4. Rahasia Di Balik Rencana Pernikahan

“Aku berhenti didepan saja. Terima kasih, Roy dan Emilia.

Maaf kalau aku sudah mengganggu kalian.” Ucap Netta sebelum turun di tempat

yang ditunjukkan olehnya.

“Hati-hati dijalan, Net. Kamu yakin kamu tidak apa-apa

sendirian kan? Langit menjelang malam, kamu cepat pulang ya.” Ucap Emilia

sambil tersenyum lebar.

“Baiklah, sampai bertemu kembali. Hati-hati menyetirnya,

Roy,” Ucap Netta pada sang pengemudi.

“Okay, sampai bertemu kembali juga.” Roy melambaikan

tangannya pada wanita yang sudah berada di luar mobilnya.

Mobil yang dikendarai Roy pun kembali melaju menyusuri kota

Jakarta di jam kemacetan yang super parah seperti biasa ini. Emilia bisa

melihat seringai sinis Netta dari balik kaca spion mobil. Emilia juga

menyeringai sinis. “Kamu akan mendapatkan apa yang kamu inginkan tidak lama lagi.”

Gumam Emilia dalam hati.

Sejenak Emilia melihat pria yang duduk disebelahnya. Roy yang

mengetahui kalau calon istrinya sedang menatapnya, tersenyum cerah dan tangan kirinya

hampir saja ingin mengusap pipi Emilia yang menggemaskan. Namun, Emilia berkelit

hingga jari Roy tidak bisa menyentuh pipi calon istrinya. Meskipun Emilia tidak

memiliki kulit putih bersinar, namun kulit ciri khas wanita Indonesianya

menjadi daya tarik tersendiri bagi siapapun yang melihatnya. Sebenarnya, bukan

hanya kecantikan Emilia saja yang memikat hati Roy dan mengubah pendiriannya dari

menolak Emilia menjadi menerimanya sepenuh hati untuk menjadi istrinya. Tapi,

juga prinsip Emilia yang menolak berhubungan intim sebelum sah menjadi suami

istri. Bahkan, sejak pertama mereka bertemu sampai sekarang, Emilia selalu

menolak untuk dicium oleh pria yang memiliki profesi sebagai pegawai

pemerintahan yang memegang jabatan penting di instansi tempat dia bekerja

sekarang.

“Sayang, setelah kita menikah nanti, kamu sudah berjanji

untuk menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya. Aku sebagai suami kamu yang akan

membiayai semua kebutuhan kamu jadi kamu tidak perlu khawatir kekurangan

meskipun kamu sudah tidak bekerja lagi.” Roy mengingatkan sekali lagi akan

janji Emilia untuk berhenti bekerja jika mereka telah menikah nanti. Emilia tersenyum

tipis mendengarnya.

“Janji kamu untuk membiayai semua kebutuhanku itu tidak pernah

kamu penuhi, sejak hari pertama kita menikah. Bahkan, kamu langsung

memperlakukan aku seperti budak **** dan pembantu di rumahku sendiri.” Gumam

Emilia dalam hati. Dalam ingatannya di masa depan, Emilia dan Roy tinggal

dirumah nenek Emilia setelah mereka menikah. Roy membuat hidup Emilia seperti

dalam neraka. Pada awalnya Emilia menerima semuanya dengan penuh kerelaan

karena dia menganggap kalau itu yang memang harus dia lakukan sebagai seorang istri

yang baik. Namun, peran ibu mertuanya yang ikut campur urusan rumah tangganya,

membuat hidup Emilia seperti antara hidup dan mati. Dan lebih sialnya lagi,

Emilia menerima semua perlakuan buruk itu selama sepuluh tahun lamanya, tanpa

membantah.

“Kita sudah sampai.” Akhirnya, rumah yang akan menjadi awal

dari segala penderitaan Emilia di masa depan pun tampak didepan mata. Disinilah

semua penyesalan yang akan Emilia alami nantinya jika menikah dengan Roy. Semua

pengorbanannya sia-sia dan tidak dihargai oleh siapapun.

“Selamat datang, calon pengantin. Kami senang sekali

akhirnya kalian bisa datang bersama-sama kerumah ini.” Sonia, calon ibu

mertuanya masih tampak sama seperti dulu. Hanya saja, rambutnya masih sedikit

lebih panjang dari ingatan Emilia di masa depan. Emilia berusaha memberikan

senyum ramahnya.

“Nak Emilia sudah datang. Ayo, lekas masuk. Kami sudah lama

menunggu kalian.” Arka, calon ayah mertua Emilia yang sangat menyayangi dan

membantu Emilia di masa depan, tampak masih sehat dan bugar. Kelak sepuluh tahun

kemudian, kesehatan Arka akan memburuk karena Sonia tidak mengurus suaminya

dengan baik. Yang dilakukan Sonia hanyalah bersenang-senang dengan teman

sosialitanya dan yang lebih gilanya lagi, Emilia pernah memergoki Sonia masuk ke

kamar hotel dengan seorang lelaki yang lebih muda, ketika Emilia ingin menemui

salah satu temannya yang bekerja di hotel itu.

Emilia membalas sapaan Arka dengan senyum ramahnya. Mereka berempat

pun menuju ruang tamu dan menempati sofa yang ada di tengah-tengah ruangan.

“Ini pertama kalinya kalian datang kerumah bersama-sama. Ibu

senang akhirnya Roy menemukan wanita yang tepat untuk dijadikan istri. Ayah dan

ibu berharap, pernikahan kalian akan langgeng dan bahagia selalu selamanya.” Ucap

Sonia dengan senyuman dan kata-kata manisnya. Emilia tahu kalau Sonia

berpura-pura bersikap baik karena suaminya mengancam akan membekukan kartu

kredit dan menghentikan semua aktivitas istrinya di luar jika tidak bersikap

manis pada Emilia. Satu yang masih menjadi misteri buat Emilia adalah sikap

ayah mertuanya yang terlalu baik padanya, apakah ada sesuatu dibalik itu? Itu

yang tidak diketahui Emilia dari dulu.

“Ayah juga senang mengetahui kalau calon istri Roy adalah

Emilia. Ayah sudah mengenal kedua orangtua Emilia dengan baik sejak lama. Mereka

orang yang sangat baik. Andaikan waktu bisa berputar kembali, saat ini saya

pasti tidak akan bisa ada disini. Dan, Roy tidak akan pernah dilahirkan.” Ucapan

Arka membuat sepasang mata Emilia membelalak lebar, begitu juga Roy dan Sonia.

“Suamiku, jangan pernah katakan itu lagi. Itu semua sudah

takdir. Tidak ada yang bisa menolak takdir dari Tuhan.” Sonia menjawab perkataan

suaminya. Tapi tidak dengan Emilia yang langsung tertunduk lemah.

“Jadi, apakah ini sebabnya ayahnya Roy bersikap baik padaku

karena alasan hutang budi? Apakah ada yang terlewat dari ingatan masa depanku? Percakapan

seperti ini tidak terjadi sebelumnya. Kami hanya duduk-duduk berbicara singkat

dan langsung makan malam. Apakah ada pemicunya sehingga ada kejadian yang berubah?”

Gumam Emilia dalam hati.

“Lia, Lia, apa yang kamu pikirkan?” Roy menepuk bahu Emilia

yang tenggelam dalam lamunannya. “Aku memanggilmu berkali-kali tapi kamu tidak

menjawabku.” Ucap Roy lagi.

“Aahh, ah, maafkan aku. Aku hanya …”

“Sudah aku katakan, suamiku. Jangan pernah membuka luka lama

itu kembali. Yang sudah pergi tidak akan bisa kembali lagi. Yang kita harus

pikirkan sekarang adalah masa depan.” Ucap Sonia dengan suara tegas dan

lantang.

“Benar, masa depan! Aku tidak akan mengulangi kesalahan yang

sama di masa depan. Aku harus menghentikan semuanya dari sekarang.” Emilia

kembali sadar dengan tujuan semula. Dia menghembuskan napas dengan senyum

kembali lebar.

"Tidak apa-apa, bu. Ayah, terima kasih atas ucapan

ayah. Aku yakin kedua orangtuaku tidak menyesal melakukan itu dan mereka sudah

tenang sekarang di surga. Aku sudah dewasa jadi aku tidak akan meratapi lagi

seperti waktu masih kecil.” Jawab Emilia dengan penuh ketegasan.

“Betapa beruntungnya mereka memiliki anak seperti kamu, Emilia.

Meskipun kamu perempuan tapi kamu sangat tangguh dan mandiri. Aku dengar dari

nenek kamu kalau kamu tidak pernah membawa pria manapun kerumah jadi kami yakin

kalau kamu tidak punya kekasih. Untuk itulah kami menyetujui pernikahan kamu

dan Roy.” Ucap Arka lagi panjang lebar.

“Itu yang ingin saya beritahukan.” Perkataan Emilia yang

tiba-tiba membuat ketiga orang yang ada di ruangan yang sama memberikan respon

heran dan bingung.

“Apa maksud kamu, Lia?” Tanya Roy dengan dahi berkerut.

Episodes
1 Emilia Lavanya
2 2. Kesempatan Kedua
3 3. Pergi Ke Rumah Roy
4 4. Rahasia Di Balik Rencana Pernikahan
5 5. Tinggal Di Hotel
6 6. Aku Tahu Apa Yang Terjadi Padamu
7 7. Jadilah Istriku Selama Satu Tahun
8 8. Hanya Satu Syarat
9 9. Pemaksaan Roy
10 10. Sifat Yang Harus Dirubah
11 11. Melunasi Hutang 500 Juta
12 12. Menikah
13 13. Sarapan Pertama Kali Sebagai Pasangan Suami Istri
14 14. Rencana Makan Siang Bersama
15 15. Makan Bersama Di Dalam Mobil
16 16. Malam Pertama (Menikah)
17 17. Pagi Pertama Setelah Menikah
18 18. Alat Yang Aku Manfaatkan
19 19. Mengunjungi Nenek (1)
20 20. Mengunjungi Nenek (2)
21 21. Bermalam Di Rumah Nenek (1)
22 22. Bermalam Di Rumah Nenek (2)
23 23. Satu Kesalahan Sangat Fatal
24 24. Kembali Ke Jakarta
25 25. Semakin Lemah Dan Tidak Berdaya
26 26. Disiplin Tanpa Toleransi
27 27. Pria Bernama Alfred
28 28. Romantis Dengan Caranya Sendiri
29 29. Masalahmu Juga Masalahku
30 30. Tidaklah Seburuk Yang Dipikirkan
31 31. Dua Cangkir Teh Manis Hangat
32 32. Berakhir Dengan Menyakitkan
33 33. Pertemuan Pertama Sophia dan Alfred
34 34. Pria Yang Banyak Bertanya
35 35. Spontanitas Yang Disesali
36 36. Lelaki Meganthropus Erectus
37 37. Teman Tapi Mesra
38 38. I Miss You Too
39 39. Kencan Pertama Failed
40 40. Pria Bernama Edwin
41 41. Kedatangan Donna
42 42. Selena Moretti
43 43. Cinta Masa Kecil
44 44. Memangnya Siapa Yang Mau Melamar Kamu?
45 45. Rintihan Tidak Sengaja
46 46. Oleh-oleh Dari Suami
47 47. A Duty's Wife
48 48. Bersembunyi Di Dalam Lubang
49 49. Kompensasi Dalam Pernikahan
50 50. Pria Dengan Celemek
51 51. Permintaan Yang Konyol
52 52. Serangan Tiba-tiba
53 53. Masuk Dalam Perangkap Harimau
54 54. Jalan-Jalan Berdua
55 55. Emosi Sang Suami
56 56. Sampai Maut Memisahkan
57 57. Ciuman Tipis-tipis
58 58. Pembalasan Sang Suami
59 59. Pagi Pertama Sophia dan Edwin
60 60. Rencana Balas Dendam Roy
61 61. Perempuan Berkepang Dua
62 62. Percobaan Pembunuhan
63 63. Meski Kelahiran Beberapa Kali
64 64. Alasan Pulang Telat
65 65. Roy Melarikan Diri
66 66. Pengakuan Secara Tersirat
67 67. Bertemu Orangtua Edwin (1)
68 68. Di Rumah Edwin
69 69. Act of Service
70 70. Dua Sahabat
71 71. Pertemuan Pertama Julian - Edwin
72 72. Tidak Ada Lagi Keraguan
73 73. Your Wish Is My Command
74 74. Kamu Ketahuan
75 75. Menatap Dalam Diam
76 76. Merahasiakan Hubungan
77 77. Masa Depan Hancur
78 78. Ke Rumah Mantan Calon Mertua
79 79. Menjaganya Sepenuh Hati
80 80. Terlambat
81 81. Teh Lemon Hangat
82 82. Pertama Kali Dalam Hidupnya
83 83. Satu Bisikan Halus
84 84. Kotak Beludru Warna Merah
85 85. Ke Dokter Kandungan
86 86. Reaksi Berlebihan
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Emilia Lavanya
2
2. Kesempatan Kedua
3
3. Pergi Ke Rumah Roy
4
4. Rahasia Di Balik Rencana Pernikahan
5
5. Tinggal Di Hotel
6
6. Aku Tahu Apa Yang Terjadi Padamu
7
7. Jadilah Istriku Selama Satu Tahun
8
8. Hanya Satu Syarat
9
9. Pemaksaan Roy
10
10. Sifat Yang Harus Dirubah
11
11. Melunasi Hutang 500 Juta
12
12. Menikah
13
13. Sarapan Pertama Kali Sebagai Pasangan Suami Istri
14
14. Rencana Makan Siang Bersama
15
15. Makan Bersama Di Dalam Mobil
16
16. Malam Pertama (Menikah)
17
17. Pagi Pertama Setelah Menikah
18
18. Alat Yang Aku Manfaatkan
19
19. Mengunjungi Nenek (1)
20
20. Mengunjungi Nenek (2)
21
21. Bermalam Di Rumah Nenek (1)
22
22. Bermalam Di Rumah Nenek (2)
23
23. Satu Kesalahan Sangat Fatal
24
24. Kembali Ke Jakarta
25
25. Semakin Lemah Dan Tidak Berdaya
26
26. Disiplin Tanpa Toleransi
27
27. Pria Bernama Alfred
28
28. Romantis Dengan Caranya Sendiri
29
29. Masalahmu Juga Masalahku
30
30. Tidaklah Seburuk Yang Dipikirkan
31
31. Dua Cangkir Teh Manis Hangat
32
32. Berakhir Dengan Menyakitkan
33
33. Pertemuan Pertama Sophia dan Alfred
34
34. Pria Yang Banyak Bertanya
35
35. Spontanitas Yang Disesali
36
36. Lelaki Meganthropus Erectus
37
37. Teman Tapi Mesra
38
38. I Miss You Too
39
39. Kencan Pertama Failed
40
40. Pria Bernama Edwin
41
41. Kedatangan Donna
42
42. Selena Moretti
43
43. Cinta Masa Kecil
44
44. Memangnya Siapa Yang Mau Melamar Kamu?
45
45. Rintihan Tidak Sengaja
46
46. Oleh-oleh Dari Suami
47
47. A Duty's Wife
48
48. Bersembunyi Di Dalam Lubang
49
49. Kompensasi Dalam Pernikahan
50
50. Pria Dengan Celemek
51
51. Permintaan Yang Konyol
52
52. Serangan Tiba-tiba
53
53. Masuk Dalam Perangkap Harimau
54
54. Jalan-Jalan Berdua
55
55. Emosi Sang Suami
56
56. Sampai Maut Memisahkan
57
57. Ciuman Tipis-tipis
58
58. Pembalasan Sang Suami
59
59. Pagi Pertama Sophia dan Edwin
60
60. Rencana Balas Dendam Roy
61
61. Perempuan Berkepang Dua
62
62. Percobaan Pembunuhan
63
63. Meski Kelahiran Beberapa Kali
64
64. Alasan Pulang Telat
65
65. Roy Melarikan Diri
66
66. Pengakuan Secara Tersirat
67
67. Bertemu Orangtua Edwin (1)
68
68. Di Rumah Edwin
69
69. Act of Service
70
70. Dua Sahabat
71
71. Pertemuan Pertama Julian - Edwin
72
72. Tidak Ada Lagi Keraguan
73
73. Your Wish Is My Command
74
74. Kamu Ketahuan
75
75. Menatap Dalam Diam
76
76. Merahasiakan Hubungan
77
77. Masa Depan Hancur
78
78. Ke Rumah Mantan Calon Mertua
79
79. Menjaganya Sepenuh Hati
80
80. Terlambat
81
81. Teh Lemon Hangat
82
82. Pertama Kali Dalam Hidupnya
83
83. Satu Bisikan Halus
84
84. Kotak Beludru Warna Merah
85
85. Ke Dokter Kandungan
86
86. Reaksi Berlebihan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!