“Jika di dunia manusia gadis muda seumuran ku belanja di mall, bermain game, bertemu dan berbincang dengan teman, berwisata”
Sera berbicara sendiri saat mulai duduk dan bersandar pada pohon tua yang besar itu.
“Selain tidak ada hal yang menarik di dunia ini, dunia ini juga memaksa jin muda berusia 16 tahun harus menjadi dewasa”
Sera masih mengeluh dan memeluk lututnya sendiri dan matanya yang berkaca-kaca tadi akhirnya menjadi tangisan yang menetes secara perlahan.
“Tapi mau bagaimana lagi, seorang jin sepertiku tidak bisa menikmati hidup sebagai manusia”
Sera bergumam sembari melihat langit malam dunianya yang merupakan salah satu jalur penghubung dinding dimensi antara dunianya dan dunia manusia serta memperlihatkan samar-samar bumi beserta pulau-pulaunya di atas sana dengan begitu indah.
“Lagipula, Aku yakin semua bangsawan yang ingin menikahi ku hanya ingin mengambil keuntungan dari kekuasaan”
Sera yang mengerutkan dahinya terbayang wajah para bangsawan licik yang selalu menjadi penjilat dan mencari muka pada ayahnya.
“Tidak sepenuhnya tulus” Sera mengakhiri perkataannya dan larut dalam lamunan dalam beberapa saat, namun dalam lamunan itu dia mendengar samar-samar suara tangisan dari balik pohon itu.
“Ada yang menangis?” kata Sera dalam hati dan mengintip kearah sumber suara yang ada pada balik pohon tua itu, dan tidak menemukan siapapun.
“Manusia yang ingin membuat kontrak rupanya” ujar Sera dalam hati saat mengerti jika suara tersebut berasal dari manusia yang ingin membuat kontrak dengan jin karena wujud mereka ada pada dimensi yang berbeda dan tak bisa jelas terlihat dari dunia jin.
Sembari bersandar membelakangi pohon tua itu Sera bisa mendengar keluhan-keluhan berat seseorang manusia dari sana dan karena aneh dengan tingkah orang itu yang berbicara dan menangis berlebihan hanya bisa membuat Sera bergidik dalam hati “Dia mengeluh, pada hal gaib.”
“Menyedihkan...”
Sera melihat seksama pohon tua itu dan mengingat-ingat sesuatu.
“Benar juga, pohon ini adalah ‘perantara’ "
“Tapi tak ada satu pun jin disini yang hadir disini dan membantunya untuk membuat kontrak” Gumam Sera saat melihat jika disekitarnya tidak ada satupun sesosok jin selain dirinya ditempat ini.
“Tolonglah aku wahai penunggu pohon beringin ini” Seorang laki-laki dibalik pohon itu membesarkan volume suaranya karena tidak mendapat tanggapan apapun dari penunggu pohon tua itu.
“Aku tidak tahu lagi bagaimana caranya mengumpulkan uang satu miliyar dalam waktu yang sangat singkat”
Laki-laki itu makin menguatkan tangisan dan volume suaranya.
Sembari terengah-engah dan kelelahan laki-laki itu mengecilkan volume suaranya kemudian lanjut berkata dengan pelan dan begitu lirih “Aku hanya orang miskin biasa yang terjebak kelakuan ayah bodohku”
“Aku akan melakukan apapun jadi bantu aku wahai penghuni pohon beringin” laki-laki itu berhenti berkata untuk beberapa saat karena sudah kelelahan dan menghela nafas.
“Sudah kuduga tidak akan terjadi apa-apa” laki-laki itu menyerah dan memasang ancang-ancang untuk meninggalkan pohon tua itu.
“Benar juga kan ada aku” kata Sera dalam hati saat dengan polosnya menyadari suatu hal.
“Sebentar, jika aku mengenalkan manusia ini yang akan menjadi laki-laki yang akan menikahi ku pada ayah, mungkin ayah akan mengizinkan ku pulang dan aku bisa bermain game kembali” ide yang cukup licik seketika muncul dari dalam pikiran Sera.
Setelah lama berpikir dan merenung, karena tahu jika laki-laki itu seakan ingin meninggalkan pohon tua itu dengan spontan dia berkata “Kalau begitu menikah saja denganku!”
“Apa yang barusan kukatakan!”
Sera menutupi mulutnya yang salah bicara itu.
“Seharusnya menjadi calon suami bukan menikah”
"Karena aku hanya ingin mengenalkan laki-laki ini saja pada ayah"
Teriakan-teriakan Sera dalam hati muncul dan seakan memarahi kebodohannya yang menjawab tanpa pikir panjang perkataan seseorang manusia yang mencoba untuk melakukan kontrak dengan jin itu.
“Iya, Jika itu syaratnya aku akan menikahi mu wahai penunggu pohon beringin” namun dengan seketika laki-laki manusia itu mengiyakan pinta Sera.
Sera hanya bisa bengong saat menanggapi jawaban laki-laki itu yang sangat cepat dan bola mata gadis itu bergerak kesana kemari seakan mencari sesuatu disekitarnya.
“Ta-tapi itu uang yang sangat banyak” kata laki-laki itu lagi.
Mendengar perkataan laki-laki itu yang seakan mempertanyakan kemampuan jin membuat rasa sombong seorang putri raja bangkit dari dalam dirinya dan sekali lagi tanpa berpikir panjang Sera berkata “Ya, jika kau ingin uang satu milyar maka kau harus menikahi ku karena uang segitu sangat mudah kami berikan padamu.”
“Tidaaaak!, karena kesombonganku aku menjawab seenaknya semua pertanyaannya” Sera beberapa kali menggaruk rambut panjangnya yang sangat lembut karena pusing.
“Bahkan aku tidak tau uang satu milyar itu jumlahnya berapa banyak”
Sera beranjak dari pohon itu dan berdiri menghadap pohon tersebut dan tangannya pun terkepal cukup kuat dan dari dalam hatinya ia berkata “Hanya calon suami saja cukup untuk meyakinkan ayah, bukan menikah dengannya”
Sera terbayang wajah lelah ayahnya yang benar-benar membutuhkan pengganti karena ingin beristirahat saat melihat wajah ayahnya yang menasehatinya pagi tadi.
“Benar, aku tidak bisa menikahi manusia, lagipula ayahku mencari pengganti tahtanya untuk menjadi raja dunia jin, aku tidak bisa merepotkan manusia untuk menjadi raja dunia jin” Kata Sera dalam hati.
“Tapi syarat nya berat kurasa sebaiknya tidak usah wahai manusia” dengan lantang akhirnya Sera menegaskan pada laki-laki itu untuk membatalkan kontraknya.
Sera memikirkan hal yang lebih cemerlang agar mereka berdua mendapat hal yang saling menguntungkan tanpa harus memberatkan laki-laki itu untuk menjadi pengganti tahta raja dunia jin kemudian berkata “Kita ganti saja jenis kontraknya...”
Tak ada jawaban apapun dari laki-laki itu, bahkan untuk beberapa saat Sera menunggu dengan sabar tetap tidak ada jawaban.
“Hei” Sera memanggil laki-laki itu dengan nada yang panik
“Kau masih di sana kan?” tanya Sera karena takut situasi terburuk karena laki-laki itu telah pergi akan terjadi.
“Oi, manusia”
Sera masih belum menyerah memanggil laki-laki itu.
“Kontrak telah terpenuhi” suara seorang anak kecil perempuan terdengar disekitar Sera.
“Sudah terlambat” Sera berkata saat memerhatikan setitik cahaya putih yang berputar diantaranya dan memunculkan sesosok jin kecil bersayap seukuran telapak tangannya yang tersenyum manis pada gadis itu.
“Tuan putri harus menikahi anak manusia bernama Arian Abda yang melakukan ritual kontrak barusan” dengan diakhiri senyum jin kecil dengan wujud seperti anak perempuan itu mengeluarkan pernyataan yang membuat Sera panik sejadi-jadinya.
“Tunggu sebentar ada kesalahan” Sera berkata tangan nya pun ingin meraih jin kecil yang menyerupai peri itu, tetapi dengan sekejap jin kecil itu melesat kearah langit menuju suatu tempat.
“Aku tidak bermaksud untuk membuat kontrak menikah dengan manusia tadi” Sera meninggikan volume suaranya kearah langit, matanya pun mengikuti alur terbang jin kecil itu.
“Hei” Sera berteriak, karena kesal pada kecerobohan dan kebodohannya yang akan memunculkan masalah lainnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments