Sakit tubuhku tak sesakit hati ku

Gaffi langsung melihat keluar saat dirinya mendengar ada suara ribut-ribut di luar mansion nya. Ketika melihat siapa yang datang dan semakin merusak suasana hatinya pagi ini, Gaffi berdecak lalu kembali masuk ke mansion mengacuhkan asisten pribadinya yang datang.

Gaffi merasa tidak pernah beruntung karena diantara semua saudaranya, hanya dia yang memiliki asisten cerewet, seenaknya sendiri dan yang paling menyebalkan adalah asisten pribadinya ini berani padanya. Gaffi tidak bisa memecatnya karena asisten pribadinya ini adalah anak dari paman Alex yang sewaktu dia masih kecil ikut merawat dirinya.

" Katakan kenapa kau datang sepagi ini? " tanya Gaffi pada Damian, asisten pribadinya.

" Jelas aku datang kesini karena ada hal penting yang harus aku bicarakan padamu. Dan apa kau sudah sarapan? Aku lapar tadi tidak sempat sarapan... " ujar Damian terlihat tidak tahu malu.

" Ck... " Gaffi berdecak kesal.

Tanpa menunggu Gaffi mempersilahkan dirinya untuk ke ruang makan, Damian dengan percaya dirinya langsung menuju ke ruang makan untuk segera sarapan karena perutnya sudah sangat lapar. Di dapur Damian melihat Kate sedang memasak, namun matanya menahan saat melihat pakaian yang dikenakan oleh nyonya nya itu terlihat basah. Bahkan di bawah kaki Kate ada genangan air dari pakaian Kate yang basah.

" Nyonya.... Apa yang sedang anda lakukan? " tanya Damian heboh mendekat ke arah Kate.

" Aku sedang memasak kak, apalagi.. Kenapa sampai heboh begitu? " tanya Kate terlihat biasa saja, padahal dapat Damian lihat mata Kate sembab.

" Huft.... Pergilah ganti baju nyonya, biar saya yang siapkan makanan ini di meja... " ujar Damian langsung mengambil alih tugas Kate. Karena hal tersebut Kate terpaksa mengikuti ucapan Damian.

Kate hendak meninggalkan dapur menuju kamarnya untuk mengganti pakaiannya. Langkah kakinya terhenti begitu saja saat melihat suaminya berdiri di pintu yang membatasi dapur dengan ruang keluarga. Gaffi menatap tajam Kate, karena tidak suka melihat interaksi Damian dan Kate tadi. Tapi Gaffi memilih diam agar asisten pribadinya biru tidak mengetahui tentang hubungan Gaffi dan Kate yang tidak layaknya suami istri itu.

" Jangan terlalu kejam padanya, bagaimana juga anda sangat tertolong dengan kehadiran nyonya karena dengan begitu nona kecil memiliki ibu susu... " tegur Damian pada tuannya.

" Ck... Kau perhatian sekali dengannya, kau menyukainya? Tunggu aku menceraikannya baru kau boleh mengejarnya... " sarkas Gaffi.

" Ya... Ya.... Dan saya yakin saat itu anda akan menyesal... " Damian meletakkan piring Gaffi dengan kasar tepat di depan tuannya itu. Gaffi mendengus kesal karena asistennya ini begitu berani padanya.

Tak lama berselang Kate datang bersama dengan Carmel dalam gendongannya. Sebenarnya Gaffi begitu menyukai pemandangan ini, namun karena egonya dan dendamnya, membuat Gaffi tidak memperdulikan hal tersebut. Baginya Kate adalah petaka dalam hidupnya..

Setelah menyuapi Carmel dan membersihkan bekas makan pagi suami dan asisten suaminya itu, Kate merasa tubuhnya sangat tidak nyaman. Kate pun terduduk di sofa ruang keluarga karena tidak sanggup menahan tubuhnya yang sangat lemas itu.

" Nyonya.... Apa nyonya baik-baik saja? " bibi Pamela segera mendekat ketika melihatnya nyonya nya terjatuh duduk di sofa.

" Badan aku lemes bi, dan rasanya nggak nyaman banget... " ujar Kate.

Bibi Pamela memberanikan dirinya menyentuh dahi Kate, dan betapa terkejutnya dirinya karena dahi Kate terasa sangat panas. Bibi Pamela segera lari ke ruang kerja tuannya karena Gaffi dan Damian sedang berada di ruang kerja suami Kate itu untuk membahas beberapa pekerjaan.

" Tuan.... Tuan.... " bibi Pamela menggedor pintu ruang kerja Gaffi. Damian pun beranjak membukakan pintu.

" Ada apa Bi? " tanya Damian yang terkejut melihat wajah panik bibi Pamela.

" Tuan.... Tolong sampaikan pada tuan muda, nyonya muda sakit tuan. Badannya panas sekali, saya khawatir nyonya tumbang. Beliau kan sedang menyusui, tidak bisa minum sembarangan obat tuan. Jadi harus dibawa ke rumah sakit. " terang bubu Pamela.

Gaffi berdecak kesal karena dia juga mendengar apa yang diucapkan kepala pelayanan di mansionnya itu. Mengingat Carmel, putri kecilnya yang masih menyusu pada Kate, dengah terpaksa Gaffi membawa Kate ke rumah sakit milik keluarganya.

" Jaga rumah bi... Kami ke rumah sakit dulu.. " pamit Gaffi. Setelahnya dia langsung melajukan mobilnya dan diikuti mobil Damian dari belakang. Damian juga langsung menghubungi tuan dan nyonya besar tentang menantu mereka yang dibawa ke rumah sakit.

Gaffi menunggu di depan ruang penanganan, karena dokter yang menangani Kate meminta Gaffi menunggu di luar. Meski Gaffi pemilik rumah sakit ini, tapi tetap Gaffi harus mengikuti prosedur sesuai peraturan rumah sakit, dan Gaffi mengerti akan hal tersebut. Sekitar lima belas menit menunggu, Gaffi segera bangkit ketika melihat dokter jaga itu keluar.

" Bagaimana kondisinya? " tanya Gaffi terlihat tidak ikhlas..

" Nyonya mengalami demam yang tinggi tuan, 39,8 derajat celcius, jadi kami mengambil darahnya untuk membawanya ke lab, dan melihat apakah ada gejala tifus atau demam berdarah. Jadi untuk sementara nyonya harus dirawat di rumah sakit terlebih dahulu... " terang dokter bernama Reno itu.

" Ck..... Lakukan saja sesuai yang kau katakan... " setelah mengatakan itu Gaffi berlalu begitu saja me ujung ke ruang kerjanya. Dia terlalu malas mengurusi semua keperluan Kate di rumah sakit alhasil Damian lah yang mengurus semuanya.

Sore harinya Gaffi terpaksa masuk ke ruang rawat istri tak dianggapnya itu karena mendengar kabar bahwa keluarganya akan datang untuk menjenguk Kate. Gaffi pun menunggu keluarganya datang, dan hanya diam duduk di sofa, menanyakan keadaan Kate saja pun tidak dia lakukan. Kate yang melihat suaminya yang tidak peduli padanya hanya bisa menangis dalam diam.

" Apa mas sudah makan? " tanya Kate memecah keheningan.

" Hm... " gumam Gaffi menjawab. Kate menghela nafas mendengar jawaban dari suaminya itu. Tapi Kate masih bersyukur bahwa Gaffi tetap menjawab meski dengan acuh.

" Keluarga ku akan datang, perhatikan tingkah laku dan tutur kata mu!!! Jangan membuat mereka curiga, kau mengerti kan!!! " Gaffi memperingati Kate agar tidak sampai menceritakan kondisi rumah tangga mereka. Kate hanya mampu mengangguk lemah.

Keluarga Gaffi datang membawa banyak sekali buah-buahan dan makanan sehat untuk Kate agar lekas sembuh. Mommy Noura bahkan tidak menyapa Gaffi dan langsung menghampiri menantunya untuk menanyakan keadaan Kate. Gaffi masa bodoh dengan tingkah mommy nya, karena baginya dia juga malas jika mommy Noura bertanya macam-macam tentang sakitnya Kate.

" Kenapa kok bisa sampai sakit sih Kate? Jangan terlalu lelah, di rumah banyak maid kan, jadi biar semuanya maid saja yang kerjakan. Kamu cukup memperhatikan suami dan anak kamu... Jangan sampai kelelahan... " tegur mommy Noura. Hati Kate menghangatkan ketika merasakan perhatian mertuanya.

Mommy Noura menatap tubuh Kate yang rasanya terlihat lebih kurus dari terakhir kali mereka bertemu. Hati mommy Noura merasa tidak enak, seperti ada sesuatu yang mengganjal melihat kondisi Kate. Hingga mata mommy Noura melihat sebuah luka lebam di tangan Kate.

" Ini tangan kamu kenapa Kate? Kenapa ada luka lebam di lengan kamu? " tubuh Kate membeku ketika ibu mertuanya ini menanyakan tentang lukanya. Kate melihat kearah Gaffi yang menatap tajam padanya. kini dia berada di antara dua pilihan yang berat.

Kate bisa mengatakan yang sebenarnya dan nantinya Gaffi akan dimarahi oleh orang tuanya dan siapa tahu Gaffi akan berubah. Atau menyembunyikan untuk melindungi suaminya dari amukan kedua mertuanya... " Apa yang harus aku lakukan... "

Episodes
1 Tidak Seperti Angan Kate
2 Kesalahan terbesar Kate
3 Mimpi Buruk Kate
4 Sakit tubuhku tak sesakit hati ku
5 Sudah sakit tertimpa tangga
6 Aku baik-baik saja
7 Layak menjadi cinta pertama putrinya
8 Tanpa bisa melampiaskan.
9 Benalu dalam rumah tangga ku
10 Emily Castano
11 Menjadi lebih kuat
12 Beraktifitas untuk menghibur hati
13 Suami idaman
14 Bolehkah aku menyerah
15 Aku benci kepura-puraan dirinya
16 Semoga saja tidak
17 Meninggalkan pesta
18 Kejutan terindah atau terburuk
19 kecelakaan naas
20 Kegagalan kedua
21 Visual
22 Hati ayah yang terluka
23 Enggan bertemu
24 Izinkan aku pergi
25 Tidak rela kehilangan
26 Dua hati dua derita
27 Rahasia bersama
28 Kembali bertemu
29 Mengenang Kak Bells
30 keinginan yang tak sama
31 psikolog muda dan tampan
32 Penyakit rindu mama
33 jodoh yang telah usai
34 menjadi penguntit
35 Gaffi bingung
36 bimbang antara pergi atau tinggal
37 perlu waktu untuk bicara
38 keseharian Gaffi tanpa Kate
39 saling terbuka
40 harap-harap cemas
41 kesepian ku
42 Tidak mungkin jatuh cinta
43 Malam penuh gelora
44 Hal yang tidak diharapkan
45 akhir dari kenangan
46 Selangkah semakin mendekat
47 mencabut gugatan
48 Kate pamit
49 kehidupan di tempat baru
50 aktifitas Gaffi yang sibuk
51 pertahanan hati yang jebol
52 kunjungan mertua
53 hipnotis
54 Ketakutan Kate
55 Kenapa bisa itu kau?
56 sedingin musim salju
57 Jangan sampai itu anak ku
58 Bertanya tentang kebenaran
59 Rela bertanggung jawab
60 Tahu tentang perasaannya
61 Kekesalan Gaffi
62 sepenggal kisah kelam
63 Kisah Nella dan Kate
64 akhir kenangan pahit
65 Tengah dipermainkan.
66 tanggung jawab kepala keluarga
67 Stand kue gratis
68 Pengumuman
69 Banyak pesanan.
70 Balasan surat
71 Kesibukan Kate
72 sosok dikenal
73 jatuh cinta pada malaikat
74 Bertemu dengan orang jenius
75 surat Kate
76 Ajakan Iden
77 Merindukan teman
78 Tertawa pertama kali setelah sekian lama
79 Rekan kerja yang menyusahkan
80 Selapang apa hati mu
81 Bagai landak
82 Keputusasaan Gaffi
83 Terbaring tak berdaya
84 Menggenggam atau melepaskan
85 Tidak memerlukan alasan
86 Telah yakin memutuskan
87 Kemajuan yang pesat
88 Syarat pengembalian jabatan
89 Liburan berakhir dikerjai
90 Tidak peduli dunianya
91 Membela Carmel
92 Kepanikan Kate
93 Menjelaskan status Kate
94 Mereka yang tidak baik-baik saja
95 Tuan besar tumbang
96 kekacauan di IGD
97 harus bertemu
98 Tiba di tempat baru
99 Pernyataan cinta Volk
100 Kate dan Gaffi
101 Pengumuman karya baru
102 Aku dan Rahasia besar ku
103 Karya baru
104 Karya baru
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Tidak Seperti Angan Kate
2
Kesalahan terbesar Kate
3
Mimpi Buruk Kate
4
Sakit tubuhku tak sesakit hati ku
5
Sudah sakit tertimpa tangga
6
Aku baik-baik saja
7
Layak menjadi cinta pertama putrinya
8
Tanpa bisa melampiaskan.
9
Benalu dalam rumah tangga ku
10
Emily Castano
11
Menjadi lebih kuat
12
Beraktifitas untuk menghibur hati
13
Suami idaman
14
Bolehkah aku menyerah
15
Aku benci kepura-puraan dirinya
16
Semoga saja tidak
17
Meninggalkan pesta
18
Kejutan terindah atau terburuk
19
kecelakaan naas
20
Kegagalan kedua
21
Visual
22
Hati ayah yang terluka
23
Enggan bertemu
24
Izinkan aku pergi
25
Tidak rela kehilangan
26
Dua hati dua derita
27
Rahasia bersama
28
Kembali bertemu
29
Mengenang Kak Bells
30
keinginan yang tak sama
31
psikolog muda dan tampan
32
Penyakit rindu mama
33
jodoh yang telah usai
34
menjadi penguntit
35
Gaffi bingung
36
bimbang antara pergi atau tinggal
37
perlu waktu untuk bicara
38
keseharian Gaffi tanpa Kate
39
saling terbuka
40
harap-harap cemas
41
kesepian ku
42
Tidak mungkin jatuh cinta
43
Malam penuh gelora
44
Hal yang tidak diharapkan
45
akhir dari kenangan
46
Selangkah semakin mendekat
47
mencabut gugatan
48
Kate pamit
49
kehidupan di tempat baru
50
aktifitas Gaffi yang sibuk
51
pertahanan hati yang jebol
52
kunjungan mertua
53
hipnotis
54
Ketakutan Kate
55
Kenapa bisa itu kau?
56
sedingin musim salju
57
Jangan sampai itu anak ku
58
Bertanya tentang kebenaran
59
Rela bertanggung jawab
60
Tahu tentang perasaannya
61
Kekesalan Gaffi
62
sepenggal kisah kelam
63
Kisah Nella dan Kate
64
akhir kenangan pahit
65
Tengah dipermainkan.
66
tanggung jawab kepala keluarga
67
Stand kue gratis
68
Pengumuman
69
Banyak pesanan.
70
Balasan surat
71
Kesibukan Kate
72
sosok dikenal
73
jatuh cinta pada malaikat
74
Bertemu dengan orang jenius
75
surat Kate
76
Ajakan Iden
77
Merindukan teman
78
Tertawa pertama kali setelah sekian lama
79
Rekan kerja yang menyusahkan
80
Selapang apa hati mu
81
Bagai landak
82
Keputusasaan Gaffi
83
Terbaring tak berdaya
84
Menggenggam atau melepaskan
85
Tidak memerlukan alasan
86
Telah yakin memutuskan
87
Kemajuan yang pesat
88
Syarat pengembalian jabatan
89
Liburan berakhir dikerjai
90
Tidak peduli dunianya
91
Membela Carmel
92
Kepanikan Kate
93
Menjelaskan status Kate
94
Mereka yang tidak baik-baik saja
95
Tuan besar tumbang
96
kekacauan di IGD
97
harus bertemu
98
Tiba di tempat baru
99
Pernyataan cinta Volk
100
Kate dan Gaffi
101
Pengumuman karya baru
102
Aku dan Rahasia besar ku
103
Karya baru
104
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!