Gadis Kecil Penakluk Mr. Arrogant
Siang hari, setelah mengganti pakaian sekolah nya dengan pakaian biasa, Kiara langsung pergi ke tempat dia bekerja. Kiara seorang pelajar di Sekolah Menengah Atas, selain pelajar, dia juga seorang pelayan di salah satu restauran terkenal di London.
Kiara bersenandung kecil untuk mengurangi rasa penatnya karna berjalan kaki dari kos hingga ke tempat kerja. Meski merasa capek, tapi dia tetap berusaha tersenyum, karna dia memang tidak ingin memperlihatkan kesedihan, karna pada dasarnya dia adalah seorang gadis periang.
Saat kakinya terus melangkah, dan mulut nya terus bersenandung, tiba-tiba telinga dan matanya langsung menangkap sebuah kejadian, di mana seorang laki-laki sedang berusaha memasukkan seorang anak kecil ke dalam mobil.
"Kenapa anak kecil itu menangis ya, kasihan!" gumam nya sambil menggaruk kepala yang otak nya tidak seberapa itu.
"Hiks ... Hiks ... Lepas, lepasin!" pinta anak kecil itu sambil menangis dan meronta.
Kiara bermasa bodoh, diapun kembali berjalan, hingga dia teringat satu hal "Atau jangan-jangan anak kecil itu ingin di culik!" pekik nya.
"Wah, ini tidak bisa di biarkan. Jaman sekarang masih ada juga penculikan anak ya!" Kiara langsung mendekat, matanya sibuk mencari benda yang bisa dia gunakan, atau ingin memanggil orang meminta bantuan. Tapi, karena tempat itu sepi dan tidak ada benda yang bisa dia gunakan, Kiara akhirnya mengambil sendal jepit yang di pakainya dan berlari kearah laki-laki yang masih berusaha memaksa anak kecil itu masuk ke dalam mobil.
Plak...
Plak...
Plak...
"Rasakan ini, rasakan!" teriak Kiara sambil terus memukul punggung, bahkan sesekali ke kepala laki-laki tersebut.
"Hei, apa-apaan kau ini hah!" pekik laki-laki itu, dia berusaha menghindari, tapi semakin dia berputar, Kiara juga ikut berputar dan terus memukuli nya dengan sendal.
"Mau lari kemana kamu hah, dasar penculik anak tanpa malu!" ujar Kiara lagi.
"Hei, hentikan!" sentak laki-laki itu lagi.
Anak kecil yang tadi menangis kini tertawa terbahak-bahak saat melihat laki-laki itu terus kena pukul.
"Ayo hajal Papa lagi!" pekik anak kecil itu.
Kiara masih membabi-buta memukul laki-laki yang membuat anak kecil yang tadi menangis itu, hingga dia berhenti saat tangan nya di tangkap oleh laki-laki dingin itu.
Seketika Kiara terdiam, ada rasa takut dalam dirinya. Bagaimana tidak, laki-laki yang dia pukuli kini tengah menatapnya dengan sorot mata tajam, wajah nya memerah menahan amarah yang kian membuncah, rahangnya mengeras.
"Beraninya kau memukul ku dengan sendal murahan mu itu!" sentak laki-laki itu yang ternyata adalah Syakir.
Meski tadi ada rasa takut, tapi Kiara mencoba berani melawan tatapan Syakir "Memangnya aku harus takut pada penculik seperti mu!" jawab Kiara membalas gertakan Syakir.
"What, penculik?" tanya ulang Syakir.
"Iya, anda ingin menculik anak ini kan?" tanya Kiara kini beralih memegang pundak Key yang tadi menangis.
"Apa menculik anak ini?" ulang Syakir lagi.
Dengan wajah ketus Kiara mengangguk "Dan sekarang rencana anda tidak akan berhasil, karna aku akan membantu anak ini!" cerocos Kiara.
Syakir terdiam, bukan karena dia terima telah di tuduh seperti itu, tapi dia tengah mengamati wajah Kiara yang seperti nya pernah dia lihat.
"Di lihat dari tampang nya orang kaya, mobil mewah, pakaian mahal, tapi sayang pekerjaan nya sebagai penculik!" cibir Kiara lagi. Dia menarik tangan Key ingin di bawa pergi.
Syakir yang mendapat cibiran seperti itu semakin menatap tajam pada wanita itu, rasanya asap kemarahan telah keluar dari kepalanya "Key, masuk mobil!" perintah Syakir saat melihat Key ingin di bawa.
Key yang mulanya ingin melangkah seketika terhenti.
Kiara langsung berjongkok di hadapan Key " Adik kecil, sudah kamu jangan takut ya, kita akan pergi dari sini, kalau bapak ini macam-macam, maka kita akan melaporkan pada polisi!" tukasnya ingin membuat Key tidak takut pada Syakir.
"Key, masuk mobil Papa bilang!" sentak Syakir.
Deg....
"Pa--papa?" tanya Kiara pada Key, kemudian pada Syakir saat melihat Key mengangguk.
"Jadi dia Papa mu bukan penculik?" tanya Kiara lagi.
Key menggeleng "Tadi Key nangis kalna Papa tidak membelikan es klim lagi untuk Key!" jawab Key di iringi kikikan kecil.
Deg....
~Bersambung.
...Halo para Reader ku, aku hadir lagi nih dengan lanjutan cerita dari para penerus Wilmar....
...Bantu dukung Novel ini dengan cara favorit kan, like, komen, dan juga vote kakak ku semuanya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Andhika Ferss
ya ampun ga kebayang gmn maluny Kiara Krn SDH salah tuduh😅
2023-07-04
0
Berdo'a saja
kesan pertama
2022-12-23
0
duoNaNa
ditunggu kisahnya kak ulfa....💪💪
2022-12-15
1