Lima Belas

Hari ini Om Roy sudah tiba di Indonesia, dia mengajak Morgan untuk bertemu dengannya di Restoran Tirai Bambu, restoran peninggalan mendiang kakek dan neneknya Zhoya, restoran itu sudah lama tidak pakai semenjak kedua orang tua Om Roy meninggal.

Morgan memperhatikan setiap sudut restoran yang sudah lama mati itu, "Mengapa restorannya tidak dipakai lagi Om?"

"Aku sangat sibuk di Amerika, tidak ada waktu untuk mengurus restoran ini. Cuma karena aku dengar Zhoya ingin tinggal disini, mungkin dia bisa mengelola restoran ini jika dia siap." Om Roy memang seorang aktor Hollywood yang sangat ramah, padahal namanya sangat terkenal di seluruh dunia ini.

Morgan hanya tersenyum, dia nampak segan sekali harus bertemu dengan pria yang pernah menjadi idolanya itu.

"Aku sudah mendengarnya dari Zhoya mengenai rencana pernikahan kalian." Om Roy tidak ingin basa basi, karena dia orang yang sangat sibuk sekali. Namun Zhoya sudah menjelaskan padanya bahwa itu murni kesalahan Zhoya, bukan Morgan. Dan mereka tidak melakukan apapun di dalam hotel itu, Om Roy sangat mempercayai putrinya.

"Iya om, aku rasa menikah adalah satu-satunya jalan untuk kebaikan kami berdua."

Om Roy menghela nafas, dia sebenarnya tidak ingin memiliki menantu seorang aktor, walaupun dirinya seorang aktor namun dia bisa menjaga dirinya, namun tidak dengan aktor-aktor seperjuangan dirinya. Dia sangat tau bagaimana dunia gemerlapnya seorang aktor, "Sejujurnya aku awalnya tidak setuju menikahkan kamu dengan Zhoya."

Morgan hanya tersenyum tipis, menggigit bibir bawahnya. Dia sudah tau diri dirinya siapa, dari awal dia tidak berani mendekati Zhoya karena tau siapa dirinya, dia mungkin hanyalah sebuah semut yang tak ada harganya di mata keluarga Zhoya.

"Tapi karena aku tau rencana pernikahan sandiwara kalian selama 6 bulan itu. Demi harga diri putriku, aku terpaksa menyetujuinya, tapi kau harus berjanji tidak akan pernah menyentuh Zhoya selama itu. Ada seseorang yang setia menunggu Zhoya setelah kalian bercerai nanti." Om Roy rasa jika dia menerima lamaran Darwin sekarang bukanlah ide yang tepat, malah akan memperburuk masalah. Karena itu dia terpaksa harus merestui rencana pernikahan Zhoya dengan Morgan.

"Zhoya adalah putriku satu-satunya, aku sangat ingin masa depan Zhoya terjamin dan hidup bahagia dengan pria baik-baik, karena itu biar ini semua hanya rahasia antara aku, kamu dan Zhoya saja, dan aku sudah memberitahu calon suaminya Zhoya, dia rela menungu selama 6 bulan itu."

Morgan menganggukkan kepala, pura-pura tersenyum mendengar ucapan calon mertuanya itu, "Iya om, aku dari awal sudah menyadari siapa aku ini. Karena itu aku tidak akan pernah menyentuh Zhoya selama kami menikah. Aku tidak akan pernah merusak dia."

"Bagus lah, kalau kamu paham dengan maksud saya."

Morgan yakin selama 6 bulan itu dia bisa menahan diri untuk tidak menyentuh Zhoya, baginya Zhoya hanyalah seorang wanita manja yang belum bisa bersikap dewasa. Karena itu Morgan sama sekali tidak bergairah setiap bersama dengan Zhoya.

Morgan sudah terbiasa dipandang rendah oleh orang lain, malah papanya sendiripun tak bisa menyayanginya. Dia paham betul dengan sikap Om Roy, ayah mana yang rela menikahkan putri kesayangannya dengan seorang pria seperti dia, makanya dia mengusulkan pernikahan sandiwara ini pada Zhoya karena dia yakin Om Roy akan menyetujuinya jika hanya sekedar sandiwara, demi harga diri putrinya, dan Morgan bisa melindungi karirnya juga perusahaan sang papa.

...****************...

...Promo Novel Tamat...

...Gairah Cinta Adik Ipar...

...(Mama Papanya Zhoya ada di Novel ini)...

Ghea yang sudah menikah selama tiga tahun dengan suaminya, dia tidak pernah mendapatkan sentuhan lembut dari suaminya karena sang suami sibuk dengan kekasihnya, hingga akhirnya dia harus terlibat dengan seorang playboy yang tak lain adalah adik iparnya sendiri.

Gairah keplayboyan Gibran seketika menghilang setelah bertemu Ghea, membuat dia ingin menjadikan Ghea sebagai miliknya.

Padahal sebelum menikah dengan Romi, Ghea lebih dulu di jodohkan dengan Gibran. Tapi Gibran menolak perjodohan itu tanpa ingin tau dulu siapa yang dijodohkan dengannya.