Banyak pria yang mengejar Vivian dan tak jarang pula dari mereka yang memberi perhatian lebih kepadanya.Bukannya tidak tau Vivian sangat tau dari sekian banyak pria yang mendekatinya itu punya keinginan menjadikan Vivian sebagai kekasih.
Tapi Vivian belum tertarik pada satu pun dari mereka.Entah Hanya dia merasa kurang srek saja.Vivian sengaja menghindar dan tak mau memberikan harapan palsu pada mereka.
Maka dari itu Vivian segera menolak dengan terang - terangan.Agar mereka berhenti mengejarnya.
" Tapi Vi ,aku suka sama kamu." Teriak mahasiswi itu.
Vi tidak menggubrisnya dia sama sekali tak perduli dengan pandangan semua orang yang ada didalam perpustakaan.
" Udah gue bilang gak mau ya nggak mau ." Gerutu Vi sambil berlari menuju parkiran.
" Ada apa sih Vi keluar - keluar kok manyun Kek gitu." Kania yang melihat Vi berjalan menuju parkiran segera mengejarnya.
" Hah biasa ,ada mahasiswa yang kasih sesuatu ke gue nih buat Lo aja." Jawab Vi sambil menyerahkan minuman yang diberikan oleh mahasiswa didalam perpustakaan tadi.
" Vi sampai kapan sih Lo akan nolak mereka hah...?" Tanya Kania
" Sampai gue mati...." Ucap Vi sambil memakai helm hitamnya
" Eh...eh Lo mau kemana....?" Tanya Kania
Vi tak menjawab dia hanya tersenyum saja dan segera menyalakan mesin motornya dan berlalu begitu saja dari hadapan Kania yang hanya terbengong disana.
" Dasar gila...!" Maki Kania pada Vi ,meski sahabatnya itu tak mendengar.
Vi memacu motornya dengan semangat,yah hari ini dia akan mengembalikan KTP milik Ezra pria yang membuat dirinya tak bisa tidur denganku nyenyak.
" Om Ezra I' m coming ." Vi menyeringai
Ada udang dibalik batu ,ada maksud lain selain mengembalikan KTP.
" Permisi..."
" Spada..."
" Punten..."
" Kulonuwun..."
Segala macam sapaan Vi ucapkan didepan rumah yang tertera di KTP yang dia pegang saat ini.
Rumah minimalis bergaya Eropa dengan dominasi warna hitam berlantai dua itu menggambarkan di pemilik adalah tipe orang yang Elegan dan tertutup.
Rumah dengan kaca ukuran besar itu nampak memanjakan mata Vivian.
Bila benar ini adalah rumah tempat tinggal Ezra berarti mereka memiliki selera yang sama hanya saja rumah Vi tak sebesar ini.
Rumah Vi yang dibeli dari hasil balapan hanya mempunyai satu lantai saja dan tak semewah rumah yang ada didepannya ini.
Meski begitu Vi sudah sangat nyaman tinggal disana selama bertahun-tahun.
" Semoga ini benar alamatnya..." Gumam Vi.
Setelah lama mengucapkan salam yang dia bisa dan beberapa kali Vi memencet bel namun belum ada yang membuka pintu.
" Ah kok gak ada orang sih ,mana gue lapar lagi..." Akhirnya Vi pun menyerah karena perutnya lapar Vi pun beranjak dari sana dengan mengenakan motor trail kesayangannya.
Vi memutuskan untuk kembali besok pagi - pagi sekali agar dia bisa bertemu dengan Om duda yang selalu mengganggu otaknya sejak pertemuan yang tak disengaja itu.
" Bang makan....!" Teriak Vi setelah turun dari motornya
" Makan ape Vi ..?" Tanya Abang warteg yang ternyata sudah kenal akrab dengan Vi.
" Biasa menu rakyat kecil !" Ucap Vi sambil duduk di dekat jendela
Tak berapa lama Abang warteg bernama Mawan itu menghidangkan seporsi mie instan yang sudah direbus dengan toping aneka sayuran dan sebuah telor mata sapi.
Inilah yang Vi juluki menu rakyat kecil.
Vi memang menyukai mie instan rebus apalagi pada saat petang begini benar - benar sangat cocok.
" Nih makanan rakyat kecil dengan level tujuh kesukaan Nona Vivian." Abang Mawan si pemilik warteg itu memang sudah akrab dengan Vi dan tau makanan favorit Vi di sore kayak gini.
" Makasih Abang..." Vi menggoda si abang dengan gayanya yang manja.
" Jangan menggoda Abang nona, kasihanilah diriku ini yang mencintai mu tapi kau tak mau dengan daku.Betapa malangnya daku ini." Ucapnya dengan gaya memelas membuat Vi terbahak-bahak.
Begitu lah Vi dia akan akrab dengan siapa saja asal orangnya asik.
" Udah ah aku udah lapar banget nih.Sono Abang layanin pelanggan yang Laen." Vi mengusir Bang Mawan
" Ok deh.Enjoy it...!" Ucap Abang Mawan Inggris
Vi hanya menyebik dan cuz menikmati mie rebus kesukaannya dengan cabe uleg sebanyak tujuh buah.
" Mantap ." Gumam Vi sesekali menyeka ingus yang keluar dari hidungnya dengan tisu.
Sementara itu di sebuah mobil Ezra masih sibuk dengan MacBook ditangannya.
Meski dalam perjalanan pulang pria itu masih sibuk saja dengan pekerjaannya.Apalagi dia harus mengawasi dua perusahaan besar yang memiliki banyak sekali cabang baik di dalam maupun di luar negeri.
Satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan perkebunan yang berada di Kalimantan adalah perusahaan miliknya sendiri yang dia bangun setelah dia bercerai dari istrinya sembilan Tahun yang lalu.
Sementara satunya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang ekspor impor, fashion,serta otomotif serta makanan dan minuman instan milik sahabatnya.Yah disini Ezra dipercaya mengawasi perusahaan itu dan membimbing anak dari pemilik perusahaan "DARWIS COMPANY" Yang bernama Mike Mohede Darwis.
Yah Ayah Mike telah mempercayakan Perusahaan besarnya dan juga mempercayakan Mike Mohede kepada Ezra agar dididik menjadi penerus yang hebat sejak Ezra terikat sumpah pada keluarga Morgan Mohede Darwis.Sebelum pria hebat itu meninggal karena kecelakaan yang direncanakan oleh Paman Mike adik dari Morgan sendiri yang ingin menguasai semua harta kekayaan keluarga itu.
" Ommo...Om eh om siapa ya kok aku lupa." Teriak Vi yang melihat Ezra didalam mobil.
" Ah Om Ezra si duda dengan sejuta pesona." pekik Vi dengan lantang saat dia teringat nama pria itu.
" Hei Vi ,siapa yang kamu maksud duda sejuta pesona....?" Tanya salah satu pelanggan warteg Bang Mawan
Memang banyak dari pelanggan Bang Mawan yang kebanyakan adalah kuli bangunan itu sudah mengenal Vi.
" Itu yang ada didalam mobil hitam itu, kang calon suami Vi.Ups ..." Vi langsung menutup mulutnya saat dia sadar dirinya sudah keceplosan.
" Ah jangan mimpi kau Vi ,mana ada level dia sama kamu.Ngaca dong Vi." cibir yang lain
" Eits...jangan menghina dong kang Vi kan cantik bisa aja kan Pria itu suka sama Vi ,dan menjadikan Vi permaisurinya." Bela Abang Mawan
" Makasih Abang ku yang baik,udah bela dedek ." Vi memberikan Bang Mawan finger love .
" Asal kamu bahagia Vi ,akang iklas..." Pilu bang Mawan yang membuat semua orang di sana terbahak-bahak.
" Bang ini duitnya,Vi mau cabut dulu ya." Vi menyerahkan dua lembar uang sepuluh ribuan kepada Bang Mawan.lalu Vi keluar begitu saja dari warteg itu.
Vi bermaksud untuk mengejar mobil yang ditumpangi oleh Ezra ,namun niat itu harus Vi tunda karena ada telepon darurat dari genknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Ima Kristina
selalu saja pemeran utamanya seorang CEO yg kaya raya bikin yang baca suka mengkhayal /Joyful//Joyful//Joyful/
2024-12-06
0