balas menyapa seorang wanita yang sedang berjalan menghampirinya. Mika menyempatkan diri menoleh kembali ke halte busway di seberang jalan. Alvaro masih di sana, tampak sangat sibuk mencari keberadaan dirinya. Beruntung, cowok itu tidak menyadari Persembunyiannya.
ggak nunggu lama, kan?” tanya Dian setelah berhenti tepat satu langkah di hadapan Mika
langsung menggeleng sambil tersenyum. “Aku juga baru sampai, kok.”
“Ya udah, kita langsung ke rumahnya, yuk!" ajak Dian sambil menunjuk arah jalan untuk mereka lalui. "Lewat sini aja.” Mereka berdua berjalan beriringan menuju lokasi, Dian mengajak Mika bertemu untuk dengan calon anak didiknya
" Anaknya baik, kok. Nurut juga kalo diajarin,” komentar Dian saat Mika bertanya mengenai calon anak didiknya itu. Mika menanggapi dengan anggukan dan senyum lebar.
“Nah, ini dia rumahnya.” Dian menunjuk salah satu rumah mewah tepat di sebelahnya.
seketika takjub melihat betapa megahnya rumah itu. Luasnya mungkin sekitar 20 kali luas kontrakannya, atau mungkin lebih. Belum lagi taman luas yang juga ada di sana Mika langsung membayangkan Leo akan sangat senang bermain bola di taman seluas itu.
Belum Puas Mika mengagumi rumah bak istana itu, seorang satpam kediaman itu keluar dari Pos jaganya untuk menyapa.
“Siang, Non Dian. Mau ngajar les, ya ? Ayo masuk, masuk," kata Pak satpam ramah.
“Iya, Pak Jono. Makasih.” Dian menyahut, lalu memberikan kode kepada Mika untuk mengikutinya masuk.
Mika mengekor di belakang Dian hingga masuk ke rumah itu.
“Non Dian mau langsung naik atau saya Panggilkan Nyonya?” tanya ART yang mempersilakan mereka masuk.
“Saya di sini aja. Tolong Panggilin Tante Sandra ya, Bi Iyem,” jawab Dian.
“Baik, sebentar, Non. Duduk dulu aja. Saya Panggilin Nyonya dulu” Bi Iyem kemudian Pamit ke dalam dan meninggalkan Mika dan Dian di ruang tamu.
“Rumahnya nyaman, ya” kata Dian sambil mengajak Mika untuk ikut duduk di sofa. “Tante Sandra juga baik, kok," lanjutnya berusaha menenangkan Mika yang tampak tegang sejak tadi.
mengangguk sambil tersenyum, berusaha mengendalikan Perasaannya sendiri. Matanya sedari tadi sibuk menyisiri setiap sudut ruangan itu. Senyumannya tiba-tiba menciut dan berganti dengan tatapan mata yang melebar ketika menemukan sesuatu di ruangan itu. Mulut terbuka lebar ketika matanya semakin sering menemukan foto itu di setiap sudut ruang. Ruangan ini diPenuhi dengan wajah cowok itu.
“Dian. Kamu kasih kabar, kok. dadakan banget, sih?”
Suara yang mendekat ke arahnya membuat menoleh. Ia mengikuti yang sudah lebih dahulu berdiri menyambut nyonya rumah yang baru saja bergabung dengan mereka.
“Iya, Tante. Aku juga dapat infonya dadah Lusa udah harus berangkat ke Jepang ! jawab Dian
“Tapi, Tante juga bangga sama kamu bisa dapat beasiswa ke Jepang. Memang nggak salah Tante Pilih guru les buat Clara,”
Dian tersenyum malu-malu d pujian seperti itu. “ Mika juga nggak kalah Pintar, kok. Tante. Dia juga dapat beasiswa lho buat gantiin saya jadi guru les Privat Clara.”
mengalihkan tatapannya ke arah yang sejak tadi berdiri di sebelah
“Selamat siang. Tante. Perkenalkan, nama saya K Mika Untuk waktu yang cukup lama, Sandra memperhatikan Mika di lekat kali memiringkan kepalanya sosok mengingatkannya dengannya
“ Sepertinya wajah kamu nggak asing.” ucap Sandra masih mengamati Mika lekat-lekat.
menahan napasnya Matanya berkedip berkali-kali, merasa seperti. Dugaan buruknya Mungkin saja wanita itu Pernah melihat di Tv berkait dengan rumor waktu itu libatkan sosok yang wajahnya bertebaran di setiap sudut ruangan ini.
“Tapi. di mana. ya” tanya Maya masih berusaha memutar ingatannya.
“Wajar, Tante. Muka saya memang Pasaran.” sahut Mika asal sambil menyisir Poni ke depan dengan jarinya untuk menutupi sebagian wajahnya. Dalam hatinya, ia terus berdoa agar Sandra tidak berhasil mengenalinya. Ia tidak mau kehilangan Pekerjaan ini.
“Ah. sudahlah.” Sandra akhirnya menyerah. “Kamu langsung naik aja. ya, biar kenalan langsung sama putri saya, Clara," Mika akhirnya dapat dengan bernapas lega mendengar Perkataan itu.
“Bi Iyem” teriak Sandra. “Tolong anterin Mika ke kamar Clara,” lanjutnya lagi masih dengan teriakan.
“Kalo gitu. saya Pamit pulang, ya, Tante. Mau siap-siap Packing. Saya juga udah Pamit sama Clara kemarin,” Pamit Dian.
"iya, kamu sukses, ya, di sana. Doain biar Clara bisa ikut jejak kamu ke sana, ya.”
“Haha, iya, Tante. Pasti bisaa. Clara kan. Pintar,” balas Dian
" Mika gue duluan ya,"
"iya, kasih banyak, Kak. Sukses di Jepang,” jawab Mika serapa kemudian Bi Iyem muncul dan mengajak Mika untuk mengikutinya naik ke lantai dua. Bi Iyem mengetuk Pelan salah satu Pintu berhiaskan stiker kriatal-kristal khas Khas animasi film Frozen Prosen serta huruf-huruf bertuliskan " Clara "
" Non Clara, ini ada guru les Privat yang baru," Kata Bi Iyem seraya mengetuk Pea Bi Sebentar Clara ganti baju dulu," teriak dari semudian, Bi Iyem berbalik menghadap Mika. “Tunggu sebentar, ya. Non. Non Clara lagi ganti baju,” katanya sopan yang dengan senyum dan anggukan kecil," Kalo gitu saya ke makasih, Bi,” jawab Mika sambil tersenyum dan menganggukkan kepala.
Sedetik kemudian, Pintu kamar itu terbuka dan seorang gadis yang mengenakan kaus Putih muncul dari baliknya. Tidak butuh waktu lama untuk membuat ekspresi gadis itu berubah terkejut ketika Pandan“Kamu, kan ...” Kalimat Clara menggantung, seolah sulit menyebutkan siapa sosok cewek di depannya itu. Terlunjuknya mengapung di udara, menunjuk ke arah Mika yang juga membulatkan matanya melihat ekspresi terkejut yakin gadis itu mengenalinya sebagai orang yang belakangan ini sering muncul di surat kabar dan infotainment. Anak muda seusianya Pasti lebih up to date denganu, kan, cewek yang digosipin—" Perkataan Clara selanjutnya tertahan oleh tangan Mika yang secepat kilat membungkam mulut gadis itSambil melirik ke arah berlalunyaerta memastikan tidak ada siapa-siapa lagi di sana, Mika mendorong tubuh Clara hingga masuk ke kamar. Satu tangannya yang lain memberikan kode agar Clara tidak mengatakag jangan sampai mamamu tahu iya bahwa aku ini yang ada di acara-acara gosip itu. Itu semua cuma gosip,” mohon Mika setelah melepas bungkamnya dari mulut Clara “Tolong jangan sampai Alvaro juga tahu kalo aku jadi guru les kamu. Please,” lanjutnya dengan tampang memelas.o tumben kamu Pulang sendirian. membulatkan matanya ketika mendengar suara mama Clara dari lantai bawah. Apalagi sebuah nama yang ia sebut tadi seketika membuatnya membeku di tempat.Nanti sore ajo ceritanya. Aku mau istirahat dulu di atas.menelan ludahnya gugup. Keringat dingin mulai memenuhi keningnya. Alvaro akan naik ke lantai dua. ara langkah kaki yang semakin dekat seketika mematikan seluruh saraf di tubuh Mika. Ia mematung bak Maneken, nyaris tanpa kedip.Clara yang berada di hadapan Mika terus menaterut. Beberapa saat kemudian ia bergerak, lalu menutup Pintu kamar dengan cepat, tepat ketika Alvaro hendak melewatinyaAlvaro langsung menghentikan langkahnya tepat di depan pintu kamar Clara yang baru saja ditutup dengan entakan yang cukup keras. Ia justru curiga atas sikap adiknya itu.
Alvaro meraih daun Pintu dari depan, kemudian mencobnak Kecil ” Panggil Alvaro samdor Pintu kamar adiknya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Lihayati Khoirul
Dian manggil Adella ganti lagi mika.
ini authoernya gimana dr awal baca nama" nya membagongkan
2022-12-15
0
Anonymous
update Thor jangan lama-lama
2022-12-15
0
Anonymous
lanjut Thor
2022-12-15
0