4. fokus

Keesokan harinya Chantika pun memarkirkan mobilnya di parkiran perusahaan. Lalu berjalan masuk ke dalam kantor dan banyak yang menyapa Chantika begitu masuk ke dalam gedung.

Perusahaan peninggalan papinya memang tak besar tidak seperti perusahaan milik keluarga omnya. Tapi ini merupakan pencapaian yang luar biasa yang bisa di raih oleh papinya.

Dan kini saatnya Chantika sebagai anak menjaga dan memajukan perusahaan peninggalan papinya.

" Assalamualaikum Bu Chantika selamat pagi." Sapa mas Bowo yang kebetulan bertemu saat Chantika ingin ke ruangannya.

" Walaikum salam, pagi juga bang Bowo." Jawab Chantika.

" Oh iya Bu Chantika saya mau memperkenalkan asisten Bu Chantika." Ucap bang Bowo.

Chantika pun mengikuti langkah bang Bowo menuju ruangannya. Dan Chantika melihat ada seorang wanita sedang duduk di meja depan ruangan Chantika.

Meja yang memang di peruntukan untuk sekretaris.

" Bu Chantika perkenalkan ini namanya Nova, Nova perkenalkan ini Bu Chantika." Mas Bowo memperkenalkan Chantika ke Nova.

Wanita yang bernama Nova itu pun bangun dari duduknya lalu sedikit membungkuk memberi salam hormat ke Chantika.

" Selamat pagi Bu."

" Selamat pagi mbak Nova semoga kita bisa berkerja sama yang baik ya mbak Nova." Chantika sengaja memanggilnya mbak karena Chantika menebak bahwa mbak Nova umur nggak beda jauh dari mas deris.

" Amin Bu."

Setelah berkenalan Dengan mbak Nova Chantika pun masuk ke dalam ruangannya.

Tak lama pintu ruangannya di ketuk.

Tok..tok.. tok.

" Masuk." Jawab Chantika mempersilahkan masuk.

Ceklek..

Mbak Nova pun masuk dengan membawa berapa berkas.

" Permisi Bu ini saya mau mengantar berapa berkas dari pak Bowo untuk ibu pelajari." Ucap mbak Nova sambil menaruh berkas di meja Chantika.

" Terima kasih mbak Nova."

" Sama-sama Bu, Ada lagi yang bisa saya bantu." Tanya mbak Nova.

" Tidak ada mbak Nova nanti kalau ada saya akan panggil mbak Nova."

" Kalau begitu saya permisi dulu Bu."

Mbak Nova pun pergi meninggalkan ruangan Chantika.

Chantika pun langsung mempelajari berkas yang di berikan oleh bang Deris. Cukup serius Chantika mempelajari berkas-berkas itu sehingga dirinya tak ingat waktu.

Beruntung bang Deris datang ke ruangannya mengajak makan siang.

Ceklek...

" Chan di tinggal dulu kerjaannya kita makan siang dan shalat dhuhur." Ucap bang Deris yang berdiri di pintu ruangan Chantika.

" Hah.." Chantika kaget." Emang sudah siang bang." Tanya bang Deris.

" Iya."

" Kok aku nggak sadar ya."

" Sudah ayo kita makan dulu."

Akhirnya Chantika pun beranjak dari duduknya dan ikut pergi makan siang dengan bang Deris dan bang Bowo.

Mereka bertiga pun memutuskan untuk makan di restoran yang tak jauh dari kantor.

" Kamu mau pesan apa Chan." tanya bang Deris.

" Aku pesan kuetiaw siram sama minumnya es jeruk." Jawab Chantika.

" Ada lagi yang lain." Tanya bang Deris lagi.

Chantika menggeleng.

Selesai makan siang mereka pun kembali ke kantor lagi. Dan Chantika pun kembali mempelajari berkas-berkas itu lagi.

Saat jarum jam sudah menunjukkan pukul empat sore Chantika pun bergegas membereskan meja kerjanya. Setelah itu Chantika pun keluar dari ruang kerjanya. Begitu keluar ternyata mbak Nova juga sudah bersiap untuk pulang.

" Kirain sudah pulang mbak Nova."

" Ini baru mau pulang Bu " Jawab mbak Nova.

Dan mereka pun berjalan ke lantai dasar bersama-sama.

" Mbak Nova pulang naik apa ?." Tanya  Chantika.

" Suami saya sudah menjemput di depan Bu."

" Oh ya udah kalau begitu saya duluan." ucap Chantika  yang berpisah karena Chantika harus ke parkiran sedangkan mbak Nova menuju keluar gedung.

Terpopuler

Comments

Reny Kistiyaningsih

Reny Kistiyaningsih

up

2022-12-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!