Bab 4

Alex pergi seorang diri ke sebuah aula tempat dimana semua orang akan berkumpul.

Ketika dia sudah sampai disana, Alex melihat sosok gadis yang membuat salivanya ditelan kembali ke dalam mulutnya.

"Minta perhatian!" seru si pengawas.

"Baiklah! Kalian sendiri sudah mengerti apa kesalahan Kalian, bukan?" tanya si pengawas itu kepada semuanya.

Semuanya hanya bergumam, mereka menyadari bahwa mereka adalah sekumpulan anak yang nakal.

Mulai dari seorang yang suka bertengkar, balapan hingga seperti Alex, dia adalah orang yang dengan mudahnya memasuki sistem keamanan organisasi dunia.

Alex hanya diam, berbeda dari yang lainnya langsung mengobrol antara satu sama lainnya.

"Disini! Kalian akan Kami ubah! Bakat dan keterampilan Kalian itu, tidak perlu dibuang! Kami akan membuat bakat Kalian menjadi lebih berkembang lagi nantinya!" katanya dengan memaparkan tentang rencana mereka.

"Hmph! Hanya aku yang tahu apa arti dari kata mengubahmu itu, dasar licik!" kesal Alex di dalam hatinya.

"Alex!" seru si pengawas memanggil Alex.

Alex sangat terkejut, kenapa lagi-lagi berbeda seperti apa yang dia ingat. Seharusnya, ini adalah sesi dari seorang pemuda yang akan dijadikan contoh gambaran anak nakal.

Dan yang Alex bingungkan adalah, kenapa dia yang saat ini maju ke depan atas permintaan si pengawas.

"Lihat! Dia bernama Alex, berbeda seperti Kalian, bakatnya sudah berada ditahap hampir menjadi seorang pakar dalam hal meretas! Dia mampu memasuki sistem keamanan organisasi internasional dengan sangat mudahnya, bukan hanya itu saja kelebihannya. Alex melakukannya hal itu di sebuah warnet biasa!" papar dari si pengawas.

Alex terkejut, dia akhirnya mengerti kenapa jalan ceritanya berubah menjadi seperti ini.

"Mungkin, ini karena Aku berhasil memasuki sistem keamanan itu?" pikir Alex, kenyataannya memang karena hal itulah jalan cerita menjadi berubah.

Alex sudah mengubah sedikit proses takdirnya.

Satu jam berlalu, mereka mendapatkan sebuah pemaparan tentang banyak hal, mulai dari motivasi dan hingga mencapai di tahap pekerjaan yang akan mereka nantikan.

Alex acuh tak acuh seperti yang lainnya, semua orang senang karena mendapatkan kesempatan ini berbeda dengan Alex.

Setelah pembukaan itu selesai, pengawas mengarahkan mereka untuk bertemu kepada seorang mentor pribadinya. Masing-masing orang memiliki bakat yang berbeda-beda, itulah mengapa setiap orang akan mendapatkan satu mentor khusus.

Alex mengekor di belakang mentornya, dia sudah mengenal mentornya yang super duper pecundang, hanya saja dia ingat setelah mentornya itu ingin menyelamatkan Alex yang mengorbankan dirinya sendiri.

"Aku tidak akan membiarkanmu mati kali ini, Alice!" serunya di dalam hati.

Benar, Alice nama dari mentornya Alex, berusia 34 tahun dengan jenis kelamin perempuan dan kepribadiannya sangat lemah lembut juga penakut.

Setelah sampai di salah satu ruangan, ada dua buah komputer dengan fitur teknologi super canggih disana. Alice duduk disalah satu kursi di depan komputer, setelah itu dia mempersilakan Alex untuk duduk dikursi satunya.

Perkenalan pun dimulai, "Namaku Alice, 34 tahun. Dan Kamu bisa melihatnya sendiri, aku adalah seorang wanita!" ujar Alice, dia membusungkan dadanya agar Alex bisa melihat bahwa dia adalah seorang wanita.

Itu dikarenakan penampilan Alice memang mirip seperti seorang pria, dengan rambut pendeknya dan dirinya yang suka merokok membuat Alice memang terlihat seperti seorang pria, hanya saja bentuk tubuhnya memang tidak bisa disembunyikan.

Alex menatap datar ke arah mentornya itu, "Namamu siapa?" tanya Alice kepada Alex, "Alex, dua pukuh... dua tahun!" jawab Alex karena dia memikirkan terlebih dahulu usianya.

Dikarenakan perjalanan waktu yang dia alami, itu membuat Alex harus berpikir ulang.

Alice mulai mengoperasikan komputernya tersebut, "Baik, coba masuk ke dalam sistemku!" titah mentornya, Alice kepada Alex.

Alex dengan sangat mudahnya memperlihatkan kemampuan meretasnya, Alex yang sudah terbiasa dengan jarinya dan ingatan akan kemampuannya, dia melupakan sesuatu hal.

Yaitu, dia terlalu hebat saat ini!

Alex memasuki sistem tersebut dengan mudahnya, saat akan di membuka berkas-berkas yang ada di dalam komputer mentornya, "Alex! Cukup!" serunya menghentikan gerakan jari Alex.

Alex terkejut, dia telah kebablasan hingga menguak bahwa kemampuannya sudah berada di tahap seorang pakar.

"Sepertinya Kamu sudah bisa menjadi seorang pakar?" kata mentornya yang mulai melirik tajam ke arah mata Alex.

Alex hanya tertawa malu, "Itu tidak mungkin! Aku hanya bisa sedikit saja, aku masih perlu belajar lebih lagi!" seru Alex menjawab mentornya tersebut.

Waktu untuk belajar dengan mentor telah habis, Alex berpamitan kepada Alice dengan Alex yang langsung meninggalkan Alice dan pergi menuju ke kamarnya karena memang semua pelajaran hari ini sudah selesai.

Di malam hari, waktu makan malam. Semua para calon pakar berkumpul di kantin untuk mendapatkan makan malam mereka.

Dulu, seharusnya Alex mendapatkan seorang teman yang saat ini, dia sedang bersama seorang pria asing yang tidak Alex kenali.

Hanya satu orang yang berbeda, pria asing itu entah siapa. Karena takdir yang telah berubah ini, Alex hanya mengabaikannya untuk sesaat.

"Hei! Siapa namamu?" tanya Alex kepada seorang pria hitam yang memiliki kasus karena sering berkelahi.

"Oh hei Bro! Namaku James!" serunya menjawab pertanyaan Alex. Alex memang sudah tahu siapa namanya, hanya saja tidak mungkin Alex langsung menanyainya begitu saja bukan?

Pria asing itu duduk sangat jauh, dia berbeda dari yang lain. Pria asing itu duduk seorang diri dan tanpa mengeluarkan suara apapun.

"Hei, siapa dia?" tanya Alex kepada James sambil mulai melahap makanannya.

"Oh! Dia teman sekamarku, namanya adalah Charles, dia memang pemalu tapi dia berbakat dalam hal menipu loh!" seru James memberikan sebuah informasi tentang pria asing yang sama sekali tidak ada di dalam ingatan Alex.

"Seorang penipu? Huh! Lalu, apa yang dia pelajari bersama mentornya?" bingung Alex di dalam pikirannya.

Lagipula Alex sudah mengerti, mungkin saja si penipu itu akan menjadi alat untuk lembaga ini dalam hal menipu, jadi kemampuan menipunya akan segera di tingkatkan.

Alex kembali berpikir, "Siapa mentor dalam hal menipu?" gumamnya yang terdengar oleh James.

"Aku tidak tahu, Charles bilang, mentornya itu tidak bisa sembarang orang yang mengetahui identitasnya!" jawab James sedikit berbisik.

Alex mengabaikan keberadaan penipu itu yang bernama Charles, mungkin karena sedikit terjadinya takdir yang berubah, Charles sampai masuk ke tempat ini karena kekurangan orang?

Charles berdiri dari mejanya, dia sudah selesai menyantap makan malamnya. Melewati Alex dan berkata dengan suara tipisnya, "Kamu telah mengacaukan segala rencana ku! Tapi, tidak apa! Karena pemenangnya yang bertahan untuk yang terakhir kalinya adalah aku!"

Perkataan itu terdengar oleh Alex, dia kebingungan. Bahkan mereka belum pernah bertemu, tapi Charles sudah menargetkan dirinya.

"Sebenarnya siapa dia?"

Terpopuler

Comments

Lyandra Wheeler

Lyandra Wheeler

typo nih😇

2023-01-16

0

Bintang

Bintang

...

2023-01-12

0

Fex Si Pemalas~

Fex Si Pemalas~

jadi inget White Room

2023-01-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!