Insiden Pelakor berakhir Ciuman Pertama

...Merubah kepribadian seseorang butuh waktu yang cukup lama. Sebelum terbiasa mereka harus dipaksa biasa dengan keadaan yang sangat asing untuk mereka....

...~Abraham Barraq Alkahfi...

...****************...

Saat sepeda motor Abraham baru saja mendekati area rumahnya. Dari jauh dia melihat seorang perempuan dengan pakaian rapi berdiri di dekat mobil yang diparkirkan di halaman depan.

Kening Abraham berkerut dan dia melirik ke arah jam tangan miliknya yang sudah menunjukkan pukul lima sore.

"Siapa dia?" Gumam Abraham yang mulai menghentikan sepeda motornya di depan mobil mewah tersebut.

"Cari siapa ya, Mbak?" Tanya Abraham dengan sopan.

Perempuan itu spontan menoleh. Bibirnya menyunggingkan senyum tipis saat sosok yang dicari ternyata ada di depannya.

"Mbak… " Kata Abraham terjeda seperti dia berusaha mengingat.

"Auren," Kata Auren dengan cepat.

"Nah iya," Sahut Abraham mengangguk. "Mbak Auren kenapa kesini? Apa mobilnya ada masalah?"

Abraham menatap mobil mewah di dekatnya ini dengan baik. Tak ada hal mencurigakan apapun dan membuatnya kembali menatap Auren yang terlihat gugup.

"Saya kesini mau mengantar ini, Mas," Kata Auren dengan suara yang tergagap dan mengulurkan kotak berwarna pink di depan Abraham.

"Ini apa?" Tanya Abraham yang bingung.

"Oh ini sebagai tanda terima kasih karena kemarin Mas Abra sudah membantu saya," Ujar Auren dengan sopan.

"Tapi itu sudah tugas saya, Mbak. Saya… "

"Jangan ditolak ya, Mas. Saya bikin ini sendiri dan tulus buat Mas Abra," Ujar Auren dengan muka memelas.

Abraham yang hatinya memang lembut pada wanita akhirnya mengangguk. Sebagai tanda menghargai wanita itu dia menerima kotak pink itu dengan tanpa melakukan sentuhan apapun di antara mereka.

Abraham mengambilnya dengan memegang ujung kotak agar tak terjadi kesalahpahaman lagi di antara dirinya dan Aufa. Dia tahu istrinya ada di dalam rumah dan dia tak mau masalah ini menjadi sumber masalah lagi.

"Dimakan ya, Mas. Saya benar-benar membuatnya dengan resep dari Mama saya," Kata Auren dengan bahagia.

"Iya, Mbak. Tapi lain kali Mbak gak perlu kayak gini. Semua yang saya lakukan sudah menjadi tugas saya, Mbak. Apalagi masalah kemarin, istri saya tak sengaja menabrak Anda," Kata Abraham menjelaskan.

Dia tak mau wanita di depannya ini mengambil pesepsi yang salah. Bagaimanapun Abraham membantunya karena merasa bersalah dengan tindakan istrinya yang tanpa kata meninggalkan Auren setelah membuatnya jatuh.

"Iya gak papa, Mas. Jangan lupa dimakan ya. Jangan dibuang, akhh!"

"Aufa!" Pekik Abraham terkejut.

Tiba-tiba kotak itu melayang dari tangan Abraham dan jatuh berantakan di jalan. Kotak dan isinya berhamburan karena ulah seorang perempuan yang mendekati keduanya.

"Kamu!" Seru Auren dengan kesal.

"Apa! Kamu apa!" Seru Aufa dengan berada di depan Abraham. "Jangan kagatelan, Mbak. Mbak tahu pria di depan Anda ini sudah menikah. Anda menggoda dengan membawa kotak berisi donat?"

Aufa tersenyum meremehkan. Dia menatap Auren dari atas sampai bawah.

"Penampilan Anda rapi dan kantoran tapi otak Anda sama dengan seorang pelakor!" Seru Aufa menunjuk Auren dengan tersenyum miring.

"Mulutmu memang rendahan. Kau tak pantas menjadi istri dari Mas Abraham yang sifatnya berbanding jauh denganmu," Seru Auren yang membuat Aufa melipat kedua tangannya di depan dada.

"Tapi menurutmu? Sekarang bagaimana? Siapa yang pantas bersanding dengan dia? Kamu begitu?" Seru Aufa dengan suara meledek. "Dalam mimpimu, Pelakor!"

"Dalam dunia nyata. Di depan matamu ini, aku adalah istri sahnya. Jadi jangan banyak halu dan berkomentar jika itu hanya untuk mencari perhatian padanya."

"Kau kalah jauh dariku bahkan untuk memberikan kepuasan. Kau sangat kalah jauh dariku!" Seru Aufa dengan berani.

Entah apa yang wanita itu pikirkan tapi yang pasti dalam pikiran Aufa, dia ingin membuat perempuan gila yang sejak tadi dia lihat menggoda suaminya dari jendela kesal dan tak akan berani datang kesini lagi.

Dia ingin membuat Auren tahu jika Abraham sudah menikah dan memiliki dirinya. Entah apa yang dia pikirkan tapi yang Aufa inginkan. Auren sadar diri dan tahu soal Abraham dan tak mengejarnya lagi.

"Daripada kau menangis disini. Pergi kau! Jangan pernah mendekati suamiku lagi atau mobilmu ini dan pekerjaanmu akan hilang secara sekejap!" Seru Aufa menendang mobil itu dengan wajah songong.

"Pergi kau!"

Auren mengepalkan kedua tangannya kesal. Dia benar-benar marah dan merasakan direndahkan.

"Awas kau! Lihat saja nanti," Seru Auren yang langsung pergi dari sana.

Aufa terlihat menarik nafasnya yang sejak tadi menggebu. Dadanya naik turun menghadapi satu wanita ular yang tingkahnya sangat ganjen.

"Aufa!" Kata Abraham sejak tadi dia diam.

"Diam kamu!" Seru Aufa dengan marah.

Dia berbalik dan menunjuk wajah Abraham dengan tangannya.

"Kalau kamu tak bisa tegas dengan wanita lain. Aku yang akan menegaskan. Jangan bersikap baik pada semua orang atau mereka akan salah mengartikan kebaikanmu!"

Setelah mengatakan itu Aufa lekas pergi dari sana. Dia meninggalkan Abraham yang masih takjub dan heran dengan semua perlakuan dan ucapan Aufa.

Dia benar-benar merasa dejavu. Seperti angin segar dia melihat dengan kedua matanya sendiri bagaimana Aufa memukul talak Auren. Dengan sendirinya ucapan sang adik yang mengatakan dan bercerita soal kelakuan Aufa kemarin membuatnya tersenyum.

Apa ini pertanda jika istrinya benar mulai menyukainya. Jika itu benar maka dia harus semakin bersemangat. Bersemangat untuk mengubah Aufa menjadi sosok yang lebih baik.

"Aufa!" Panggil Abraham mengejar istrinya.

"Aufa!" Seru Abraham lagi sambil menarik tangan Aufa.

Aufa yang tak siap berbalik dan spontan menabrak dada Abraham. Mata keduanya beradu pandang dengan jarak tubuh keduanya tak ada space lagi.

Aufa bisa merasakan detak jantung Abraham yang berdegup kencang di tangannya karena telapak tangan kanannya berada tepat di atas jantung sang suami.

Mata keduanya beradu sangat lekat. Bahkan sampai wajah Abraham begitu dekat membuat mata Aufa malahan terpejam. Nafas pria itu mulai terasa di kulit Aufa sampai akhirnya.

Tanpa diduga, tanpa direncanakan. Bibir Abraham mendarat di bibir Aufa. Pria itu mencium bibir istrinya untuk pertama kalinya.

Aufa juga sama menegang dengan Abraham. Jantung wanita itu berdegup kencang. Bahkan kedua telapak tangannya berkeringat dingin. Namun, entah kenapa dia tak menolak.

Aufa tak menolak saat ciuman pertamanya di ambil oleh Abraham. Bahkan wanita itu semakin membuka mulutnya membiarkan Abraham mengeksplor semua rongga mulutnya dan berakhir sebuah ciuman panjang.

Bak keduanya tak pernah berantem. Seakan keduanya tak pernah memiliki masalah. Ciuman itu saling menuntut. Tak ada yang mau melepaskan. Sampai akhirnya Aufa tersadar akan sesuatu.

Dia mendorong dada Abraham dengan kuat sampai ciuman mereka terlepas dan mengusap bibirnya dengan kasar.

"Kau mencuri ciuman pertamaku!" Seru Aufa dengan dada naik turun. "Dadar pria mesum. Kau mencuri kesempatan dalam kesempitan!"

Setelah mengatakan itu Aufa lekas berlari dan masuk ke kamar. Meninggalkan Abraham yang tersenyum sambil menyentuh bibirnya sendiri.

"Kau juga perempuan pertama yang mencuri ciuman pertamaku, Aufa!"

~Bersambung

Terpopuler

Comments

Heny

Heny

Tom and jery bentar lg bucin

2025-03-24

0

Edy Sulaiman

Edy Sulaiman

ku senang nih ceritanya..

2024-06-27

0

Cahaya Sidrap

Cahaya Sidrap

lanjut thor👍👍

2024-05-05

1

lihat semua
Episodes
1 Penawaran Mematikan
2 Penghinaan di Hari Pernikahan
3 Mulut Pedas Aufa!
4 Ceraikan Putriku!
5 Sikap Lain Abraham
6 Pelajaran Pertama Untuk Aufa
7 Bersihkan Aufa!
8 Pertengkaran Pagi
9 Pulangkan Aku ke Papaku!
10 Ketahuan
11 Mertua VS Menantu
12 Perempuan Bernama Auren
13 Kepulangan Bia
14 Insiden Pelakor berakhir Ciuman Pertama
15 Malam Pengantin
16 Kabar Buruk
17 Ditinggalkan!
18 Siapa Abraham Sebenarnya?
19 Gelisah, Galau, Merana
20 Almeera VS Abra
21 Menyatakan Cinta
22 Abraham dan Athaya
23 Frustasi Akut!
24 Bertemu
25 Ketahuan Potret Aufa
26 Dia Kembali!
27 Aku Hanya Mencintaimu
28 Ciuman Penuh Cinta
29 Suap Manja!
30 Kumakan Kamu!
31 Izin Titut Titut Yah?
32 Malam Yang Indah
33 Otak Omes Abang
34 I Want You!
35 Pemanasan Olahraga
36 Menyatakan Hak Milik
37 Ide Gila Baju Dinas
38 Kegiatan Sempurna Ehh!
39 Kebakaran
40 Firasat buruk
41 Permintaan Resepsi Aufa
42 Perusahaan Terguncang
43 Trauma Yang Membekas
44 Sadar!
45 Kamu Percaya sama aku?
46 Kepergian Aufa dan Abraham
47 Pertemuan Aufa dengan Keluarga Abraham
48 Ditolak atau Diterima sebagai menantu
49 Langkah Pertama Abraham
50 Pelaku Kebakaran
51 Gombalan Berakhir Ciuman
52 Tipu Muslihat Abraham
53 Panggilan Misterius
54 Kotak Rahasia
55 Rahasia Semi
56 Paket Kedua
57 Pingsan
58 Kabar Bahagia
59 Sikap Posesif Abraham
60 Cake Coklat Keju
61 Berhasil!
62 Imbalan Nakal
63 Kepergok?
64 Hadiah Kecil Dari Abra
65 Merestui
66 Ngidam Yang Melelahkan?
67 Suami VS Istri
68 Tekad Abraham
69 Nasehat Almeera
70 Syndrom Morning Sickness
71 Tidur Dengan Mela
72 Kesempatan dalam Kesempitan
73 Bukti Perselingkuhan
74 Mela VS Aufa
75 Pria Tampan
76 Mood Buruk!
77 Pertemuan Kembali
78 Bule Gila!
79 Musibah membawa Berkah Fort
80 Chuross
81 Si Bucin
82 Fort VS Abraham
83 Kelakuan Abra
84 Godaan Mela
85 Cium Pipi?
86 Berkenalan Ulang
87 Traktiran!
88 Bermain Bersama
89 Taruhan
90 Salah Tingkah
91 Hadiah Tanpa Sengaja
92 Terbongkar Perselingkuhan!
93 Didobrak!
94 Memutar Ingatan!
95 Urus Surat Cerai Kita!
96 Kehancuran Keluarga Semi
97 Kabar Buruk Dari Indonesia
98 Rencana Makan Malam
99 Sikap Manja Abraham
100 Dukungan Abraham
101 Aya VS Ryn
102 Keberangkatan!
103 Reyn Aya Kecil
104 Pamit
105 Lamunan Aya
106 Pertemuan Aya dan Reyn Dewasa
107 Cemburu Mode Anak
108 Bengkak
109 Sikap Peduli Abraham
110 Kekhawatiran Calon Ayah
111 Bia tinggal bersamamu
112 Kebahagiaan Aufa
113 Anak Abraham Suka Es Krim
114 Bujukan Aufa
115 Kedatangan Bia
116 Berkumpul Lagi
117 Dendam
118 Diikuti!
119 Ditinggal Sendiri!
120 Kekhawatiran Abraham
121 Balas Dendam Semi!
122 Diikat!
123 Menggilanya Semi
124 Abraham Kembali
125 Siuman
126 Pulang
127 Detik-detik opening
128 Panik
129 Memberi Kabar
130 Penyemangat Utama
131 Welcome To The World
132 Rilis Novel Dibuang Suamiku, Dinikahi Millionaire (dayana)
133 RILIS KISAH ANAK BIA DAN SHAKA
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Penawaran Mematikan
2
Penghinaan di Hari Pernikahan
3
Mulut Pedas Aufa!
4
Ceraikan Putriku!
5
Sikap Lain Abraham
6
Pelajaran Pertama Untuk Aufa
7
Bersihkan Aufa!
8
Pertengkaran Pagi
9
Pulangkan Aku ke Papaku!
10
Ketahuan
11
Mertua VS Menantu
12
Perempuan Bernama Auren
13
Kepulangan Bia
14
Insiden Pelakor berakhir Ciuman Pertama
15
Malam Pengantin
16
Kabar Buruk
17
Ditinggalkan!
18
Siapa Abraham Sebenarnya?
19
Gelisah, Galau, Merana
20
Almeera VS Abra
21
Menyatakan Cinta
22
Abraham dan Athaya
23
Frustasi Akut!
24
Bertemu
25
Ketahuan Potret Aufa
26
Dia Kembali!
27
Aku Hanya Mencintaimu
28
Ciuman Penuh Cinta
29
Suap Manja!
30
Kumakan Kamu!
31
Izin Titut Titut Yah?
32
Malam Yang Indah
33
Otak Omes Abang
34
I Want You!
35
Pemanasan Olahraga
36
Menyatakan Hak Milik
37
Ide Gila Baju Dinas
38
Kegiatan Sempurna Ehh!
39
Kebakaran
40
Firasat buruk
41
Permintaan Resepsi Aufa
42
Perusahaan Terguncang
43
Trauma Yang Membekas
44
Sadar!
45
Kamu Percaya sama aku?
46
Kepergian Aufa dan Abraham
47
Pertemuan Aufa dengan Keluarga Abraham
48
Ditolak atau Diterima sebagai menantu
49
Langkah Pertama Abraham
50
Pelaku Kebakaran
51
Gombalan Berakhir Ciuman
52
Tipu Muslihat Abraham
53
Panggilan Misterius
54
Kotak Rahasia
55
Rahasia Semi
56
Paket Kedua
57
Pingsan
58
Kabar Bahagia
59
Sikap Posesif Abraham
60
Cake Coklat Keju
61
Berhasil!
62
Imbalan Nakal
63
Kepergok?
64
Hadiah Kecil Dari Abra
65
Merestui
66
Ngidam Yang Melelahkan?
67
Suami VS Istri
68
Tekad Abraham
69
Nasehat Almeera
70
Syndrom Morning Sickness
71
Tidur Dengan Mela
72
Kesempatan dalam Kesempitan
73
Bukti Perselingkuhan
74
Mela VS Aufa
75
Pria Tampan
76
Mood Buruk!
77
Pertemuan Kembali
78
Bule Gila!
79
Musibah membawa Berkah Fort
80
Chuross
81
Si Bucin
82
Fort VS Abraham
83
Kelakuan Abra
84
Godaan Mela
85
Cium Pipi?
86
Berkenalan Ulang
87
Traktiran!
88
Bermain Bersama
89
Taruhan
90
Salah Tingkah
91
Hadiah Tanpa Sengaja
92
Terbongkar Perselingkuhan!
93
Didobrak!
94
Memutar Ingatan!
95
Urus Surat Cerai Kita!
96
Kehancuran Keluarga Semi
97
Kabar Buruk Dari Indonesia
98
Rencana Makan Malam
99
Sikap Manja Abraham
100
Dukungan Abraham
101
Aya VS Ryn
102
Keberangkatan!
103
Reyn Aya Kecil
104
Pamit
105
Lamunan Aya
106
Pertemuan Aya dan Reyn Dewasa
107
Cemburu Mode Anak
108
Bengkak
109
Sikap Peduli Abraham
110
Kekhawatiran Calon Ayah
111
Bia tinggal bersamamu
112
Kebahagiaan Aufa
113
Anak Abraham Suka Es Krim
114
Bujukan Aufa
115
Kedatangan Bia
116
Berkumpul Lagi
117
Dendam
118
Diikuti!
119
Ditinggal Sendiri!
120
Kekhawatiran Abraham
121
Balas Dendam Semi!
122
Diikat!
123
Menggilanya Semi
124
Abraham Kembali
125
Siuman
126
Pulang
127
Detik-detik opening
128
Panik
129
Memberi Kabar
130
Penyemangat Utama
131
Welcome To The World
132
Rilis Novel Dibuang Suamiku, Dinikahi Millionaire (dayana)
133
RILIS KISAH ANAK BIA DAN SHAKA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!