Sudah sakit tertimpa tangga

Kate menelan ludahnya kasar saat ibu mertuanya menanyakan tentang lebam di bagian lengannya. Karena takut, alasan yang akan diucapkannya ini tidak bisa diterima oleh ibu mertuanya dan pastinya nanti Gaffi akan marah padanya. Kate bingung harus bicara bagaimana agar bisa meminimalisir kecurigaan dari keluarga suaminya tentang luka lebam di lengannya.

" Ini karena Kate jatuh, mom. Ada maid yang mengepel lantai pas Kate lewat jadi terpeleset, dan lengan Kate membentur bufet.. Mas Gaffi sudah tegur maid yang ceroboh itu mom, dan ini sudah baikan kok... " ujar Kate menunjukkan luka lebam nya. Dalam hati dia berdoa semoga ibu mertuanya bisa percaya.

" Gaf, bener yang dibilang Kate? " mommy Noura langsung melayangkan tatapan curiga ke arah putranya.

" Iya mom. Aku sudah tegur maid nya dan langsung ngrawat luka Kate. Karena terbentuknya keras banget jadinya sampai gitu... " ujar Gaffi mendukung alasan sang istri.

" Kamu nggak kasar kan sama Kate? " entah kenapa mommy Noura bertanya seperti ini, tapi memang di hatinya terus tidak tenang setelah melihat luka Kate dan yang terlintas dipikiran nya adalah Gaffi berlaku kasar pada menantunya.

" Nggak kok mom... Kenapa juga mas Gaffi kasar sama Kate? Kalau mas Gaffi kasar sama Kate nggak mungkin mas Gaffi antar Kate ke rumah sakit waktu Kate sakit gini mom.... " ujar Kate membela Gaffi

" Good....The right reason, Kate.... " ujar Gaffi dalam hati.

" Mommy aneh-aneh aja mikirnya. Gaffi nggak sejahat itu mom... " ujar Gaffi membela dirinya sendiri.

" Benarkah kamu nggak sejahat itu Mas? Tapi nyatanya kamu bisa sejahat itu sama ku, Mas... " batin Kate menangis.

Sebelum mommy Noura melanjutkan segala hal tentang kecurigaannya, Tiba-tiba saja Gaffi mendapat kan pesan dari bibi Pamela yang mengatakan bahwa Carmel rewel karena demam di mansion. Gaffi yang panik langsung meminta pihak rumah sakit mengirimkan ambulance ke mansionnya.

" Ada apa Mas? " tanya Kate yang bisa membaca wajah khawatir Gaffi

" Carmel sakit... Dia dijemput ambulance dari rumah sakit ini... " Gaffi menjawab dengan nada sedikit ketus. Beruntung karena panik mommy Noura tidak terlalu peduli dengan hal itu, lain dengan Galen yang masih menaruh curiga apalagi setelah mendengar nada ketua Gaffi.

" Ya Tuhan, tolong selalu lindungi putri angkat hamba, Tuhan... " gumam Kate mendoakan Carmel.

" Aku tinggal dulu ke depan nunggu kedatangan Carmel... " pamit Gaffi yang diangguki oleh orang tuanya. Daddy Joaquin ikut pergi bersama Gaffi dan Galen karena mencemaskan cucu perempuan satu-satunya.

" Mom... Carmel baik-baik aja kan? " Kate ketakutan hal buruk terjadi pada anak sambungnya itu. Meski Carmel bukan anak kandungnya, tapi Kate begitu menyayangi Carmel seperti anak kandungnya sendiri. Bagi Kate, Carmel. adalah putrinya, selamanya putrinya...

Setibanya ambulance yang membawa Carmel tiba, Gaffi langsung membawa putri kecilnya itu ke IGD untuk segera mendapatkan penanganan. Demam Carmel sangat tinggi karena itulah dokter yang menangani Carmel meminta izin dari Gaffi untuk melakukan tindakan lebih lanjut.

" Tuan, kami harus mengambil darah nona muda karena yang kami takutkan adalah demam ini adalah awal dari penyakit yang lainnya.Saya minta anda untuk menandatangani prosedur penanganan pasien." ujar dokter Berto.

" Lakukan saja apa yang menurut anda harus dilakukan dok." Gaffi pun melakukan apa yang dokter Berto katakan agar Carmel lekas ditangani.

Daddy Joaquin menepuk pundak sang putra untuk menguatkannya. Siapa yang tidak down jika anak dan istri keduanya sama-sama sakit. Daddy Joaquin takut jika Gaffi akan tumbang jika tidak ada yang menguatkannya.

Gaffi masih tetap berada di depan kamar rawat sang putri. Dia merasa gagal dan bersalah pada mendiang istrinya karena tidak mampu menjaga putri mereka dengan baik hingga akhirnya putri mereka jatuh sakit. Gaffi pun mulai berpikir bahwa ini semua adalah kesalahan Kate karena tidak mampu merawat Carmel dengan baik. Gaffi berjanji dalam hati akan membuat perhitungan dengan Kate.

" Tuan muda... Bisa ikut ke ruangan saya sebentar. Ada yang ingin saya sampaikan mengenai kondisi nona muda!!" ajak dokter Berto, dokter yang menangani Carmel.

" tentu dok..." Gaffi pun mengikuti langkah dokter Berto menuju ke ruangan sak dokter.

" Silahkan duduk tuan muda.." dokter Berto mempersilahkan Gaffi untuk duduk.

" Saya akan langsung saja tuan. Nona Carmel mengalami gejala cacar air. Terbukti dari demam yang tinggi dan juga munculnya ruam di bagian wajah dan tangan. Saya sarankan nona untuk dirawat disini agar dapat mencegah penyebaran ruamnya." terang dokter Berto

" Apa bahaya dok? karena yang saya tahu dalam kasus cacar air ini ada yang sampai pasiennya meninggal dunia.." tanya Gaffi sedikit panik.

" Kita lihat dulu tuan bagaimana tubuh nona menghadapi virus ini. Jika tidak ada komplikasi pada tubuh nona maka tidak akan mempengaruhi kehidupan pasien. Kita pantau dulu kondisi nona , tuan muda..." Gaffi mengangguk kemudian pamit untuk undur diri terlebih dahulu.

Gaffi kembali berjalan menuju kamar rawat sang putri. Begitu di depan kamar rawat Carmel, Gaffi segera bergegas masuk karena mendengar suara tangisan Carmel yang sangat keras. Mungkin putrinya itu merasa tidak nyaman dengan badannya yang terasa panas dan gatal dalam waktu yang bersamaan.

Gaffi lantas langsung menggendong Carmel bermaksud menenangkannya. Namun tangisan Carmel semakin keras saat itu juga. Gaffi sampai meminta suster yang ada di ruangan itu untuk memanggil mommy Noura yang ada di kamar rawat Kate, untuk membantunya menenangkan Carmel.

" Ya ampun cucu granny kenapa nangis sayang?" mommy Noura mengambil Carmel dari gendongan Gaffi. Memang masih menangis namun tangisan Carmel sudah tidak sehisteris tadi saat digendong Gaffi.

" Gaf, biar mommy yang nungguin Carmel. Kamu coba tengok istri kamu soalnya tadi mommy ninggalin istri kamu sendiri. Sekalian minta pihak rumah sakit untuk memindahkan Carmel jadi satu ruangan sama Kate. Biar gampang kamu jagainnya.." Gaffi melotot mendengar ucapan mommynya. Dalam hatinya mengomel karena tidak ingin peduli pada Kate.

Gaffi pun pergi ke kamar Kate yang jaraknya lumayan jauh dari kamar Carmel dirawat. Hal ini dikarenakan Carmel berada di bagian poli anak, sedangkan Kate berada di bagian ruang pasien dewasa. Dalam hati Gaffi meruntuki Kate yang membuat Carmel sakit.

Brakkkk

Gaffi membuka pintu ruangan Kate dengan sangat kasar. Dengan wajah merah padam menahan emosinya, Gaffi mendekati ranjang tempat Kate duduk bersandar.

" Puas kamu? Inikan yang kamu mau, mencari perhatian dari ku dan keluarga ku. Dan sekarang karena kau sakit dan tidak bisa mengurus Carmel, putri kecilku sekarang juga ikut sakit. Puas kau wanita pembawa sial..." sentak Gaffi dengan ditahan.

" Mas, aku tidak bermaksud menelantarkan Carmel,,, aku juga tidak tahu kenapa aku bisa sakit mas." ujar Kate membela diri.

" Dengarkan aku baik-baik,,, jangan kau pikir karena kau sakit aku tidak akan melukai mu... Ingat Kate, selama hati ku masih merasakan sakit atas kepergian Bell, maka selama itu pula aku pastikan hidup mu menderita." ujar Gaffi.

" Gaf... Kamu ngapain?" suara Galen terdengar di telinga Gaffi. Dalam hati Gaffi menerka-nerka apakah Galen mendengar apa yang baru saja dia ucapkan. Gaffi memberanikan diri melihat wajah Galen, dan dia terkejut saat melihat ekspresi yang sekarang sedang diperlihatkan Galen.

Episodes
1 Tidak Seperti Angan Kate
2 Kesalahan terbesar Kate
3 Mimpi Buruk Kate
4 Sakit tubuhku tak sesakit hati ku
5 Sudah sakit tertimpa tangga
6 Aku baik-baik saja
7 Layak menjadi cinta pertama putrinya
8 Tanpa bisa melampiaskan.
9 Benalu dalam rumah tangga ku
10 Emily Castano
11 Menjadi lebih kuat
12 Beraktifitas untuk menghibur hati
13 Suami idaman
14 Bolehkah aku menyerah
15 Aku benci kepura-puraan dirinya
16 Semoga saja tidak
17 Meninggalkan pesta
18 Kejutan terindah atau terburuk
19 kecelakaan naas
20 Kegagalan kedua
21 Visual
22 Hati ayah yang terluka
23 Enggan bertemu
24 Izinkan aku pergi
25 Tidak rela kehilangan
26 Dua hati dua derita
27 Rahasia bersama
28 Kembali bertemu
29 Mengenang Kak Bells
30 keinginan yang tak sama
31 psikolog muda dan tampan
32 Penyakit rindu mama
33 jodoh yang telah usai
34 menjadi penguntit
35 Gaffi bingung
36 bimbang antara pergi atau tinggal
37 perlu waktu untuk bicara
38 keseharian Gaffi tanpa Kate
39 saling terbuka
40 harap-harap cemas
41 kesepian ku
42 Tidak mungkin jatuh cinta
43 Malam penuh gelora
44 Hal yang tidak diharapkan
45 akhir dari kenangan
46 Selangkah semakin mendekat
47 mencabut gugatan
48 Kate pamit
49 kehidupan di tempat baru
50 aktifitas Gaffi yang sibuk
51 pertahanan hati yang jebol
52 kunjungan mertua
53 hipnotis
54 Ketakutan Kate
55 Kenapa bisa itu kau?
56 sedingin musim salju
57 Jangan sampai itu anak ku
58 Bertanya tentang kebenaran
59 Rela bertanggung jawab
60 Tahu tentang perasaannya
61 Kekesalan Gaffi
62 sepenggal kisah kelam
63 Kisah Nella dan Kate
64 akhir kenangan pahit
65 Tengah dipermainkan.
66 tanggung jawab kepala keluarga
67 Stand kue gratis
68 Pengumuman
69 Banyak pesanan.
70 Balasan surat
71 Kesibukan Kate
72 sosok dikenal
73 jatuh cinta pada malaikat
74 Bertemu dengan orang jenius
75 surat Kate
76 Ajakan Iden
77 Merindukan teman
78 Tertawa pertama kali setelah sekian lama
79 Rekan kerja yang menyusahkan
80 Selapang apa hati mu
81 Bagai landak
82 Keputusasaan Gaffi
83 Terbaring tak berdaya
84 Menggenggam atau melepaskan
85 Tidak memerlukan alasan
86 Telah yakin memutuskan
87 Kemajuan yang pesat
88 Syarat pengembalian jabatan
89 Liburan berakhir dikerjai
90 Tidak peduli dunianya
91 Membela Carmel
92 Kepanikan Kate
93 Menjelaskan status Kate
94 Mereka yang tidak baik-baik saja
95 Tuan besar tumbang
96 kekacauan di IGD
97 harus bertemu
98 Tiba di tempat baru
99 Pernyataan cinta Volk
100 Kate dan Gaffi
101 Pengumuman karya baru
102 Aku dan Rahasia besar ku
103 Karya baru
104 Karya baru
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Tidak Seperti Angan Kate
2
Kesalahan terbesar Kate
3
Mimpi Buruk Kate
4
Sakit tubuhku tak sesakit hati ku
5
Sudah sakit tertimpa tangga
6
Aku baik-baik saja
7
Layak menjadi cinta pertama putrinya
8
Tanpa bisa melampiaskan.
9
Benalu dalam rumah tangga ku
10
Emily Castano
11
Menjadi lebih kuat
12
Beraktifitas untuk menghibur hati
13
Suami idaman
14
Bolehkah aku menyerah
15
Aku benci kepura-puraan dirinya
16
Semoga saja tidak
17
Meninggalkan pesta
18
Kejutan terindah atau terburuk
19
kecelakaan naas
20
Kegagalan kedua
21
Visual
22
Hati ayah yang terluka
23
Enggan bertemu
24
Izinkan aku pergi
25
Tidak rela kehilangan
26
Dua hati dua derita
27
Rahasia bersama
28
Kembali bertemu
29
Mengenang Kak Bells
30
keinginan yang tak sama
31
psikolog muda dan tampan
32
Penyakit rindu mama
33
jodoh yang telah usai
34
menjadi penguntit
35
Gaffi bingung
36
bimbang antara pergi atau tinggal
37
perlu waktu untuk bicara
38
keseharian Gaffi tanpa Kate
39
saling terbuka
40
harap-harap cemas
41
kesepian ku
42
Tidak mungkin jatuh cinta
43
Malam penuh gelora
44
Hal yang tidak diharapkan
45
akhir dari kenangan
46
Selangkah semakin mendekat
47
mencabut gugatan
48
Kate pamit
49
kehidupan di tempat baru
50
aktifitas Gaffi yang sibuk
51
pertahanan hati yang jebol
52
kunjungan mertua
53
hipnotis
54
Ketakutan Kate
55
Kenapa bisa itu kau?
56
sedingin musim salju
57
Jangan sampai itu anak ku
58
Bertanya tentang kebenaran
59
Rela bertanggung jawab
60
Tahu tentang perasaannya
61
Kekesalan Gaffi
62
sepenggal kisah kelam
63
Kisah Nella dan Kate
64
akhir kenangan pahit
65
Tengah dipermainkan.
66
tanggung jawab kepala keluarga
67
Stand kue gratis
68
Pengumuman
69
Banyak pesanan.
70
Balasan surat
71
Kesibukan Kate
72
sosok dikenal
73
jatuh cinta pada malaikat
74
Bertemu dengan orang jenius
75
surat Kate
76
Ajakan Iden
77
Merindukan teman
78
Tertawa pertama kali setelah sekian lama
79
Rekan kerja yang menyusahkan
80
Selapang apa hati mu
81
Bagai landak
82
Keputusasaan Gaffi
83
Terbaring tak berdaya
84
Menggenggam atau melepaskan
85
Tidak memerlukan alasan
86
Telah yakin memutuskan
87
Kemajuan yang pesat
88
Syarat pengembalian jabatan
89
Liburan berakhir dikerjai
90
Tidak peduli dunianya
91
Membela Carmel
92
Kepanikan Kate
93
Menjelaskan status Kate
94
Mereka yang tidak baik-baik saja
95
Tuan besar tumbang
96
kekacauan di IGD
97
harus bertemu
98
Tiba di tempat baru
99
Pernyataan cinta Volk
100
Kate dan Gaffi
101
Pengumuman karya baru
102
Aku dan Rahasia besar ku
103
Karya baru
104
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!