Perfect Revenge
Sore itu Talita terlihat begitu antusias mempersiapkan pesta kejutan untuk suaminya yang berulang tahun.
Selesai mendekor ruangan makan menjadi mini bar ia kemudian berdandan karena sebentar lagi suaminya akan segera pulang kerja.
Wajahnya berseri-seri saat ponselnya berdering.
"Pasti itu Mas Rehan," Talita buru-buru mengangkat ponselnya
"Halo sayang, maaf hari ini aku ada lembur jadi mungkin akan pulang larut malam," ucap Rehan
Meskipun sedikit kecewa Talita mencoba tersenyum, "Yaudah gak papa, semangat kerjanya ya sayang,"
"Iya, kamu hati-hati ya di rumah, jangan lupa makan," jawab Rehan
"Iya sayang, kamu juga jangan telat makan,"
"Males makan aku kalau di kantor, habisnya makanan di sini gak ada yang enak. Masih enakan juga masakan kamu, jadi kayaknya aku makan di rumah aja deh,"
Mendengar jawaban suaminya membuat hati Talita berbunga-bunga. Memang Rehan adalah suami yang romantis hingga membuat Talita begitu bahagia menjadi istrinya.
Baginya Rehan adalah segalanya. Selain sebagai seorang suami ia juga adalah satu-satunya orang yang mau menerima Talita apa adanya, meskipun keluarga Talita sendiri menganaktirikan dirinya.
Itulah yang membuat Talita begitu mencintai pria itu.
Karena khawatir suaminya akan kelaparan saat bekerja ia berinisiatif membawa kue ulang tahunnya ke kantor sang suami.
"Benar juga, bukankah lebih baik memberi kejutan kepada dia di kantornya. Selain memberi kejutan ulang tahun aku juga bisa makan malam bersamanya, ah kenapa tak terpikirkan dari tadi," Talita segera
memasukan makanan di meja makannya kedalam wadah yang sudah ia siapkan.
Talita kemudian masuk kedalam mobilnya dan mampir ke sebuah bakery untuk membeli kue ulang tahun untuk suaminya.
"Cantik sekali kuenya, aku harap mas Rehan suka dengan kejutan ku kali ini," ucap Talita begitu bahagia saat melihat kue pesanannya sudah jadi
Ia kemudian melesatkan mobilnya menuju Gedung Aditama tempat dimana suaminya bekerja.
Karena macet parah membuat Talita sedikit terlambat datang ke kantor suaminya.
Saat turun dari mobilnya wanita itu terkejut karena melihat Rehan bersama seorang wanita meninggalkan Gedung Aditama. Karena penasaran Talita pun mengikuti mereka.
Ia menghentikan mobilnya di sebuah restoran mewah. Meskipun sedikit aneh saat melihat suaminya masuk kedalam restoran bersama seorang wanita ia selalu berfikir positif.
Ia menghentikan langkahnya saat melihat sosok wanita yang bersama Rehan adalah adiknya sendiri.
"Rossa???"
Wanita itu berdiri mematung menatap keduanya yang tampak bahagia merayakan candle light dinner untuk merayakan ulang tahun Rehan.
"Selamat ulang tahun sayang," ucap Rosa kemudian mengecup Pipi Rehan, wanita itu kemudian memberikan sebuah kado kecil kepada kakak iparnya tersebut.
"Terimakasih sayang, kau tahu kan jika sebenarnya wanita yang ku cintai adalah dirimu. Aku sama sekali tak pernah mencintai Talita,"
*Bruugghhh!!
Talita menjatuhkan kue ulang tahun yang dibawanya, membuat semua orang langsung menatap kearahnya.
"Talita??" Rehan terkejut saat melihat istrinya di tempat itu.
Talita segera berlari meninggalkan restoran itu saat melihat Rehan berusaha mendekatinya.
Sebuah mobil dari arah berlawanan menabrak Talita saat wanita itu hendak menyebrang jalan.
Tubuhnya seketika ambruk, membuat Rosa berteriak histeris saat melihat sang kakak tergeletak bersimbah darah.
Tak lama sebuah mobil ambulance datang mengevakuasi Talita menuju ke rumah sakit.
Rehan mengantar istrinya hingga rumah sakit.
Karena lukanya yang begitu parah membuat Talita koma, ia kemudian dipindahkan di ruang ICU untuk perawatan lebih lanjut.
Awalnya Rehan merasa bersalah karena sudah membuat istrinya koma, namun setelah tahu ia akan mewarisi kekayaan istrinya jika ia meninggal membuat Rehan bahagia dan berharap Talita mati, agar ia bisa menjadi pewaris Aditama Group dan menikahi Rosa wanita yang dicintainya.
Ia bahkan tak pernah menjenguk istrinya selama Talita di rawat di rumah sakit.
Rehan justru menghabiskan hari-harinya bersama Rosa adiknya sendiri.
Di hari ke tiga Talita perlahan membuka matanya, ia menatap ke sekelilingnya namun tak ada seorangpun di ruangan itu.
Karena ia kehausan ia mencoba meraih air minum yang ada di meja sebelahnya.
*Pranngg!!!
Mendengar ada suara benda jatuh membuat seorang perawat langsung memasuki bangsal perawatan Talita.
Ia terkejut melihat lengan Talita berdarah.
"Anda sudah sadar?" tanyanya
Tania mengangguk, "Aku haus," ucapnya lirih
Perawat itu mengambilkan segelas air dan membantunya minum.
"Terimakasih,"
"Dimana suamiku?" tanya Talita mencari keberadaan Rehan suaminya. Meskipun ia masih sakit hati dengan perselingkuhan Rehan dengan adiknya ia berharap jika yang ia lihat adalah sebuah kesalahpahaman.
Ia berharap Rehan sudah menyesali perbuatannya dan akan memperbaiki hubungannya.
"Sudah dua hari suami anda tidak datang Nyonya, hanya assisten rumah tangga anda yang selalu menunggu anda di sini. Apa aku harus memanggil Assisten rumah tangga anda?" tanya perawat itu
"Tidak perlu, biarkan saja dia istirahat. Aku yakin dia kelelahan menjagaku selama ini," jawab Talita
"Kalau begitu saya akan memanggil dokter untuk memeriksa kondisi anda," ucap sang perawat kemudian meninggalkan Talita.
Talita merasa begitu sedih mendengar ucapan sang perawat.
"Kenapa kau tega melakukan ini padaku, apa salahku sehingga kamu berbuat seperti ini padaku Mas?" ucap Talita mengusap air matanya
"Kau bahkan tak mengunjungi ku selama aku terbaring di sini, apa kau benar-benar tidak mencintai aku??" Talita kemudian mencabut semua selang infus yang ada di tangannya dan bergegas meninggalkan ruangan itu.
Ia terus berjalan menyusuri trotoar menuju shelter bus.
Sebuah taksi berhenti di depannya dan seorang lelaki tua turun dan menghampirinya.
"Seharian ini aku sama sekali belum mendapatkan penumpang, padahal istriku sedang sakit. Aku berharap hari ini bisa pulang membawa uang agar bisa membelikan obat untuknya, tapi sayangnya sampai jam seginipun aku belum mendapatkan penumpang, apa mbak mau naik taksi saya?" tanya pria itu penuh harap
Talita yang iba mendengar cerita sang sopir langsung mengangguk.
Pria itu kemudian menuntut Talita naik ke dalam taksinya.
Pria itu begitu bahagia karena akhirnya bisa mendapatkan penumpang.
"Mbak mau kemana?" tanya pria itu
"Valencia central park blok C12," jawab Talita kemudian menyandarkan kepalanya
"Hidup itu memang penuh ujian, jadi sabar aja mbak, aku yakin semua akan indah pada waktunya," ucap lelaki itu seakan tahu jika Talita sedang memiliki masalah berat.
"Iya Pak, terimakasih atas nasihatnya,"
Karena tidak membawa uang Dilla kemudian melepaskan cincinnya dan menyerahkan kepada lelaki itu untuk membayar ongkos taksinya.
Lelaki itu kaget saat menerima cincin pemberian Talita dan menolaknya.
"Ini kebanyakan mbak, saya gak bisa menerimanya," tolak sang sopir
"Aku tidak membawa uang karena dari rumah sakit, anggap saja itu rejeki dari Allah karena kesabaran bapak, semoga dengan itu bapak bisa membeli obat untuk istri bapak yang sedang sakit,"
"Terimakasih banyak mbak, kamu orang baik aku yakin sebentar lagi kamu akan mendapatkan kebahagiaan yang selama ini kamu impikan," jawab pria itu
"Aamiin," Talita kemudian segera turun dan masuk ke dalam rumahnya.
Saat ia membuka kamar tidurnya, ia begitu terkejut melihat suami dan adiknya dalam keadaan tanpa busana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Lucy
Loha... udah lama gak buka NT...
Auto nyari karya ka Unga... walah... udah banyak karya yang belum aku baca...🤤
Mulai yang ini dulu akh... 🤩
Aku suka tema renkarnasi untuk balas dendam...🤭
2023-02-10
0
Yuli Eka Puji R
suami sm adik ipar itu dah biasa sekarang udh ada yg viral lg mertua sm menantu🤧🤧
2023-01-05
0
Yuli Eka Puji R
keren hbs di tabrak mbil koma bs kabur 🤣😂 ga ada yg patah apa tu tulang
2023-01-05
0