Pria misterius itu tersentak kaget hingga tanpa sadar mundur beberapa langkah dari K. Ditambah lagi K muncul dengan pakaian serba hitam.
Sebuah penutup wajah dan hoodie pun semakin melengkapi kemisteriusan dari penampilan K. Hanya mata abu-abu sajalah yang bisa dilihat oleh sosok yang kini gugup di hadapannya.
"Ini milikmu?"
"A-ah.. K-kau menemukan dompetku?! Syukurlah.. Aku sudah mencarinya selama berhari-hari! Terima kasih!"
Pria muda yang tampaknya seumuran dengan K itupun mengambil dompet lusuh yang disodorkan oleh K. Dia lalu dengan cepat memasukkannya ke dalam kantong tanpa mengecek ke dalam isinya. Tentu saja hal itu tak luput dari pengamatan K.
"Kau tak mengecek isi dompetmu?"
"Tak perlu. Isinya hanya beberapa lembar uang dan kartu identitas."
"Hmm.."
Entah mengapa pria itu semakin gugup mendengar gumam dari K padahal pria berhoodie itu hanya mengeluarkan sebuah suara sambil menganggukkan kepala.
Tanpa berlama-lama lagi, sosok itu pamit dan berlari menembus kegelapan malam.
K lalu berbicara beberapa patah kata sebelum menerbangkan sesuatu ke udara. Diapun berlari menembus ke arah kegelapan yang sama seperti pria tadi.
**
"Kau ingin membeli satu nona? Aku rekomendasikan jas yang berada di sebelah utara jika kekasihmu bertubuh tinggi dan tegap."
Q pun melepas tangannya dari salah satu jas yang dia pegang. Dibenarkan nya posisi kacamata yang dia pakai sambil tersenyum ke arah pelayan toko.
Gadis cantik itu lalu berjalan ke arah deretan jas hitam yang berjejer rapi di salah satu sudut ruangan.
"Wow.. Apa bahan dari jas ini?"
"Semi wool nona."
"Pantas saja tidak kusut padahal aku sudah menggosok-gosok lengannya. Sangat bagus! Tapi entahlah.. Sepertinya kurang sesuai dengan seleraku.."
"Begitukah? Apa bahannya masih kurang bagus? Atau jahitannya kurang rapi?"
"Tidak. Semuanya sempurna! Aku hanya gadis dengan selera yang cukup tinggi dalam hal berbusana. Maksudku, sesuatu yang mewah jauh lebih menarik perhatianku. Misalkan saja ada sedikit kilauan di kainnya atau manset berkilau dengan ukiran unik di atasnya. Pasti kekasihku akan sangat tampan jika memakai jas yang seperti itu!"
"Oh! Bagaimana dengan deretan jas di sana?"
Q lalu menoleh ke rak di sampingnya. Dia lalu tertarik pada manset di lengan-lengan jas tersebut.
"Hhmm.. Manset dengan ukiran naga?"
"Benar nona!"
Setelah diperhatikan dengan lebih seksama, Q baru menyadari bahwa semua manset yang ada di jas toko tersebut selain polos terdapat manset lain yang berukiran naga.
"Sangat klasik.. Tapi aku lebih suka kucing besar, kepala singa misalnya."
Tiba-tiba gelagat pelayan itu berubah. Q bisa tahu bahwa sang pelayan kini sedang mencari kalimat yang sesuai untuk menanggapi ucapan Q.
"Ehm.."
"Ya? Kau bisa membuatkannya satu untukku, kan? Sebuah jas dengan manset ukiran kepala singa yang pasti sempurna!"
"Maaf nona.. Sepertinya aku tidak bisa memenuhi permintaanmu."
"Kenapa?"
"Ada aturan mengenai penggunaan label maupun atribut sebagai identitas dari produk yang dibuat di masing-masing toko di sini. Khusus untuk toko pakaian, kami harus mendaftarkan identitas itu pada pemerintah untuk menghindari adanya tumpang tindih identitas produk. Singkatnya, setiap toko hanya boleh menggunakan satu identitas sebagai ciri khas dari toko tersebut dan untuk toko kami naga adalah identitas paten. Sehingga tak ada toko lain yang boleh menggunakan naga sebagai atribut dari produknya."
(Mengapa pemerintah harus bersusah payah mengatur penggunaan atribut untuk sebuah toko?)
"Baiklah.. Lalu dimana aku bisa mendapatkan yang kucari?"
"Sayangnya kau tidak bisa mendapatkannya di kota ini nona.."
Q pun menghela napas dalam yang membuat pelayan toko itu berpikir keras. Dia lalu tanpa sadar menggenggam tangan Q setelah mengingat sesuatu.
"Oh! Egras! Cobalah mencari tahu di Egras!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments