Pernikahan

Di sebuah gereja di yang berada di area rumah sakit, Sam dan Zea melangsungkan pernikahan mereka dengan sangat sederhana. Pernikahan mendadak tersebut hanya di hadiri Indhi dan Ega serta Elisa yang terbaring di atas hospital bed dan alat penunjang hidup yang menempel di tubuhnya. Acara pengucapan sumpah pernikahan berlangsung dengan penuh haru, Zea tak henti-hentinya menitikan air mata karena akhirnya dia bisa menikah dengan Sam, pria yang sejak kecil sudah sangat di cintainya.

Pernikahan yang seharusnya di liputi kebahagiaan seketika menjadi awal duka bagi Sam. Setelah dia resmi menikahi Zea, tiba-tiba kondisi Elisa memburuk.

“Mom, bertahanlah!” ucap Sam seraya mendorong hospital bed Elisa menuju kamar perawatannya.

“Sam, berbahagialah. Cintai Zea seperti dia mencintaimu!” pesan Elisa sebelum wanita tua itu menutup mata untuk selamanya. Elisa tau betul jika gadis yang awalnya dia anggap sebagai cucu sudah sangat lama menyimpan perasaan untuk putranya.

Garis lurus di monitor membuat Sam menangis dan menyadari jika Elisa telah pergi untuk selamanya, meninggalkan beban berat di pundaknya berupa Zea, gadis yang kini menjadi istrinya.

“Kenapa mom? Kenapa momy meninggalkan Sam sendirian?” ucap Sam nelangsa, Indhi yang berada di samping Sam segera menarik tubuh Sam dan memeluknya.

“Ikhlaskan momy Sam, biarkan momy tenang di sana. Sam tidak sendirian, Sam masih punya kak Indhi dan kak Ega, kini juga ada Zea yang akan menemani Sam,” ujar Indhi seraya menepuk lembut punggung pemuda yang kini menjadi menantunya.

.

.

.

Sam kembali menangis saat berada di pemakaman Elisa. Sesuai permintaannya, Elisa di makamkan tepat di sebelah makam Zean, putra pertamanya yang merupakan cinta pertama Indhi.

Seusai pemakaman, Sam membawa Zea ke rumahnya dengan di temani Indhi dan juga Ega. Mulai hari ini Indhi dan suaminya harus merelakan Zea tinggal bersama Sam, meski sebenarnya sangat berat melepaskan Zea.

“Barang-barangmu akan mama kirim secepatnya. Zea harus bisa menjaga diri agar tidak terluka. Zea mengerti kan?” ucap Indhi seraya mengusap lembut kepala putrinya. “Jangan lupa, selalu bawa benda itu ke mana pun!” imbuhnya.

“Mah, Zea sudah besar. Zea tau apa yang harus Zea lakukan. Dan ini,” Zea menunjukkan liontin berbentuk tetesan darah dengan ukiran Rh-null, sebuah kalung khusus yang sengaja Ega rancang untuk putrinya. Ega tak pernah berharap akan terjadi sesuatu pada Zea, namun untuk berjaga-jaga Ega selalu menekankan kepada Zea agar selalu memakai kalung tersebut, jika Zea mengalami kecelakaan dan mengalami pendarahan, dengan kalung itu Ega berharap petugas medis akan akan membantu Zea semaksimal mungkin agar tak mengeluarkan banyak darah.

Zea terlahir istimewa, gadis itu memiliki golongan darah Rh-null, golongan darah langka yang hanya 50 orang di dunia ini yang memilikinya. Karena keistimewaannya itulah kedua orang tuanya begitu memanjakan dan membatasi aktivitasnya.

“Sam, kakak titip Zea ya, tolong jaga dia baik-baik,” pesan Indhi pada pria yang kini menjadi menantunya.

“Sayang, Sam kini menantu kita, dia harus memanggilmu mama mulai sekarang,” ucap Ega mengingatkan status mereka sekarang.

“Sam akan menjaga Zea ma, pa,” kata Sam dengan wajah datar.

“Terima kasih Sam.”

“Zea, kau harus patuh dengan suamimu ya, mama dan ayah pulang dulu!”

“Iya ma,” Zea lalu memeluk Indhi dan menangis haru karena harus berpisah dengan kedua orang tuanya dan memulai kehidupan baru dengan Sam.

Setelah kepergian orang tuanya, Zea mengikuti Sam menuju lantai dua tepat di mana kamar mereka berada. Sam membuka salah satu ruangan dan mengajak Zea masuk.

“Kau bisa pakai kamar ini,” ucap Sam dingin, tak biasanya Sam bersikap seperti itu.

“Apa uncle juga tidur di sini?” tanya Zea dengan polos.

“Tidak,” sahut Sam dengan cepat.

“Tapi kenapa? Bukankah suami istri harus tidur bersama?”

Sam menatap gadis cantik itu dengan tatapan tajam. “Dengar Zea, aku menikahimu bukan karena aku mencintaimu, jadi jangan berharap lebih pada pernikahan ini!”

Zea menggigit bibir bagian dalamnya, gadis yang memiliki mata berwarna hitam itu seketika menunduk dan meremas tangannya, ucapan Sam sungguh melukainya. Sikap Sam begitu berbeda, dahulu Sam sangat baik dan selalu memanjakannya, tapi kenapa kini Sam berubah?

“Lalu kenapa uncle menikahiku?” dengan sekuat tenaga Zea mengangkat kepalanya, sebisa mungkin dia menahan air matanya agar Sam tak melihatnya menangis.

“Aku hanya ingin memenuhi keinginan terakhir mamy,” tegas Sam tanpa memedulikan perasaan Zea.

Zea menelan ludahnya dengan bersusah payah, di hari pertama pernikahannya dia sudah mendapat penolakan langsung dari suaminya.

“Baik uncle, anggap saja Zea melakukan ini demi oma Elisa,” ujar Zea seraya tersenyum, lebih tepatnya sebuah senyuman penuh kesedihan. “Sudah malam lebih baik uncle istirahat,” imbuhnya mengusir halus Sam, sungguh Zea sudah tak sanggup menahan air matanya.

“Hem,” Sam hanya bergumam, pria itu lalu keluar dari kamar Zea dan kembali ke kamarnya.

Selepas kepergian Sam, air mata segera menetes dengan derasnya hingga membasahi wajah Zea, gadis itu memukuli dadanya yang terasa sesak, ucapan Sam sungguh sangat melukainya, namun entah mengapa Zea tak berniat sedikit pun untuk meninggalkan Sam. Baginya Sam adalah hidup, tak mengapa meski Sam menolaknya, asal bisa memiliki Sam maka itu sudah cukup bagi Zea.

Sementara di kamarnya, Sam merebahkan tubuhnya di atas ranjang, salah satu tangannya berada di atas wajah dan menutupi kedua matanya.

“Apa yang harus Sam lakukan mom?” gumam Sam seraya menghembuskan nafas berat. Saat ini Sam sedang dilema antara harus melanjutkan pernikahannya dengan Zea atau harus mengakhirinya.

Namun Sam tiba-tiba mengingat Indhi, ibu mertua yang selama ini sudah seperti kakaknya sendiri. Jika Sam meninggalkan Zea, bukankah artinya dia akan mengecewakan Indhi dan mungkin akan kehilangan satu-satunya keluarga yang dia miliki sekarang.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

s

s

seharusnya mommy kan thor?

2024-10-27

1

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Aelaah sok soan..Ntar hujung2 dia yg Bucin..🤣🤣

2024-09-25

1

Fe

Fe

Rh null? Adanya Rh positif dan Rh negatif

2023-06-18

1

lihat semua
Episodes
1 Permintaan terakhir
2 Pernikahan
3 Pagi pertama setelah menikah
4 Bertemu Rama
5 Kepergok Rama
6 Masih peduli
7 Rumah Sakit
8 Kesedihan Zea
9 Tinggal bersama
10 Zea pulang
11 Pulang dan bersenang-senang
12 Pengakuan Felisya
13 Permintaan Zea
14 Dave marah
15 Terbongkar
16 Berangkat bertiga
17 Menginap
18 Perdebatan
19 Kelas memasak
20 Gara-gara tergores pisau
21 Kemarahan seorang ibu
22 Kesempatan kedua
23 Menemui Daniel
24 Nafkah
25 Belajar memasak
26 Gara-gara lampu
27 Menahan malu
28 Mengakhiri hubungan
29 Kencan pertama
30 Berita perselingkuhan
31 Rencana busuk
32 Salah paham lagi
33 Kebenaran
34 Saya suaminya
35 Mulai cemburu
36 Jadikan aku milikmu
37 Memiliki seutuhnya
38 Di gigit serangga
39 Bertemu Daniel
40 Belum boleh hamil
41 Berita suka atau duka?
42 Rencana ulang tahun
43 Bertemu Felisya
44 Kecelakaan
45 Mencari pendonor
46 Zea menghilang
47 Penyesalan Sam
48 Memohon
49 Waktu dan kesempatan
50 Tak sadarkan diri
51 Hampir menyerah
52 Kesempatan kedua
53 Melewati pagi bersama
54 Patah hati
55 Kisah masa lalu
56 Cemburu
57 Bertemu Daniel
58 Makan malam
59 Sisi lain Clara
60 Di ikuti orang asing
61 Tidak peka
62 kunang-kunang
63 Uncle Daniel
64 Hubungan rumit
65 Perasaan Daniel
66 Bertemu Victor
67 Hujan
68 Clara sangat girang
69 Trauma masa lalu
70 Clara di rawat
71 Kedekatan Daniel dan Clara
72 Perdebatan Dave dan Clara
73 Sabotase
74 Racun
75 Siapa dalangnya?
76 Relaksasi
77 Takut memulai lagi
78 Penolakan
79 Cambuk
80 Pesta perpisahan
81 Kisah cinta di dalam novel
82 Siapa pendonor itu?"
83 Nick dan Nicho
84 Lima tahun kemudian
85 Apa kamu normal?
86 Lamaran di terima
87 Pernikahan
88 Dendam
89 Pemakaman
90 Romansa Daniel dan Clara
91 Minta maaf
92 Pesta pernikahan yang tertunda
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Permintaan terakhir
2
Pernikahan
3
Pagi pertama setelah menikah
4
Bertemu Rama
5
Kepergok Rama
6
Masih peduli
7
Rumah Sakit
8
Kesedihan Zea
9
Tinggal bersama
10
Zea pulang
11
Pulang dan bersenang-senang
12
Pengakuan Felisya
13
Permintaan Zea
14
Dave marah
15
Terbongkar
16
Berangkat bertiga
17
Menginap
18
Perdebatan
19
Kelas memasak
20
Gara-gara tergores pisau
21
Kemarahan seorang ibu
22
Kesempatan kedua
23
Menemui Daniel
24
Nafkah
25
Belajar memasak
26
Gara-gara lampu
27
Menahan malu
28
Mengakhiri hubungan
29
Kencan pertama
30
Berita perselingkuhan
31
Rencana busuk
32
Salah paham lagi
33
Kebenaran
34
Saya suaminya
35
Mulai cemburu
36
Jadikan aku milikmu
37
Memiliki seutuhnya
38
Di gigit serangga
39
Bertemu Daniel
40
Belum boleh hamil
41
Berita suka atau duka?
42
Rencana ulang tahun
43
Bertemu Felisya
44
Kecelakaan
45
Mencari pendonor
46
Zea menghilang
47
Penyesalan Sam
48
Memohon
49
Waktu dan kesempatan
50
Tak sadarkan diri
51
Hampir menyerah
52
Kesempatan kedua
53
Melewati pagi bersama
54
Patah hati
55
Kisah masa lalu
56
Cemburu
57
Bertemu Daniel
58
Makan malam
59
Sisi lain Clara
60
Di ikuti orang asing
61
Tidak peka
62
kunang-kunang
63
Uncle Daniel
64
Hubungan rumit
65
Perasaan Daniel
66
Bertemu Victor
67
Hujan
68
Clara sangat girang
69
Trauma masa lalu
70
Clara di rawat
71
Kedekatan Daniel dan Clara
72
Perdebatan Dave dan Clara
73
Sabotase
74
Racun
75
Siapa dalangnya?
76
Relaksasi
77
Takut memulai lagi
78
Penolakan
79
Cambuk
80
Pesta perpisahan
81
Kisah cinta di dalam novel
82
Siapa pendonor itu?"
83
Nick dan Nicho
84
Lima tahun kemudian
85
Apa kamu normal?
86
Lamaran di terima
87
Pernikahan
88
Dendam
89
Pemakaman
90
Romansa Daniel dan Clara
91
Minta maaf
92
Pesta pernikahan yang tertunda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!