Hanna memandang wajahnya di cermin, bengkak itulah yang pertama kali di lihatnya.
Ia tersenyum,mencoba menguatkan hati rapuhnya,namun sialnya air mata lolos begitu saja menyusuri pipi mulus nya.
rambut panjang namun tidak terlalu panjang nya ia ikat , perban putih dengan bercak coklat masih menempel di keningnya..
ia pandangi wajah dirinya sendiri .
Bibirnya tersungging,
"miris"batinnya
flashback on
"Pernikahan kita baru tiga bulan mas, kau sudah mau menikahi wanita lain, bahkan aku pun belum kau cicipi mas,"ucapnya dengan nada tinggi
entah ada keberanian dari mana Hanna mengatakan semua itu ,bahkan ia lupa dengan apa yang akan Alvin lakukan setelahnya.
plakkk...
tubuh mungil Hanna jatuh tersungkur,
"Aku tidak mencintaimu Hannaya,ingat aku tidak akan pernah mencintaimu .Bukankah sudah ku katakan.!"
teriaknya .
beruntung Perumahan tempat tinggal mereka jauh dari tetangga,kalo saja dekat, tetangga mungkin akan berbondong bondong menyaksikan pertengkaran mereka .hal itu memang telah menjadi tujuan Alvin dengan alasan agar tetangga tidak mencampuri rumah tangganya.
"Meski kau tak mencintaiku, aku tetap istri sah mu mas,aku istri sah mu"jawabnya lirih,kata-kata tersebut sukses telah membuat hatinya koyak ,bagaimana bisa seorang suami
mengatakan hal yang tidak sepantas nya dikatakan kepada seorang istri.
"nona Hannaya ,aku menikahimu bukan atas dasar kemauanku"kali ini Alvin mencengkram dagu Hanna kuat.Tangan nya bergetar ,ia sendiri sadar telah melakukan kekerasan namun hatinya terlanjur emosi.
"kau Hanna, kau sama rendahnya dengan ******* ,kau mau menikah denganku hanya karna uang.Bukan kah begitu nona Hannaya?,
lalu untuk apa aku menganggapmu sebagai istriku "
cih...
lanjutnya kemudian melepaskan cengkraman nya dengan kasar.
Tangan nya bergetar hebat ,mengingat ia telah melakukan tindakan kriminal.
Hanna meringis,tubuhnya terasa sakit namun hatinya lebih dari sekedar sakit.yang Alvin katakan memang benar ia menikahi Alvin karna uang ,
namun tidak sepantas nya ia diperlakukan seperti ini ,bukankah Ibu nya juga ikut andil dalam pernikahan ini,
Hanna berdiri ,menghapus sisa-sisa air mata di pipinya dengan kasar .
Matanya menatap Alvin dengan wajah ketakutan.
"Baiklah aku setuju kau menikah lagi,tapi dengan satu syarat "
ucapnya mencoba agar tetap tenang
Mata Alvin melotot , kemarahan benar-benar tampak di wajahnya ,ketampanan nya seolah raib terbawa wajah yang penuh emosi.
kesan nya wajah itu pasti terlihat menyeramkan di mata yang saat ini memandang nya.
"katakan"ucapnya dingin
Tenggorokan Hanna tercekat.
nyali Hanna menciut, ia bingung mempertimbangkan kata katanya untuk di ucapkan,namun ini hak pula atas dirinya.
tidak peduli akan apa yang terjadi setelahnya ,namun tujuan nya hanya ingin memperjelas status nya sebagai istri .
"Katakan.!" bentak nya
membuat Hanna sedikit tersentak ,
tubuh nya berguncang kaget dengan bentakan Alvin barusan.
"Tunaikan kewajiban mu sebagai suamiku"ucapnya lantang
plakk....
satu kali tamparan berhasil membuat tubuh Hanna terhampar ketepi ranjang
Rambut Hanna ia tarik,sampai kening Hanna membentur ke dipan ranjang .
"aww"pekik nya kesakitan .
Hanna meringis ,namun ringisan tersebut tak mampu membuat Alvin berhenti melukainya
arghhh... teriaknnya
setelah ia sadar ,darah segar mengalir di kening Hanna,membuat wajah wanita itu terlihat amat menyedih kan di mata hatinya.
flashback end
tok..tok..
"Hanna"panggil seorang di balik pintu kamar Hanna lembut.Suara nya pelan namun berhasil menghentikan rekaman yang baru saja berputar di otaknya.
sejenak Hanna berpikir ,mana mungkin ia menemui mertuanya dengan keadaan yang kacau seperti sekarang ini ,membuat ia terpaksa harus menyembunyikan nya dari Mertuanya.
"aku lelah bu,bisakah sementara untuk tidak di ganggu "sahutnya nya dari dalam mencoba menormalkan suaranya,meski agaknya masih bergetar karena menahan tangis .
"kamu belum makan nak ,obat mu apakah sudah di minum? "
ucapnya lagi seolah berharap sang menantu mau menuruti kemauannya.
"Hanna belum lapar bu ,kalau pun lapar Hanna pasti turun kebawah"
jawabnya setengah berteriak
"oh,ayolah sayang,suami mu menunggumu turun " Mira masih juga belum menyerah ,bersuara dengan nada rayuan di balik pintu kamarnya.
"sampaikan maafku ibu ,tolong katakan Hanna ngantuk,sudah mau tidur"terangnya ,
agak nya tidak sopan,kendati demikian Mira mengerti,saat ini menantu nya itu tidak sedang baik-baik saja
"baiklah"kali ini suara Mira terdengar kecewa.
***
Mira berjalan lesu menuju ruang makan , alis Alvin terangkat saat mengetahui ibunya berjalan sendirian .
"Hanna mana bu?"
kata itulah yang berhasil keluar setelah ibunya sampai di meja makan
"Hanna ngantuk , katanya mau tidur"
ucap ibunya kemudian pergi meninggalkan putra nya yang sedang duduk memainkan sendok di tangannya.
"ibu apakah tidak makan?"ucap Bella setengah berteriak,pasal nya wanita paru baya itu jarak nya sudah lumayan jauh.
"makanlah sayang duluan , ibu belum lapar"
jawab Mira kemudian mlanjutkan langkahnya yang tadi sempat terhenti .
"sayang ,mereka tidak makan ,apakah gara gara aku,?"tanya Bella dengan ekspresi sedihnya ,Jika harus jujur selera makan nya sudah tidak bernapsu dari tadi.
Alvin meletakan sendok di tangannya ,kemudian menatap Bella dengan tatapan yang dalam.
"tentu tidak sayang ,sudahlah jangan terlalu di fikirkan ."
"mbak Hanna tidak menyukaiku mas" ucap Bella sambil menainkan sendok dan garpunya.
mendengar ucapan sang istri ,Alvin menautkan alisnya,kemudian menghembuskan nafas kasarnya .
"Aku tahu,Bella"ucapnya lembut
"kamu tahu dia tidak menyukaiku, tapi kamu tetap menikahiku,mas,?
apakah kamu bisa menjamin hubungan kita akan baik baik saja"sergahnya kesal.
"mas jamin itu,sayang" jawabnya santai sambil mengusap ngusap kepala istrinya..
"lalu mbak Hanna?"
"mas tidak mungkin menceraikannya sayang"jawab Alvin seolah mengerti akan ucapan istrinya.
"aku tidak menyuruhmu untuk menceraikannya, tapi aku ingin hidup bahagia bersama mu"kesal Bella kemudian beranjak pergi meninggalkan ruang makan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
nyimak Hana
2024-03-16
0
Nila
Hanna kok bodoh. Lebih baik minta pisah. Jelas suami tak cinta kok masih berharap disentuh 😇😇😇😰😰🙏
2023-05-01
1
Riska Wulandari
aduh ngenes..
2022-04-14
0