Alexander Midas, sang CEO

Alexander Midas, putra tunggal sekaligus pewaris tunggal Midas Corp. Ayahnya sang konglomerat, Stephen Midas, benar-benar bagaikan Sang Midas. Usaha apapun yang digelutinya selalu sukses, istilahnya apapun yang disentuhnya akan menjadi emas.

 

Selain bisnis halal, bisnis haramnya pun ada. Alex yang lebih nekat dan pemberani dari Tuan Stephen, mencampurkan bisnis ayahnya dengan perlindungan dari mafia. Dari sanalah, Alex mendapat ilmu dan partner-partner baru untuk perdagangan senjata yang tentu saja menambah tinggi gunungan harta keluarganya.

 

Oleh sang ayah, Alex dijodohkan dengan Camelia Borneau atau yang akrab dipanggil Mia, putri tunggal seorang pengusaha properti, demi misi penggabungan dua perusahaan raksasa properti. Meskipun tanpa cinta, Alex menuruti perintah ayahnya, karena ia tahu ini demi kebaikan perkembangan bisnis keluarganya. Dia tidak mencintai Mia dan tahu Mia juga tidak mencintainya, namun itu tidak masalah baginya. Cinta Mia bisa tergantikan dengan cinta perempuan-perempuan yang mengantri untuk menjalin hubungan dengannya dan bahkan tidur dengannya. Alex tidak keberatan Mia lebih sibuk dengan dunia sosialitanya daripada dirumah dan memberikan pijitan mesra untuknya atau membuatkan kopi saat sarapannya. Alex hanya membutuhkan Mia sesekali saat libidonya naik tengah malam dan sedang tidak ada tubuh lain sebagai pelampiasannya.

 

Selain harta, Alex juga dikaruniai ketampanan yang luar biasa. Semakin berumur, ia semakin seperti anggur yang semakin matang. Jadi tidak salah bila para wanita menggilainya.

 

Sehari setelah tertangkapnya kegiatan ranjang Alex oleh Mia, Alex memasuki kantornya seperti biasa. Ia sama sekali tidak memikirkan istrinya yang sedang dirawat di rumah sakit. Baginya Mia sudah ditangani oleh dokter, biar dokter itu yang menghubunginya bila Mia sudah boleh pulang.

 

Di pintu ruang kerjanya, ia berpapasan dengan Nina, sekretaris cantiknya yang sigap dan cekatan.

 

“Selamat pagi, Pak.” Sapanya lembut dibumbui senyum yang begitu indah.

 

Alex mengangguk, lalu menjentikkan jari telunjuknya di hadapan Nina. Ia ingin Nina mengikutinya ke ruangannya.

 

Nina segera mengikuti instruksi bosnya. Dengan gerakan yang menawan, ia mengekori bosnya, masuk ke ruang direksi.

 

Segera setelah pintu ruang direksi ditutup, Alex membalikkan tubuhnya dan menangkap tubuh Nina. Ia mendekapnya erat hingga tubuh Nina menempel sempurna di tubuhnya.

 

“Ahh…” ******* Nina terdengar karena hentakan dari pelukan Alex yang menghimpit paru-parunya. Alex mencium telinga gadis itu, lalu turun ke lehernya, menghirup harum aroma tubuhnya. Bibirnya terus bergerak, dari leher ia naik lagi untuk ******* bibir ranum Nina.

 

“Semalam kita tidak sampai tuntas. Kamu kecewa?” Bisik Alex sambil terus mengecap telinga Nina.

 

Nina menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. “Bapak bisa membayarnya malam ini.” Ucapnya sambil tersenyum, matanya menatap Alex dengan pandangan menggoda. Membuat Alex begitu gemas padanya.

 

Alex kembali menciumi wajah Nina, membuat Nina tertawa manja.

 

“Aku akan membayarnya malam ini, tiga kali lipat.” Bisiknya lagi sambil ******* telinga Nina. “Dirumahmu?” Sambung Alex lagi.

 

Nina tertawa geli, dengan anggun ia mendorong dada Alex, membuat Alex semakin kagum betapa cantiknya perempuan ini.

 

“Hanya dikamar, Pak?” Ucap Nina lagi sambil tersenyum menggoda.

 

Alex membelai pipi dan bibir Nina dengan jari jempolnya. “Di kamar, di ruang tamu, dikebun, semua ok.” Ujarnya sambil membayangkan betapa panasnya hubungan mereka nanti.

 

Setelah itu, Alex melepaskan pelukannya dari tubuh Nina dan duduk di kursi kebesarannya.

 

“Sudah tugaskan Will untuk mengecek media?” Ujar Alex lagi. Dia menugaskan Nina dan Will untuk memeriksa media massa dan internet, jangan sampai tersebar berita tentang dirinya dan Mia di rumah sakit.

 

Nina menganggukkan kepalanya. “Clear, Pak.” Jawabnya sigap.

 

Alex mengangguk puas. “Apa pekerjaan hari ini?” Tanyanya lagi.

 

Nina membacakan jadwal Alex hari ini, lalu berjalan ke samping Alex untuk menyalakan komputer Alex. Saat Nina menyalakan komputer Alex, Alex tidak dapat menahan diri untuk membelai kulit putih kedua tungkai Nina yang tertutup rok spannya. Nina tidak melebarkan kakinya untuk memudahkan Alex untuk meng-explore tubuhnya, seperti yang biasa dilakukan oleh perempuan-perempuan lain. Ia sedikit menggoyangkan lututnya sehingga tangan Alex terlepas dari pahanya, kemudian sedikit menyingkir keluar dari jangkauan tangan Alex. Ini dilakukannya sambil tersenyum manis, membuat Alex merasa tertantang untuk menangkap Nina.

 

Alex mengulurkan tangannya untuk meraih pinggang Nina, ingin menariknya dan mendudukkannya diatas pangkuannya. Namun dengan cekatan, Nina bergeser menjauh dan langsung melangkah dengan anggun menuju pintu untuk keluar dari ruang direksi.

 

“Sampai nanti malam, Bos.” Ujarnya dengan suara menggoda. Alex menggeram gemas melihat Nina berjalan sambil menggoyangkan pinggulnya dan melambaikan tangannya.

 

🌹🗡️🌹

 

Malam harinya, pada saat Mia sedang resah menunggu suaminya untuk menjenguknya di rumah sakit, Alex sedang bermalam di rumah Nina.

 

Sejak pulang kerja, Alex sudah membawa sendiri mobilnya. Supirnya diperintahkannya langsung pulang dengan membawa mobil yang dipinjam Nina kemarin malam.

 

Di dalam mobil, Alex duduk berdampingan dengan Nina. Hasratnya sudah membuncah. Mobil itu menjadi saksi betapa panasnya perjalanan mereka.

 

Sesampainya di rumah Nina, nafsu itu tidak tertahankan lagi. Akhirnya, sofa itu menjadi tempat petualangan malam mereka yang pertama.

 

Setelah mencapai puncaknya, Alex mengangkat tubuh Nina untuk pindah kekamar tidur. Mereka tidur bersama sambil saling bercerita dan tertawa, kemudian berpelukan. Nina menyandarkan kepalanya dalam pelukan Alex seakan-akan pria itu sepenuhnya adalah miliknya.

 

Sampai akhirnya mereka terbangun dengan kejutan mengenai berita kecelakaan Sharon. William yang mengabarkannya pada Alex. Dengan cepat mereka bersiap dan menuju rumah utama. Nina berangkat lebih dulu, sedangkan Alex masih merebahkan tubuhnya, setelah menikmati ‘sarapan pagi’ dari sekretarisnya itu.

Episodes
1 Tertangkap Basah
2 Kehilangan Sharon
3 Karenina Crystal Clementine
4 Alexander Midas, sang CEO
5 Perang Dunia
6 Penerus Baru
7 Kegagalan Pertama
8 Cerita dari Rumah Sakit Jiwa
9 Blackie
10 Lahirkan Penerusku!
11 Mencari Peluang Baru, Memanfaatkan Mia
12 Mengingat Masa Lalu
13 Tertangkap Basah Lagi
14 Kejutan Untuk Mia
15 Usaha Menyingkirkan Mia
16 Tuan Stephen Turun Tangan, Perkenalan Dengan Nina
17 Goliath
18 Kegagalan Goliath
19 Meneguhkan Hati
20 William Sang Pengkhianat
21 RIP William
22 Cuma Nina yang Setia
23 Kehamilan Nina
24 Goyahnya Midas Corp.
25 Terkuaknya Rahasia Nina
26 Alex Mengetahuinya
27 Kedatangan Daffin
28 Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama
29 Entah Terbuat Dari Apa Hatimu...
30 Menyusun Strategi
31 Ternyata Dia Tidak (Terlalu) Bodoh!
32 Kau Memang Bodoh!
33 Kita menikah?
34 Mengadukannya ke Alex
35 Mampersiapkan Pernikahan Alex
36 Pengkhianatan yang Terbongkar
37 Cinta itu Buta, Namun Dapat Melihat di Kegelapan
38 Hari Pertama Sebagai Suami Istri
39 Akankah Kau Mencintaiku?
40 Ciuman Yudas
41 Berusaha Mengambil Hatinya
42 Mulai Bekerjasama
43 Ngidam
44 Kembalinya Aldo
45 Perempuan Misterius
46 Bertemu Alex
47 Kehadiran Aldo
48 Mengunjungi Musuh
49 Berperang Melawan Midas
50 Masalah Baru
51 I Love You
52 Menyerah
53 Menyingkirkan Daniel
54 Darren Thomas Midas
55 Berdamai dengan Keadaan
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Tertangkap Basah
2
Kehilangan Sharon
3
Karenina Crystal Clementine
4
Alexander Midas, sang CEO
5
Perang Dunia
6
Penerus Baru
7
Kegagalan Pertama
8
Cerita dari Rumah Sakit Jiwa
9
Blackie
10
Lahirkan Penerusku!
11
Mencari Peluang Baru, Memanfaatkan Mia
12
Mengingat Masa Lalu
13
Tertangkap Basah Lagi
14
Kejutan Untuk Mia
15
Usaha Menyingkirkan Mia
16
Tuan Stephen Turun Tangan, Perkenalan Dengan Nina
17
Goliath
18
Kegagalan Goliath
19
Meneguhkan Hati
20
William Sang Pengkhianat
21
RIP William
22
Cuma Nina yang Setia
23
Kehamilan Nina
24
Goyahnya Midas Corp.
25
Terkuaknya Rahasia Nina
26
Alex Mengetahuinya
27
Kedatangan Daffin
28
Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama
29
Entah Terbuat Dari Apa Hatimu...
30
Menyusun Strategi
31
Ternyata Dia Tidak (Terlalu) Bodoh!
32
Kau Memang Bodoh!
33
Kita menikah?
34
Mengadukannya ke Alex
35
Mampersiapkan Pernikahan Alex
36
Pengkhianatan yang Terbongkar
37
Cinta itu Buta, Namun Dapat Melihat di Kegelapan
38
Hari Pertama Sebagai Suami Istri
39
Akankah Kau Mencintaiku?
40
Ciuman Yudas
41
Berusaha Mengambil Hatinya
42
Mulai Bekerjasama
43
Ngidam
44
Kembalinya Aldo
45
Perempuan Misterius
46
Bertemu Alex
47
Kehadiran Aldo
48
Mengunjungi Musuh
49
Berperang Melawan Midas
50
Masalah Baru
51
I Love You
52
Menyerah
53
Menyingkirkan Daniel
54
Darren Thomas Midas
55
Berdamai dengan Keadaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!