" Papah kamu kemana lagi, di telpon gak di jawab-jawab. Gak tau apa kalau anak lagi sakit begini."
Kinan sangat cemas, dia tidak tahu lagi harus berbuat apa. Hari sudah larut di tambah lagi dengan hujan deras yang di sertai petir menggelegar membuatnya Kinan sangat khawatir.
Kinan terus menelpon Raka sampai berkali-kali hingga dia kesal sendiri, wanita itu kembali melihat keadaan anaknya yang sangat panas.
" Ya Allah Riska badan kamu semaki panas. "
Kinan kembali mengompres suhu tubuh Riska dengan air hangat. Dia ingin membawa anaknya itu kerumah sakti tetapi Raka malah tidak bisa di hubungi.
" Angkat dong Mas, anak lagi sakit."
Sudah sebulan lebih Raka jarang pulang ke rumah, terkadang Kinan agak merasa aneh dengan sikap suaminya yang sekarang ini. Tetapi saat di tanya "Habis dari mana kok gak pulang-pulang?"
Raka hanya menjawab "Menginap dirumah teman."
Kinan yang acuh tidak terlalu mempedulikan Raka mau pulang atau nggak toh yang penting kebutuhan dirinya dan juga anak-anak semuanya terpenuhi. Hampir delapan bulan mereka tidak pernah lagi tidur dalam satu kamar apalagi satu kasur, karena Kinan tidak mau berpisah dengan kedua anaknya sehingga dia membiarkan Raka tidur seorang diri selama itu.
Sementara Kinan sibuk mengurus Riska yang sakit dalam kepanikan. Sedangkan Raka tengah asik bercumbu dengan wanita lain di apartemen milik si wanita.
" Aaah, Raka …"
Tak bisa menahan desah@n nikmat dari setiap kecupan yang diberikan Raka. Apalagi saat lidah yang sangat lincah itu terus menerobos masuk ke gua kenikmatan milik si wanita sehingga dia tak ada henti-hentinya untuk menjerit.
" Raka berhenti, sepertinya hp kamu terus berbunyi," kata si wanita merasa terganggu konsentrasinya gara-gara hp Raka yang terus berdering.
"Fokuslah sayang, aku tidak akan bisa berhenti di tengah-tengah," jawab Raka acuh karena hasratnya sudah tak terkendali.
" Dasar, kalau begitu biar aku yang memimpin kali ini." Wanita itu menindihi Raka, dia tersenyum nakal sambil mengusap milik pusaka Rakaa yang masih terbungkus celana itu. Raka hanya menikmati permainan yang dilakukan si wanita tanpa mempedulikan hp yang terus berdering.
Ya, sekarang ini Raka sedang bersama dengan wanita lain. Dia mengambil jalan pintas karena kekesalannya sehingga tak sengaja membuat dirinya terikat dalam sebuah asmara hubungan terlarang dibelakang istrinya.
Sejak kejadian malam itu dimana dirinya di tolak mentah-mentah oleh Kinan saat hendak meminta haknya. Karena kesal dia pun meninggalkan rumah dan pergi ke klub untuk melampiaskan semua yang selama terpendam dengan minuman keras karena hanya ini satu- satunya jalan keluar untuk menghilangkan stres dan sakit hatinya terhadap Kinan.
Flasback sebulan yang lalu ...
Pada malam itu sebenarnya Raka masih dalam keadaan sadar, dia masih bisa mengendarai mobilnya tapi tak tau meski kemana sehingga dia hanya berputar-putar saja di sepanjang jalanan yang sudah nampak sepi karena hari sudah jam 2 malam. Penglihatannya agak sedikit buram tetapi dia masih saja nekat mengendarai mobilnya. Tiba-tiba dia dikejutkan oleh seorang wanita menghalangi jalannya wanita itu terlihat nekat berhenti di tengah-tengah jalan sambil merentangkan kedua tangannya.
Untung rem mobil Raka sangat baik sehingga berhenti tepat pada waktunya, dengan kepala agak pusing dia keluar dari mobil ingin memastikan jika semuanya baik-baik saja. Raka memperhatikan wanita itu gemetar padahal tampak sangat takut akan tertabrak tapi masih nekat menghentikan mobil dengan cara ekstrim.
" Apa kamu mau mati?" Bentak Raka tidak mengerti. Wanita itu membuka kedua matanya, Raka memperhatikan bekas air mata di pipi.
" Tuan, tuan harus menolong saya. Tolong selamatkan saya tuan saya mohon," pintanya memohon sambil meraih tangan Raka. Wanita itu menangis.
" Kenapa saya harus menolong kamu?" Kesadaran Raka masih terjaga dia memegang kepalanya yang mulai terasa pusing sekali. Raka sebenarnya harus waspada tapi karena keadaannya yang tak baik-baik saja dia tak terlalu melihat kondisi.
" Saya mohon tolong saya Tuan, saya mau di perkosa sama preman-preman itu."
Raka melihat beberapa gerombolan laki-laki yang terlihat sudah mabuk, wanita itu bersembunyi di belakang tubuh Raka dengan ekspresi ketakutan.
" Tuan sebaiknya kita cepat-cepat pergi dari sini," bisik si wanita, dia takut jika Raka tidak bakalan sanggup mengalahkan mereka yang lumayan banyak.
Raka menoleh kebelakang, lalu dia melihat lagi gerombolan preman itu. Seperti yang di katakan wanita ini ada benarnya, sebaiknya pergi sebelum dirinya kena masalah juga.
" Cepat masuk mobil."
Raka dan wanita itu segera masuk mobil, dengan cepat Raka menyalahkan mesin mobilnya dan langsung putar arah lalu melaju dengan kecepatan. Raka melihat beberapa gerombolan preman itu mengejar tapi ketinggalan jauh sehingga mereka selamat.
" Syukurlah, terima kasih Tuan. Terima kasih," kata si wanita itu lega.
" Kenapa kamu bisa sampai di kejar sama mereka?" Tanya Raka waspada, barang kali wanita ini adalah penipu.
" Saya baru saja pulang kerja, mobil saya ban nya pecah dan jalanan sudah sepi jadi saya mencoba mencari taksi tapi malah ketemu sama mereka yang saat itu lgi pada asik minum di pinggir jalan."
Jelas wanita itu, entah Raka percaya atau tidak tapi yang pasti saat ini kesadarannya sudah mulai hilang hingga dia tidak bisa mengendalikan mobilnya lagi hingga agak oleng.
" Ya Allah Tuan, kamu kenapa?" Panik wanita itu mencoba menahan stir mobil dan menepepikannya.
" Tuan, kamu kenapa?"
Setelah mobil berhenti wanita itu berusaha membangun Raka yang sudah tak sadarkan dari. Bau alkohol begitu menyengat indra penciuman wanita itu.
" Kamu habis minum juga?" Wanita itu garuk-garuk kepala. Lolos dari preman mabuk dirinya malah masuk ke orang yang sudah mabuk tapi bersyukur masih mau menolong dirinya.
" Mau di bawa kemana dia ya, aku juga harus balas budi ataa kebaikan nya. Dengan kondisi begini jika aku bawanya pulang kerumahnya pasti bininya berpikir macam-macam sama aku."
Wanita itu melihat identitas Raka yang status nya sudah kawin, dia gak mau menjadi amukan istrinya karena kalau dijelaskan pasti tidak akan mau mendengar apalagi melihat kondisi Raka yang seperti sekarang ini. Wanita itu berpikir mau dibawa kemana Raka malam ini.
" Apa cari hotel aja ya? Ah bakalan susah mendapatkan kamar jika sudah jam segini." Wanita itu melihat jam tangannya.
" Ke apartemen sajalah, besok dia bisa jelaskan sendiri sama bininya tanpa bawa-bawa aku."
Akhirnya wanita itu memutuskan membawa Raka ke apartemen nya sendiri, dia memindahkan tubuh Raka kesamping dengan susah payah supaya dia bisa mengambil alih mobil.
Setibanya di apartemen wanita itu memapah Raka masuk ke kamar tamu sesudah berada di dalam apartemen nya. Dia baringkan Raka perlahan, karena bobot tubuh Raka yang sangat berat dia kehabisan tenaga hingga ambruk bersama Raka tepat di atas kasur untungnya. Wanita itu berada di atas tubuh Raka.
" Berat banget, rasanya tenaga ku hilang."
Wanita itu hendak bangkit tapi ada sebuah tangan yang melingkar di pinggang dan menahannya.
" Tuan anda sudah sadar? Maaf ya aku bawa anda ke apartemen saya, anda bisa beristirahat dulu di sini malam ini jika mau soalnya sya bingung mau bawa anda kemana?"
Wanita itu mencoba menjelaskan, dia berpikir jika Raka sudah sadar sepenuhnya. Tapi ada sedikit aneh karena Raka menatapnya dan tersenyum padanya.
" Kinan aku sangat merindukanmu, Kinaan."
Ternyata Raka masih belum sadar dan malah mengigau. Wanita itu yakin jika Kinan yang si sebut adalah istri pria ini.
" Maaf, saya bukan Kinan. Tolong lepaskan saya Tuan." Wanita itu berontak karena Raka semakin erat membekapnya. Tetapi dia tidak tahu jika dirinya itu sudah membangunkan sesuatu yang sudah lama tidur beberapa bulan ini hingga kini sudah terbangun sempurna. Wanita itu bisa merasakan suatu yang keras dan besar di bawahnya, dia semakin berontak ingin melepaskan diri.
Tapi di mata Raka saat ini yang kesadarannya belum sadar, Raka berpikir jika wanita itu adalah Kinan yang sedang mengoda dirinya dengan menari-nari di atas tubuhnya. Raka sangat suka dengan ini dia tersenyum sambil menikmati sensasi itu.
" Apa kamu sekarang menginginkan nya sayang? Apa kamu juga merindukan ku."
Raka menatap wanita itu, dalam penglihatannya wanita itu adalah Kinan yang sekarang tengah tersenyum nakal sehingga dirinya tidak kuasa lagi menahan dan langsung menekan tengkuk leher wanita itu lalu menciumnya rakus.
Berusaha berontak tapi kalah oleh tenaga, semakin dia berontak maka semakin pula Raka bernafsu hingga wanita itu terus menjerit atas permainan Raka yang benar-benar gagah dan ganas hingga dirinya lemas tak berdaya lagi untuk melawan dan sekarang dia menikmati nya saja, toh nasi sudah menjadi bubur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
KUNCORO'S Days
Laaahhh... kabur karena takut diperkosa, ujung-ujungnya diperkosa juga... pas tau yg memperkosa ganteng, eee malah pasrah, malah menikmati... hadeeehhhh🤦🏼🤦🏼🤦🏼🤦🏼🤦🏼🤦🏼 gimana sih Thor...
2023-01-16
1
ghada saputra
ngomong ngomong sicewek nya masih virgin apa tidak za....
2022-12-23
0