Malam pertama Yang Tertunda

Malam Pertama yang tertunda

Setelah dipikir pikir, tidak enak kalau sudah menikah koh tidur sama adik dan ibu. Dia memaksakan tidur bersama suaminya dimalam pertama.

Siska membaringkan tubuhnya ke kanan dan Fendi dibelakang Siska, rasa panas Dingin pun terasa, gemetar badan Siska dia tak tahu harus bagaimana.

Tiba tiba Fendi menyentuh pinggang Siska, dan Siska mulai ketakutan.karena dia tidak pernah bersentuhan dengan laki laki.

Siska memang pernah mempunyai status pacar, tapi hanya sebatas sepucuk surat, itupun bukan sama Fendi yg resmi jadian.

Malam Ini malam pertama mereka, "batin Siska dalam hati" ketika Fendi Memegang saja, sudah panas dingin trus bagaimana ini.

Fendi memanggil

"Apa kamu sudah siap" Fendi bertanya kepada Siska

"Siska menggelengkan kepala," Seakan tanda kalau Siska belum siap.

"Kenapa kamu belum siap" tanya Fendi lagi.

"anu...anu...itu kak..." jawab Siska dengan gugup.

"Husst, jangan keras keras" Fendi menutup mulut Siska yang gugup.

Lalu Siska menutup mulutnya sendiri dengan selimut, dan mencoba untuk duduk.

" anu...itu mas, Aku masih tanggal merah.

"Fandi menepuk keningnya, Aduh......"

"Mohon maaf yaa mas", ucap Siska memohon maaf.

"Ya sudah," dengan emosi Fendi menjawab.

Pagi pun datang ibu memanggil manggil Siska.

"Siska keluar nak, Panggil ibu di depan kamar Siska.

"Yaa ibu, Siska keluar sambil mengusap usap matanya, yang baru membuka mata sambil membuka gorden pintu kamar.

"Ya Bu, bagaimana sambil menghampiri ibu," Siska menjawab panggilan ibu

lni kopi dibawa ke kamar, satu buat bapakmu satu untuk suamimu.

"Owh oke siap ibu," Siska menjawab dan langsung membawa kopi ke kamar.

Rasanya begitu baik nya ibu Siska, anak dan menantunya belum bagun sudah tersedia kopi dimeja.

Karena Fendi masih tidur, ahirnya hanya ditaruh diatas meja oleh Siska.

Siska pergi keluar lagi untuk kebelakang.

Setelah ke kamar Fendi sudah tidak ada Fendi dikamar.

Siska pun terkejut, "kemana dia" tapi Siska tak berani bertanya kesiapa siapa.

Tak selang lama, Fendi pulang ternyata dia habis jalan jalan pagi.

Siska langsung menemani sarapan pagi, yang sudah disediakan ibunya Siska.

Belum selesai makan, sudah ada yang memanggil manggil, Fendi... Fen.

Dan ibu Siska menjawab dari belakang Fendi.

" Fendi Lagi sarapan Pak de" Jawab ibu Siska kepada orang yang memangil Fendi tadi.

Pak de itu panggilan Seseorang yang lebih tua.

"Ya, bagaimana pak?" Jawab Fendi.

"Hari ini kamu mau kemana?", Tanya pak De kepada Fendi.

"Tidak kemana mana pak!" kan masih Penganten Baru, jawab Fendi

"Owh yaa,, hehe" pak De menjawab sambil tertawa kecil.

"Begini, niatnya klu sudah gk ngapa ngapain, mau tak ajak Ke kebun.

"Tapi tidak sekarang kan pak ya pak De, kan masih Penganten Baru.

"Yaa inginnya dirumah dulu," jawab Fendi

"Owh yaa sudah, tapi besok besok bantuin pak De ya" ucap pak De

"Ok siap pak De" jawab fendi

Pak De pun Pulang, Fendi langsung menyelesaikan makanya lagi yang sempat tertunda karena ngobrol dengan Pak de.

Setelah selesai makan, Fendi masuk kamar dan menarik Siska mengajak ke kamar.

Tadinya Siska takut, tapi gimana lagi dia sekarang sudah resmi milik Fendi.

"Sudah lepaskan, kenapa ditarik siih?, kamu sudah selesai, aku belum selesai."

"Masih tanggal merah, huuuukah...tiba tiba sambil sewot, dan tetep menarik Siska hingga terjatuh di ranjang."

Setelah tak lama saling berpandangan, Fendi dengan cepat menggigit mulut Siska seperti pelampiasan.

Siska yang tak tau harus bagaimana?, menerima apa yang dilakukan Fendi kepadanya.

Ketika lagi Asyiknya Fendi menggigit mulut Siska, dan memainkan dengan penuh nafsu, tiba-tiba ada suara saudara manggil manggil.

"Siska.. Fendi.." Panggil seseorang kepada mereka berdua.

"Kalian lagi ngapain?, koh tidak keluar, itu ada saudara main kesini.

"Huu sialan", ucap Fendi mengganggu ajaa.

Fendi melepaskan gigitannya, Siska pun berusaha berdiri dan merapikan bajunya.

Siska keluar menemui saudaranya yang main kesitu.

"Eh,, mbak Dina Apa kabar ?, sapa Siska kepada saudaranya.

"Baik, kamu Bagaimana? tanya saudara juga.

"Maaf ya, mba main malah mengganggu kamu", ucap mba ke Siska.

"Tidak laah mba, biasa aja" Jawab Siska

"Trimakasih banyak 'ujar Siska dalam hati, gara gara kakak AQ jadi bisa keluar kamar dan lepas".

"Mba itu adalah panggilan untuk Kakak atau saudara perempuan. Walaupun itu saudara dari orang tua mereka.

Anak dari kakak ibu atau anak dari kakak bapak.

Tak lama Fendi pun ikut keluar kamar,

dan menyapa saudaranya, tetapi dia langsung ke kamar mandi.

"Hemm, yang habis itu ya..." Celetuk Saudara siska.

"Haa...apa an siih mba", elak Siska

"Halah ngaku aja, kan penganten baru biasa lah, he he". Siska hanya tersipu malu.

Walaupun dalam hati dia belum ngapa ngapain.

Setelah Fendi keluar kamar mandi, saudaranya nyeletuk lagi. Sudah berapa kali.

"Hay yang penganten Baru," ledek saudara Siska.

Dengan Jujurnya Fendi bilang ke saudara Siska

"Belum lah mba," Niatnya tadi ternyata ada mba kesini, kakak malah nganggu.

Sambil tertawa keras khas Fendi, Fendi berkata seperti itu.

"La gimana bukanya sudah kemarin..??" tanya saudara Siska.

Siska langsung nyambung saja,

"Sudah - sudah Kalian bahas apa sih..??" elak Siska.

Saudaranya tetep aja Bawel jawab

"Bahas malam pertama", Jawab saudaranya

"Siska semakin agak heran, Hem kenapa seperti itu aja yang dibahas".

"Biasanya malam pertama itu yang ditunggu tunggu Siska, kenapa kamu engak?" Tanya saudaranya.

"Ah sok tau lah mba", Siska dengan sewot menjawab.

"Ternyata Siska bisa marah juga ya?"ledek saudara Siska.

"Entah kenapa??' Siska rasane memang pingin marah, soale mba yang satu ini suka kepoin"

"Tiba - tiba Mba nya bilang, eh Sis besok kalau kamu sudah di pulau Fendi, kamu jangan lupain mba ya!" ucap mba

"Nggak laah, lupain ngapa memang?" jawab Siska dengan simpel.

"Ya itu, apa ya itu apa", jawab Siska dengan Ketus.

Tetapi mba Dina tetap aja jawab

"Kan Kamu sudah dibantu bantu sama mba, kamu harus balas Budi ke mba,"

Siska sekalin merasa, ternyata membantunya mungkin tidak ikhlas. Katanya harus dibalas, tapi tidak tau harus membalas bagaimana.

Bukankah kalau dikampung kan bantu bantu seperti itu wajar.

Kenapaa ini orang meminta seakan akan harus dibalas.

Tetapi Siska tidak mengambil pusing, dia iyakan aja semua omonganya.

Tak lama kemudian, dia berpindah topik pembahasan.

"Kamu sudah pakai kontrasepsi belum?" tanya mba dia kepada Siska.

"Haduch, Siska semakin tak mengerti, apa gunanya kontrasepsi? serta tidak tau bagaimana pakainya?

Mungkin mba Dina tau, kalau Siska Kebingungan dan mba Dina langsung jelasin.

"Itu gunanya biar kamu Gk hamil dulu, apa kamu sudah siap mempunyai anak ?" tanya mba Dina

"Siska menggeleng" menjawab dengan bahasa isyarat

"Makanya, kamu harus pakai kontrasepsi dulu", mba Siska mengarahkan.

"Siska menjawab, memang seperti itu dimana mba?" tanya Siska

"Ya di bidan, masa iya di pasar", Jawab mba Dina

"Klu begitu, boleh lah AQ dianter'" kata Siska.

"Memang Sudah dipakai?" celetuk mba Dina.

"Apaan mba ini laah" Jawab Siska tersipu malu.

"Kan tadi mau dipakai, keburu ada kamu" canda Siska, yang seperti tak punya masalah dengan hatinya.

Ya begitulah, Siska yang selalu mampu menyembunyikan hatinya dikala Sedih.

"Aku tak siap siap mba, kita ketempat Bu bidan ya" ucap Siska.

"Padahal dulu Siska, anak yang paling takut jarum suntik," kata ibu kepada mba Dina.

"Kenapa sekarang dia bergegas ngajak kamu.

"meminta kamu suruh ngantar suntik Din?", tanya ibu

"Gak tau Bu, mungkin dia belum siap" jawab Mba Dina.

Setelah sampai ke tempat Bu bidan yang lumayan jauh, ternyata disana juga gk semudah itu langsung di suntik.

Harus diwawancarai, dikasih pengarahan tentang Kontrasepsi atau Suntik.

Ini dalam masa waktu 3 Bulan harus kesini lagi.

"Siska yang lugu, hanya meng iyakan saja."

Setelah Pulang, Siska Baru sampai rumah Si Fendi sudah menunggu didepan Pintu.

Semakin Berdebar debae detak jantung Siska, "Maksudnya apa, apa dia menunggu atau marah atau bagaimana?"

Selalu simak lanjutannya ya kawan, jangan lupa like share dan koment

Trimakasih semoga kalian sehat selalu dan dilancarkan rejekinya🤲🤲🤲

Terpopuler

Comments

Nur Cholifah

Nur Cholifah

buktikan pada dia kalau kamu bisa Siska

2023-01-08

0

UQies (IG: bulqies_uqies)

UQies (IG: bulqies_uqies)

Semangat yah kak. 🌹 untukmu

2022-12-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!