"Hai yo Angkasa, aku nya ada rasa kamu nya biasa aja," ucap Bima meledek Angkasa, sedangkan yang diledek hanya memutar bola matanya malas. di geng Sandra, lelaki yang paling irit bicara hanya Angkasa, sedangkan Bima bisa dibilang 50:50, sedangkan Excel jangan ditanya, dia paling cerewet. Angkasa adalah pria yang diam, dia bahkan tidak suka minuman alkohol, dia ikut ke club hanya ikut duduk, sedangkan dia selalu membawa minuman sendiri, susu pisang. Hal itu juga hanya diketahui oleh para sahabatnya.
"Ini Angkasa, papah nya anak-anak," ucap Excel ikut menimpali, dia bergara dengan menggandeng tangan Angkasa.
"Lepasin ah, jijik gue," Angkasa menggeliatkan tubuhnya geli dengan tingkah random Excel.
"Sialan lo semua," ucap Angkasa ,tapi hanya dibalas kekehan dari sahabat nya.
"Lama banget lo," dengus Sandra.
"Biasa dihadang fans fanatik tadi dia," jawab Excel sambil menunjuk Angkasa, seolah tengah mengadu.
"Kayla?" tanya Felly yang tiba tiba datang membawa nampan dibantu oleh ibu kantin juga.
"Makasih Bu," ucap Bima mewakilkan.
"Sama sama Mas Bima," ucap ibu kantin dengan ramah.
"Iya tadi nangis-nangis dia, ngadu katanya habis di-bully lo semua," ucap Excel menunjuk semua sahabat wanitanya.
"Dasar ratu drama dia yang mulai duluan kok," bella Natasha dengan ketus. Memang begitulah Kayla, selalu memutar balikkan fakta. Kayla, adalah salah satu wanita yang menyukai Angkasa, bahkan terus berjuang mendapatkan perhatiannya. Tapi Angkasa tidak pernah menggubrisnya sedikitpun, karena dia tahu seperti apa Kayla.
"Lo beneran gak ada rasa ke dia?" Bima memajukan tubuhnya dan berkata dengan serius pada Angkasa. Sebab, Kayla selalu saja mencuri perhatian, dengan memerkan bagian dadanya yang besarnya tak seberapa itu.
"Ya enggak lah," jawab Angkasa dengan cepat.
"Masak sih, lo nggak ada rasa? Dia, kan suka mancing-mancing. Emang junior lo nggak bangun?" tanya Excel semakin menjadi.
Tak! ANgkasa langsung mencitak kepala Excel. "Pikiran lo emang bener-bener harus diruqyah," ujar Angkasa.
"Gue nggak akan suka sama modelan cewek uler kek dia, gue udah suka cewek lain," sontak saja, jawaban Angkasa membuat ke enam temannya menatap Angkasa dengan mimik muka yang begitu serius.
"Siapa?" tanya Sandra dengan begitu penasaran, dan Angkasa juga nampak berkipir.
"Kepo," ucap Angkasa sambil menampol pipi Sandra karena mereka duduk bersebelahan.
"Setan lo!" maki Sienna kesal, dia sudah menunggu jawaban Angkasa, namun jawaban Angkasa malah diluar ekspetasi.
"Ck udah makan-makan," tegur Felly melerai. Mereka pun akhirnya menyantap makan siang mereka dengan penuh canda dan tawa, apalagi Excel, yang selalu saja punya tingkah aneh dan ajaib.
.
.
Malam semakin larut, Cassandra tengah melakoni pekerjaanya, ini adalah malam minggu, jadi pengunjung semakin banyak yang datang. Sandra begitu menikmati pekerjaannya, apalagi melihat pengunjung yang bersemangat menikmai irama musik. Saat bekerja, Sandra tidak menyentuh alkohol, karena dia selalu pulang sendirian, dia hanya akan meminum soda. Tak terasa sudah jam 3 pagi Sandra dan teman-temannya memutuskan pulang, Sandra pulang bersama Felly karena dia akan menginap di apartemennya, mereka berjalan melangkah menuju mobil.
"Besok weekend, gue tebak lo mau ke rumah orang tua lo," ujar Feely yang sudah sangat tahu dengan kebiasan Sandra. Sandra pun hanya terkekeh seraya masih fokus pada arah jalanan.
"Seminggu sekali banget lo harus ke sana?" tanya Felly penasaran.
"Kalo gue gak kesana, nanti mereka yang dateng ke apartement, ribet urusannya,” jawab Sandra.
Feely pun hanya menganggukkan kepalanya paham. "Istri Bokap lo udah lahiran?" tanya Felly lagi, pasalnya Anita yang tak lain istri Doni memang tengah mengandung.
"Belum, kayaknya baru 8 bulan deh," jawab Sandra setelah berusaha mengingat.
"Gue kemarin sempet protes sama orang tua, Sand," tutr Felly seraya menundukkan wajahnya, dia tampak sendu saat bercerita soal orang tuanya.
"Lo ngomong apa ke mereka?" tanya Sandra.
"Gue bilang, gue butuh waktu sama mereka, bukan cuman soal uang yang harus mereka prioritaskan. Tapi mereka marah dan bilang gue nggak bersyukur, juga gue banyak nuntut," Felly tersenyum miris.
"Sabar ya Fell," Sandra merasa iba dengan Felly, Sandra pikir mungkin Felly sudah sangat merasa bosan dengan dunianya dan dengan sikap orang tuanya, yang tak pernah ada untuk Felly.
"Orang tua gue pikir, dengan materi semua selesai, mereka lupa bahwa gue juga perlu kasih sayang," ucap felly sendu, "kadang gue pengen banget orang tua gue nanyain gimana kuliah gue? Siapa aja temen gue? apa yang gue lakuin di kampus," ujar Felly dengan tersenyum getir.
"Semoga kelak kalau kita sudah berumah tangga, kita gak lakuin ini ke anak-anak kita ya San," ucap Felly.
"Tumben banget lo ngomongin masa depan," ujar Sandra sembari tertawa kecil, karena tidak biasanya Felly membahas hal sejauh ini.
"Gue mikir aja sampe kapan kita bakal terus-terusan begini, semakin tahun kita semakin beranjak dewasa, lo pernah berpikir nggak San, kalau suatu saat lo berhenti dengan semua ini? Semua hal yang biasa kita lakuin," tanya Felly.
Sandra mengambil napas dalam. "Iya, tentu kita semua punya cita-cita masing-masing, gak mungkin juga gue bakal selamanya jadi DJ, tapi gue gak tahu kapan bakal berhenti, karena berkat pekerjaan gue sekarang ini kehidupan gue yang awalnya sepi setiap malam setidaknya semua gak gue rasain Fel," ujar Sandra.
"Gimana hubungan lo sama Alby?" tanya Felly tiba tiba , Alby adalah kekasih Sandra namun beberapa hari ini mereka lost kontak, Alby lelaki berusia 25 tahun seorang pebisnis restaurant.
"Gak tau ,gue coba buat kirim dia chat WhatsApp tapi gak ada balasan," jawab Sandra dengan mengedikkan bahunya acuh.
"Lo gak aneh dengan kelakuan dia yang menghilang begini?" tanya Felly heran.
"Gue bingung Fel, orang tua Alby gak suka sama gue, dan lo tau sendiri kan apa masalah nya?" sekilas Sandra melirik Felli, dan Felly tahu betul, bagaimana kedua orang tua Alby yang sangat menentang keras hubungan Alby dan Sandra.
"Ehem, karena loe DJ," jawab Felly, dia nampak iba dengan kisah cinta Sandra.
"Tapi gue selalu berharap Alby bakal perjuangin gue," harap Sandra.
"Jangan terlalu berharap, gue takut lo kecewa," saran Felly kepada sahabatnya.
"Iya gue tau," jawab Sandra dengan senyum penuh arti.
'Tapi, gue juga masih belum tahu, apakah gue bisa menjalani hidup berumah tangga?' batin Sandra, sebab dia merasa trauma dengan pernikahan kedua orang tuanya. Dia takut jika kisah rumah tangganya akan sama dengan mereka, semula mereka hidup bahagia, tapi tanpa alasan yang pasti itu semua berubah dengan sekejap. Sandra terus memendam rasa trauma itu dalam dirinya, dia mungkin bisa membuka hatinya untuk lelaki,tapi jiika berumah tangga? Dia belum berani memberikan jawaban.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
A R
untung mrk tdk salah bergaul ya,bisa saling support.
2022-12-15
0
A R
cassandra sepertinya
2022-12-15
0