iya! Ibuku orang Inggris, ayahku orang korea!" katanya
"oh! pantesan rambutmu pirang! aku kira.... kamu cat tadi rambutmu!" kataku.
Mendengar kata-kataku, Win terkekeh-kekeh. Aku tidak tau kenapa ia terkekeh.
"Kenapa?" tanyaku dengan polosnya.
"kamu bilang dicat? emang rambutku tembok apa? dicat! diwarnai kali.... bisa-bisanya kamu bilang dicat!" katanya sambil terkekeh.
" Ya... kan sama aja!" kataku.
"Terserah kamu lah!" kata Win yang masih terkekeh.
Entah kenapa menurutnya itu lucu. aku sama sekali tidak mengerti kenapa ia tertawa. setelah tertawa, Win mengecek jam tangannya dan raut wajahnya langsung berubah menjadi serius.
"Sial! aku terlambat! Hei! aku pergi dulu ya! sampai jumpa!" katanya lalu pergi
Sekarang tinggal aku seorang diri. Kini suasananya menjadi sepi dan tenang. Aku berkeliling taman dengan kursi rodaku. Saat berkeliling, aku melihat teman sekamarku sedang melamun di bangku taman. Ternyata dari tadi ia ada di sini. Aku pun menghampirinya.
"Hai!" Sapa ku.
ia kaget dengan sapaan ku, dan ia menatapku, lagi-lagi ia menatapku dengan tatapan dingin.
"Aku... teman sekamar mu!" kataku.
ia tak menjawab, ia... hanya diam dan membatu.
"Aku..... ingin kita menjadi teman!" kataku sambil menjulurkan tanganku.
ia menatap tanganku dengan tatapan bingung. Seperti ia tidak mengerti bahasa ku. dan akhirnya ia angkat suara.
"You know!" katanya.
aku mengerti apa maksudnya.
"Oh..... Kau tak bisa bahasa Korea ya?" tanyaku.
"Namaku You know!" Katanya.
Aku langsung terdiam, ternyata ia bisa bahasa Korea.
"Oh.... namamu Yunow!" kataku.
"Namaku adalah bahasa Inggrisnya Kau tahu!" katanya.
Aku sama sekali ga paham maksudnya. dan..... 10 menit baru paham, You know, bukan Yunow.
"Oh.... You know, yang artinya kau tahu!" kataku.
Ia menatapku dan mengangguk pelan.
"Kau tak banyak bicara ya!" kataku.
"Aku anti-sosial!" jawabnya.
Kenapa cowok ganteng pendiem anti-sosial?
"Kok bisa kamu anti-sosial?" tanyaku.
"Karena aku anaknya raja Mafia!" Jawabnya.
"Hah?"
"The Prince Of Mafia!"Katanya.
"Oh... begitu!" kataku
"apa.... kau tidak takut?" tanyanya.
"Takut sama apa?"
"Sama Mafia!"
"Ga tau! Aku kehilangan ingatanku karena berusaha untuk bunuh diri. Aku tak tahu apa itu Mafia, aku lupa bagaimana cara pakai lift, siapa diriku, dimana aku tinggal, dan siapa keluargaku! aku juga ga tahu alasan aku mau bunuh diri!" kataku.
You know menatapku.
"Aku iri padamu!" katanya.
"Hah? maksudmu?" tanyaku ga paham.
"aku juga selalu berusaha bunuh diri, sudah banyak cara yang aku coba. tapi semua itu selalu gagal karena aku selalu di bawa ke rumah sakit!" katanya.
"kenapa kau mau bunuh diri?" tanyaku.
"tekanan sosial! kedua orang tuaku adalah raja dan ratunya Mafia!Organisasi rahasia di bidang kejahatan. Semua teman sekolahku mengenalku sebagai pangeran mafia. Banyak orang yang menjauhiku karena takut. Aku tak punya teman, keluargaku sibuk bekerja, dan tak ada yang peduli padaku. itulah kenapa aku mau bunuh diri! aku tak ingin jahat seperti kedua orang tuaku. Mungkin aku akan menghukum orang jahat yang membunuh orang tak bersalah. Itulah Yang aku sukai!" Ceritanya.
"Kau orang yang baik! Sangat baik! aku mengagumimu!" kataku sambil tersenyum.
"Terima kasih! kau.... adalah orang pertama yang mendengar ceritaku!" Kata You know.
"Benarkah?"
"Iya! aku..... merasa nyaman di dekatmu!" kata You know.
Pada saat itu juga..... suasananya menjadi canggung.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments