Memenuhi Jalan Takdir Bintang

Memenuhi Jalan Takdir Bintang

01. Bidadari

Terik matahari siang ini sungguh menjengkelkan, sebuah motor berhenti di tepi jalan raya.

"Sial" Umpat lelaki muda dari helm full face nya, ban belakang bocor dan gasnya pun enggan ditarik sekedar melaju pelan. "Aarrrrgggghhh" Kesalnya, menendang ban yang tak berdosa.

Dengan nafas memburu mendorong motor gedenya yang cukup berat, "huuuuhhh bengkel koq tiba tiba menjauh. Mana temen temen kampret gue gak ada yang bisa di telepon. Mendadak budek" Masih setia mengumpat. "Brengs*ek" Tak perduli orang orang yang berlalu lalang. Mereka hanya melihat kemalangan tanpa berniat menolong. Dorong dorong dikit ngapa.

Bruuum BRUUUMMM TIIIN

"Kanlpot lo baru hah? BERISIK" Sungut pemuda itu.

Sebuah motor besar menghampiri nya, "eh bro Bin ngapain pakai di dorong segala tuh motor, luntur loh ganteng lo" Ucap seorang pemuda yang duduk nyaman di boncengan.

"Turun lo, dorongin motor gue. Gue telat" Menarik jaket pemuda bertubuh tinggi agar turun.

Eleh turun motor kan yaaak bukan turun ranjang, e la dalah.

"Eh eh eh kalem bro, gue ma Ardi mau bantuin lo koq" Ujar pemuda yang masih nyaman dengan stang motor.

"Iya nih si Bintang bener bener lo ya, gue sumpahin jatuh cinta sama ukhti ukhti" Ardi kini menimpali Rado. "Luntur dah ganteng lo, mana keringetan muka di tekuk kaya tiker pengajian" Cerocos Ardi kesal.

"Nih dorongin, gue naik bus ajah. Rado temenin Ardi, ntar motor gue dirongsok tuker kerupuk" Bintang malah pergi meninggalkan motornya bersama kedua sahabatnya.

"Teman lucknut lo Bintaaaaang" Ardi makin geram, Bintang malah lari melambaikan tangannya.

"Gue telepon Brian, suruh anter mobil pick up. Nanti tagihan kita lempar ke kampret Bintang" Saran Rado, mereka bertos ria tertawa terbahak di pinggir jalan.

Aduuuh babang babang ganteng ini kaya apa kali ketawa di pinggir jalan. MERESAHKAN!

Bintang berlari masuk ke halte, "aduuuh nih jembatan penyeberangan panjang bener dah, siapa yang bikin sih? Bikin..." Masih setia ngedumel mirip emak emak yang pusing karena bahan pokok naik. Ini mah Othor yah bang Bintang.

BRAAAAK

Bintang terkejut, entah apa di depan sana. Kecelakaan pesawat kah? Eh tapi pesawat jauh di sana. Berhenti sejenak di pinggir pagar jembatan, menikmati angin bercampur debu jalanan. Uh sangat tak indah.

Seorang gadis tengah berjongkok menepi, bahkan mepet pagar jembatan. Entah mengapa Bintang mendekat turut jongkok memunguti buku gadis itu. "Astaga bidadari" Gumam Bintang, matanya masih saja memandang lekat wajah gadis itu.

"Astaghfirullah" Ucap gadis itu gugup, sepersekian detik ia pun menatap wajah Bintang yang sedikit lusuh. Lusuh lah kan abis dorong motor, lah kalo dorong...

Meraba wajahnya mencari sesuatu disana "Astaghfirullah" Lirihnya. Segera memalingkan wajah dari laki laki dihadapannya. Mengikat tali cadar yang entah sejak kapan terlepas, "Alhamdulillah". Menundukkan wajahnya " Terimakasih sudah bantu ambil bukunya".

Bintang turut berdiri dengan tatapan mengunci pada gadis bercadar itu. "Iya nih si Bintang bener bener lo ya, gue sumpahin jatuh cinta sama ukhti ukhti" Ucapan Ardi beberapa menit lalu kembali berputar di kepalanya.

"Bidadari" Lirih Bintang, gadis itu mendengar jelas dengan kepala yang masih menunduk. Gadis itu sedang menunggu antrian bis, sama seperti Bintang.

"Gue Bintang" Ia menyodorkan tangannya ke arah gadis itu dengan percaya diri. Matanya membelalak kala gadis itu hanya mengatupkan kedua tangan di depan dada, "maaf" Kini Bintang menarik lagi tangan nya. Malu? sudah pasti. Bukan Bintang namanya kalau tak punya stok percaya diri.

"Eh emm ngapain bidadari di halte bus? Apa nunggu Jaka Tarub?" Pertanyaan absurd dari mana sampai Bintang berani menanyakannya. Ah Bintang lo pikir ini jaman legenda, gak sekalian aja bis nya lo tendang, jadilah tangkupan bis. Ngacoo.. Begitulah kira kira isi kepala Bintang.

Bintang tampaknyan tak paham situasi, ia tetap mengunci pandangan pada gadis bercadar itu. Bidadari, tak perlulah tahu namanya, wajahnya yang tertutup cadar cukup mewakili keindahan sang Bidadari.

"Senyumnya gak usah di tahan" Celetuk Bintang sukses membuat si Bidadari kembali gugup. "Dari mata lo gue bisa lihat senyum lo, Bidadari" Tak tahukah Bintang Bidadari nya lagi dag dig dug . "So, siapa nama lo" Tanya nya lagi. Cukup penasaran rupanya si babang.

"Habiba" Lirihnya,

"Habintang?" Ujar Bintang dengan pede tingkat nasional. "Hehehe Kidding" imbuhnya gemas sendiri.

"Mau kemana Habintang?" Tanya nya lagi.

"Permisi. Assalamu'alaikum" Ucap lembut gadis bernama Habiba memasuki Bis yang sudah datang.

"Ya elah gue di kacangin" Bukannya jawab salam Bintang beringsut, turut mengekor Habiba.

KRIIING KRIIING

Suara ponselnya yang tak bisa diajak kompromi, "ah siapa kali ganggu Jaka Tarub ajah" Gerutunya. "Hallo" Ketus Bintang saat panggilan terhubung.

"Bintang dimana lo?" Tanya seorang yang terdengar kesal di ujung telepon.

"Lagi ngejar Bidadari gue. Suara telepon lo ganggu ajah. KAMPRET" Jujur Bintang. Tapi apakah yang di ujung sana percaya?

"Buahahahaha" Terdengar menjengkelkan.

Tuuuuuut...

**

BRAAAAK

Suara pintu terbuka paksa. "Bintang sehat lo?" Dengus seorang pemuda kesal.

"Aarrrrgggghhh" Mengacak acak rambut yang acak acakan, frustasi.

"Kenapa lo lecek amat? Muka apa kertas origami?" Celetuk pemuda satunya yang bernama Brian.

"Gue lagi ngejar Bidadari. Tapi gara gara telepon lo, ngilang deh tuh aakkkkh" Wajahnya tampak bersungut sungut. "Hari apa nih? Koq gue sial amat?" Kesalnya lagi.

"Lo gak ngitung pasaran lo kalo keluar rumah. Hahahah" Kini Ardi yang menyambar. "Itu kata nenek gue" Imbuh Ardi, nampaknya ia salah momen menertawai Bintang. atuuuuttt di caplok babang Bintang.

"Motor gue gimana?" Bintang menatap Ardi, layaknya singa lapar.

"Eh tuh mata biasa, copot ajah" Ardi tak kalah sengit.

"Motor dah ada di bengkel gue. Sans!" Bukan Ardi, tapi Brian yang memyambar. Brian melemapar sebuah kunci motor tepat di hadapan Bintang. "Pake motor adek gue dulu. Matic tapi" Imbuhnya.

"Ayo buru latihan! " Ujar Rado yang baru masuk studio. Roman romannya Rado ketinggalan di toilet. Eh!.

"Bad mood gue, kebayang wajah tuh cewek mulu" Bintang menenggelamkan wajahnya diatas meja. "Eh ini gara gara sumpah lo ya KAMPRET" Dengus Bintang ke arah Ardi. "Bidadarinya pake cadar, baju kelelawar" Lanjutnya dengan mata menerawang ke langit langit.

Ealaaaah dikira langit langit nya punya mata batin kali. Adanya lampu bohlam remang remang.

"Buahahahah" Koor mereka serempak, termasuk Rado yang tak terlalu paham. Sing penting ngguyu gaesss.

"Itu gamis Bin. Yakin lo ngejar tuh cewek, punya bekel ilmu lo?" Kini giliran Reno yang bersuara. Memicingkan matanya menatap sendu wajah Bintang.

"Lah kan gue sarjana Ren, masa ilmunya kurang? Mau nyanyi ayok, mau ngacak ngacak motor ayok" Jelas Bintang dengan tingkat kepedean sekala nasional yang mendarah daging.

Reno menggeleng "cih", mendengus kesal. " Lo sarjana Bisnis, lah kalo cewek geto ya minimal ustadz Bin. Sarjana koq b*go" Reno berdiri, melempar bantal kursi yang entah kapan masuk ke studio.

Di kasih bantal, biar kalo nyanyi ngantuk punya sandaran bang. Azeeek azeeek...

Mereka semua diam, melihat wajah sendu Bintang. Hanya saling melirik, geleng geleng tak paham.

"Idiiih geli gue Bin, sekalinya jatuh cinta mlehoy gini" Celetuk Ardi, auto kepalanya bergetar kena keplak Brian. "Apaaan seh lo?" Sungut Ardi pada Brian. Brian hanya menunjuk Bintang dengan ekor matanya. Kesal juga dengan kelakuan Ardi.

"Ya elah tinggal lo temuin dia lagi, di tempat tadi lo ketemu. Sarjana koq b*go" Celetuk Ardi. Bintang menatap Ardi dengan tatapan yang hanya Bintang dan Allah yang tahu.

Cup

"Najis Bintang, lo ya" Ardi mengusap kening nya yang mendapat kecupan mesra Bintang.

"Latihan latihan ayo semangat" Seru Bintang dengan senyum mengembang. "Nanananana" Senandung sang vokalis.

Akhirnya mereka latihan dengan lancar, aman terkendali. Meski harus nambah durasi latihan karena sang vokalis patah hati sebelum jatuh cinta.

"Tunggu gue Bidadari"...

Terpopuler

Comments

abdan syakura

abdan syakura

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Salken, kak..
Aq mampir nih...
Semangat, Kak!!💪😊

2023-01-26

0

lihat semua
Episodes
1 01. Bidadari
2 02. Dijodohkan
3 03. Sepasang Mata
4 04. Lima Ribu
5 05. Ku Terima Tantanganmu Habiba
6 06. Memantapkan Hati
7 07. Eh Kayaknya Kenal
8 08. Semoga Mendapat Jodoh Terbaik
9 09. Habiba Maaf
10 10. Fathan Reza
11 11. Pasrah Yaa Allah
12 12. Yakin diterima Habiba?
13 13. Aku Tunggu
14 14. Tertawa Berdua
15 15. Sanggupkah?
16 16. Kembali Pulang
17 17. Tinggalin Habiba
18 18. Jalan Cinta yang Macet
19 19. Baby
20 20. Lintah
21 21. Maju atau Mundur
22 22. Tanpa Penolakan
23 23. Gagal karena Kegaduhan
24 Siap Laksanakan!!
25 Amazing Bunda
26 Jiwa Seorang Qoriah
27 Voting Nikah
28 Ujian Diam Diam
29 Alhamdulillah Sah
30 Sorot Mata Penuh Cinta
31 Nyicil Skin Ship
32 suara Suara Cinta Kita
33 Pengalaman Pertama
34 Mbok Yem
35 Khumairah
36 Habintang
37 Siapa Kamu
38 Senyum Penuh Kemenangan
39 Pelakor
40 Tak Tahu Malu
41 Siap Punya Baby??
42 Pujangga
43 Bruce Lee
44 Mesum
45 Biru biru
46 Peringatan Keras
47 Uhibbuki Fillah
48 Drama Pagi
49 Menahan Sakit
50 Dede buat Mommy Cemburu
51 Lamaran Rado
52 Marahnya Habiba
53 Mencintaimu Habiba
54 Rindu
55 Resah
56 Harga Diri Laki Laki
57 Love Is Habiba
58 Menundukkan Tanpa Harus Memgalahkan
59 Kalah Jurus
60 Double Manten
61 Mengambil Alih Duniaku
62 Merubah Hidupku
63 NgeMALL
64 Sentuhan Kecil
65 Cintaku Bukanlah Keegoisan
66 Pernikahan Mentari 1
67 Pernikahan Mentari
68 Rado Bau Asem
69 Godaan Bintang
70 Baper Karena Kamu
71 Masalah Rumah Tangga
72 Kamu Menyebalkan
Episodes

Updated 72 Episodes

1
01. Bidadari
2
02. Dijodohkan
3
03. Sepasang Mata
4
04. Lima Ribu
5
05. Ku Terima Tantanganmu Habiba
6
06. Memantapkan Hati
7
07. Eh Kayaknya Kenal
8
08. Semoga Mendapat Jodoh Terbaik
9
09. Habiba Maaf
10
10. Fathan Reza
11
11. Pasrah Yaa Allah
12
12. Yakin diterima Habiba?
13
13. Aku Tunggu
14
14. Tertawa Berdua
15
15. Sanggupkah?
16
16. Kembali Pulang
17
17. Tinggalin Habiba
18
18. Jalan Cinta yang Macet
19
19. Baby
20
20. Lintah
21
21. Maju atau Mundur
22
22. Tanpa Penolakan
23
23. Gagal karena Kegaduhan
24
Siap Laksanakan!!
25
Amazing Bunda
26
Jiwa Seorang Qoriah
27
Voting Nikah
28
Ujian Diam Diam
29
Alhamdulillah Sah
30
Sorot Mata Penuh Cinta
31
Nyicil Skin Ship
32
suara Suara Cinta Kita
33
Pengalaman Pertama
34
Mbok Yem
35
Khumairah
36
Habintang
37
Siapa Kamu
38
Senyum Penuh Kemenangan
39
Pelakor
40
Tak Tahu Malu
41
Siap Punya Baby??
42
Pujangga
43
Bruce Lee
44
Mesum
45
Biru biru
46
Peringatan Keras
47
Uhibbuki Fillah
48
Drama Pagi
49
Menahan Sakit
50
Dede buat Mommy Cemburu
51
Lamaran Rado
52
Marahnya Habiba
53
Mencintaimu Habiba
54
Rindu
55
Resah
56
Harga Diri Laki Laki
57
Love Is Habiba
58
Menundukkan Tanpa Harus Memgalahkan
59
Kalah Jurus
60
Double Manten
61
Mengambil Alih Duniaku
62
Merubah Hidupku
63
NgeMALL
64
Sentuhan Kecil
65
Cintaku Bukanlah Keegoisan
66
Pernikahan Mentari 1
67
Pernikahan Mentari
68
Rado Bau Asem
69
Godaan Bintang
70
Baper Karena Kamu
71
Masalah Rumah Tangga
72
Kamu Menyebalkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!