Ayah untuk Aksa

Asha melihat ketulusan hati Carlos, apalagi melihat sang anak yang sangat dekat dengan pria itu, untuk kali ini Asha harus mengalahkan egonya, Ia harus melihat masa depan putranya, Aksa akan mendapatkan seorang Ayah yang baik dan penyayang, apalagi Aksa juga cepat akrab dengan Carlos. Belum lagi Aska yang saatnya bersekolah. Ia membutuhkan dokumen penting untuk keterangan tentang kedua orang tuanya.

Asha pun mengikuti perkataan sang Ibu untuk menerima Carlos, meskipun dalam hatinya Asha belum yakin jika dirinya mencintai Carlos.

"Bagaimana Asha? Apa kamu mau menerimaku? Please Aku mohon sama kamu!" rengek pria tampan itu sembari memegang kedua tangan Asha.

Asha menganggukkan kepalanya dengan pelan dan Ia menerima lamaran Carlos demi putranya, Aksa.

"Iya, Aku menerimamu." Carlos terlihat begitu bahagia mendengar jawaban dari wanita yang dicintainya, Ia pun memeluk Asha dan tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih.

"Terima kasih Asha! Terima kasih, Aku sangat bahagia sekali, akhirnya Aku mendapatkan cintaku, Aku berjanji akan membuat hidupmu bahagia bersama Aksa, Aku akan menganggap Aksa sebagai putraku sendiri. Aksa akan mendapatkan kasih sayang dari Ayahnya, dan Aku yang akan menjadi Ayah untuk Aksa." ucap pemuda itu yang berusaha untuk meyakinkan Asha agar mau percaya dan menikah dengannya.

Asha tersenyum kepada Carlos, rupanya Asha sudah mulai bisa membuka hatinya untuk seorang pria, meskipun Ia tak tahu apakah dirinya akan bahagia hidup bersama Carlos. Carlos sangat mencintainya, tapi Asha merasa belum ada rasa cinta kepada pria tampan itu, Ia hanya menghormati dan menghargai perasaan Carlos yang sangat menyayangi putranya.

Hingga tiba-tiba saja, ponsel Carlos berdering, Ia pun mengambil ponselnya dan segera mengangkat telepon yang ternyata dari sang ayah.

"Halo Dadd!"

"Carlos, kapan kamu pulang, sudah dua bulan loh kamu nggak pulang ke rumah, kamu sudah lupa ya dengan Daddy."

"Hahaha bukan begitu Daddy, Carlos ada kerjaan dikit, biasalah Carlos sibuk memberikan materi kepada mahasiswa. Jadi, Carlos belum punya waktu untuk pulang."

"Eh jangan terlalu sibuk, pikirin umur kamu tuh, sudah waktunya kamu menikah. Apa kamu mau Daddy cariin gadis cantik, banyak tuh gadis-gadis cantik anaknya kolega bisnis Daddy, pasti kamu suka."

"Enggak ah Dadd! Carlos nggak mau sama mereka, buat Daddy aja. Daddy juga kan butuh pendamping, Carlos yakin Mommy pasti senang melihat Daddy menikah lagi."

"Anak semprul, Daddy tidak akan menikah lagi dengan perempuan manapun, karena Daddy sudah cukup kehilangan dua wanita yang Daddy cintai, Mommy mu dan gadis itu. Ah ... sudahlah lupakan! Dan sekarang Daddy ingin menjodohkan mu dengan salah satu putri dari kolega bisnis Daddy namanya Lauren."

"Ayolah Daddy! Carlos nggak mau dijodohkan, Carlos akan bawa sendiri calon istri Carlos, nanti saat Carlos pulang ke rumah, Carlos akan memperkenalkan calon istri dan juga calon menantu Daddy, dan Daddy pasti suka dengan gadis pilihan Carlos."

"Oh ya!"

"Hmm ... dia wanita yang kuat, selain cantik dia juga sangat smart, itu yang Aku suka dari dia."

Di saat Carlos dan Sang Daddy sedang sibuk berbicara, tiba-tiba saja terdengar suara Asha yang sedang berteriak kecil karena ulah sang anak yang sedang berlari-lari, Aksa menyenggol minuman milik Asha yang ada di atas meja, sehingga minuman itu tumpah dan mengenai baju Asha.

Asha kaget dan spontan berteriak sembari melihat bajunya yang basah karena tumpahan minuman itu.

"Aaaaahhhh ... Aksa! Baju Bunda jadi basah nih."

"Maaf Bunda, Aksa nggak sengaja." Aksa terlihat takut jika sang Bunda marah.

Karena kaget, spontan Carlos memanggil nama Asha yang tak sengaja terdengar oleh Sang Daddy.

"Asha! Kamu nggak apa-apa?" seru Carlos sambil tetap memegang ponselnya, tentu saja Sang Daddy yang tak lain adalah Leo, seketika membulatkan matanya saat sang anak menyebut nama Asha dengan jelas.