Selama ini Erden mencoba mencari Jasmine tapi tidak pernah membuahkan hasil karena keterbatasan informasi.
Sempat Erden menemukan mucikari yang pernah Jasmine hubungi tapi ternyata selama ini Jasmine menggunakan nama samaran.
Nomor ponsel Jasmine juga tidak aktif lagi semenjak kejadian malam itu jadi Erden tidak bisa melacaknya lagi. Jasmine benar-benar hilang dan setiap malam Erden selalu bermimpi bercinta dengan perempuan itu.
"Sial!" umpat Erden ketika mendapati miliknya berdiri setelah bermimpi Jasmine lagi.
Anehnya ketika Erden ingin melampiaskannya pada perempuan lain, miliknya tidak mau berdiri. Jasmine bagai kutukan untuk Erden.
"Sembunyi di mana kau sebenarnya," ucap Erden kesal sendiri.
Lelaki itu tidak menyadari jika sudah menjadi ayah selama ini.
"Otis..." Erden kemudian memanggil anak buahnya. "Stok sabunku habis!"
Otis jadi heran sendiri. "Habis lagi?"
...***...
Sementara Jasmine yang tidak peduli dengan laki-laki manapun tidak pernah mencari sosok ayah biologis putrinya. Dia sudah cukup bahagia dengan hadirnya Rose dihidupnya.
Jasmine tidak butuh sosok laki-laki yang ujung-ujungnya akan menyakiti. Perceraian orang tuanya membuat trauma tersendiri dalam dirinya, ada luka menganga yang tidak bisa disembuhkan apalagi Jasmine melihat sendiri kedua orang tuanya sama-sama punya simpanan.
Kritis kepercayaan itulah yang dia alami, saat kedua orang tuanya bercerai, mereka jadi membenci Jasmine.
Jasmine tidak mau merasakan sakit seperti itu lagi, lebih baik dia membentengi dirinya supaya tidak terluka.
"Mom, ada buket bunga lagi di depan rumah," ucap Rose saat menemukan buket bunga di depan pintu sepulang sekolah.
Hal itu sudah sering terjadi, memang banyak laki-laki yang mengagumi Jasmine tapi perempuan itu tidak pernah menggubris mereka.
"Biarkan saja," sahut Jasmine tanpa melihat bunga yang dibawa Rose masuk.
Pada saat itu Jasmine tengah mempersiapkan keperluan Rose yang harus dibawa ke kota.
Dia tidak bisa ikut karena ada pekerjaan yang harus Jasmine selesaikan.
"Maafkan mommy karena tidak bisa ikut, ada beberapa acara yang harus mommy kunjungi. Itu bagus untuk perkembangan penginapan," jelas Jasmine pada putrinya.
Penginapan Jasmine memang menjadi tujuan para turis saat berkunjung, Jasmine selalu merenovasi dan memberikan sentuhan baru supaya tidak monoton.
"Mommy berencana akan membeli tanah dan membuat penginapan lagi, Serenity harus terus berkembang sampai berada di tanganmu nanti," sambung Jasmine.
Serenity adalah nama yang Jasmine sematkan untuk penginapan dan juga bisnisnya itu.
"Apa saat aku besar boleh menikah, Mom?" tanya Rose memancing Jasmine. Dia tidak mau hidup berdua hanya dengan ibunya sampai dia tua nanti.
Jasmine selalu kesulitan menjawab jika Rose terus membahas masalah keluarga.
"Kau masih berumur tujuh tahun, kenapa membicarakan pernikahan, hem?" Jasmine menjauh karena tidak mau anak kritis seperti Rose bertanya lebih lanjut lagi.
Dan seperti biasa Rose mencoba mengerti.
"Aku harus mencari daddy dan bertanya sebenarnya apa yang terjadi pada mereka, kenapa mommy dan daddy bisa berpisah?" batin Rose bertanya-tanya.
Rose belum mengerti kalau daddy yang akan dicarinya itu tidak tahu dirinya ada di dunia ini.
Saat hari H keberangkatan Rose, anak itu mencoba mengirim pesan lagi pada kelompok hacker yang dia ikuti.
Mr. E, kita harus bertemu. Tolong beritahu alamatmu!
Begitulah Rose mengirim pesan lagi, dia berharap Mr. E sang ketua kelompok bisa membantunya menemukan ayahnya.
Misi tersembunyinya harus berhasil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Shyfa Andira Rahmi
sini erden dirumahku masih bnyak stok sabun🤣🤣🤣
2024-12-18
0
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰
2024-09-23
0
Riyaa
kasian jasmine.. napa harus benci jasmine
2024-08-28
1