Zea mulai mengerjapkan matanya saat alarm di ponselnya berbunyi. Jika biasanya Zea bangun siang, pagi ini Zea sengaja bangun lebih awal karena ingin menyiapkan sarapan untuk suaminya dan untuk yang pertama kalinya.
Setelah membersihkan wajahnya, Zea segera turun ke dapur. Namun begitu sampai di dapur Zea bingung harus melakukan apa karena sebelumnya dia tidak pernah memasak, jangankan memasak, turun ke dapur saja mamanya selalu melarangnya.
“Wah kau memang luar biasa bodoh Zea, sekarang apa yang harus kau lakukan agar menjadi istri yang baik,” umpat Zea pada dirinya sendiri, wanita muda itu lalu membuka kulkas dan menemukan beberapa frozen food yang bisa dia panaskan untuk sarapan pagi ini bersama suaminya.
Zea meraih dua box frozen food itu dan memanaskannya, tak lupa dia juga memanaskan dua gelas susu untuknya dan juga Sam.
Setelah menunggu cukup lama akhirnya Sam keluar dari kamarnya dan turun ke dapur. Sam sama sekali tak menghiraukan Zea yang tertidur dalam posisi duduk, pria itu hanya melirik sekilas dan membuka kulkas untuk mengambil botol air mineral.
Suara pintu kulkas yang terbuka akhirnya membangunkan Zea, gadis itu lalu berdiri dan menghampiri suaminya dengan wajah tersenyum.
“Uncle sudah bangun?” tanyanya begitu ramah.
“Hem,” Sam hanya menjawabnya dengan deheman.
“Aku memanaskan makanan untuk sarapan, ayo kita sa...”
“Aku ada kelas pagi,” potong Sam dengan cepat.
“Tapi uncle,” ujar Zea tertahan, gadis itu tak melanjutkan kalimatnya karena Sam telah meninggalkannya dan kembali ke kamar.
Zea menarik nafas panjang, gadis itu lalu duduk dan meminum dua gelas susu hingga habis. “It’s okay Zea, kau pasti bisa melewati ini semua,” ucapnya menguatkan diri, namun tak bisa di pungkiri perubahan sikap Sam membuat Zea sedih, buliran bening tak mampu di tahannya lagi, pagi itu, pagi pertama setelah pernikahannya, diam-diam Zea menangis seraya menyantap sarapannya.
Sementara di lantai atas, Sam diam-diam turun dan mengamati Zea dari tangga. Pria yang sudah berpakaian rapi itu hanya bisa diam dan menyalahkan diri karena telah menyakiti Zea, namun Sam juga tak bisa berbuat lebih karena hatinya di miliki oleh orang lain.
“Maafin aku Zea,” batinnya merasa bersalah.
.
.
Pukul sembilan pagi Zea sudah berada di kampusnya. Kedatangan Zea selalu menarik perhatian mahasiswa yang lainnya, selain karena paras cantik Zea, dua orang pria bertubuh kekar yang selalu mengawal Zea membuat teman-temannya menjauhi Zea.
“Eh anak mamy sudah datang,” ejek salah seorang mahasiswi saat Zea masuk ke dalam kelas. Zea hanya berlalu dan mengabaikan cemoohan teman-temannya karena dia sudah terbiasa dengan hal tersebut.
Tak lama kemudian kelas menjadi hening saat seorang dosen masuk. Zea melirik dosen muda yang merupakan suaminya itu, perasaannya kembali bergemuruh, jantungnya berdebar lebih cepat. Di dalam hati Zea hanya bisa berdoa semoga suatu saat nanti Sam akan menerimanya dan menganggapnya sebagai seorang istri.
Saat jam makan siang Zea memutuskan pergi ke kantin, bukan karena dia merasa lapar, tapi karena Zea tak boleh melewatkan waktu makan siangnya. Di tengah perjalanan menuju kantin, tiba-tiba seseorang merangkul pundak Zea, namun gadis itu tak terkejut karena tau siapa yang melakukannya.
“Dave lepaskan tanganmu!” ucap Zea seraya memindahkan tangan yang merangkulnya.
Edward David Syahputra, pria berusia 20 tahun yang kerap di panggil Dave. Lahir dan besar di keluarga yang berprofesi sebagai dokter membuat Dave mengikuti jejak kakek serta ayahnya. Dave dan Zea merupakan kerabat karena ayah Dave dan ayah Zea adalah saudara sepupu. Namun, Dave tak pernah menganggap Zea sebagai saudaranya karena Dave memiliki perasaan lebih terhadap Zea sejak mereka masih kecil.
“Ze, aku lapar sekali,” rengek Dave, pria itu mengikuti Zea ke kantin dan ikut memesan makanan.
“Dave, memangnya di Fakultas Kedokteran tidak ada kantin, kenapa setiap hari kau selalu datang ke kantin Fakultas Ekonomi?” tanya Zea seraya menatap Dave yang terlihat sibuk dengan sup iga sapinya.
“Di FK nggak ada sop iga yang enak,” jawabnya sambil tersenyum penuh arti.
“Dasar orang aneh,” gumam Zea, bagaimana tidak aneh, jarak gedung mereka begitu jauh namun Dave selalu datang saat Zea istirahat. Zea dan Dave lalu menikmati makan siang mereka, dari kejauhan Zea melihat Sam datang bersama Felisya, dosen cantik yang menjadi primadona para mahasiswa di kampus tersebut. Zea menatap Sam dan Felisya dengan nelangsa, keduanya terlihat begitu dekat, hati Zea mencelos saat menyaksikan Sam tersenyum begitu lebar saat bercengkerama bersama Felisya.
“Kau kenapa Ze?” tanya Dave yang menyadari perubahan wajah Zea, pemuda itu lalu menoleh ke arah pandang Zea dan menemukan keberadaan Sam.
“Itu pacarnya uncle Sam?” tanya Dave seraya menatap Zea, Dave masih belum tau jika Zea dan Sam sudah menikah.
“Entah,” jawab Zea pelan, ingin sekali Zea mengatakan jika Sam adalah suaminya, namun Zea takut Sam akan marah karena sebelumnya mereka menikah secara diam-diam.
“Kau masih menyukainya Ze?” Dave kembali bertanya.
“Aku akan selalu menyukainya Dave,” jawaban Zea berhasil memporak-porandakan perasaan Dave, meski dia tau jika Zea menyukai Sam, namun mendengar pengakuan Zea secara langsung membuat hatinya terasa sakit. Dave hanya bisa tersenyum pilu, mencintai Zea dalam diam adalah pilihannya, maka dia akan menerima segala konsekuensi termasuk rasa sakit karena Zea mencintai orang lain.
“Aku kenyang Dave, ayo kita pergi,” ajak Zea, meski belum menyelesaikan makan siangnya, Dave hanya bisa mengangguk, menuruti keinginan gadisnya, Dave tau Zea pasti merasa tidak nyaman melihat Sam bersama orang lain
.
Dave dan Zea berjalan beriringan meninggalkan kantin, mereka melewati Sam dan Felisya yang tengah menikmati makan siang tanpa menyapa. Anggap saja Zea tak memiliki sopan santun, hanya saja melihat Sam dekat dengan wanita lain membuatnya merasa cemburu.
“Ze, aku pergi ya,” pamit Dave setelah keduanya berada di luar kantin, Zea hanya mengangguk pelan.
“Jangan terlalu di pikirkan, kalau uncle Sam memang jodohmu maka kalian akan bersama,” imbuhnya seraya tersenyum. Sebelum pergi Dave mengusap kepala Zea dengan lembut.
Zea menatap kepergian Dave dengan perasaan bersalah, meski Dave tak pernah mengakuinya, namun Zea bukan gadis bodoh yang tak mengetahui arti dari perhatian Dave selama ini. “Andai uncle Sam sepertimu Dave, aku pasti akan sangat bahagia.”
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Ini pasti anak Adit dan Dita
2022-12-24
0
Lee
Mencintai om² mateng itu hrus btuh ksbaran Zea, pasti banyak lalet yang ngerubung...
2022-12-18
1
meli meilia
duh nuri.. 3 bab pertama asli bikin baper.. mel cicil baca sampai sini dulu deh ys.. bisa gawat nih klo dilanjut baca. nanti mood mel ikut ngebonbay.. padshal skrg mel lg proyek nulis horor.. adaksh ya horor bombay? hihihi.. smangat sistaa
2022-12-18
0