Bab 3 - Bukan malam pertama

Seharusnya aku tidak pernah jatuh cinta, cinta lebih memabukan di banding dengan sebotol wine. _ Bryant Maverick

...----------------...

'Aku benci dengan perasaan yang tiba-tiba hadir tanpa di minta. Aku benci pada diriku yang memutuskan perpisahan tanpa berpikir lebih dulu, Aku benci karena aku menyukai kamu yang sekarang.'

Bryant menyesap sebatang rokok sembari menatap hiruk pikuk kendaraan yang nampak dari lantai 15 apartemen tempat yang Ia pijak sekarang.

Entah mengapa rasa Rokok yang Ia sesap pun tak seperti biasanya, terasa pahit dan membuat dia terbatuk. Sial! otaknya selau mengarah pada Trisya, ingin rasanya Bryant bertemu kembali dengan sang mantan Istri yang entah sejak kapan menjadi tampak begitu cantik.

Bryant menginjak puntung rokok yang hanya tinggal seruas jari.

'Trisya, sepertinya aku telah jatuh cinta padamu.'

...----------------...

Trisya sudah duduk di depan meja rias dengan gaun putih panjang, dengan bagian atas yang hanya mencapai dada.

Rambutnya di sanggul dengan mahkota kecil di atasnya, serta jaring transparant yang ikut di pasang pula sebagai ciri khas seorang pengantin.

Trisya, menghela napas berat, saat ini adalah waktu terakhir dirinya melajang, setelah pernikahan ini dia harus mengabdi pada dia yang menjadi suaminya. Walau hati menolak, namun diri tak bisa mengatakan tidak.

'Kuatkan hatimu Trisya, mungkin ini memang sudah nasib yang digariskan Tuhan untukmu.'

Kriet...

Seseorang memasuki kamar rias Trisya, seorang pria bertubuh tinggi dengan penutup kepala. Trisya dapat melihat pantulan itu dari cermin di hadapannya.

"Siapa kamu?!" tanyanya sontak berdiri sambil menatap orang itu.

Pria itu mendekat, membuat Trisya memekik ketakutan, namun saat dia hendak berteriak, mulutnya di bekap seketika.

Emph...Emph...

Dia meronta, namun semakin lama pergerakannya semakin melemah, pandangan Trisya memudar seiring kesadarannya yang perlahan menghilang.

Aroma wangi tertangkap Indra penciuman Trisya, kesadarannya perlahan pulih. Dia beranjak duduk, pandangannya menelaah sekitar, tempat ini tampak familiar, cat serta perabotan dan yang pasti foto yang terpajang di dinding kamar.

Ini adalah apartemen tempat dia dan Bryant tinggal dulu.

"Kenapa aku bisa berada disini?" Trisya menatap pakaian yang Ia kenakan, "benar seharusnya aku menikah dengan Tuan Sam hari ini. Berarti ini bukan mimpi," gumamnya pelan.

"Kenapa sudah bangun, ayo tidur lagi." Suara itu muncul dari balkon, suara yang tak asing di rungu Trisya.

"Kenapa aku bisa disini?" tanya Trisya dengan tatapan sengit. Bryant masuk dengan botol minuman di tangannya, dia nampak mabuk berat.

"Kau berjalan dan tidak sengaja menyasar kemari, jadi aku membukakan pintu dan menyuruhmu tidur." Gumamnya kata-katanya sama sekali tidak menjawab apa pun, Trisya yakin dia di culik, tapi entah mengapa dia bisa berakhir di apartemen Bryant.

Trisya mendengus kasar, dia hendak beranjak turun dari ranjang, namun Bryant tiba-tiba mendekat dan mencondongkan tubuhnya, hingga jarak antara wajah Trisya dan Bryant hanya berjarak beberapa Inci. Bau alkohol menguar, menusuk hidung Trisya, pria ini benar-benar pemabuk berat.

"Minggir! Aku harus segera kembali, hari ini adalah acara pernikahanku," Trisya mendorong tubuh Bryant, namun dia tetap bergeming.

"Kau tidak boleh pergi!" Ucapnya.

"Kau tidak punya hak melarang-ku pergi, minggir!" Ucap Trisya setengah membentak.

Bryant mendorong tubuh Trisya hingga wanita itu jatuh terlentang di atas ranjang, Bryant menindihnya dan mengunci pergerakannya, "Lepaskan aku Bryant! Apa kau sudah gila?!" cicit Trisya, berusaha meronta sekuat tenaga.

"Kalau kau setuju untuk tidak pergi, maka aku akan melepaskanmu." Ujarnya, tatapannya sayu namun tajam.

"Aku harus pergi ke acara pernikahanku Bryant, calon suamiku pasti sudah menungguku." Trisya bersikukuh.

"Kau tidak boleh menikah dengan siapa pun, kecuali denganku." Ucapnya penuh penekanan.

Trisya tertawa sinis, "kau lupa, atau kau sudah tidak waras? Kau yang mencampakkan aku Bryant, kau yang ingin bercerai denganku, kau yang ingin berpisah dariku. Kau bilang, aku gadis jelek yang tidak menarik, aku bahkan bukan kriteria-mu dari ujung rambut sampai ujung kaki semuanya tidak ada yang menarik. Bahkan para wanita di rumah bordil pun jauh lebih menggairahkan di banding aku, itu yang kau katakan!"

Mulut Bryant seketika bungkam, dia tidak ingat kapan dia mengatakan hal menyakitkan itu pada Trisya, tapi sungguh itu bukanlah di sengaja, mungkin saat itu dia sedang tidak sadar karena mabuk.

"Jadi ku mohon menjauh-lah dari hidupku, kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi, oke!" Jelas Trisya dengan nada kesal.

"Aku tidak ingat kapan aku mengatakan itu padamu, tapi sekarang aku ingin kembali rujuk denganmu, ayo kita mulai lagi pernikahan kita dari awal, kali ini aku janji aku tidak akan memperlakukanmu dengan buruk, aku akan berusaha menjadi suami yang baik." Kata-kata yang keluar dari mulut Bryant membuat Trisya terkejut, pria ini benar-benar sudah tidak waras.

"Maaf, aku tidak bisa!" Tolak Trisya sambil membuang muka.

"Kenapa, apa kurangnya aku? Aku kaya, tampan dan mapan. Kau ingin apa dariku, katakan, aku akan berusaha memenuhinya."

"Aku tidak ingin apa-apa, aku hanya ingin kehidupan yang jauh darimu, aku benci padamu Bryant!" ucap Trisya datar.

Bryant semakin menekan Trisya dengan tubuhnya, kali ini dia mulai mencumbu leher wanita itu.

"Apa yang kau lakukan, lepaskan aku, keparat!" Rutuk Trisya sambil terus meronta, dia benci di sentuh oleh pria yang sering bergonta-ganti wanita ini, perasaan jijik itu muncul kala bayangan Bryant yang tengah bermain dengan wanita lain muncul di otaknya.

"Lepaskan aku, dasar pria gila!" Trisya terus mendorong tubuh Bryant agar terlepas dari tubuhnya, namun bukannya terlepas dia malah semakin menekannya, tubuh Bryant yang dua kali lipat lebih besar membuat dia leluasa menindih tubuh mungil Trisya, yang hanya berbobot empat puluh lima kilo gram.

Semakin lama Bryant semakin liar, dia menjelajah ceruk leher Trisya dengan bibirnya, meninggalkan bekas-bekas cap kepemilikan di setiap yang Ia lewati. Walau mulutnya terus menolak, namun tidak dengan tubuhnya, tubuh Trisya seolah merespon setiap perlakuan Bryant padanya, membuat lenguhan pelan keluar dari bibirnya.

Rasa aneh muncul di benak Trisya, 'Tidak, apa yang kau pikirkan Trisya, kau tidak bisa memberikan dirimu pada pria sialan ini. Sadarlah Trisya, kau harus menolak!' batinnya bergumam.

Tanpa Ia sadari, kini Bryant telah menanggalkan seluruh pakaiannya dan beralih menarik pakaian Trisya dengan paksa.

"Tidak! Kau tidak bisa melakukan ini padaku!" teriaknya sambil terus mempertahankan pakaiannya agar tidak lepas dari tubuhnya.

Bryant tak menghiraukan perkataan Trisya, dia bahkan merobek seluruh pakaian Trisya hingga kini tubuh Trisya tak tertutup sehelai kain pun.

"Kau benar-benar keterlaluan Bryant! Sampai mati pun, aku tidak akan pernah memaafkan mu." Air mata Trisya luruh seketika, dia memejamkan mata kala tubuh bagian bawahnya di masuki secara paksa oleh benda keras milik Bryant.

Sakit dan perih dua kata itu yang bisa Trisya simpulkan. Miliknya yang masih sempit dan belum terjamah itu, di paksa di masuki tanpa ijinnya.

"Sialan kau Bryant, aku mengutuk-mu kau akan menjadi pria Impoten, seumur hidupmu!" Teriak Trisya dia tak terima dengan perlakuan Bryant terhadapnya.

Namun, Bryant tak menghiraukan perkataan Trisya, dia tetap fokus pada kegiatannya, dia mulai dengan gerakan memompa perlahan, erangan mulai muncul dari bibir Trisya, namun diiringi pekikan dan protes karena rasa sakit yang dia rasakan.

"Tahan sedikit, nanti juga rasanya akan berubah. Sekarang nikmati saja permainannya, jangan terus melawan, jika kau terus melawan rasanya akan semakin menyakitkan."

'Sial, aku tidak bisa melawan, apa aku hanya bisa menerima perlakuannya padaku? Aku benci diriku yang seperti ini, aku benci diriku yang menikmati sentuhan dan permainan pria sialan ini.'

Terpopuler

Comments

Shuhairi Nafsir

Shuhairi Nafsir

Bodoh lagi lemah jadi cewek. masakan sesenang gitu Bryant menculik Tysha. cerita yang nga masuk diakal

2023-06-07

1

Mom Dee🥰🥰

Mom Dee🥰🥰

disumpahi gak tuh 😅

2023-04-18

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!