Bab 05

Pagi ini Flow tidak napsu untuk sarapan namun Flow tidak bisa melewatkannya karena jika melewatkan pasti Unclenya akan marah, karena peraturan di rumah ini tidak ada yang boleh tidak ikut sarapan semuanya harus ikut jika sudah waktunya.

Keren melihat wajah Flow yang mendung bahkan makanannya juga tidak banyak yang Flow makan. Keren menaruh sendok dan garpunya di atas piring lalu menatap lekat kearah Flow " ada apa dengan Mu.?" tanya Keren kepada Flow

Flow tidak bergeming ia masih Diam " Mungkin dia sedang bertengkar dengan pacar nya, Lihatlah Matanya saja sembab kaya gitu, Ck..Ck.. masih kecil tapi sudah pacaran " ucap Monik sambil memainkan makanan nya

" Apa benar yang di ucapkan Aunty mu.!?" Ucap Keren dengan lekat

" Aku sudah kenang, terimakasih sarapan nya " Ucap Flow yang malas menjawab pertanyaan Keren

" lihatlah, Ponakan tersayang kamu, semakin kesini semakin ngelunjak " sindir Monik

" Diam!" Keren memberikan tatapan tajamnya kepada Monik yang sedari tadi terus saja memojokkan Flow, Wanita ke sayangannya

" Ada apa dengan gadis itu, apa dia sedang bertengkar dengan kekasihnya.? Tapi siapa, Bukannya aku tidak menerima laporan Jika Flow telah memiliki kekasih.?" batik Keren dengan wajah yang merah padam menahan amarahnya.

Flow yang sudah di dalam mobil ia langsung memejamkan mata nya karena ia sangat malas jika harus berhadapan dengan Unclenya yang sebentar lagi akan ikut masuk kedalam mobil

Keren masuk kedalam mobil dengan wajah yang masih marah, Keren melihat Flow yang menutup mata merasa kesal " Apa kamu benar-benar sedang ribut dengan pacarmu, Sampai-sampai Matamu bengkak seperti itu.!?" Tuduh Keren

Namun Flow masih enggan untuk menjawab. Keren langsung memegang dagu Flow dengan kuat " Aku sudah katakan bukan, kalo kau hanya milikku, milikku!!" Bentak Keren membuat Flow takut dan menangis

" Kenapa menangis, apa kamu juga sudah memberikan hal yang berharga milikmu kepadanya sehingga kau menangis seperti ini hah!!" Keren meninju kursi kemudi dengan kasar. Bukannya berhenti Flow malah menangis sesenggukan bahkan saat ini hatinya ikut teriris dan sangat sakti atas Tuduhan Uncle nya itu.

Bukan Flow tidak ingin membuka suara namun Flow sadar jika dirinya hanyalah mainan Uncle nya, Lagian Flow tau diri siapa dirinya hanyalah menumpang di sana, Apa yang Flow harapan, Cinta? Kasih.? dari seorang laki-laki yang mempunyai istri.?

Flow sudah mengetahui bahwa dirinya hanyalah Anak angkat, Ibu tiri keren lah yang memberitahukan bahwa dirinya hanyalah Anak angkat dan mengingatkan Flow agar tetap di posisinya jangan banyak tingkah, Ketika mengetahui kebenaran Flow sangatlah sakit, bahkan setelah kepergian kedua orang tuanya Flow ingin sekali pergi dari rumah Ini, Tapi Keren selalu memberikan Perhatian lebih kepadanya membuat Flow berusaha untuk bertahan

Keren menc_m paksa Flow Keren tidak peduli jika Di depan Ada Max, Flow berusaha untuk lepas dari lingkungan Keren namun nihil Keren tidak memperdulikan Tangisan Flow. Keren menggigit Bibir bawah milik Flow agar Flow membuka mulutnya, Setelah mengobrak Abrik Keren melepaskan Panguta-n nya dan menghapus bi_r basah milik Flow lembut " Maaf "

Flow menatap kearah Luar tidak ada pembicaraan lagi di antara paman dan ponakan itu. Sesampainya di sekolah, Flow langsung keluar tanpa berpamitan seperti biasanya kepada Keren

Brug..

Flow membantingkan Pintu mobil lalu lari kedalam kelas dengan pipi yang sudah ia usap.

Sesampainya di kelas Dona dan Daniel langsung mendekat kearah Flow " Hei ratu tercantik di sekolah kita ini kenapa.?" tanya Daniel yang melihat wajah Flow sebab

" Tidak ada apa-apa " jawab Flow pelan

" Apa kamu tidak ingin bercerita kepada kami.?" Tanya Dona

Flow menggelengkan kepalanya " Yasudah mungkin kamu belum ingin menceritakannya kepada kami" Lanjut Dona " Apapun masalah mu, semoga kamu mau bisa menyelesaikan semuanya " Flow menyender di bahu Dona, tidak ada kata yang keluar dari mulut Flow dia bungkam seribu bahasa

Dona dan Daniel saling pandang dan berusaha untuk mengerti teman nya ini

~ Di kantor

Mood keren semakin memuncak ketika melihat sikap Flow yang cuek kepadanya Bahkan Flow tanpa berpamitan kepada dirinya. Keren melepaskan kemarahan kepada anak buahnya " dasar tidak becus! Buat apa saya membayar kalian mahal-mahal jika hasilnya seperti ini hah!!!" bentak Keren kepada pegawai nya

" Maaf tuan kami akan memperbaikinya kembali " Ucap karyawan itu menunduk karena takut

" Jika kalian sudah tidak berminat bekerja di perusahaan saya, maka segeralah angkat kaki dari perusahaan ini, saya tidak butuh pegawai sepertu kalian " Usir Keren dan membuang berkas ke hadapan pegawainya.

Kedua pegawai itu benar-benar ketakutan apa lagi melihat amarah Keren yang seperti singa kelaparan " Andai saja cari kerja gampang dan gaji nya lebih besar dari perusaan ini maka hari ini juga aku akan angkat kaki dari sini " ucapnya

" Namun sayang, hanya perusahaan Tuan Keren Yang memberikan Gajih yang cukup besar untuk kalian " Ucap Max di belakang kedua laki-laki itu dengan tangan yang masukan kedalam saku celananya " Jika kalian tidak suka maka kalian bisa keluar dari perusahaan saat ini juga " Max langsung pergi meninggalkan kedua laki-laki itu

Kedua laki-laki itu semakin gemetaran mendengar ucapan Max, mereka tidak mengetahui jika Max berada di belakang mereka.

Max sudah tau betul bagaimana Keren jika sudah marah, Pasti akan melepaskannya kepada Para pegawai makanya Max tidak pernah banyak omong apa lagi ingin bertemu jika Keren sedang seperti macan yang kelaparan lebih baik menghindar dari pada kena imbasnya.

~ Di sekolah

Jam pulang sekolah telah tiba, Namun Flow masih enggan untuk pulang karena ia sangat malas untuk bertemu dengan Keren atau pun Monik yang selalu mengganggu nya.

" Kamu kenapa masih di sini.?" tanya Dona kepada Flow

" Aku lagi malas pulang " Jawab jujur Flow

" Sebenarnya apa sih maslah yang sedang kamu hadapi.?" Tanya Dona

" Hai Dona, dan Ratu ku ini kenapa masih saja cemberut " ucap Daniel

" Dia sedang malas pulang katannya " Jawab Dona

" Oh." Daniel hanya ber oh ria " Oh iya Don, jadi tidak kita pergi kesana .?" tanya Daniel

" Kalian mau kemana.?" tanya Flow penasaran

" Jadi, Kenapa, kamu mau ikut dengan kami.?" Tanya Dona, Flow menganggukkan kepalanya

" kalo boleh " Ucap Flow

" Ok, apa sih yang tidak untuk sahabat ku ini, tapi sebelum nya kita harus ganti pakaian Dulu" Ucap Dona

" Aku pinjam baju mu saja, karena kalo aku pulang terlebih dahulu paman ku pasti akan melarangnya "

" Ok "

Siang itu, Dona Flow dan juga Daniel mereka pergi ke mol untuk membeli pakaian yang akan mereka gunakan, Setelah dua jam mencari pakaian akhirnya mereka langsung bersiap, Flow memaki Pakaian yang lumayan seksi dan juga menggemaskan

" Wah kamu cantik sekali " Puji Daniel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!