Pukul 07.30 pagi, Cassandra sudah berada di kampusnya. Cassandra adalah orang yang tepat waktu, meskipun dia hanya bisa tidur beberapa jam, tapi dia masih bisa datang ke kampus dengan tepat.
“Hai guys,” Cassandra menyapa sahabat perempuannya yang sudah lebih dulu berangkat ke kampus.
“Hai San,” Felly, Rissa dan Natasha menyambut Cassandra dengan senyum yang ramah. Mereka pun membahas seputa tugas yang akan dibahas hari ini. Meskipun Cassandra adan teman-temannya sering pergi ke tempat club malam, tapi mereka termasuk mahasiswi yang pintar, terbukti dengan semua tugas yang selalu diselesaikan dengan tepat waktu dan hasilnya pun baik. Saat mereka tengah bercengkrama, tiba-tiba ada 3 orang mahasiswi menghampiri mereka.
“Hai Cassandra, pagi gini udah di kampus aja, emang nggak capek ya semalem?” 3 orang wanita itu, nampak mengejak Cassandra. Mereka adalah, Kayla, Nindy dan Franda. Cassandra tidak berniat menggubris, karena sudah bukan rahasia umum lagi, kalau Kayla sangat membencinya.
“Kenapa nggak jawab? Capek banget ya karena dapet pelanggannya banyak semalam? Sampe lemes gitu?” Kayla semakin memancing emosi Cassandra.
"Maklum Kay, sasimo," celetuk Nindy disertai tawa.
"Apan tuh?" tanya Kayla berpura-pura tidak tahu.
"Sana-sini mau," jawab Franda, mereka bertiga pun tertawa bersam-sama seolah lucu.'
“Diem lo setan!” Felly tidak terima dengan perkataan Kayla yang memang sudah sangat tidak pantas didengar, padahal selama ini Cassandra tidak pernah menjajakan tubuhnya, dia hanya bekerja menjadi DJ sebatas itu, tidak lebih.
“Lo yang diem! Harusnya kalian nggak pantes ada di sini!!” Nindy maju membela Kayla.
“Apa urusan lo? Emang lo siapa?" Cassandra maju mendekat ke arah Nindy. Nindy beringsut mundur, dia takut melihat tatapan Sandra yang seolah ingin membunuh. "Lo tanya soal semalam? Bukannya pertanyaan itu lebih pantas buat lo? Semalam loe check in, kan sama cowok yang berbeda?” lirih Sienna seraya tersenyum smirk. Kayla membulatkan matanya, dia terkejut dengan perkataan Cassandra.
“Ngak usah kaget gitu, itu belum seberapa dibanding dengan pengakuan gue. Gue punya bukti, yaitu foto kalian,” ucap Rissa, sembari mengangkat ponselnya, padahal dia nggak punya foto itu sama sekali, tapi melihat raut wajah ketakutan Kayla, membuatnya puas.
“Yanuar gimana? Kuat banget ya dia? Sampe loe ketagihan begitu?” kini giliran Natasha yang bersuara. Seketika, Kayla hanya diam dan membeku, tanpa bersuara sedikitpun, dia nggak mau kalau sampai dia melawan maka foto aibnya akan tersebar luas. Kayla memilih untuk langsung pergi dan meninggalkan Sandra serta sahabatnya karena malu. Sedangkan Cassandra hanya menggelengkan kepalanya, dia merasa lucu dengan Kayla yang seolah terus mencari kesalahannya.
"Udah yuk, masuk kelas." Cassandara mengajak sahabatnya untuk masuk ke dalam kelas. Mereka berempat satu jurusan, jadi mereka berada di kelas yang sama. Sepanjang mereka berjalan menuju kelas, banyak mahasiswa yang menatap Cassandra dan teman-temannya dengan kagum, bahkan mereka juga menyapa dengan sopan. Tapi, sikap mahasiswi lainnya justru berbalik, mereka sangat benci dengan Cassandra dan teman-temannya karena merasa bahwa Cassandra selalu menggoda mahasiwa di sana. terkadang mereka juga memandang Sandra sebagai wanita malam karena pekerjaan nya sebagai seorang DJ ,hal seperti itu sudah tidak masalah bagi Sandra, karena ketika dia memutuskan untuk menjadi seorang DJ, Sandra sudah tahu apa yang akan dilalui ke depannya dan dia sudah siap dengan apapun itu, termasuk cemoohan dari orang-orang yang hanya menilainya dari luar.
"San nanti malam gue nginep ya," pinta Felly.
"Okee," jawab Sandra, dia tahu pasti Felly sendirian di rumah, karena memang Felly tipikal orang yang paling tidak bisa merasa sendirian.
"Bokap nyokap lo pergi dinas lagi?" tanya Rissa kepada Felly, memang sudah bukan hal biasa kalau orang tua Felly sering bepergian luar kota untuk urusan bisnis mereka, bahkan tidak jarang mereka terkadang tidak pulang dalam waktu yang lama.
"Iya nih," jawab Felly seraya menghembuskan napas lelah, Cassandra akui memang keluarga teman-temannya termasuk keluarga yang harmonis tapi untuk masalah memberikan waktu luang untuk anak-anaknya mereka tidak bisa. Contohnya Felly, dalam sebulan bisa dihitung berapa kali dia bertemu kedua orang tuanya, sedangkan Rissa memang tinggal terpisah dengan orang tuanya. Orang tua Rissa tinggal di Kanada mengurus bisnis mereka di sana, sedangkan Natasha tak jauh beda dengan Felly yang orang tuanya sering bolak balik luar Negri atau luar kota, meskipun begitu mereka masih tahu batasan, pergi ke Klub malam,minum alkohol hanya sebatas itu mereka tidak pernah melakukan one night stand bagi mereka menjaga kehormatan harga mati.
Apalagi dengan adanya sahabat laki laki mereka Bima, Angkasa dan Excel, ketiga laki laki itu selalu siaga menjaga sahabat wanita mereka. Mereka saling melengkapi satu sama lain, bagi Sandra sahabatnya bukan hanya sekedar sahabat, mereka sudah seperti keluarga. Karena mereka selalu ada untuk Sandra dalam keadaa suka maupun duka. Bahkan hanya mereka yang tahu seperti apa Sandra, dibandingkan kedua orang tuanya.
-//-
Kelas sudah selesai, Sandra dan sahabatnya kini tengah duduk di kantin kampus, di sana sudah ada Bima, tapi Angkasa dan Excel belum datang mungkin sebentar lagi.
"Gue denger Kayla ganggu kalian lagi?" tanya Bima memastikan. Jangan heran kenapa Bima sudah berada di sana, karena dia mengambil jurusan hukum.
"Ya biasalah nenek lampir satu itu," ucap Sandra dengan acuh, dia malas jika membahas soal Kayla dan gengnya.
"Kalian mau pesan apa?" tanya Felly kali ini jatah dia memesan makanan, mereka pun menyebutkan makanan yang ingin mereka pesan satu persatu.
"Angkasa sama Excel gimana?" tanya Rissa bingung, karena keadaan kantin yang cukup ramai, pasti akan lama jika Angkasa dan Excel memesan nanti.
"Udah gue WhatsApp kok," jawab Natasha, dia pun menyebutkan pesanan Excel dan Angkasa.
"Oh oke," ucap Clarissa.
Tak lama Angkasa dan Excel datang, seperti biasa. Angkasa yang melangkah dengan tampag coolnya berjalan dengan tenang, sedangkan Excel dengan tampang tengilnya berjalan seraya menggoda mahasiswi yang dia lewati. Tak jarang Excel juga sampai meminta nomor whatsapp mereka, dan bisa-bisa nya mereka memberikan dengan mudah. Alasan utama, karena Excel tampan, padahal semua sahabat lelaki Sandra memang tampan.
"Hai yo Angkasa, aku nya ada rasa kamu nya biasa aja," ucap Bima meledek Angkasa, sedangkan yang diledek hanya memutar bola matanya malas. di geng Sandra, lelaki yang paling irit bicara hanya Angkasa, sedangkan Bima bisa dibilang 50:50, sedangkan Excel jangan ditanya, dia paling cerewet. Angkasa adalah pria yang diam, dia bahkan tidak suka minuman alkohol, dia ikut ke club hanya ikut duduk, sedangkan dia selalu membawa minuman sendiri, susu pisang. Hal itu juga hanya diketahui oleh para sahabatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
A R
keren persahabatan mrk
2022-12-15
0