"Baiklah apakah sudah kau putuskan dan kau yakin akan Bereinkarnasi Bertransmigrasi kedua ini?" Dewi Ayanng Nikkah bertanya sembari berkeringat dingin karena dia masih was-was terhadap Kuotaa.
"Sejuta persen sudah aku putuskan aku setuju hidup di Dunia itu," ujarnya Kuotaa lalu mengulas senyum seringai.
"Baiklah Keinginanmu kelihatanya telah di terima Sistem. Selanjutnya akan aku jelaskan hal lainya ... dengarkan baik-baik aku tidak akan mengulangnya lagi. Kau di Dunia baru itu ... bukan semata-mata untuk bersenang-senang saja, kau yang di berikan berkah kesempatan untuk hidup kembali, suka tak suka harus menjadi Pahlawan penegak keadilan, kau harus menaklukkan kejahatan melindungi yang tertindas, seperti mengalahkan Raja iblis yang sesat dan lain sebagainya."
"Iya aku tahu ... tidak jauh berbeda dari video game dan film anime yang sering aku mainkan dan aku tonton." Kuotaa berkata dengan ekspresi meremehkan.
Dewi Ayanng Nikkah melanjutkan penjelasannya, "Selain itu kau juga akan mendapatkan semacam Sistem energi kekuatan yang bisa membantumu dalam berpetualangan."
"Sistem Energi apa itu ...?" Kuotaa bertanya penasaran dan mengerutkan kening.
Dewi Cantik itu menjawab setelah menggelengkan kepala, "Aku tidak tahu soal itu, soalnya yang memberinya adalah sistem di sini, yang hanya aku tahu jika setelah kau sudah ada di Dunia itu maka kau barulah akan mendapatkan Sistem Energi atau kekuatan barumu itu."
"Aku pikir Dewi itu tahu segalanya, ternyata kau juga ada kekurangan ya .... hmmmmm ..." Kuota mengatakannya dengan kesan mengejek dan sedikit tertawa singkat pelan.
Sebenarnya Dewi Ayanng Nikkah kesal namun ia tidak mau memperpanjang perkara, ia pikir bakalan membuyarkan penjelasannya jika sampai ia harus marah-marah lagi, jadi mau tidak-mau ia harus bersabar.
Dewi cantik ini melanjutkan penjelasannya, "Untuk bekal Bawaan mu ke Dunia itu kau akan mendapatkan semacam barang bawaan dan skill bakat pertama, skill dan barang bawaan seperti apa yang kau inginkan, sebutkan nanti Sistem Reinkarnasi Transmigrasi disini akan mendeteksinya dan akan mengabulkannya?"
Kuotaa nampak sangat senang dan bersemangat memikirkan hal itu. "Whooooow ... menarik sekali ... Baiklah kalau begitu, Skill dulu ya, kalau skill ... aku si ingin sekali Skill mata Super yang bisa merasuki seseorang dan bisa merasakan apa yang di rasakan orang itu, hehehehe," ujarnya yang mulai berekspresi mesum lagi.
Dewi Ayanng Nikkah sempat berfikir Sebenarnya rencana apakah yang akan di lakukan pria laknat ini saat ada di Dunia lain itu.
"Silahkan kau ulangi Permintaan mu di Microphon sihir yang ada di atasmu itu, sistem disini akan mengabulkannya." Seruan Dewi Ayanng Nikah diringi dengan ia yang menunjukkan kearah yang di maksud.
Kuotaa berteriak mengarah ke atas kepalanya, ia mengatakan skill yang di mintanya, lantas saja setelah itu, seketika Kuotaa merasakan sesuatu yang berbeda pada dirinya ia merasa ada semacam energi besar meluap-luap di tubuhnya, dan matanya pun ia rasa menjadi sangat berbeda.
Kuota mengulas senyum miring sambil meraba area matanya, ia sangat senang dan tertawa terbahak-bahak seperi psikopat gila.
Melihat tindakan Kuotaa membuat Dewi Ayang nikah keheranan, ia berfikir apakah Pria laknat ini sudah gila. "Sekarang cepat kau minta barang atau senjatanya! ... apa yang kau inginkan ?? aku sudah bosan dan muak melihat keberadaan mu di sini." Dewi ini mengatakan ucapanya dengan angkuh sembari melipat kedua tangannya di atas perut.
Kuotaa sangat jengkel dengan perilaku Dewi cantik itu, di batinya Kuotaa ia berkata, "Sialan ni Dewi ... Angkuh sekali Dia. Mentang-mentang dia seorang Dewi cantik, seenaknya saja dia bicara begitu, Awas saja kau."
"Apakah barang yang kubawa itu boleh juga segala jenis makhluk hidup?" Kuota bertanya serius sambil menaruh kedua tangan di saku celananya.
Dewi Ayanng Nikah menjawab, "Tentu saja boleh, apakah kau ingin membawa Arunika Yukita ...? hmmm ...," Dewi ini bertanya dengan ekspresi mengejek, di batinya ia mengira pasti Kuotaa yang mesum itu bakalan setuju.
Kuotaa menanggapinya dengan ekspresi cengengesan, sebenarnya ia memang ingin sekali membawa Arunika Yukita bersamanya ke dunia itu, namun niatnya hilang ketika menyadari mungkin saja Yukita bakalan balas dendam akibat dari Kuotaa yang mendorong Yukita sampai tewas.
Setelah tidak lama dari renungannya sambil cengengesan tidak karuan, Kuotaa pun akhirnya buka suara, ia berteriak sangat kencang di hadapan microphon sihir yang ada di atas kepalanya.
"Aku ingin membawa Dewi Ayanng Nikah bersamakuuuu .... ??" Terikanya itu di akhiri dengan senyum mesum sambil terkekeh dan memainkan alis matanya saat sedang bertatapan dengan Dewi Ayanng Nikah.
Kalimat terakhir Kuotaa menggema di sekitaran dimensi ruangan hampa itu. Gemma suara yang berbunyi 'Bersamakuuuu- ... Bersamakuuu- ... Bersamakuuuu' itu mengiang-ngiang di telinga sang Dewi yang sedang melotot kaku dan pucat pasi.
"Itulah permintaanku apakah di terimaaa ya?" Celetuk Koutaa sambil mengulas senyum licik dan sedikit melirik ke arah Dewi Ayanng Nikah.
Sistem di sana bereaksi mengelurkan Suara sebagai berikut; -"Sistem Reinkarnasi Transmigrasi sukses, Objek dan subjek terdeteksi sempurna. Dalam hitungan mundur Objek akan menuju ke Dunia yang di inginkan. Hitungan mundur di mulai, 10- ...."
Seketika itu juga Tubuh Kuotaa bersama Dewi Ayanng Nikah di selimuti Cahaya Aurora, lalu mereka berdua pun melayang di udara seakan di angkat oleh energi dari Gumpalan Aurora tersebut.
Saat Sistem Reinkarnasi sedang melakukan serangkaian proses, di sisi lain Dewi Ayanng Nikkah sedang mengumpat dan mencak-mencak dengan sangat kesal, ia tidak rela jika harus masuk ke Dunia Makhluk hidup yang baginya sangat rendahan.
Dewi Ayanng Nikah berteriak keras ke arah Microphon sihir yang ada di atasnya. "Tunggu dulu ...! apa-apaan ini, aku tidak mau Ke Dunia itu, aku mohon sistem batalkan Transmigrasi ini."
Dewi ayang Nikah masih terus-menerus menggeliat-liat dan mencak-mencak sangat kesal, ia terus-terusan tiada henti berteriak seperti orang stres, namun sayangnya Sistem di sana tidak menghiraukannya.
Dewi malang ini memohon dengan sangat haru kepada Sistem, "Aku mohon sistem ... aku mohon ... aku tidak ingin pergi ke dunia itu, aku tidak ingin merasakan hidup susah, aku tidak ingin merasakan sakit, aku tidak ingin berhadapan dengan iblis, mereka semua makhluk yang mengerikan dan sangat jelek-jelek." Dewi ini tangisannya semakin menjadi-jadi. "Huwaaaaaaa ... hiks hiks hiks Huwaaaaaa ...!"
Sementara disisi lain Kuotaa nampak sedang tertawa kegirangan menikmati tontonan yang sangat lawak baginya, ia pun mengejek sang Dewi dengan berkata, "Rasain lo ... Emang enak ... lagian tadi kenapa kau sok'an sekali angkuh dan sombong, sekarang betapa malangnya nasib mu sang Dewi yang sangat mulia bergelar Pesona kasih sayang ... whahahahaha ...."
Dengan beringas Dewi Ayanng Nikah menyeru berteriak kepada Kuotaa sembari menunjuk-nunjuknya dengan sangat kesal, "Heiiiiii ... Kuotaa pria laknat .... sialan kau cepat tarik ucapamu itu ... cepaaaaat ...."
Meskipun sang Dewi sedang sangat marah namun wajahnya tetap saja cantik dan imut bagaikan gadis abg yang masih berusia belasan tahun.
Tangisan Dewi Ayanng Nikah sangat haru, sampai-sampai tanpa di sadarinya bukan hanya air matanya saja yang keluar bahkan ingus dan air pipisnya pun membanjiri rungan Dimensi hampa itu.
Di detik ini apa yang di saksikan kuotaa membuatnya semakin tertawa terbahak-bahak. Namun disisi lain ia juga keheranan kenapa Dewi penakut ini sangat tidak menginginkan hidup di Dunia lain, bukankah seorang Dewi itu sangat kuat, lalu kenapa Dewi bodoh ini sepertinya takut sekali kedunia yang akan mereka tempati.
Lalu sampai pada akhirnya hitungan mundur dari sistem selesai bersama serangkaian proses yang tidak terlalu lama, dan mereka berduapun menghilang dari Dimensi Ruangan hampa itu menuju ke Dunia Lain yang berbeda dari Dunia asalnya Kuotaa.
...****************...
...To Be Continue...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments