🌊 KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹
💐 HAPPY READING 💐
Ketika semua keluarga sudah sampai di sebuah rumah makan yang tidak jauh dari bundaran HI.
Baik Khanza maupun Jendra, kini sibuk dengan pemikiran mereka masing - masing.
Flash Back on
Khanza yang mengingat dua tahun lalu mengantar Brio untuk menjenguk Vita yang baru saja selesai operasi dan kehilangan bayi pertama mereka.
Khanza melihat Brio yang begitu kasihan karena sama sekali tidak dihargai oleh keluarga besar Vita, di tambah lagi dengan kehadiran seorang laki - laki yang entah siapa, membuat Khanza geram sendiri melihatnya, ketika Brio selalu saja di salahkan dalam masalah ini. Apa lagi ketika dia mendengar jika Jendra mengatakan bahwa dia adalah tambatan hati Brio. Membuatnya sedikit merasakan naik pitam di buat oleh Jendra.
Khanza tersenyum manis, lalu menundukkan kepalanya sopan. “Saya bukanlah tambatan hati dari Brio, Pak Jendra.”
“Saya adalah teman yang bertemu dengannya di bandara kemarin.”
“Saya datang ke sini, untuk menemani pria malang ini untuk mengakui kesalahaannya serta penyelasaanya terhadap Vita.” Tandas Khanza, yang lalu maju melangkah untuk mendekat ke arah Jendra.
“Mungkin Brio pernah melakukkan kesalahan Fatal, bahkan sangat - sangat fatal menurut kalian,”
“Dan sekarang, saya meminta salah satu di antara kalian yang mengaku tidak pernah membuat kesalahan di hidup kalian untuk membunuhnya!” Perintah Khanza dengan serius.
Bahkan Brio yang mendengar hal itupun juga ikut terkejut. “Apakah ada salah satu dari kalian yang tidak pernah melakukkan kesalahan sedikitpun di dunia ini.” Tanya Khanza lagi, dengan suara yang begitu lantang.
Tetapi tidak ada satupun dari mereka yang maju untuk merespon Khanza, bukan karena mereka mengabaikan kata - kata itu, tetapi itu karena mereka merasa bahwa mereka juga tidak suci dan sering kali melakukkan kesalahaan.
Khanza tersenyum ketika tidak ada satupun yang berani menjawabnya. “Kalian bukan Tuhan, yang mempunyai sikap sempurna untuk menghakimi orang lain.”
“Mungkin, Brio pernah melakukkan kesalahan yang sangat fatal untuk Vita, tetapi apa kalian ingat, jika hampir sebulan Brio merawat Vita yang sedang kambuh dengan depresinya?”
“Apakah kamu ingat itu Vit?” tanya Khanza yang kali ini tertuju pada Vita.
“Apakah Tuan Jendra ingat? Jika selama hampir sebulan pria yang melakukkan dosa ini pernah merawat putri Anda dengan begitu tulus, tetapi Anda yang datang langsung menjudge jika Brio dan keluarganya merawat Vita dengan tidak baik, sehingga Anda mengambil keputusan sepihak dengan membatalkan pernikhaan mereka.” Khanza kini menatap ke arah Vita dan Jendra secara bergantian.
“Saya bertemu dengan Brio, pada saat dia di Singapore, berbelanja dengan gembira, dengan penuh harapan untuk melihat kembali istrinya yang sudah sadar.”
“Tanpa dia ingat, jika dia mempunyai penyakit Gastric, ketika saya bertemu dengannya kembali di bandara, apakah kamu pernah melihat Vit, apakah kamu pernah melihat tangannya bergetar hanya karena menahan sakit ketika memegang sebuah makanan?” Khanza sebenarnya tidak membela Brio, hanya saja, dirinya tidak suka jika ada seseorang yang mengintimidasi orang lain.
“Hanya kamu perlu berpikir saja, alasan apa sampai Brio berani menyiksamu.”
“Tetapi jika kamu sampai tahu, jika Brio mengaasingkanmu ke German dengan suatu alasan, dan menerima pembatalan nikah ini dengan suatu alasan. Maka kamu pasti akan merasakan penyesalaan itu.”
“Terserah kalian mau menganggap kalimat saya ini salah atau tidak. Tetapi orang yang tulus tidak akan datang di kemudian hari!” Tekan Khanza, sebelum akhirnya dia melangkahkan kakinya pergi.
Dia berlari keluar meninggalkan keluarga itu dan Brio di dalam ruangan itu dengan ekpresi yang masih terdiam.
“Khanza,” teriak Brio, memanggil wanita itu. Tetapi Khanza sudah lebih dulu keluar dan sepertinya sedang menangis.
Brio merasa bingung saat ini, tetapi dia juga sadar, bahwa kehadiraanya di sini tidak di anggap, maka dirinya memilih untuk lebih baik pergi.
Brio menyerahkan bucket bunga yang sejak tadi dia pegang ke arah Jendra yang masih berdiri dengan diam.
“Saya datang ke sini hanya ingin tulus meminta maaf pada Vita om, saya tidak ingin mengundang keributan, tetapi jika Om berpikir demikian, saya juga tidak bisa mencegahnya om.” Tungkasnya, serius pada Jendra.
“Tapi om pernah mendengarkan, 1000 kebaikan akan kalah dengan satu kesalahaan. Mungkin saya menyadari jika kehidupan Vita hancur karena saya. Tetapi setelah saya mengucapkan janji di depan Tuhan, di situ saya berjanji dengan sungguh - sungguh, jika saya akan melindungi Vita meskipun dengan nyawa tukaran saya.”
“Tetapi, semuanya juga sudah lewat om, dan mungkin sekarang saya hanya bisa bilang, cepat sembuh Vita, dan semoga setelah terbebas dariku kamu mendapatkan sebuah hidup yang bahagia.”
“Maaf, karenaku, kamu harus melewati semua ini.” Ucapnya terakhir, sebelum dirinya memilih untuk melangkahkan kakinya pergi, meninggalkan keluarga itu dengan pemikiraannya sendiri.
Flash Back Off
Khanza tersenyum sendiri ketika mengingat kejadian itu, kejadian pertama kalinya dia bertemu dengan Jendra.
“Jadi, kamu masih bekerja di Balikpapan Khan?” Tanya Brio, memecah keheningan yang ada.
“Ehmm, tidak, aku di rolling oleh perusahaan ke Jakarta.” Jawab Khanza.
“Tapi masih di perusahaan yang sama?” Tanya Brio lagi.
“Iya.” Jawab Khanza singkat.
“Jadi kamu akan menetap di Jakarta?” Sahut Vita bertanya pada Khanza.
“Iya, untuk sementara, cuman belum tahu sampai kapan, bisa jadi nanti di rolling lagi.” Jawab Khanza, sekaligus memberikan penjelasan.
“Memangnya kerja di perusahaan apa?” Tanya Jendra, yang ikut menyambung pembicaraan anak - anaknya, agar dirinya tidak merasa paling tua sendiri.
“Di Pt Pertamina om, persero,” jawab Khanza, menoleh ke arah Jendra yang duduk di sebelahnya.
“Oh, pt Minyak itu ya? Kamu perempuan emang bisa kerja di sana?” Tanya Jendra mulai excited mendengarnya. Karena dia pikir selama ini perusahaan ini hanya berisikan laki - laki saja.
“Ada kok om, banyak perempuan juga, dan tergantung bagiannya, ada yang kontraktor, ada yang admin dan lain - lain om.” Jelas Khanza, membuat Jendra menganggukan kepalanya paham.
Sedangkan Brio yang tiba - tiba ingat perkataan Khanza, jika temannya itu menyukai mertuanya langsung tersenyum ketika melihat intraksi antara Khanza dan Jendra.
“Sayang, kamu ingat tidak? Dulu aku pernah mengatakan kepadamu, kalau Khanza menyukai Papah?” Tanyanya berbisik pada istrinya, yang sedang sibuk menyusui anak mereka.
Sontak saja ke dua mata Vita membulat sempurna. “Tapi itukan dua tahun yang lalu, mungkin saja Sekarang Khanza menyukai pria yang lainnya.” Jawab Vita, dengan berbisik pada suaminya.
“Tetapi kalau masih gimana? Kamu memang mau punya ibu tiri seperti Khanza?” Tanya Brio lagi. Membuat Vita terdiam lalu berpikir keras.
Kalau di pikir - pikir, memang kasihan sih, sampai detik ini Papahnya belum pernah menikah sama sekali. Entah itu karena rasa bersalahnya pada Mamahnya atau karena tanggung jawab atas dirinya.
Tapi kalau di tanya, apakah mau mempunyai ibu tiri? Vita sama sekali tidak bisa berpikir apa pun? Apa lagi ibu tirinya cantik dan muda, dia khawatir suaminya akan tergoda juga nantinya.
“Biar aku pikir - pikir dulu deh.” Jawab Vita, lalu kembali melihat intraksi Papahnya dengan Khanza, yang sepertinya nyambung di saat sedang mengobrol.
*To qBe Continue. **
**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.
*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*
*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*
Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘
**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*
*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Anne Rukpaida
Khanza kya'y bkal jdi ibu tiri yg baik
2022-12-19
0
Triiyyaazz Ajuach
aman lah Vita klau Khanza yg jadi ibu tirimu suamimu nggak bakal tergoda karna dia udh mentok cintanya di kamu Vita
2022-12-19
0