2

"Wa...bagaimana kalau aku menjadi sugar mommy?"tanya eva tiba-tiba teringat dengan bacaannya tadi tentang sugar daddy,padahal mereka masih mengerjakan pekerjaan mereka yang sempat tertunda itu.

Salwa yang mendengarnya pun mengalihkan pandangannya ke eva kart menurut nya ucapan kali ini bisa dibilang gila.

" apa maksudmu."

"Maksudku sudah jelaskan,masak kau tak mengerti."

"aku mengerti tapi maksudku kenapa kau ingin menjadi sudar mommy."

"Ya gak papa...aku hanya merasa ingin saja melihat pria dibawah perintahku."

"Aku belum pernah mendengar sudar mommy,tapi kalau tante kesepian aku sering mendengarnya." ucap Salwa dengan sambil tertawa mendengar keinginan aneh eva.

"ck...aku serius,aku juga tidak setua itu ya di bilang tante hanya saja kalau dibilang sugar mommy itu keren aja rasanya,dan lagian aku juga bukan sekedar ingin mengendalikannya tapi juga sekalian membantunya."

"apalagi maksudmu ini."

"ckkk...aku ingin kau carikan aku cowok yang lagi membutuhkan uang dan bersedia menjadikan aku sugar mommy nya,tapi kau jangan memberitahukan aku siapa dan jangan perlihatkan wajahku.

" tapi va,apa kau tidak apa-apa menyerahkan keperawananmu dengan mereka."eva langsung terdiam mendengar pertanyaan itu dan dia pun mengalihkan pandangannya keluar jendela

"aku tidak apa-apa dari pada harus menyerahkan kepada pria brengsek itu." ucap eva dengan melihat kearah luar jendela memandang banyaknya bangunan yang tersusun tidak rapi dari atas sana.

"tapi bagaimana kalau orang tua dan tunanganmu tau va." Salwa berusaha mengingatkan eva apa yang akan diterimanya kalau mereka tau kalau eva memiliki simpanan seperti itu.

"makanya kau bantu aku menyembunyikannya...aku tak mau ya tunangan sama si brengsek itu,aku jijik dengannya,ya walaupun aku hampir sama aja dengan dia." ucap eva sambil cengengesan.

"huhhh...baiklah,kau ingin yang bagaimana?" tanya Salwa karna dia tidak bisa lagi menghalangi keinginan eva yang selama ini tidak bisa dibantah keinginannya.

"hmm...aku ingin anak kuliahan."

"Hahhhh..."mulut Salwa terbuka saat mendengar keinginan eva.

"apa kau tidak salah,mau cari yang muda."

"Lah memangnya kenapa,kan kalau jadi sugar baby itu memang lebih muda dari sugar mommy nya."

"Astaga... " Salwa mengangkat tangannya tak sanggup lagi mendengar keinginan orang gila didepannya ini.

"Ahh sudahlah nanti ku pikirkan,sebaiknya kita selesaikan ini dan cepat pulang,kepalaku sudah sakit mendengat permintaan aneh kau itu."Salwa mengomel karena mereka bukannya menyelesaikan kerjaan mereka malah menunda dengan pembahasan yang menurutnya gila.sedangkan eva hanya cengengesan melihat reaksi Salwa yang dibuatnya pening,dan mereka pun melanjutkan kerja mereka dan tak lama mereka memutuskan untuk pulang ke apartemen mereka karna hari telah sore.

Berbeda ditempat lain,seorang laki-laki tampak sedang berdiri di halte bus seperti nya menunggu bus untuk datang,dan saat itu dia terlihat memikirkan sesuatu yang membuat wajahnya tampak murung,dia tengah berdiri dengan kedua temannya yang mendengarkan ceritanya hari ini.

"aku harus bagaimana lagi biar dapat uang untuk mamaku ya,mana besok mamaku akan dioperasi." ucapnya bercerita dengan sahabatnya itu.

"hm...aku ada simpanan sedikit tapi kayaknya tidak cukup untuk membantumu ger." ucap jhon kepada sahabat nya itu.

"apalagi aku ger,uang kos ku saja belum dikirim orang tuaku."kata iban menimpali ucapan jhon.

Gerry pun menghela nafasnya dengan kasar,"aku ngerti kok,lagian aku cuman mau cerita bukan mau pinjam uang kalian."sungutnya.

" hehehe kirain,biasakan gitu."kata iban sambil cengengesan dan jhon pun memukul bahunya karna menurutnya mulut iban ini tidak bisa direm.

"ya udahlah kalian pulang aja dulu,aku masih ingin jalan mana tau ketemu pekerjaan."

"yak dia kira ketemu pekerjaan kayak ketemu orang aja dibawa jalan bakalan ketemu." ujar iban lagi dan lagi-lagi bahunya dipukul jhon.

"ini mulut lemes banget."kata jhon,sedangkan gerry hanya tertawa melihat kedua sahabatnya itu,dia sudah terbiasa dengan ucapan iban yang memang bikin sakit hati orang kalau tak terbiasa.

" namanya juga usaha ban,dari pada nunggu kau kasi uang ke aku,bisa hancur ladang mamakmu."kata gerry membalas ucapan iban dengan candaan.

"wah lu nyumpahin ladang mak aku hancur ya,ku kasi tau juga kau mamakku."Gerry dan jhon hanya mentertawakan iban.

Tak lama bis pun datang dan mereka berpisah disana karna iban naik ke bis dan jhon naik ke motornya,sedangkan gerry ingin melangkah ingin cari pekerjaan ya walaupun sekarang waktu sudah menunjukkan jam setengah empat sore.

" ikut aku aja ger dari pada jalan kaki."tawar jhon saat gerry ingin melangkah pergi.

"kalau aku ikut kau yang ada aku tidak dapat pekerjaan malah kau bawa aku pulang kerumahmu." jhon hanya tertawa mendengar ucapan gerry dan dia pun pamit untuk pergi duluan,sedangkan gerry terus berjalan karna motornya tadi sedang ada di bengkel,selajur mengambil motornya dia ingin melihat-lihat mana tau ada lowongan pekerjaan untuknya yang masih kuliah itu.

Sampai dia ke bengkel motornya dia masih juga belum melihat ada lowongan pekerjaan didepan ruko-ruko yang dia lewati,dia pun mengambil motornya dan membawanya setelah membayar upah perbaikannya.

"hais...mau cari dimana lagi pekerjaan."tak lama dia bergumam dia melihat seorang wanita sedang di jambret,dia pun berlari untuk mengejar penjambret itu.

" tolong saya...tas saya diambil orang itu."ucap wanita itu saat gerry didepannya,gerry yang mendengarnya pun tanpa bertanya apa-apa lagi mengejar penjambret itu.

Bugh...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!