Setelah sarapan Erland dan Aurellia langsung ke luar dari penginapan tanpa tahu ke mana akan mereka pergi.
Selama dalam mobil Aurellia maupun Erland terdiam masing-masing dengan pikirannya sendiri² ,hingga mobil yang mereka tumpangi berhenti di sebuah tempat ,dan itu mampu membuat Aurellia sesak nafas lalu menatap Erland .
" Ayo " Erland menarik tangan Aurellia,membuat wanita itu melototkan matanya " Saya hanya takut kamu akan kabur " Lanjutnya lagi .
Glek
Aurellia menelan ludahnya kasar ,lalu menatap sekeliling nya di mana banyaknya balon yang masih belum terbang ,lalu dia menatap bodyguard dan sopir yang sejak tadi mengikuti mereka .
" Tu-an saya tidak bisa naik " Ujar Aurellia gugup berusaha melepaskan tangan nya .
Apa aku pura² menangis ,tapi bagaimana mungkin Ucap Aurellia menatap sekeliling nya bagaimana banyak nya manusia yang ingin ikut naik di balon besar itu .
Sangat memalukan jika sampai itu terjadi Lanjutnya dalam hati ,ingin sekali dia menghilang kembali ke Indonesia bertemu kedua orang tuanya dan adiknya .
Setelah menunggu beberapa menit kini giliran mereka untuk naik balon udara, seketika Aurellia keringat dingin dan Erland mengabaikan itu .
" Tu...an " Panggil Aurellia untuk yang terakhir kalinya sebelum naik,tapi hasilnya sama .
Tuhan lindungi hamba Ucap Aurellia dalam hati .
Sesampainya di dalam basket tempat yang berbentuk seperti keranjang tempat orang yang diangkut oleh balon udara, Aurellia langsung berjongkok menghadap dindingnya .
Melihat itu Erland langsung mendekatinya menghadap wanita itu,lalu mengulurkan tangannya .
" Berdiri " Aurellia mendongakkan kepalanya ke atas lalu menatap tangan Erland,tapi Aurellia hanya menggeleng sebagai jawaban .
Hanya sekali tarikan Aurellia langsung berdiri menghadap ke arah luar dan pastinya matanya tetap tertutup .
" Kau tidak akan mati sendiri jika balon ini jatuh " Ujar Erland saat melihat tubuh Aurellia bergetar .
" jangan ...bicara ...begitu " Jawab Aurellia gugup.
" Bahkan mungkin baby four saja tidak setakut kamu " Aurellia diam saja ,terserah mau bilang apa yang dia pikirkan saat ini kapan balon nya akan terbang biar selesai dengan cepat .
Tapi tunggu kenapa Erland menyebut baby Four ?? Apa pria itu merindukan keponakan nya atau merindukan ibunya .Apa pun itu jawabannya hanya dia sendiri yang tahu .
Saat balon mulai bergerak kaki Aurellia mendadak lemas ,dengan sigap Erland langsung menahan tubuh wanita itu .
" Kau tidak papa " Aurellia mengaguk pelan, keringat nya memenuhi keningnya ,melihat wajah Aurellia yang keringat dan pucat ,tanpa ragu Erland membawa wanita itu dalam pelukannya .
" Ini hanya sementara, saat di atas nanti kamu akan melihat keindahan yang tidak pernah kamu lihat " Ujar Erland lembut memukul pelan pundaknya .
Aurellia hanya diam bersembunyi di bidang Dada Erland ,dia tidak peduli dengan bodyguard dan sopir yang mungkin kini berpikiran jika dia begitu Lancang tapi itu nanti baru di urus ,karena saat ini dia memang sangat ketakutan bukan sekedar acting untuk menarik simpatik Erland .
" Hadap ke depan " Ujar Erland saat balon yang mereka naiki semakin tinggi " Apa saya harus menelpon ayahmu , terhitung sejak tadi kamu memeluk ku sudah lebih dari 10 menit " Mendengar kata ayahnya Aurellia langsung melepaskan tangannya dari jaket Erland .
Dengan pelan dia menarik napas panjang lalu di hembuskan dengan kasar ke udara ,lalu dia menatap Erland yang hanya memasang wajah datar .
Dengan pelan Aurellia menghadap ke depan dengan mata tertutup, lalu membuka nya dengan pelan .
" Cantik " Gumam Aurellia tersenyum .
Ternyata ucapan Erland memang benar ini sangat indah ,bahkan Aurellia melupakan rasa takutnya secara perlahan dia mulai terbiasa dan itu membuat Erland menggeleng .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
" Tuan " Sapa pelayan saat melihat Erland dan Aurellia masuk dalam penginapan " Makan siang nya sudah siap tuan ' Lanjutnya lagi .
" Kami akan turun setelah membersihkan diri " Jawab Aurellia menjawab pelayan .
" Baik Non " Jawab Pelayan lalu berjalan ke arah dapur .
Aurellia dan Erland berjalan menuju kamar mereka masing-masing begitu juga bodyguard .
Sesampainya di kamar Aurellia langsung membersihkan tubuhnya karena merasa tidak nyaman dengan area bawah nya ,belum lagi bagian perutnya yang keram dia membutuhkan air hangat saat ini .
Sedangkan di kamar sebelah , Erland memilih memejamkan matanya di sofa .
" Kenapa aku bisa bersikap bodoh hanya karena dia ketakutan " Gumam Erland ,nyatanya pria itu memikirkan sikapnya terhadap Aurellia .
Entah kenapa jiwa kemanusiaan nya timbul begitu saja melihat Aurellia ketakutan .
" Shiiit, Kenapa aku harus memikirkan Nova " Erland mengusap wajahnya dengan kasar ,karena itu juga hal pertama yang membuatnya jatuh cinta pada Nova hanya karena rasa pedulinya pada Nova saat wanita itu pertama kali masuk ke dalam rumah dan selalu membantunya .
" Aurellia Alexander putri " Gumam Erland pelan .
Dengan malas Erland berdiri dari duduknya menuju kamar mandi membersihkan tubuhnya.
💐
💐
💐
💐
Kini Erland dan Aurellia sudah berada di meja makan keduanya langsung mengambil makanan mereka tersendiri tanpa mengatakan apa pun .
" Kamu baik² saja " Tanya Erland saat tidak sengaja pandangan nya ke arah Aurellia .
" Iya Tuan " Jawab Aurellia pelan .
" Kamu sakit " Aurellia menggeleng pelan " Tapi wajahmu pucat ,apa rasa takutmu belum hilang " Tanya Erland bingung, bahkan pria itu meletakan sendok dan garpunya di piring .
" Tidak Tuan ,perutku keram karena ....."
" Maaf Non " Ucapan Aurellia terhenti begitu saja saat pelayan datang membawakan minuman hangat untuknya " Makasih " Jawab Aurellia .
" iya Non " Jawab pelayan lalu meninggalkan mereka .
' Itu apa " Tanya Erland menatap gelas Aurellia .
"Obat keram tuan ' Jawab Aurellia ,Erland hanya mengaguk lalu kembali fokus pada makanan nya .
" Nanti malam kita akan kembali " Ujar Erland setelah menyelesaikan makannya .
" Bukannya baru dua hari tuan " Tanya Aurellia.
" Ya ,tapi kita akan kembali malam ini !! Biar sampai di sana kita bisa istirahat sebelum masuk kerja " Jawab Erland.
" Apa bisa saya ke luar tuan ,ada hal yang mau saya beli " Erland menaikan alisnya sebelah.
" Bukannya kamu sakit " Tanya Erland bingung menatap Aurellia .
" Tapi ibuku meminta saya membelikan Oleh-oleh Tuan dan saya belum sempat membeli nya ' Jawab Aurellia jujur dan semoga itu bisa membuat Erland berbaik hati dan mengizinkan ke luar .
Dia tidak ingin kembali terjadi hal yang seperti pagi tadi ,saat le luar tidak meminta izin ,tapi dia melakukan itu pun karena mendesak bukan tanpa alasan .
" Kita akan kembali besok pagi, sekarang kamu istirahat saja !! malam saja belanja nya " Putus Erland .
" Terimakasih tuan " Ucap Aurellia tersenyum bahagia .
" Hebm ' Jawab Erland lalu meninggalkan meja makan menuju kamarnya .
Sedangkan Aurellia masih berada di situ karena dia belum selesai dengan makanannya .
" Ternyata ampuh juga ,jika terus begini aku akan memakai ibu sebagai alasan ku " Gumam Aurellia tertawa kecil .
" Tapi aku tidak berbohong ,ibu memang meminta oleh-oleh untuk aku berikan padanya ,jadi itu bukan hal yang di buat² ' Lanjutnya lagi .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Lanjut !!!
Dukung terus Erland menjadi novel favorit kalian 🥰🥰🥰🥰
Like
Koment
Vote
Jangan lupa hadiah bunganya dan bintang 🌟🌟🌟🌟🌟
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments