Bertemu kedua keluarga

Fendi menarik tangan Siska hingga Siska tak bisa lari lagi.Siska ditarik masuk kedalam lagi dan ditidurkan di ranjang,Dengan Fendi diatasnya.

"Mau kemana kamu??? "tanya Fendi

iiiiitu...suara Siska terbata bata.maa....uu kebelakang."jawab Siska"

tapi mas...."sudah tidak usah tapi tapi.kamu cukup diam.kamu itu sudah milikku aku mau kapanpun kamu harus siap.

Siska hanya diam tidak bisa melawan.entah apa yang dirasakan Siska.melawanpun juga percumah memang dia istri Fendi,dan memang benar Fendi kapanpun dia harus melayani Fendi. Siska saat ini hanya pasrah mau diapakan oleh Fendi.

Fendi sangat menikmati, seolah olah dia menemukan mainan baru dan memainkan serta memainkan Siska dengan nikmatnya.

Siska yang tidak mempunyai pilihan lain hanya mengikuti dan menuruti kemauan Fendi suaminya.walaupun entah apa yang dia rasakan hanya dia yang tau.

Fendi hanya tersenyum dengan kepuasan nya.

Ternyata siang itu Siska tidak sempat kemana mana karena tidak di perbolehkan pergi oleh Fendi.hari ini dan tadi malam Khusus melayani Fendi.Hari semakin siang Seperti biasa ibu Siska selalu mengingatkan Siska agar mengajak Fendi suami Siska makan siang.

Siska yang penurut selalu meng iyakan dan menurutinya.

Setelah malam Fendi hanya melakukan beberapa adegan itu tidak seperti malam sebelumnya, tetapi waktu subuh tiba. lagi-lagi ketika Siska mau keluar tidak di perbolehkan dulu Fendi langsung menarik Siska, dan siska harus melayani Fendi lagi.

entah apa yang dirasakan Siska malas,atau tidak tau harus bagaimana melayani nya.karena semua tanpa didasari Cinta.

Meskipun seperti itu Siska tetap menurut apa kemauan Fendi.

Setelah puas Fendi melepaskan Siska dan Siska Langung kebelakang untuk membersihkan diri.dilanjutka dengan kesibukan di dapur.

Pagi ini Fendi juga ada janji untuk membatu seseorang di kebun. yang sudah biasa dikerjakan Fendi sebelum menikah.sebelum menikah Fendi sudah terbiasa bekerja di kebun orang itu.walaupun bayarnya tidak seberapa ya lumayan dari pada dirumah melamun tiada kerjaan.

Setelah beberapa hari kerja pingin keluar jalan jalan sekalian beli sabun dan lain lain.tetapi apa daya uang hasil kerja seminggu ternyata hanya cukup dibuat beli sabun dan keperluan dapur.

tapi harus tetap bersyukur.

Setelan merasakan hasilnya tidak seberapa Fendi mencoba melamar di suatu pom bensin di wilayah terdekat situ.karena di situ ada pom bensin baru yg baru dibangun gedungnya.

Setelah nunggu beberapa hari juga tak kunjung ada kabar.ahirnya Fendi bilang ingin hidup di kota asalnya.

Tetapi kelihatanya dari keluarga Siska kurang setuju.tetapi Fendi selalu meyakinkan,apabila nanti akan sering sering main ketempat ibu.bisa 2 bulan sekali atau 3 bulan sekali Bu,ahirnya yang tadinya tidak setuju dengan membujuk orang tua Siska agar Siska diperbolehkan dibawa ke desa di mana Fendi tinggal ahirnya diperbolehkan oleh orang tua Siska.

Dengan perjanjian akan selalu menjenguk,dan menengok orang tua Siska di Kampung halaman beberpaa bulan sekali,atau kalau Siska rindu.

Setelah kesepakatan semua,keluarga Siska menyiapkan momen kebersamaan mengantar Siska ke Desa Fendi.

Ayah Siska mengajak saudara bergantian,dan saat ini yang di ajak adalah adik dari bapak Siska bersama adik Siska dan ayah ibu Siska.

Mereka sudah menyiapkan apa saja oleh oleh yang akan dibawa kepada keluarga Fendi,tak lupa makanan khas desa Siska.

Selain ibu Siska adik bapak Siska juga menyiapkan juga. semuanya persiapan sudah disiapkan termasuk armada yang mau dipakai menuju stasiun .

Sesampainya di stasiun mereka membeli tiket untuk 6 orang.

Lalu mereka menuju gerbong yang masih kosong.suasana ramai pedagang dan penumpang.karena waktu itu belum ada pemesanan tiket onlain yang tertib jadi masih berebut siapa yang datang dahulu.

Pedagang ramai menawarkan dagangannya silih berganti,ada yang datang dan ada yang pergi.

suasana didalam kereta juga terasa agak panas karena banyaknya orang mondar mandir berjalan menawarkan dagangannya.dan beberpaa kali juga rombongan membeli jajanan.entah buat oleh oleh atau sendiri.karena banyaknya macam pedagang.

Mulai dari pedangan mainan,buku,tas , aksesoris,makanan,dan banyak lain macamnya lagi.

Perjalanan dari kota Siska ke kota Fendi memerlukan waktu kurang lebih 16 jam menggunakan kereta api kalau memakai Bus kira kira lebih dari itu,karena macet dan lain lain.

Mereka mulai perjalanan pagi hari karena jadwal tiket hanya ada jam 4 pagi yang menuju kota Fendi.

berangkat jam 4 pagi sampai sana jam 8 malam.

dan ketika sampai di stasiun tempat Fendi dijemput mengunakan motor.tetapi hanya 5 motor sedangkan orang yang ikut 6 orang.

Ahirnya ada yang berboncengan barengan jadi satu motor di tumpangi 3 orang.

jalan menuju rumah Fendi tidak seperti yang difikirkan.

jalannya masih gelap karena masih jarang listrik masuk ke daerah situ.selain gelap juga jalannya berbelok belok.rasa semakin takut pun ditahan.

Sudah tidak jadi satu.karena pakai motor sendiri sendiri kan otomatis ada yang cepat ada yang lambat.trus ada yang menerobos melewati jalan pintas.

Rasanya yang dibonceng dibelakang pada takut karena tidak pernah melewati jalan seperti itu.

melewati jalan setapak yang diberi batu batu kerikil ditata.sampingnya tebing samping lagi jurang.

dengan rasa hati yang menahan ketakutan ahirnya mereka sampai dirumah Fendi.

Sampai disana tepat jam 9 malam.mereka kaget ketika mereka sampai dirumah fendi.bukan karena apa karena ternyata rumahnya berada di pucuk gunung yang belum pernah mereka datangi dan tidak pernah mereka bayangkan.

setelah sampai keluarga Siska mengucapkan salam "Assalamualaikum " sebagai tanda permisi dan perkenalan mereka.

karena selama ini mereka belum pernah bertemu.meskipun Fendi dan Siska sudah menjadi suami istri.

Keluarga Fendi menyambut dengan suka cita dan menjawab salam dari keluarga Siska "Waalaikumsalam"

mereka dipersilahkan masuk dan menyiapkan tempat untuk istirahat dahulu karena setelah perrjalanan jauh.

mereka beristirahat dan bergantian mandi sambil istirahat menghilangkan rasa lelah setelah didalam perjalanan sehari.

setelah rasa capek hilang mereka diajak untuk makan malam bersama.dengan 2 saudara ibu ibu setengah baya dan 1 laki laki.

mereka ternyata saudara ibu Fendi dan bapak Fendi.

"Dalam hati Siska bertanya??" terus dimana ibunya Fendi.

Belum sempat Siska tanya keluarga Fendi sudah menjelaskan kalau ibu Fendi sudah meninggal ketika Fendi masih kecil.

Setelah beberapa menit ngobrol bersama kedua keluarga keluarga Fendi mempersilahkan keluarga Siska untuk istirahat.

Keluarga Siska pun istirahat. malam itu terasa sunyi tak ada suara apapun selain suara burung hantu berbunyi " Buek Buek" serta suara "kricik...kricik...suara aliran air" dari selang yang mengalir dari sumber air pusat pegunungan yang ditampung di bak mandi.

malam semakin sunyi dan sudah menunjukan jam 02.00 dini Hari. malam itu ada Suara tangisan yang Pecah...

Hu......Hu....Hu suara Orang menangis.

Trimakasih semua yang Sudah mampir di Novelku

tunggu Bab selanjutnya kira kira suara siapa yang menangis ????

jangan lupa

Like 👍

coment📝

Subscribe

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!