Vani dan Ethan

Ting….

“Jam istirahat temuin aku di ruangan osis.”

Pesan masuk di ponsel Nanda, di tengah bisingnya teman sekelasnya bergosip riah.

“Ok Ketos idolanya SMA Pelita.”

Nanda melirik Salsa tengah bercermin dengan cermin kaca kecil yang ia bawa berwarna pink, lengkap dengan alat make up dan juga sisir.

Lalu netra matanya tertuju kepada Puri dan Pute bergosip riah, samar-samar Nanda mendengar nama Leo di sebut oleh Puri.

Mungkin saja Puri menyuruh sahabatnya untuk tidak berharap pada Leo, karna cowok itu sangat playaboy, kata Playboy sudah terkenal pada diri Leo.

Lalu kemudian Nanda melirik Cika, gadis tomboy itu sibuk membaca buku, entah buku apa saja yang telah ia baca. Cika sangat suka membaca buku, terutama buku pelajaran.

Sementara Kesya belum balik dari ruangan osis.

Gerald menatap dingin Kesya, tatapan dingin ketua osis mampu membuat mereka tertegun sekaligus jatuh cinta padanya.

''Surat peringatan yang kesekian kalinya buat lo.'' Gerald menyodorkan amplop putih diatas meja untuk Kesya.

''Kalau orang tua lo nggak datang besok, gue bakalan konfirmasi sama kepala sekolah buat nggak masukin lo ke dalam kelas!'' Gerald mengancam Kesya.

Kesya mengambil amplop tersebut lalu berdiri dari kursinya. ''Kasi gue waktu dua hari, orang tua gue bakalan datang.'' Kesya langsung berlalu pergi meninggalkan ruangan osis.

*

Bell istirahat berbunyi, Ardian dan sahabatnya kecuali Gerald, tengah duduk di tempatnya biasa mereka makan. Meja itu bahkan sudah di tandai anak ARIGEL untuk mereka. Sehingga penghuni kantin lain tidak akan duduk di tempat mereka.

''Ar,'' panggil Leo karna Ardian nampak melamun.

Ardian melirik sahabatnya, lalu mengangkat satu alisnya seakan-akan bertanya ada apa?

''Lo bolos kemana tadi? Kita cariin di gedung sama roftop lo nggak ada,'' jelas Leo.

Karna saat Ardian bolos tadi, Leo Ethan, dan Izam mencari dirinya. Sementara Rafel menunggu di kelas karna kondisinya belum terlalu kondisif untuk berjalan mencari Ardian.

''Iya nih, Ardian! Bolos nggak ajak-ajak. Nggak tau apa kalau gue malas masuk pelajaran ibu Tenri!'' kesal Izam.

''Katanya mau buang air kecil, malah bolos,'' timpal Ethan.

Ardian menghembuskan nafas berat, belum menjawab pertanyaan Leo. ''Gue nggak bisa tenang, kalau gue belum kasi pelajaran sama anak VAGOS.''

''Entar, kan, malam minggu. Gimana kalau nanti malam kita cari anak VAGOS?'' Ethan memberikan saran kepada sahabatnya. ''Gue yakin, malam minggu mereka keluar.''

''Gue juga masih sakit hati sama mereka. Mereka nggak main-main setiap berantem pake benda tajam.''

Rafael melirik Ethan. ''Mau lo mereka pake apa?''

''Tangan kosong,'' sahut Izam.

''Kalau ada yang lebih menantang kenapa, nggak?'' lanjut Rafael lagi.

Ucapan Rafael sudah di mengeri oleh sahabatnya, maksud Rafael dia lebih tertantang jika lawannya mengandalkan benda tajam dan ia mengandalkan kemampuanya.

''Nantang maut,'' sembur Leo seraya tertawa, menampakkan deretan gigihnya yang putih.

''Kalau mereka pake benda tajam, kenapa kita tidak?'' senyuman devil terbit di bibir Ardian.

Selama ini mereka tidak pernah lepas dengan benda tajam, kemanapun mereka pergi, bahkan kesekolahpun mereka membawanya. Mereka bisa mengantongi benda kecil tapi mematikan itu di kantong seragam sekolah mereka.

Selama ini mereka tidak menggunakan benda tajam, karna Ardian mengingat pesan papah Ibnu.

“Kalau cowok berantem yang gentel itu tidak mengandalkan benda tajam. Tapi mengandalkan apa yang ada pada dirinya.”

Tapi, Ardian akan melupakan pesan Ibnu mulai sekarang. Sudah beberapa kali Rafael di terkam benda tajam, tentu saja Ardian tidak terima.

Mereka mengangguk, paham dengan apa yang Ardian barusan katakan. Ucapan Ardian tadi tidak untuk Rafael, karna cowok itu masih bisa mengandalkan gerakannya yang cepat.

Makanan pesanan mereka datang, nampan berisi 6 mangkuk bakso sudah tertata di atas meja. Serta mereka memesan es teh, menu mereka semua sama hari ini.

''Hubungi Gerald suruh kesini makan, kita udah pesanin makan,'' perintah Ardian, karna dia belum melihat tanda-tanda datangnya Gerald.

''Ok.'' Ethan mengangguk lalu mengirimkan pesan wa untuk Gerald.

Ting….

Gerald yang sedang menunggu kedatangan Nanda langsung melirik ponselnya yang bergetar.

“Buruan kesini kata Ardian, kita udah pesanin lo makanan.”

“Sepuluh menit lagi gue bakalan kesana. Kalian makan duluan saja.”

''Gerald bilang sepuluh menit lagi dia bakalan kesini. Dia nyuruh kita makan duluan.''

Mereka mengangguk, makanan yang mereka ingin masukkan kedalam mulutnya kecuali Ardian langsung menggantung karna suara seseorang.

''Ethan!''

''Vani,'' gumam Ethan beranjak dari kursinya melihat Vani sedang berjalan ke arah mejanya.

''Kalian makan duluan,'' pamit Ethan.

''Sayang, jangan teriak-teriak, kamu nggak lihat mereka semua lihatin kamu,'' ucap Ethan dengan lembut seraya menggandeng tangan Vani menuju kursi yang paling pojok.

''Duduk dulu.'' Ethan mempersilahkan Vani untuk duduk lebih dulu.

Dari raut wajah kekasihnya, Ethan menebak jika Vani sedang ada masalah.

''Kamu ada masalah apa? Coba bilang sama aku.'' Ethan menyelipkan anak rambut Vani di belakang telinganya.

Sikapnya akan berubah menjadi Ethan yang lembut jika bersama dengan Vani. Perlu di ingatkan, mereka sudah lumayan lama berpacaran.

''Kesya.''

Ethan menautkan kedua alisnya saat Vani menyebut nama Kesya.

''Kesya udah nampar, Greta.'' tangan Vani terkepal saat mengingat tamparan yang di layangkan Kesya tadi untuk Greta.

Rasa malu bercampur saat itu, karna kelas IPA tadi sudah ramai.

Ethan terdiam!

''Sayang.''

''Kamu bisa bantu aku, kan, buat permaluin Kesya,'' kilah Vani dengan cepat.

Ethan dan Vani bertatapan begitu lekat.

''Sayang, aku nggak bisa soal ini. Kalian sama-sama perempuan. Aku nggak akan lakuin hal itu, apa lagi aku cowok.'' Ethan menolak dengan lembut.

''Yaudah, biar aku aja, Greta dan Naya Yuni kasi pelajaran sama Kesya.'' Vani beranjak dari kursinya meninggalkan Ethan.

Ethan ingin mengejar Vani, karna ia tau jika Vani tengah marah padanya karna menolak hal ini.

''Sethan! Sini lo buruan makan! Perut lo butuh makanan, bukan cuman cinta!'' teriak Izam begitu keras membuat Ethan melihat punggung Vani sudah berjalan menjauhi kantin.

''Lo mau kemana?'' tanya Rafael melihat Ardian beranjak dari kursinya, padahal makananya masih banyak, belum di sentuh sama sekali.

''Kalian makan aja tuh bakso,'' ucap Ardian. ''Lo nggak ingat kalau mamah Tari udah buatin gue bekal ke sekolah, biar nggak makan sembarangan di kantin.''

''Gue mau ke kelas ambil makanan gue dulu, gue bakalan balik.''

Sahabat Ardian tersenyum.

''Lo sih, Zam. Pesan kelebihan,'' sembur Leo.

*

Nanda sudah berada di ruangan osis tempat Gerald menunggunya.

Nanda duduk berhadapan dengan Gerald, dia menempati kursi yang di tempati oleh Kesya tadi.

Dia sempat bertanya kepada murid lainya ruangan osis dimana, tentu saja ia tidak bertanya kepada teman barunya yang akan menimbulkan sesuatu.

''Jangan ter—''

Brak

Pintu terbuka dengan sedikit kasar. Membuat Nanda terkejut melihat siapa yang datang.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Dihh Tukang ngadu,,Mereka yg samperinnbkeysa ke klas malah dia yg ngadu🙄🙄

2023-03-09

0

Miyura Rajati

Miyura Rajati

digantung kayak jemuran dong ama othor...gaskeunlah othor...

2022-12-24

0

lihat semua
Episodes
1 ARIGEL
2 Izam dan Greta
3 Cewek rahasia Gerald
4 Kantin
5 Penyerangan
6 Rumah sakit
7 Pertemuan kedua Ardian
8 Abang Boy
9 Keluarga bahagia Ardian
10 Cewek lampu merah
11 Kesya vs Greta
12 Ardian dan Nanda
13 Menjelaskan pada Nanda
14 Vani dan Ethan
15 Hukuman dari Ketos
16 Bekal
17 Mendapatkan jeweran
18 Iblis berwajah tampan
19 Kejadian semalam
20 Mengincar Fatur
21 Menolong Dika
22 Preman
23 Mengatur rencana
24 Murahan
25 Mencintai Rafael
26 Beraksi menculik Dika
27 Menculik
28 Perasaan Salsa
29 Kesekian kalinya
30 Kedatangan Iksan
31 Mobil Baru Kesya
32 Hadiah dari Ardian
33 Akan menyingkirkan
34 Truth or Dare?
35 I Love You, Ardian
36 Fatur dan Ardian
37 I Love You To
38 Termasuk gadis beruntung
39 Apa itu jatuh Cinta?
40 Belajar
41 Mengantar Nanda pulang
42 Turun di tengah jalan
43 Jangan buat aku khawatir (Gerald)
44 Rafael yang keras kepala
45 Dika hilang
46 Mengikuti Gerald
47 Tujuan lo kesini apa?
48 Perasaan sederas hujan
49 Anak-Anak VAGOS
50 Berita panas
51 Video durasi 30 detik
52 Greta dan Kesya
53 Gadis gila
54 Mulai malam ini gue tertarik (Ardian)
55 Menjemput
56 Rumah sakit
57 Gerald dan Rafael
58 Greta
59 Besok
60 HAPI BIRTHDAY ARDIAN
61 Coklat Valentine
62 Gue suka sama lo (Ardian)
63 Menyekap Tari
64 Adik kakak
65 Fakta
66 Ardian
67 Kompak
68 Lo mau nggak jadi pacar gue?
69 Mengetahui kedekatan Gerald dan Nanda
70 Niatan Gerald
71 Putus
72 Harus siap dengan segalanya
73 Perdebatan
74 Rapat osis
75 Nita
76 Sebuah kebohongan besar
77 Sedihnya jangan terlalu larut
78 Menemani Nanda
79 Kesya vs Nanda
80 Sikap Kesya buat muak
81 Pertengkaran hebat Raisa dan Gina
82 Tidak sekuat gue pikirin (Nanda)
83 Aib
84 Mampir yah
85 Papa minta maaf
86 Masa lalu penuh janji
87 Masih banyak cewek
88 Kalau saya suka kamu?
89 Mata lo indah, Ar (Nanda)
90 Firasat buruk
91 Gue pergi duluan (Gerald)
92 Koma
93 Ikhlas
94 Kesya egois
95 Penanganan khusus
96 Jangka waktu satu bulan
97 Pute bukan selera gue (Leo)
98 Kenapa lo nolak Gerald?
99 Kesya memeluk Ardian
100 Ciuman
101 Jarak kita sangat dekat Leo
102 Coklat hangat
103 Bisikkan Greta pada Gerald
104 Perdebatan kecil
105 Gue bakalan tanggung jawab
106 Ayok bangun
107 Pute dan Leo
108 Cewek lampu merah
109 Ingin pengakuan (Kesya)
110 Gue nggak mau pacaran
111 Menghampiri anak ARIGEL
112 Mendingan lo pergi
113 Move on
114 Puri vs Vani
115 Menjenguk Kesya
116 Permintaan
117 Apa-apaan ini
118 Kedatangan Tari
119 Mau nembak Nanda lagi?
120 Mendekati Greta
121 Balikan
122 Mimpi
123 Kondisi Gerald sebenarnya
124 Berpelukan
125 Dilema
126 Gerald mau kemana?
127 Perempuan itu ribet
128 Fatur dan Rafael
129 Pengen lupa ingatan (Salsa)
130 Momen yang tidak terlupakan (Ardian)
131 Good Night pacar
132 Semangat belajarnya pacar
133 Perkelahian Puri dan Kesya
134 Kedatangan Iksan di sekolah
135 Membahas Salsa, Rafael dan Fatur
136 Meresahkan
137 Malu-malu kucing
138 Sikap manis
139 Greta?
140 Anak kesayangan
141 Lo nggak capek tiduran terus?
142 Ikhlas
143 Boy kesal
144 Prasangka buruk
145 Gue lemah
146 Kegalauan Rafael
147 Serius
148 Kesal
149 panik
150 semangat, Boy
151 Udah puas?
152 Ardian
153 Dokter Boy vs Ardian
154 Syok (Salsa)
155 Tinggalkan pekerjaan mu
156 pacar yang baik
157 Sebuah Peringatan
158 Lo nggak bohong `kan?
159 Playboy
160 Tentang gue sama lo
161 Osis CAPER dan SAMPAH
162 Bersiap
163 Anak diluar nikah
164 Menang?
165 Tunangan?
166 Makin jatuh cinta
167 Mimpi indah
168 Mereka deket?
169 Kita di jodohin
170 Biayain hidup gue
171 Nembak
172 Memberikan pelajaran
173 Apa rencana lo Kesya
174 Mengakui diri sendiri egois
175 Menggoda
176 Menikah secepatnya
177 Bagaimana jika dia masih hidup?
178 Ancaman
179 Itu syarat dari gue
180 Nggak niat ajak kitta jalan?
181 Jangan berharap
182 Mereka ikut
183 Calon istri saya
184 Menjadi pusat perhatian
185 Perdebatan unfaedah
186 Patah hati Izam
187 ARDIAN BAB 187
188 ARDIAN BAB 188
189 ARDIAN BAB 189
190 ARDIAN BAB 190
191 ARDIAN BAB 191
192 ARDIAN BAB 192
193 ARDIAN BAB 193
194 ARDIAN BAB 194
195 Mas pacar
196 Kesepian
197 Memulai lembaran baru
198 Penawaran Ardian
199 Semenyakitkan ini?
200 Kelihatannya cocok
201 Rencana liburan
202 Mereka saling kenal?
203 Ardian dan Veer
204 Lo kenal sama dia?
205 Tukang pukul
206 Jauhi nih cowok
207 Perasaan bahagia
208 Apa mereka keluarga?
209 Sejak kapan perasaan itu ada?
210 Nggak jadi
211 Kebohongan yang di tutup
212 Nyaman
213 Tanpa lo kasi tahu
214 Kehangatan sang mama
215 Boleh nggak?
216 Siapa lagi kalau bukan Kesya
217 Puri marah sama Ethan
218 Gue suka dan nyaman
219 Bucin
220 SAH
221 Kalau Boy tahu
222 Karna hati gue milih Nanda
223 Fatur dan Ardian
224 Soal liburan
225 Pucat
226 Ardian Bab 226
227 Hamil
228 Ardian Bab 228
229 Kita baikan
230 Ardian Bab 230
231 Kesya dan Nanda
232 Menyenangkan
233 Mulai peduli?
234 Ardian bab 234
235 ARDIAN
236 Ardian
237 Ardian
238 Ardian
239 Ardian
240 ARDIAN
241 Ardian
242 Ardian
243 Ardian
244 Ardian
245 Ardian
246 Ardian
247 Ardian
248 Bucin
249 Ardian
Episodes

Updated 249 Episodes

1
ARIGEL
2
Izam dan Greta
3
Cewek rahasia Gerald
4
Kantin
5
Penyerangan
6
Rumah sakit
7
Pertemuan kedua Ardian
8
Abang Boy
9
Keluarga bahagia Ardian
10
Cewek lampu merah
11
Kesya vs Greta
12
Ardian dan Nanda
13
Menjelaskan pada Nanda
14
Vani dan Ethan
15
Hukuman dari Ketos
16
Bekal
17
Mendapatkan jeweran
18
Iblis berwajah tampan
19
Kejadian semalam
20
Mengincar Fatur
21
Menolong Dika
22
Preman
23
Mengatur rencana
24
Murahan
25
Mencintai Rafael
26
Beraksi menculik Dika
27
Menculik
28
Perasaan Salsa
29
Kesekian kalinya
30
Kedatangan Iksan
31
Mobil Baru Kesya
32
Hadiah dari Ardian
33
Akan menyingkirkan
34
Truth or Dare?
35
I Love You, Ardian
36
Fatur dan Ardian
37
I Love You To
38
Termasuk gadis beruntung
39
Apa itu jatuh Cinta?
40
Belajar
41
Mengantar Nanda pulang
42
Turun di tengah jalan
43
Jangan buat aku khawatir (Gerald)
44
Rafael yang keras kepala
45
Dika hilang
46
Mengikuti Gerald
47
Tujuan lo kesini apa?
48
Perasaan sederas hujan
49
Anak-Anak VAGOS
50
Berita panas
51
Video durasi 30 detik
52
Greta dan Kesya
53
Gadis gila
54
Mulai malam ini gue tertarik (Ardian)
55
Menjemput
56
Rumah sakit
57
Gerald dan Rafael
58
Greta
59
Besok
60
HAPI BIRTHDAY ARDIAN
61
Coklat Valentine
62
Gue suka sama lo (Ardian)
63
Menyekap Tari
64
Adik kakak
65
Fakta
66
Ardian
67
Kompak
68
Lo mau nggak jadi pacar gue?
69
Mengetahui kedekatan Gerald dan Nanda
70
Niatan Gerald
71
Putus
72
Harus siap dengan segalanya
73
Perdebatan
74
Rapat osis
75
Nita
76
Sebuah kebohongan besar
77
Sedihnya jangan terlalu larut
78
Menemani Nanda
79
Kesya vs Nanda
80
Sikap Kesya buat muak
81
Pertengkaran hebat Raisa dan Gina
82
Tidak sekuat gue pikirin (Nanda)
83
Aib
84
Mampir yah
85
Papa minta maaf
86
Masa lalu penuh janji
87
Masih banyak cewek
88
Kalau saya suka kamu?
89
Mata lo indah, Ar (Nanda)
90
Firasat buruk
91
Gue pergi duluan (Gerald)
92
Koma
93
Ikhlas
94
Kesya egois
95
Penanganan khusus
96
Jangka waktu satu bulan
97
Pute bukan selera gue (Leo)
98
Kenapa lo nolak Gerald?
99
Kesya memeluk Ardian
100
Ciuman
101
Jarak kita sangat dekat Leo
102
Coklat hangat
103
Bisikkan Greta pada Gerald
104
Perdebatan kecil
105
Gue bakalan tanggung jawab
106
Ayok bangun
107
Pute dan Leo
108
Cewek lampu merah
109
Ingin pengakuan (Kesya)
110
Gue nggak mau pacaran
111
Menghampiri anak ARIGEL
112
Mendingan lo pergi
113
Move on
114
Puri vs Vani
115
Menjenguk Kesya
116
Permintaan
117
Apa-apaan ini
118
Kedatangan Tari
119
Mau nembak Nanda lagi?
120
Mendekati Greta
121
Balikan
122
Mimpi
123
Kondisi Gerald sebenarnya
124
Berpelukan
125
Dilema
126
Gerald mau kemana?
127
Perempuan itu ribet
128
Fatur dan Rafael
129
Pengen lupa ingatan (Salsa)
130
Momen yang tidak terlupakan (Ardian)
131
Good Night pacar
132
Semangat belajarnya pacar
133
Perkelahian Puri dan Kesya
134
Kedatangan Iksan di sekolah
135
Membahas Salsa, Rafael dan Fatur
136
Meresahkan
137
Malu-malu kucing
138
Sikap manis
139
Greta?
140
Anak kesayangan
141
Lo nggak capek tiduran terus?
142
Ikhlas
143
Boy kesal
144
Prasangka buruk
145
Gue lemah
146
Kegalauan Rafael
147
Serius
148
Kesal
149
panik
150
semangat, Boy
151
Udah puas?
152
Ardian
153
Dokter Boy vs Ardian
154
Syok (Salsa)
155
Tinggalkan pekerjaan mu
156
pacar yang baik
157
Sebuah Peringatan
158
Lo nggak bohong `kan?
159
Playboy
160
Tentang gue sama lo
161
Osis CAPER dan SAMPAH
162
Bersiap
163
Anak diluar nikah
164
Menang?
165
Tunangan?
166
Makin jatuh cinta
167
Mimpi indah
168
Mereka deket?
169
Kita di jodohin
170
Biayain hidup gue
171
Nembak
172
Memberikan pelajaran
173
Apa rencana lo Kesya
174
Mengakui diri sendiri egois
175
Menggoda
176
Menikah secepatnya
177
Bagaimana jika dia masih hidup?
178
Ancaman
179
Itu syarat dari gue
180
Nggak niat ajak kitta jalan?
181
Jangan berharap
182
Mereka ikut
183
Calon istri saya
184
Menjadi pusat perhatian
185
Perdebatan unfaedah
186
Patah hati Izam
187
ARDIAN BAB 187
188
ARDIAN BAB 188
189
ARDIAN BAB 189
190
ARDIAN BAB 190
191
ARDIAN BAB 191
192
ARDIAN BAB 192
193
ARDIAN BAB 193
194
ARDIAN BAB 194
195
Mas pacar
196
Kesepian
197
Memulai lembaran baru
198
Penawaran Ardian
199
Semenyakitkan ini?
200
Kelihatannya cocok
201
Rencana liburan
202
Mereka saling kenal?
203
Ardian dan Veer
204
Lo kenal sama dia?
205
Tukang pukul
206
Jauhi nih cowok
207
Perasaan bahagia
208
Apa mereka keluarga?
209
Sejak kapan perasaan itu ada?
210
Nggak jadi
211
Kebohongan yang di tutup
212
Nyaman
213
Tanpa lo kasi tahu
214
Kehangatan sang mama
215
Boleh nggak?
216
Siapa lagi kalau bukan Kesya
217
Puri marah sama Ethan
218
Gue suka dan nyaman
219
Bucin
220
SAH
221
Kalau Boy tahu
222
Karna hati gue milih Nanda
223
Fatur dan Ardian
224
Soal liburan
225
Pucat
226
Ardian Bab 226
227
Hamil
228
Ardian Bab 228
229
Kita baikan
230
Ardian Bab 230
231
Kesya dan Nanda
232
Menyenangkan
233
Mulai peduli?
234
Ardian bab 234
235
ARDIAN
236
Ardian
237
Ardian
238
Ardian
239
Ardian
240
ARDIAN
241
Ardian
242
Ardian
243
Ardian
244
Ardian
245
Ardian
246
Ardian
247
Ardian
248
Bucin
249
Ardian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!