Tengah malam yang sunyi itu terdengar suara Orang menangis.
Huuuu.....huuu....huu..Suara orang menangis.
Tidak biasanya ada suara orang menangis, Batin Bapak Fendi.
Siapa yang menangis malam malam???
dan Suara itu tiba -tiba berhenti. selang beberpaa lama kemudian terdengar lagi suara tangisan itu.
Bapak Fendi yang tidak mau mengganggu istirahat mereka membiarkan tidak membangunkan, Apakah orang orang juga mendengar tangisan itu apa tidak??.
Keesokan harinya Bapak Fendi sudah bangun pagi pagi sebelum tamu bangun. Bapak Fendi memasak nasi.
Ternyata itu adalah kebiasaan Bapak Fendi memasak sendiri di pagi hari. sebelum berangkat Aktivitas di kebun.
Pagi itu terasa ada suasana baru yang biasanya dirumah sepi kini ada beberapa orang dirumah itu.
Setelah masak nasi ditinggal tidur lagi karena kebiasaannya hanya memasak nasi lauknya biasanya ada yg buatin entah beli atau ada yang nganter.
Tau seperti itu ibu Siska langsung bertindak, Ibu siska memasak bahan seadanya untuk sarapan. Tak lupa ibu Siska menyiapkan minuman pagi.ada beberpaa kopi dan teh manis.
Setelah matahari mulai muncul dan pagi pun cerah mereka sangatt terkejut ternyata mereka ada diatas gunung yang masih jarang banget rumah di sekelilinya.
Bapak Siska dan saudara nya jalan jalan disekitar rumah sambil memandangi pemandangan yang hijau. Sambil ngobrol tentang keadaan disekitar situ yang masih jarang rumah di sekelilingnya.
Setelah jalan jalan disekitar rumah sebenernya mereka belum puas tapi mereka harus mandi dan diajak sarapan pagi bersama.
"Ayo kita kembali kerumah, Jalan jalan kita lanjutkan nanti setelah sarapan" Ajak Bapak Siska kepada saudaranya.
Setelah sampai dirumah mereka mandi dan persiapan sarapan bersama.
mereka sarapan bersama bapak Fendi karena di rumah Situ hanya ditinggali bapak Fendi sendiri. Saudara saudara pulang malam itu, Mereka tidak bermalam disitu. Mereka hanya menyambut kedatangan keluarga Siska setelah itu mereka pulang.
Setelah sarapan pagi bersama selesai ibu Siska langsung membereskan peralatan yang dibuat sarapan. Mencuci piring dan membereska tempat yang dipakai untuk makan.
Setelah selesai makan keluarga Siska ingin jalan jalan tapi mereka urungkan karena diajak ngobrol dulu bersama ayah Fendi. Diantara cerita cerita itu "Ayah Fendi Berkata"
Tadi malam aku mendengar ada suara tangisan.
Tapi tak lama berhenti lagi.
Uups..ibu Siska langsung diam. Tapi ibu Siska juga tidak berani menjawab apa apa.
Walaupun sebenernya ibu Siska yang menangis.
Tatkala itu ibu Siska masuk kamar Siska dan bilang tadi malam ibu yang menangis. Ibu rasanya tidak tega menaruh kamu disini. Tapi apa daya kamu harus menurut suamimu. Apabila kamu tidak betah disini kamu bisa pulang kerumah ibu.
Sambil menangis mereka berpelukan.
Rasa bingung pun dirasakan Siska Suami Siska memaksa mengajak hidup disini sedangkan ibu bilang seperti itu.tapi apabila tidak ada yang mengalah mau dibawa kemana rumah tangga ini.??
Siska semakin Bingung.kalau dia memaksakan ikut ibunya dan Fendi disini apa nanti tetep bisa dipertahankan rumah tangganya.
Kalau pisah apa kata orang orang disekitar.
Karena dari keluarga Siska atau Fendi termasuk keluarga yang disegani.
Apa kata orang nanti jika mereka berpisah.??.
Siska memutuskan mencoba disini dulu mengikuti kemauan fendi. Karena juga ngerawat Bapak Fendi juga yang sendirian.
Setelah Ngobrol bersama Bapak Fendi usai.sebenere belum selesai karena ngobrol dengan bapak Fendi tidak ada habisnya. Yang diceritakan yaitu tentang Jaman Dahulu. disela sela pembicaraan keluarga Siska Pamit untuk jalan jalan disekitar situ.
Mereka melalui jalan yang naik turun dan mereka menjumpai orang orang yang ambil air di sumur sumur untuk ditampung dirumah mereka.mereka mengambil air dan dibawa pulang dengan dipikul.karena memang masih bener bener tradisional.dan yang unik yang mengambil air dan yang membawa air menggunakan tongkat dan ember itu buka laki laki tetapi perempuan. Mereka sekalian mencuci baju di sumur ditengah tengah kebun.
Suasana Asli pedesaan yang sejuk.
Keluarga Siska heran dengan semua itu tetapi nyatanya memang seperti itu.
Setelah suasana agak semakin siang cuaca agak semakin panas mereka ingin jalan jalan sampai keatas sebenere tapi lumayan capek, Ahirnya mereka pulang.
Setelah sampai rumah istirahat sebentar dilanjutkan ngobrol lagi bersama orang tua Fendi.
Lagi lagi yang diceritakan jaman dahulu masa dimana keluarga Fendi jaya sebelum ibu tiada dan sukses usahanya.
Semua tinggal kenangan nyatanya sekarang harus mulai Dari Nol.
Ayah Siska hanya meng iyakan walau kadang tidak paham dengan bahasanya.karena beda kota memang beda bahasa.
Hari semakin siang dan merekapun istirahat siang karena nanti mau di lanjutkan jalan jalan kerumah saudara saudara.
Setelah sore tiba cuaca sudah tidak terlalu panas .keluarga Siska dan fendi diajak jalan jalan kerumah keluarga saudara ibu Fendi. Mereka melewati jalan naik turun jalan setapak yang di tata bebatuan agar tidak licin. Samping kanan tebing dan kiri jurang rasanya takut kalau yang tidak biasa tetapi hanya itu jalanya.
Mereka berjalan pelan Pelan sambil membawa Kayu kecil buat tongkat. Ahirnya mereka sampai yang kebawah memang benar rumahnya dibawah.dan dibawahnya rumah ada sungai.
Hmmm bisa bayangkan gk....???
Mereka main kesana sekalian berpamitan besok keluarga mau pulang dan Siska ditinggal di sini maksudnya Kota ini.
Saudara ibu Fendi meng iyakan dan memberikan sedikit oleh oleh untuk keluarga makanan khas kota ini.
Setelah selesai berpamitan dan mereka pulang kerumah Fendi mereka berjalan Naik pelan Pelan.
Sesampainya dirumah Fendi Siska sedih tiba tiba dia meneteskan Air mata. Siska sedih karena besok Siska harus berpisah dengan keluarga.
Hati Siska terasa sesak entah apa yang dipikirkan. Ibunya pun begitu terasa sedih dan memeluk Siska mereka saling menguatkan.
ibunya tidak tau apa yang dirasakan Siska karena Siska tidak pernah cerita kejelekan kepada ibu.
Taunya hanya suasana hati Siska yang baik baik.
Yang sedih hanya Siska dan hatinya yang tau dan yang merasakan.
Malam itu Siska ingin tidur bersama keluarga, Dia tidak peduli Fendi tidur sendiri atau tidak, Pokoknya dia ingin tidur bersama ibunya. Karena besok dia sudah berpisah dengan ibunya.
Pagi- pagi mereka sudah bangun karena takut ketinggalan kereta.karena dari rumah Fendi ke stasiun lumayan jauh. Sebelum berangkat Fendi berkata pada Siska.
"Nanti tidak usah nangis kalau berpisah dengan ibu". Tidak usah cengeng, Tidak usah manja. Ucap Fendi kepada Siska. dan Fendi pun melanjutkan ucapanya.
"Hanya ditinggal pulang aja tidak ditinggal mati ini" Ujar Fendi secara Ketus
Ucapan yang sangat menyakitkan bagi siska. Belum apa saja Siska sudah ingin menangis, Bisa bisanya Fendi belang seperti itu.
Siska mengabaikan kata kata Fendi. Dalam Hati Siska Bertanya, Hati siapa yang tidak sedih..??? berpisah dengan orang tuanya.
Setelah Persiapan selesai mereka berangkat pagi pagi diantar dengan ojek. Siska pun ikut mengantarnya sampai di Stasiun.
Sambil menunggu kereta datang ibunya menyampaikan pesan pesan kepada Siska dan siska meng iyakan.
Jam 06.45 Kereta datang dan jam 07.00 kereta berangkat. Siska hanya melambaikan tangan kepada saudara yang sudah berada dalam kereta.
Dia tahan kan tangisannya walaupun rasanya sakit. Ingin dia teriak ingin dia menangis tapi dia tahanan. Setelah pulang sampai rumah Siska Pingsan.
Jangan lupa Nantikan cerita selanjutnya.
Jangan lupa Like
Coment
Subscribe 🥰🌹💕💚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
UQies (IG: bulqies_uqies)
Semangat terus kak 😊
2023-01-07
0