Bab 4| Gadis manis

Setelah lama memikirkan benda kecil berkilau di tangannya akhirnya Zach tau benda itu kemungkinan milik siapa. "Gadis manis" mengingat itu Zach lalu tersenyum. Dia bahkan sangat ingat aroma tubuh wanita yang menabraknya tadi pagi dikantor. lelah dengan fikirannya sendiri akhirnya dia memutuskan untuk turun bergabung bersama Leon dan momny nya.

Dia melangkah pasti menuruni tangga dan langung masuk keruang makan, sesaat dia tertegun di tempat melihat siapa yang sudah disana menatapnya dalam diam. Namun tentu saja hanya sebentar setelah menyadari bahwa sepupunyalah yang kemungkinan melakukannya, dan bukan masalah karena Nania memang sudah sering datang sebelumnya.

Melihat Zach yang masih berdiri disana sontak membuat Mommy Luna kemudian memanggil anak kesayangannya yang tiba-tiba saja mematung.

"Mau sampai kapan kau berdiri disana?" tegur nya pada anaknya.

Nania yang sudah faham situasi merasa tidak enak lantas berujar untuk mengilangkan kecanggungan. Dia tidak ingin ada yang tahu kalau sebenarnya dia pernah mengungkapkan perasaannya pada Zach. Tidak, jangan ada yahg menyadari.

"Zach jangan katakan kau terkejut aku disini?" Ucapnya ramah seperti biasa.

Zachry yang mendapat pertanyaan itu hanya tersenyum dan duduk di didepan meja sahabatnya yang sudah dianggapnya adik.

"Hanya sesaat"

Nania yang faham hanya diam, melanjutkan makanannya, sesekali dia mencuri pandang pada Zachry, pada pria yang mampu membuatnya bodoh walau sering ditolak. Leon yang melihat tatapan memuja untuk sepupunya hanya tersenyum dan memilih menghabiskan makanannya.

Dan disinilah mereka sekarang ditaman samping mansin. Selain didepan sebagai tempat favorit Kommy Luna, ternyata halaman samping juga tak kalah indahnya disini mereka akan benar-benar seperti taman rose sungguhan karena mommy Luna mengaturnya berbentuk rose yang berbentuk lingkaran dengan mereka berada ditengah-tengah.

"Kapan daddy kembali moms?" Leon yang bertanya

"Mungkin besok". Jawab moms Luna dengan senyum setelah menyesap teh melati miliknya.

Leon yang mendapat jawaban langsung hanya mengganguk sambil sesekali melirik ke arah Nania yang nampak serius meneliti bunga-bunga didepannya, tetapi pembicaraan mereka tentu masih bisa didengarnya.

"Zach.." Mom Luna yang bersuara

"Hm". jawabnya singkat sambil mengangkat wajahnya yang sedari tadi sibuk menatap benda pipih ditangannya.

"Bersiaplah lusa kita akan makan malam bersama di kediaman Horrison sebelum acara pertunangan kalian diadakan.

Sontak membuat Nania dan Leon membelalakkan mata karena terkejut, berbeda dengan Zachry yang hanya diam tapi terlihat ada senyum tipis di bibir tebalnya, sangat tipis sehingga tidak ada yng menyadari.

"Baiklah." Jawabnya singkat membuat Leon dan Nania semakin terkejut dan dalam waktu bersamaan rasa sesak di dada Nania muncul membuatnya susah untuk mengatakan apa-apa dia hanya melirik pria yang dicintainya itu dengan banyak pertanyaan. Namun yang diperhatikan hanya memasang wajah datar dan kaku, bukan tidak mengetahui kirikan Nania Zachry hanya ingin membuat Nania berhenti berada dijalannya agar dia tidak terlalu sakit kedepannya.

"Maksud mommy apa? makan malam? Pertunangan?" Nania yang bertanya setelah mampu menguasai diri dari keterkejutannya.

"Benar sayang, Sahabatmu yang manja ini akan bertunangan, mommy dan daddy sudah sepakat sejak lama tentang ini". Jujur mommy Luna membuat Nania semakin tercekat.

"Dengan siapa? Kini Leon yang bertanya, setelah melihat wajah pucat Nania.

"Putri dari rekan bisnis Daddy, nanti kalian akan tahu sendiri gadisnya.

"Zach kau berhutang penjelasan padaku"

"Apakah penting?" Setelah terdiam Zachry akhirnya membuka suara, dia memang tidak mengatakan apa-apa pada sepupunya ini karena belum tepat saja, tetapi karena pertemuan keluarga sudah semakin dekat, Zachry akan menjelaskan jika memang Leon membutuhkan nya.

"Hei, bro selain Asistenmu, aku ini kerabatmu, sudah pasti sangat penting bagiku, aku penasaran gadis mana yang bisa merobohkan benteng pertahanan CEO muda Rgroup ini". Jawab Leon panjang lebar.

"Aku akan jelaskan nanti" Jawabnya singkat masih memandangi layar ponselnya. Jika diperhatikan dibalik layar itu ada sebuah foto seseorang, dan hanya dia yang bisa melihatnya karena Zachry mengatur pencahayaan ponselnya.

Tidak terasa sudah hampir jam 6 sore, Zachry pamit pulang ke mansionnya, sambil memeluk mommy nya yang terlihat semakin cantik karena wajahnya bersemu merah. Daddy sudah kembali lehih cepat jadi terlihat jelas ada rona bahagia di wajah mommynya.

Sedangkan Leon sudah kembali lebih dulu beberapa menit yang lalu mengantar Nania pulang

"Bersiap-siaplah, karena lusa kalian akan bertemu, mommy harap semua berjalan lencar". Ucapnya pada putranya, mommy Luna memang sangat menyukai gadis pilihan suaminya entah karena memang terlihat cantik atau ada sesuatu yang lain, wanita yang hampir berusia 50 tahunan itu hanya merasa gadis pilihan mereka ini memang cocok untuk anaknya.

"Berdoalah semoga gadis pilihan kalian tidak menolakku". Jawabnya tenang.

*

*

Sementara di kediaman Horrison sendiri tepatnya dimeja makan, Zara yang tengah memasukkan makanan kemulutnya tiba-tiba tersendak karena ulah Ayahnya.

"Hati-hati sayang". Sambil memberikan air ke putrinya.

"Lusa?"

"Dimansion kita, jadi Daddy dan Mommymu berharap kau tidak kemana-kemana".

"Tapi Dad?" mohonnya dengan mata berkaca-kaca.

"Tidak ada tapi-tapian". setelah mengatakan itu Zara berdiri dan meninggalkan meja makan meninggalkan Daddy dan Momminya yang terus memanggilnya.

"Bagaimana mungkin aku akan menikahi laki-laki lain yang tidak aku cintai? Isaknya di tengah-tengah tangisannya.

Sampai dalam kamar Zara langsung membuang diri ke kasur dan menenggelamkan wajahnya di bantal, meluapkan semua amarahnya dan rasa kecewanya.

"Aariz, apakah kau memang tidak berniat memperjuangkanku? Zara mengangkat wajahnya seolah-olah melihat Aariz kekasihnya didepannya yang sedang menggeleng-gelengkan kepalanya seolah menjawab bahwa sia-sia saja baginya untuk berjuang.

Melihat ilusi tentang Aariz yang juga menolakmya membuat Zara makin terisak.

entah berapa lama dia menangis sampai akhirnya dia tertidur. Mommy Lucy Ibu Zara yang tadi berniat menenangkan putrinya dibuat terdiam saat melihat putri cantiknya menangials sampai tertidur, membawa kesedihannya.

*

*

Sementara di waktu yang sama ditempat yang berbeda, Nania tengah melempar semua barang-barang yang ada dikamarnya.

Prag..

"Sialan!"

"Hiks ..hiks.. Kau sangat jahat padaku Zach". Nania terduduk dengan kedua tangan memegang kepalanya, rasa pening saat mengetahui lelaki yahg ia cintai akan bertunangan.

"Aku sudah lama mencintaimu Zachry Ricards, bagaimana bisa kau tidak menyadari perasaanku?" Nania terus terisak menyadari dia tidak akan bisa bersama orang yang dicintainya

Memang benar, Nania sudah lama menyimpan rasa untuk sahahatnya Zachry, setiap hari ia akan berada berusaha agar biasa dekat dengan sahabatnya itu meakipun berulang kali Zachry menolak karena tidak ingin ada yang salah faham atas kedekatan mereka. semua masih terlihat hangat karena membuat Leon ada diantara mereka akan mengurangi kesalah fahaman orang lain tentunya. Tetapi semuanya berubah saat Nania terpaksa mengutarakan perasaannya karena sudah tidak sanggup memendamnya terlalu lama, tetapi siapa sangka ternyata dia ditolak.

" Aku bersumpah Zach selama kalian belum menikah aku Nania tidak akan berhenti sampai aku benar-benar kalah"..

Ia kembali menangis dalam sunyinya malam.

Episodes
1 Bab 1| Rasa kecewa
2 Bab 2| Hati-hati Nona
3 Bab 3 | Anting ini?
4 Bab 4| Gadis manis
5 Bab 5| Sepertinya aku pernah melihatnya
6 Bab 6| Kau terlihat cantik, sayang
7 Bab 7| Hanya ingin, kenapa?
8 Bab 8| Lowongan
9 Bab 9| Aku merindukanmu
10 Bab 10| Bisa kau jelaskan?
11 Bab 11 | Kau tahu betul maksudku
12 Bab 12 | Manusia Kaku
13 Bab 13| Kau punya masalah?
14 Bab 14 | Kalau begitu duduklah.
15 Bab 15| Bukan Salahmu
16 Bab 16| Tidak Menghadirinya?
17 Bab 17| Hei, apa yang kau lakukan
18 Bab 18| Satu Ciuman
19 Bab 19 | Zachry, Aku mencintaimu
20 Bab 20 | Tidak pantas dipertahankan
21 Bab 21 | Maafkan aku
22 Bab 22 | Ayo Kita Pergi
23 Bab 23 | Kecewa
24 Bab 24 | Terima kasih
25 Bab 25 |
26 Bab 26 | Menjebakmu
27 Bab 27 | Lupakan
28 Bab 28 | Lepaskan aku
29 Bab 29 | Kau cemburu
30 Bab 30 | Ingin memisahkan
31 Bab 31| Terlihat gugup
32 Bab 32 | Kau Sedih?
33 Bab 33 | Hatimu masih bersamanya
34 Bab 34 | Jangan biarkan putriku menunggu
35 Bab 35 | Baik-Baik Saja
36 Bab 36 | Aku akui keberanianmu
37 Bab 37| Kau datang
38 Bab 38 | Seperti seorang kekasih
39 Bab 39 | Aku takut.
40 Bab 40 | Bisa kau lepaskan
41 Bab 41 | Kau menerimanya?
42 Bab 42 | Dia menolakmu
43 Bab 43 | Tunggu aku bisa jelaskan
44 Bab 44 | Si penggoda
45 Bab 45 | Dia hawatir
46 Bab 46 | Merindukan Saudaramu
47 Bab 47 | Leon Percepat
48 Bab 48| Apa maumu
49 Bab 49 | Apa ada makanan lain?
50 Bab 50 | Jangan menolakku
51 Bab 51 | Sangat kekanakan.
52 Bab 52 | Jangan Pergi
53 Bab 53| Jangan bodoh.
54 Bab 54 | Aku merindukanmu
55 Bab 55 | Hatiku menolak
56 Bab 56| Kau Hamil?
57 Bab 57 | Jangan menempeliku
58 Bab 58 | Singkirkan istrinya
59 Peresmian Toko
60 Menjelaskan pada Zara
61 Zein dan Zoya
62 Bertemu Aariz
63 Kedatangan Zachry
64 Kemarahan Zachry
65 Fakta dari Zara
66 Mau bertemu Daddy
67 Rencana membuat adik?
68 Kebenaran tentang David
69 Akhir Nania
70 END
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1| Rasa kecewa
2
Bab 2| Hati-hati Nona
3
Bab 3 | Anting ini?
4
Bab 4| Gadis manis
5
Bab 5| Sepertinya aku pernah melihatnya
6
Bab 6| Kau terlihat cantik, sayang
7
Bab 7| Hanya ingin, kenapa?
8
Bab 8| Lowongan
9
Bab 9| Aku merindukanmu
10
Bab 10| Bisa kau jelaskan?
11
Bab 11 | Kau tahu betul maksudku
12
Bab 12 | Manusia Kaku
13
Bab 13| Kau punya masalah?
14
Bab 14 | Kalau begitu duduklah.
15
Bab 15| Bukan Salahmu
16
Bab 16| Tidak Menghadirinya?
17
Bab 17| Hei, apa yang kau lakukan
18
Bab 18| Satu Ciuman
19
Bab 19 | Zachry, Aku mencintaimu
20
Bab 20 | Tidak pantas dipertahankan
21
Bab 21 | Maafkan aku
22
Bab 22 | Ayo Kita Pergi
23
Bab 23 | Kecewa
24
Bab 24 | Terima kasih
25
Bab 25 |
26
Bab 26 | Menjebakmu
27
Bab 27 | Lupakan
28
Bab 28 | Lepaskan aku
29
Bab 29 | Kau cemburu
30
Bab 30 | Ingin memisahkan
31
Bab 31| Terlihat gugup
32
Bab 32 | Kau Sedih?
33
Bab 33 | Hatimu masih bersamanya
34
Bab 34 | Jangan biarkan putriku menunggu
35
Bab 35 | Baik-Baik Saja
36
Bab 36 | Aku akui keberanianmu
37
Bab 37| Kau datang
38
Bab 38 | Seperti seorang kekasih
39
Bab 39 | Aku takut.
40
Bab 40 | Bisa kau lepaskan
41
Bab 41 | Kau menerimanya?
42
Bab 42 | Dia menolakmu
43
Bab 43 | Tunggu aku bisa jelaskan
44
Bab 44 | Si penggoda
45
Bab 45 | Dia hawatir
46
Bab 46 | Merindukan Saudaramu
47
Bab 47 | Leon Percepat
48
Bab 48| Apa maumu
49
Bab 49 | Apa ada makanan lain?
50
Bab 50 | Jangan menolakku
51
Bab 51 | Sangat kekanakan.
52
Bab 52 | Jangan Pergi
53
Bab 53| Jangan bodoh.
54
Bab 54 | Aku merindukanmu
55
Bab 55 | Hatiku menolak
56
Bab 56| Kau Hamil?
57
Bab 57 | Jangan menempeliku
58
Bab 58 | Singkirkan istrinya
59
Peresmian Toko
60
Menjelaskan pada Zara
61
Zein dan Zoya
62
Bertemu Aariz
63
Kedatangan Zachry
64
Kemarahan Zachry
65
Fakta dari Zara
66
Mau bertemu Daddy
67
Rencana membuat adik?
68
Kebenaran tentang David
69
Akhir Nania
70
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!