Dipermalukan Di Depan Umum

"Kak Siti, Bella pesan mie bakso satu ya, minumnya es teh manis aja," pesan Bella.

"Oke," jawab kak Siti singkat.

Sambil menunggu pesanannya dibuat kak Siti, Bella memutar matanya mencari-cari tempat duduk yang nyaman.

Di sekolah itu dia tidak punya teman satu pun, tidak ada yang mau menjadi temannya.

Siapa pun yang mencoba berteman sama Bella, pasti akan diganggu sama Andini dan konco-konconya.

"Ini, Bella." Kak Siti menyerahkan mie bakso pesanannya Bella.

Bella tersenyum senang saat melihat pesanannya itu. Mulutnya sudah tidak sabar ingin mencicipi mie bakso buatannya kak Siti.

Meski hanya Mie bakso, tapi Bella sangat senang karena jarang-jarang dia bisa makan di kantin, soal bayar dia bisa memikirkannya belakangan.

Selama sekolah di sana, Bella baru dua kali ke kantin, dan itu pun dia cuma pesan air sirup doang.

"Andini, itu Bella!" tunjuk Meta.

"Tumben banget dia ke kantin, kayaknya lagi punya banyak duit tu," sambung Nindi.

"So, gue harus gangguin dia gitu?" tanya Andin pada dua temannya.

"Of course! Dan lo enggak mungkin ngelewatin kesempatan ini kan?" ujar Meta

"Oke. Mari kita ke sana!" Andini segera bangkit dari kursinya, mereka meninggalkan makanannya begitu saja, hanya karena ingin mengganggu Bella.

"Hei Bella, tumben banget lo ke kantin. Lagi banyak duit ya?" Andin bertanya sinis.

Bella tidak mempedulikan pertanyaan Andini, dia terus menyantap mie baksonya.

Sikap acuh Bella membuat Andini dan dua temannya marah.

Dengan jahatnya Nindi menumpahkan semua es teh manis Bella ke lantai, hingga gelasnya kosong.

Melihat perlakuan buruk mereka, Bella ingin marah, tapi dia menahannya.

"Andin, aku tidak mengganggu kalian, jadi bisa enggak kalian tidak gangguin aku sehari aja?" Bella masih bicara baik-baik.

"Enggak bisa!" jawab Andin menggeleng kepalanya. Kemudian dia dan temannya tertawa.

Meta tiba-tiba merogoh saku bajunya Bella dan dia tersenyum sinis ketika melihat selembar uang lima ribu milik Bella.

Dengan suara lantang dia berkata. "Teman-teman, coba lihat ke sini!" Meta mengangkat tinggi-tinggi uang itu, seraya mengayun-ayunkannya supaya semua siswa-siswi di kantin dapat melihatnya dengan jelas.

serentak semua mata tertuju kepada mereka.

"Meta! Kembalikan uang aku!" Bella mulai meninggikan nada bicara.

"Ambil kalau bisa!" ledek Meta, Andini dan Nindi memegang tangan Bella supaya dia tidak merebut uang yang sekarang berada di tangan Meta.

"Uang lima ribuan begini mana cukup buat makan di sini, iya enggak teman-teman!?" tanya Meta berseru, dia merasa puas bisa membuat Bella malu.

"Andini, Nindi, lepasin aku!" pinta Bella, dia berusaha lepas dari cengkeraman dua makhluk jahat itu.

"Jaman sekarang itu serba mahal, uang lima ribu mana cukup!" seru temannya yang lain.

"Haha...."

Suara tawa terdengar di ruang kantin, membuat suasana semakin rame.

"Dasar anak pembantu!"

"Pantesan aja dia jarang ke kantin, rupanya nggak punya uang."

"Duh kasian banget!"

Semua murid mengejeknya, Bella menundukkan pandangannya.

Saat suasana sedang riuh rendah dengan ledekan dan suara tawa mereka yang menertawai Bella, dari arah luar Kanaya dan Wina masuk.

Begitu dia datang suasana hening seketika.

Semua anak terdiam, mereka tahu ibunya Bella adalah pembantu di rumah Kanaya.

Jadi di depan Kanaya mereka tidak berani mengganggu Bella.

Bella senang karena Kanaya datang di saat yang tepat. Namun, siapa sangka ternyata Kanaya sama sekali tidak peduli.

Karena Kanaya terlihat masa bodoh dengan apa yang Bella alami saat ini, jadi Andini dan kedua temannya kembali merundung Bella.

"Sekarang lo mau bayar makanan lo itu pakek apa?" tanya Andini.

Bella menarik tangan Meta untuk merebut uangnya kembali. Namun dia kalah cepat dengan Andini, uang itu kini sudah berada di tangan Andini.

Gadis itu dengan kejam dan tak berperasaan mengambil uang Bella, lalu merobek-robeknya, hingga uang itu menjadi potongan-potongan kecil.

"Nah, ambil uang lo!" Andini melemparkan uang yang sudah tak berbentuk itu ke wajah Bella.

Bella terpaku diam, suasana hening lagi.

Ada beberapa Siswa yang terlihat menatapnya dengan pandangan iba, sedangkan yang lain tertawa.

"Yuk kita cabut dari sini guys!" ajak Andini.

Setelah membayar pesanannya mereka keluar dari kantin.

Usai kepergian mereka, Bella memunguti uangnya yang sudah disobek-sobek oleh Andini.

Sepasang mata terus memperhatikannya dari kejauhan. Seorang cowok yang memiliki paras tampan, dan dia adalah idola semua Siswi di sekolah itu.

Cowok yang bernama David itu berdiri di depan pintu masuk kantin bersama dua temannya.

"Dav, lo kenal dia kan?" tanya Arman teman dekatnya.

"Dia Bella, cewek yang selalu dibully sama Andini dan teman-temanya," jawab David

"Gue mau nantangin lo buat deketin dia, dan bikin dia jatuh hati sama lo," ucap Arman.

"Apa-apaan lo, Man? Lo mau ngejatuhin harga diri David di mata cewek-cewek yang di sekolah ini?" Reno tidak setuju dengan tantangan yang dibuat Arman.

"Memangnya apa yang bisa lo kasih ke gue, kalau gue bisa bikin dia jatuh cinta sama gue?" tanya David, cowok itu mulai tertarik.

"Dua puluh juta gue transfer ke rekening lo, kalau lo berhasil ngebuat dia jatuh cinta," ucap Arman memberi tantangan.

Mata David berbinar seketika mendengar tawaran Arman yang menggiurkan itu.

Padahal uang segitu mah, enggak ada apa-apanya bagi David, cowok itu tidak kekurangan uang sama sekali. Dia kan berasal dari keluarga kaya raya. Tapi siapa sih yang enggak mau dikasih uang sebanyak itu, dan lagi tantangan yang diberikan Arman adalah hal sepele menurut David, cuma membuat Bella jatuh hati padanya, setelah itu dia akan mendapatkan hadiah berupa uang.

"Gimana, lo setuju nggak?" tanya Arman meminta kepastian.

"Oke gue setuju," jawab David sambil mengulurkan tangannya tanda setuju, dan Arman menyambut uluran tangan David.

"Deal ya!"

"Lo serius, Dav. Lo mau nerima tantangan dari Arman?" tanya Reno. Dia sebenarnya enggak suka tantangan begituan.

Reno itu punya perasaan yang lebih lembut dari pada mereka berdua.

"Gue serius kok," jawab David mantap

"Tantangannya dimulai dari besok, gue kasih lo waktu dua minggu. Kalau lo nggak berhasil dalam waktu dua minggu berarti uangnya nggak gue transfer," ujar Arman menerangkan.

Bella tampak gugup saat berhadapan dengan kak Siti. Sekarang dia harus membayar makanan yang tadi dipesannya, tapi dia tidak punya uangnya.

"Mbak, Bella enggak punya uang buat bayarin mie yang tadi Bella pesan, boleh enggak kalau Bella bayarnya dengan bantuin Kak Siti aja?" tanya Bella dengan wajah menunduk.

Sebenarnya Bella malu melakukan hal seperti itu. Dia merasakan dirinya seperti seorang pengemis saja.

Jaman sekarang enggak punya uang buat jajan, itu membuat Bella sangat malu.

"Harganya enggak mahal kok, Bell. Cuma 15.000 doang, kamu beneran enggak punya uangnya?" tanya kak Siti, padahal wanita itu sudah tahu akan apa yang terjadi sama Bella tadi, hanya saja kak Siti ingin memastikannya.

"Iya, Kak."

"Boleh saja, tapi kan kalau kamu nyuci piringnya sekarang waktunya cuma tinggal lima menit lagi. Gimana kalau nanti aja, pas pulang sekolah kamu balik lagi ke sini, bantuin kak Siti beres-beres," usul kak Siti.

Bella langsung mengangguk setuju.

Saat itu suasana di kantin sudah sepi, karena siswa-siswi sudah kembali masuk ke kelas mereka masing-masing.

🌹^^°°°|||°°°^^🌹

Episodes
1 Sikap Dingin Ibu
2 Diganggu Lagi
3 Dipermalukan Di Depan Umum
4 Tangisan Dalam Kesunyian
5 Pangeran Untuk Bella
6 Niat Jahat Kanaya
7 Rencana Kanaya Berhasil
8 Hanya Sebagai Mainan
9 Hancur
10 Hanya Alasan
11 Tak Ada Rasa Sayang
12 Bukan Anak Kandung
13 Di jadikan Sebagai Lelucon
14 Di Tuduh
15 Teman Bella?
16 Ternyata Anak Orang Kaya
17 Sang Pewaris.
18 Tak Semudah Itu
19 Murid Baru
20 Tulus
21 Pembunuhan Di Depan Mata
22 Bella Adalah Bunga
23 Di Kelilingi Pangeran Tampan
24 Sebuah Kenyataan
25 Keluarga Bella
26 Di Culik
27 Mencari Bella
28 Kenapa Di Bunuh?
29 Tawaran Tika
30 Menemukan Bella
31 Selamat Tinggal
32 Pacar Baru
33 Cemburu
34 Sebuah Rencana
35 Ungkapan
36 Dia Kekasihku!
37 Kemarahan Aurel
38 Hampir Masuk Jebakan
39 Jangan Dekati Dia!
40 Dia Datang Lagi
41 Jangan Bodohi Aku!
42 Salah Paham
43 Semua Karena Aurel
44 Menemukan Bukti
45 Kebaikan Hati Reno
46 Makan Malam Bersama
47 Perasaan Tak enak
48 Jangan Tinggalkan aku!
49 Hari Berduka
50 Menerima Kembali
51 Mungkinkah Bella cemburu?
52 Cincin Kawin
53 Bertemu Camer
54 Mawar Di Makam Mama
55 Fakta Mengejutkan
56 Dia sepupuku!
57 Saingan Baru
58 Rencana Awal Berhasil
59 Pilih Satu
60 Cemburu
61 Berusaha Jujur
62 Tak Sengaja Bertemu
63 Sia-sia
64 Rencana Sasya
65 Target Baru
66 Yang menjadi Target utama
67 Mencari Perhatian
68 Semuanya Jadi Kenyataan
69 Mantan Papa tante Fanya
70 Pertemuan Pertama Dengan Papa Bella
71 Info Tentang Sasya
72 Ulah Sasya
73 Hancur...
74 Tika Kembali
75 Cerita Yang Berbeda
76 Bella Dan Ririn
77 Bersama Lagi(Akhir Bahagia)
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Sikap Dingin Ibu
2
Diganggu Lagi
3
Dipermalukan Di Depan Umum
4
Tangisan Dalam Kesunyian
5
Pangeran Untuk Bella
6
Niat Jahat Kanaya
7
Rencana Kanaya Berhasil
8
Hanya Sebagai Mainan
9
Hancur
10
Hanya Alasan
11
Tak Ada Rasa Sayang
12
Bukan Anak Kandung
13
Di jadikan Sebagai Lelucon
14
Di Tuduh
15
Teman Bella?
16
Ternyata Anak Orang Kaya
17
Sang Pewaris.
18
Tak Semudah Itu
19
Murid Baru
20
Tulus
21
Pembunuhan Di Depan Mata
22
Bella Adalah Bunga
23
Di Kelilingi Pangeran Tampan
24
Sebuah Kenyataan
25
Keluarga Bella
26
Di Culik
27
Mencari Bella
28
Kenapa Di Bunuh?
29
Tawaran Tika
30
Menemukan Bella
31
Selamat Tinggal
32
Pacar Baru
33
Cemburu
34
Sebuah Rencana
35
Ungkapan
36
Dia Kekasihku!
37
Kemarahan Aurel
38
Hampir Masuk Jebakan
39
Jangan Dekati Dia!
40
Dia Datang Lagi
41
Jangan Bodohi Aku!
42
Salah Paham
43
Semua Karena Aurel
44
Menemukan Bukti
45
Kebaikan Hati Reno
46
Makan Malam Bersama
47
Perasaan Tak enak
48
Jangan Tinggalkan aku!
49
Hari Berduka
50
Menerima Kembali
51
Mungkinkah Bella cemburu?
52
Cincin Kawin
53
Bertemu Camer
54
Mawar Di Makam Mama
55
Fakta Mengejutkan
56
Dia sepupuku!
57
Saingan Baru
58
Rencana Awal Berhasil
59
Pilih Satu
60
Cemburu
61
Berusaha Jujur
62
Tak Sengaja Bertemu
63
Sia-sia
64
Rencana Sasya
65
Target Baru
66
Yang menjadi Target utama
67
Mencari Perhatian
68
Semuanya Jadi Kenyataan
69
Mantan Papa tante Fanya
70
Pertemuan Pertama Dengan Papa Bella
71
Info Tentang Sasya
72
Ulah Sasya
73
Hancur...
74
Tika Kembali
75
Cerita Yang Berbeda
76
Bella Dan Ririn
77
Bersama Lagi(Akhir Bahagia)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!