Dengan wajah di tekuk Izam menghampiri ke-lima temanya yang duduk di kursi panjang samping kelas yang di sediakan.
''Muka lo kenapa, Zam! Tambah jelek aja tuh muka di tekuk kayak gitu!'' cibir Ethan kepada Izam yang datang bergabung dengan mereka.
''Diam lo, Sethan!'' dengus Izam kepada Ethan membuat cowok manis itu memutar bola matanya malas.
''Nama gue Ethan, bukan sethan!'' ketus Ethan.
Izam selalu saja menambah huruf S depan namanya.
''Kenapa lo protes sama gue! Protes sama emak lo sana!'' Izam berkacak pinggang membuat Ethan mendengus kesal kearah Izam.
''Cewek permen karet yang lo boncengin mana?'' tanya Leo yang sedari tadi memainkan game di ponselnya.
Izam mendumel, dia masih ingat bagaimana cewek itu menggeplak helm yang dia kenakan.
''Kalau gue perhatiin dia cantik juga,'' puji Leo enteng. ''Gaya dia di mobil tadi angkuh banget!'' lanjutnya seraya menyimpan ponselnya.
''Satu lagi, dia kayak songong gitu!'' timpal Ethan.
''Dia juga berani sama gue!'' kesal Izam seraya menendang botol minuman dibawa lantai dengan keras.
Pakkkk
Mereka berlima langsung melihat kearah botol yang di tendang Izam mengenai seseorang.
''Mampus!'' ringis Ethan.
''Kena pdkt lo tuh, Zam!'' timpal Leo
Botol yang di tendang Izam mengenai sosok gadis berambut panjang yang dia biarkan tergerai indah.
Izam langsung meneguk salivanya susah payah, melihat mata cewek yang dia incar menatapnya dengan tatapan nyalang.
Gadis itu mengambil botol yang di tendang oleh Izam tadi, lalu dia meremas botol itu hingga tidak berbentuk.
''Greta...''
''Elleh, kalau sama cewek nyali lo kayak putri malu!'' celetuk Ethan membuat Izam langsung menatapnya tajam.
''Belum juga jadian, udah buat masalah,'' timpal Leo lalu kembali memainkan ponselnya.
''Gue duluan,'' pamitnya dengan dingin kepada kelima temanya. Gerald Argantara
''Lo mau kemana?'' tanyanya seraya menaikkan alisnya sebelah. Ardian William Adhiyatma. Cowok yang mempunyai tatapan tajam, alis yang tebal, hidung mancung serta tingginya seperti atletis.
Ardian yang paling mencolok diantara teman-temanya yang lain. Bagaiamana tidak, dia menggunakan tindik, rambutnya sedikit panjang, jauh dari kata rapih.
Wajahnya yang menyeramkan dan tampan dalam waktu bersamaan membuat siapapun yang melihatnya akan jatuh cinta.
''Ruang OSIS,'' jawabnya lalu melenggang pergi.
Gerald Argantara. Merupakan cowok dingin, yang menjabat sebagai ketua OSIS.
Dia selalu menaati aturan di sekolah, tapi tidak jika dia sudah berada di luar sekolah.
''IZAM!!!'' teriakan itu dari Greta, cewek yang mengenai tendangan Izam tadi, sekaligus cewek pdkt cowok itu.
''Makkkkkk jrengggggg!'' Ethan tertawa membuat Leo geleng-geleng kepala.
Ethan bersiul. ''Perang emak lampir sama putri malu bakalan mulai!'' Ethan berbicara seraya meninggalkan tempat duduknya.
Dia tidak mau jika suara Greta akan memekikkan telinganya, maka dia memilih untuk pergi.
''Gue duluan!'' pamit Ethan melihat Greta semakin dekat. ''Gue mau ngapelin Vani di kelasnya!'' Cowok itu langsung dengan tawanya, dia berjalan kearah kelas Vani, gebetanya.
''Gue juga pamit, Zam! Gue mau mabar sama Pute!'' pamit Leo dengan cepat.
''Urus tuh pdkt lo, kalau milih cewek yang berkualitas dikit!'' cibir Rafael dengan mulut pedasnya membuat Izam semakin kesal.
Izam melirik Ardian yang masih menyandarkan punggungnya di kursi. Merasa di tatap oleh sahabatnya Ardian tersenyum kearah Izam.
''Ar, lo nggak bakalan lari, kan?'' tanya Izam melihat sahabatnya sudah pergi. Hanya dia dan Ardian di sini.
''Gue nggak bakalan ninggalin teman gue sendiri.'' Ardian berdiri dari kursi yang dia duduki.
Ardian menepuk pundak Izam. ''Tapi gue bakalan jalan ninggalin lo,'' lanjutnya dengan senyuman jenaka lalu berjalan meninggalkan Izam.
Cowok itu melototkan matanya melihat Ardian berjalan santai meninggalkan dirinya. Dan atensinya kembali menatap Greta yang semakin mendekat dengan botol yang sudah tidak berbentuk di tanganya.
''ARDIAN KMFRET!!!''
Teriak Izam membuat Ardian terkekeh dengan sahabatnya itu.
''Maksud lo apa Hah! Nendang botol ini ke muka gue!'' geram Greta dengan wajah galaknya membuat jiwa cowok Izam menciut.
''Gre—''
''Apa! Lo dendam sama gue karna gue nggak nerima lo jadi cowok gue! Lo ngaca dulu sebelum nembak cewek secantik gue!'' bentak Greta tidak membiarkan Izam berbicara.
''Gue ngaca kok, Ta. Buktinya aja gue ngejar lo setiap saat, karna gue sadar gue nggak jelek-jelek amat jadi cowok lo, Ta.''
Greta membuang botol yang sudah tidak berbentuk itu dibawa lantai. ''Modal tampang segitu lo belagu!''
''Ta—''
''Secantik apa sih lo! Sampai-sampai hina sahabat gue!'' geram Rafael yang entah sejak kapan datang.
Rafael Cakrawala sosok cowok yang mempunyai mulut pedas ketiak berbicara. Mulut pedasnya tidak memilih gender. Baik itu cewek maupun cowok mulut pedasnya tetap berlaku. Apa yang ingin dia katakan langsung dia keluarkan begitu saja.
Dia menatap remeh Greta. ''Cewek malam kayak lo! Nggak pantas buat sahabat gue yang alim, kaya dan tampan ini!'' Rafael merangkul pundak Izam.
Greta menatap tidak suka Rafael.''Apa lo lihat-lihat, gue! Tatapan lo najis tau nggak!'' desis Rafael.
''Lo tuh cuman cewek nyampah di sini!''
''Gue minta maaf soal botol yang kena ke lo, Ta,'' sesal Izam.
''Lo juga, Zam. Kenapa lo tiba-tiba jadi agar-agar kalau sama cewek!'' desis Rafael tidak suka kepada Izam yang lembek seperti ini.
''Cewek cuman buat lo lemah, Zam!'' cibir Rafael membuat Izam menghentakkan kakinya.
Rafael, dan Ardian mempunyai kesamaan. Tidak suka berhubungan dengan cewek manapun yang akan membuat mereka lemah dan bodoh.
Maka dari itu, Ardian dan Rafael anti dengan cewek.
Berbeda dengan Izam, Leo dan Ethan. Mereka tidak lepas dengan makhluk bernama perempuan.
Ethan Bagaskara cowok yang sangat bucin kepada Vani. Dia tidak berani berurusan dengan cewek manapun karna takut kepada Vani akan cemburu dan berujung hubungan mereka yang akan berakhir.
Izam Setiawan cowok yang tiba-tiba lembek jika berurusan dengan Greta. Dia suka kepada Greta sehingga dia selalu mengejar cinta cewek itu. Tidak peduli sikap Greta padanya dia tetap ingin berjuang mendapatkan Greta.
Leo Agraham nah, dia ini cowok yang mempunyai banyak cewek tapi tidak ada satupun dia pacari. Dia di cap Playboy mendekati cewek kemudian dibuat baper lalu di tinggal tanpa kejelasan.
Prinsip Leo, dia hanya dekat dengan cewek buka berarti dia ingin menjalin hubungan yang namanya pacaran.
Sementara Gerald itu sosok cowok tertutup mereka tidak tau siapa pacar Gerald.
Tapi mereka yakin jika Gerald mempunyai pacar karna setiap membalas pesan dari seseorang dia akan tersenyum di balik wajahnya yang dingin.
Hanya saja dia tidak mengumbar hubungannya ke orang-orang, apa lagi sahabatnya. Mereka tidak ingin kepo, karna dia tau jika Gerald mempunyai private tentang sama siapa dia berpacaran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Itu bukan cinta namanya Zam,itu BODOH namanya,nyari cewek cati yg bisa ngehargain pasangan,bukan yg kayak Greta ogeb..Nagus Ragael tuh cewek biar jgn singong banget,cantik kagak berlagu iya🙄🙄
2023-03-09
0
Rumi29
lembek😂🤣🤣🤣
2023-01-29
1
Rumi29
rafael aku padamuu😙😙😙
2023-01-29
2