Great Pretender
Tiga sosok seorang pria sedang berada di salah satu ruangan yang serba gelap, ketika salah seorang diantara menyalakan sebuah senter, ada sorotan cahaya yang menerangi mereka.
Terlihatlah sebuah ruangan di bawah tanah, banyak pintu yang mereka lewati dengan keamanan super ketat, karena keamanan yang terlihat merupakan sebuah pemindaian sidik jari dengan sebuah pin yang harus dimasukkan.
Mereka bukannya tidak bisa memasuki pintu-pintu tersebut, hanya saja tujuan mereka bukanlah pintu-pintu biasa seperti itu.
Sampailah mereka di salah satu ruangan yang lebih ketat, meskipun itu adalah sebuah ruangan kosong dengan di ujung ruangan ada sebuah brangkas besar, mereka tidak bisa mencapainya.
Seorang pria dari ketiga orang di satu kelompok itu mengeluarkan sebuah dua botol bedak bayi, dengan dihamburkan bedaknya ke jaket yang dia pakai, dia mengibas jaket tersebut sehingga bedak tersebut menjadi sebuah kumpulan asap tebal.
Terlihatlah banyak sekali cahaya merah yang sangat acak, dari satu titik timur ke titik barat semua cahaya itu tidak beraturan.
"Sekarang, Kamu retas dan matikan sistem laser tersebut!" seru seorang pria memerintah kepada pemuda tampan yang terlihat tidak mengeluarkan ekspresi sama sekali.
Pemuda itu langsung mengeluarkan laptopnya dari koper yang dia tenteng di lengannya sedari tadi itu, membuka laptop dan mulai mengoperasikan program Linuxnya.
Dia mengetik banyak sekali kode-kode yang tidak bisa di mengerti oleh orang yang awam memang tidak pernah tau tentang coding.
Dengan keahliannya, hanya perlu sedikit waktu, cahaya laser merah tersebut mati dengan seketika itu juga.
Setelah dimatikannya sistem keamanan laser tersebut, mereka bertiga jalan bersama menuju ke pintu brangkas yang super besar tersebut dengan dua orang yang bersemangat, sedangkan si pemuda itu hanya diam tanpa ekspresi.
Pintu brangkas itu lagi-lagi diprogram untuk tidak bisa dibuka oleh siapapun, tapi berbeda dengan pemuda itu. Dia dengan mudahnya, hanya mengandalkan laptop serta flashdisk yang baru saja dia pasang di sistem keamanan brangkas itu dia dapat membuka brangkas tersebut hanya dengan sedikit waktu.
Ketika brangkas besar tersebut terbuka, tidak ada sesuatu yang terlihat istimewa di mata mereka kecuali satu buah berlian dengan warna pelangi yang begitu indah di tengah-tengah banyaknya tumpukan uang.
Mengabaikan banyaknya uang tersebut, mereka mencari tahu apakah berlian tersebut memiliki sebuah keamanan khusus atau tidaknya.
Setelah melihat ada sebuah kejanggalan di tempat penyimpanan berlian itu, "Cepat retas sistem tersebut!" perintah dari pria lainnya kepada si pemuda itu.
"Baik!" hanya menjawab sebentar, pemuda itu tetap dengan ekspresi datarnya.
Mencari cara untuk membuka pola khusus yang mengunci tempat penyimpanan berlian, setelah sekian lama akhirnya ditemukanlah sebuah port USB di bawah tempat penyimpanan itu.
Dihubungkanlah USB itu dengan flashdisk miliknya, ketika sistem terhubung dengan laptopnya. Masih ada sebuah pin keamanan yang mengganggu proses untuk membuka tempat penyimpanan berlian tersebut.
Dengan cepat mengoptimalkan sistem Linux miliknya, hanya beberapa menit saja kunci pin itu terbuka dengan sangat mudahnya.
Keamanan dari tempat penyimpanan khusus Berlian tersebut sudah mati, pria yang tadi memerintahkan pemuda tadi itu langsung mengambil berlian tersebut, memasukkan ke tempat khusus dan disimpanlah di tas pinggang miliknya.
Selesai sudah, "Setelah Kamu mengembalikan sistem ini, kunci brangkas dan sistem laser, pergi ke atas untuk mematikan sistem keamanan di pintu depan dengan CCTV nya sekalian, Kami akan menunggu di luar.
Pemuda tersebut langsung mengiyakan perintah dari pria tersebut, dia mengembalikan sistem itu menjadi seperti semula sedangkan kedua pria lainnya tadi sudah meninggalkan dia seorang diri.
Setelah selesai dengan bagian bawah, dia berjalan perlahan ke atas dengan tetap sangat hati-hati karena ini adalah tempat orang lain.
Setelah sampai di atas, pemuda tersebut mencari ruangan sistem keamanan dan ditemukanlah ruangan tersebut dengan seorang petugas keamanan bersenjata yang sedang menjaganya di depan pintu tersebut.
"Bagaimana? Cepat segera laksanakan perintahku!" seru pria tersebut memerintah yang terdengar di earphone khusus yang sedari tadi sudah dipasang di telinga pemuda itu.
"Ada gangguan sebentar lagi aku akan menyelesaikannya!" kata pemuda itu menjawab, ekspresinya benar-benar tidak pernah berubah sedari tadi.
Dengan cepat, pemuda itu berlari dan langsung mengambil senjata api yang dipegang oleh petugas keamanan itu, memukul pingsan penjaga itu dan dia pun meletakkan senjata api itu di atas tubuh petugas keamanan itu yang sudah pingsan dibuat oleh pemuda itu.
Membuka pintu, terdapat banyak sekali komputer dan sistem-sistem komputer yang berjejer disana, karena dia membuka pintu tersebut.
Orang-orang yang sedang berada di dalam itu terkejut, "Siapa Kau?" teriak seorang pria yang terkejut karena sosok pemuda itu tidak dikenalnya.
Pemuda itu tidak menjawab, dia langsung dengan segera membuat tujuh orang yang berada disana pingsan.
Sebelum semua pria itu pingsan, salah satunya telah memijit tombol darurat.
CCTV yang terpampang jelas di layar komputer-komputer itu memperlihatkan dua orang rekannya yang lain.
Setelah mematikan sistem pintu depan, pemuda itu akan mematikan CCTV itu, alarm merah berbunyi. Menyatakan bahwa ada seorang pencuri yang berada di bangunan ini.
Para petugas keamanan banyak sekali yang waspada dan terus menerus mencarinya.
Sebelum mematikan sistem CCTV, terlihatlah sebuah tulisan di CCTV bagian belakang bangunan.
'Namaku Alex, aku mencuri berlian itu dan menyimpannya di suatu tempat!'
Tertulis kata-kata itu, pemuda itu tiba-tiba saja terkejut.
"Alex..." gumamnya terdiam.
"Itu benar! Namaku Alex!" teriaknya di dalam ruangan dengan tangannya yang masih bergegas mematikan semua sistem keamanan di gedung ini.
Tiba-tiba saja banyak sinar laser yang mengarah kepadanya, "Apakah inilah akhirnya? Aku akan mati disini?" gumamnya terdiam.
Tidak ada yang meminta Alex untuk menyerah, dengan sebuah perintah tembakan, semua petugas keamanan itu langsung mengeksekusi mati Alex di tempat.
🍃🌿🍂
"Terjadi sebuah pencurian di kota A dengan sangat misterius! Sebuah karya lukisan milik pelukis terkenal telah dicuri dengan tanpa adanya jejak yang tertinggal, polisi sedang mengerahkan usahanya untuk mencari tahu keberadaan tentang siapa dalang di balik pencurian tersebut..."
Sebuah suara televisi dengan berita terkini membangunkan sosok pemuda yang tadi tertidur, "Hoam! Eh? Kenapa bukan kasusku kemarin yang masuk berita melainkan kasus kecil?" bingung Alex, ya itu adalah Alex.
Saat bangun dari tidurnya, Alex pergi ke depan toilet dan langsung cuci muka di wastafel miliknya.
Setelah selesai mencuci mukanya, Alex terdiam menatap cermin tersebut.
Sosok dirinya yang terlihat normal itu membuat dia berfikir, "Apakah Aku kembali ke dua tahun sebelumnya?" teriak Alex di dalam hatinya.
Alex mangalami Time Travel, kembali ke dua tahun sebelum dia mati ditembak oleh petugas keamanan Bank Swiss.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
𝕃α²¹ℓ 𝐒єησяιтα 🇵🇸🇮🇩
syahz,sebuah dua botol bedak bayi itu mksdnya gimnaa🙏
2023-03-29
1
𝕃α²¹ℓ 𝐒єησяιтα 🇵🇸🇮🇩
baru baca bab awal di paragraf pertama syahz kek nya kurang kata "mereka"
salah seorang diantara menyalakan senter
🙏
2023-03-29
1
Loly 💃
seng penting semangate
2023-03-25
4