10 TAHUN KEMUDIAN
Bulan tumbuh menjadi gadis yang tomboy, dia sering membantu sang kakek di perkebunan Juragan Sabeni, terkadang dia juga membantu Nenek berdagang di pasar tradisional.
Bulan seorang anak yang cerdas, Prestasi, dan tidak banyak mengeluh. Nenek dan kakek tidak menyembunyikan status Bulan kerena Nenek gak mau kalau bulan mengetahuinya dari orang lain dan menimbulkan kesalah pahaman di kemudian hari.
Terkadang Bulan rindu akan orangtuanya dia berharap dapat bertemu dengan Keluarga kandungnya, Bulan sangat menyayangi kakek dan nenek yang sudah membesarkannya .
Bulan tidak menunjukan kesedihannya kepada siapapun termasuk kepada kakek dan neneknya, sikapnya yang ceria, humoris banyak semua orang menyukainya tapi Bulan terkadang sering menangis di atas bukit dekat perkebunan juragan Sabeni karena tempat itu menjadi tempat favoritnya.
Waktu di sekolah Bulan melihat Cintya temannya di jemput dengan orangtuanya , timbul kesedihan dalam hatinya kenapa ke dua orangtuanya tidak mencari keberadaan dia sampai sekarang.
Bulan tidak segerah pulang dia berlari ke atas bukit untuk menenangkan dirinya dari rasa kangen kepada kedua orangtuanya, di atas bukit Bulan bertemu seseorang yang sedang berteriak sambil menangis.
Bulan mengambil air minum dalam tas sekolahnya dan sebuah permen coklat, Bulan menghampiri orang tersebut sambil memberikan air minum yang dia pegang.
"Minum dulu Paman Biar suara Paman gak habis!" katanya sambil menyerahkan botol minum terhadap Cahyo.
Tampa menoleh ke hadapan gadis kecil itu Cahyo mengambil botol air tersebut langsung meminumnya sampai habis.
"Paman lagi sedih ya? Nih aku ada permen, kata nenek kalau kita lagi sedih kita makan permen coklat pasti kesedihan kita berkurang."
Cahyo menatap gadis kecil nan cantik itu, dia mengambil permen coklat dan terus memakannya.
"Namamu siapa, kenapa kamu ada di sini?"
"Namaku Bulan paman, aku sering kemari kalau aku lagi sedih," jawab gadis itu sambil tersenyum kepada Cahyo.
"Kamu masih kecil apa yang membuatmu sedih?"
"Aku kangen orangtuaku Paman Dari kecil aku sudah kehilangan kedua orangtuaku dan di asuh sama Nenek dan Kakek.
"Paman juga Nak, Paman juga kangen sama orangtua Paman,"
"Apa ayah dan Ibu Paman sudah meninggal?"
Cahyo menjawab dengan gelengan kepala,
Cahyo akhirnya menceritakan masa kecilnya saat bersama kedua orangtuanya tapi dia tidak menceritakan dendamnya atau sebab dia kabur dari rumahnya, Cahyo hanya menceritakan kehangatan keluarganya saat dia masih anak anak.
Bulan mendengarkan dengan serius bahkan dia bangga kepada orangtua Paman Cahyo dalam ceritanya adalah seorang penyayang terhadap keluarga
"Bulan belum pernah merasakan kebahagiaan itu Paman, karena Bulan belum tau bagaimana wajah orangtua Bulan." tak terasa airmata Bulan mengalir di pipinya.
Cahyo melihat Bulan menangis langsung memeluknya, entah mengapa dia merasa dekat dengan gadis itu dan mau bercerita hingga kesedihan Cahyo terobati.
"Jangan bersedih Nak Kalau kamu kangen sama orangtuamu peluk aja Paman anggap Paman papah kamu." sambil mengusap airmata Bulan Cahyo menghibur gadis itu.
Mereka menjadi akrab di atas bukit itu , melihat Bulan yang ceria dan lucu membuat Cahyo lupa akan kesedihannya, cerita-cerita Bulan yang Lucu membuat Cahyo tertawa terbahak-bahak dan kebahagiaan itu baru pertama kali dia rasakan.
Tak terasa waktu menjelang sore, Bulan tersadar kalau dia belum pulang ke rumah dan pasti kakek juga neneknya sibuk mencari cucunya karena belum sampai rumah sepulang sekolah tadi.
"Paman Bulan pulang dulu ya semoga kita berjumpa lagi" sambil melambaikan tangannya Bulan berlari meninggalkan bukit favoritnya itu.
☆☆☆☆☆
Semenjak pertemuannya dengan Bulan, Cahyo jadi sering memikirkan anak itu, Cahyo sering mengunjungi bukit itu pas waktu sengang tapi dia tidak pernah bertemu sama sosok gadis kecil yang selalu membuatnya tertawa.
Bisnis senjata Cahyo makin berkembang banyak yang memesan senjata hasil rakitannya sampai ke manca negara, Cahyo yang terkenal dengan Master C menjual senjata canggih hasil rancangannya sendiri.
Banyak para pesaing ingin mencuri desain senjata milik perusahaan Cahyo tapi selalu gagal karena Cahyo memiliki anak buah yang hebat, cerdas dan cekatan .
Semenjak ada penyusup masuk di markasnya Cahyo jadi lebih ketat dan selektif dalam memilih karyawannya supaya tidak ada kegagalan di kemudian hari.
Hari ini Cahyo mau terbang ke eropa untuk mengirim pesanan senjata canggihnya, sebelum berangkat dia ingin bertemu dengan Bulan karena belum pernah ketemu lagi semenjak hari itu.
Cahyo menunggu gadis itu berharap bertemu sebelum dia terbang ke Eropa, dan harapannya terwujud Bulan datang sambil bersenandung riang .
"Eh... Ada Paman kapan datang?" ucapnya sambil tersenyum manis.
"Paman baru saja datang, Kamu kemana saja ko gak pernah datang?" ucap Cahyo sambil memberi boneka kelinci besar kepada Bulan.
"Aku bantu kakek paman siangnya bantu nenek beres-beres di pasar sebelum pulang."
"Kamu gak sekolah pagi bantu kakek siangnya jemput nenek.
"Sekolah Paman masuk siang, minggu besok baru masuk pagi."
"Bulan, paman mau tugas ke Luar Negri gak lama cuma seminggu kamu mau paman beliin apa?"
Ditatapnya wajah Cahyo, sosok laki laki dewasa yang baik dan berkharisma.
"Paman baik banget sama Bulan, Aku gak minta apa-apa paman aku hanya berharap Paman selamat sampai tujuan dan pulang ke sini lagi"
"Pasti paman akan kembali di sini karena paman sekarang punya putri yang cantik di sini."
"Bulan juga bersyukur punya papa seperti paman dan terimakasih paman udah mau anggap Bulan anak paman."
"Pas paman datang nanti paman mau ngajarin Bulan Beladiri untuk melindungi Bulan dari orang jahat di luar sana."
"Iya Paman aku akan menunggu Paman di sini dan menagih janji Paman." dan merekapun tertawa bersama-sama.
Di pesawat jet pribadinya Cahyo senyum-senyum sendiri teringat tingkah Bulan yang lucu dan mengemazkan hingga tanpa di sadarinya Bimo memerhatikan tingkah boss dingin dan kejam itu.
"Hmm... Kayanya ada yang jatuh cinta."
"Siapa yang jatuh cinta?" ucap Cahyo sambil mengangkat alisnya memandang Bimo.
"Itu senyum-Senyum sendiri " jawab Bimo sambil tersenyum .
"Oooooh... Hari ini aku ketemu anak kecil perempuan Bim, cantik, lucu, ceriah.. Entah kenapa aku merasa dekat dengan dia dan Bebanku terasa hilang pas aku berjumpa dengannya Bim."
"Wah kau harus mengenalkan aku dengan anak itu, pasti dia anak yang istimewa karena bisa membuat Master C senyum - senyum sendirian gak jelas hahahahhaha."
Cahyo tidak marah di ketawain sama Bimo, emang kenyataannya dia jadi banyak senyum semenjak bertemu dengan Bulan.
"Bim... Aku ingin mengasuhnya, tapi aku gak mau dia tau kalau aku seorang mafia."
"Aku mau dia tetap tumbuh bersama kakek dan neneknya tapi aku yang menjaganya dari jauh dan membiayai semua kebutuhannya."
"Tapi kau tetap izin sama Kakek dan neneknya Boss, biar mereka gak bertanya tanya darimana anak itu mendapat uang banyak yang ada anak itu ngak mau ambil uangmu." ucapan Bimo membuat Cahyo sadar akan kebenarannya.
"Iya Bim, sepulang kita dari misi ini aku ingin bertemu dengan mereka"
Dan akhirnya jet pribadinya tiba di negara kincir angin Belanda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
#manusiabiasa
semoga Cahyo cepat sadar dan sangat sayang sama ponakannya
2023-03-05
1
Elsa
senang nya bisa bertemu dengan bulan sebelum pergi
2023-03-05
0
🍌 ᷢ ͩѕнͪαͣкͭʝͣρͤιуσ🐣ℛᵉˣ࿐
gimana kalo bulan tau, bahwa paman yg memeluknya adalah orang yg dulu berencana membunuhnya
2023-03-05
0