Langit terlihat sangat gelap, sepertinya akan segera turun hujan. Kate yang sedang mengendarai mobilnya sendiri melajukan mobilnya dengan kecepatan yang pelan. Tidak ingin hal buruk kembali terjadi, setelah apa yang dia perbuat telah membuat seseorang kehilangan nyawanya. Kate melihat sekeliling jalan yang dia lewati, ini bukan jalan menuju ke mansion Gaffi, Kate dibuat kebingungan. Mobil Kate berhenti di perempatan jalan karena terhadang lampu merah. Matanya fokus menatap lampu rambu lalu lintas, menanti lampu hijau menyala.
Kate sekarang tahu kemana arah mobil ini membawanya. Jalanan ini adalah jalan menuju ke Berliana Group, perusahaan milik sang ayah yang nantinya akan diwariskan padanya karena dia adalah anak tunggal. Namun baru beberapa meter mobil Kate melaju, Tiba-tiba saja semua yang ada di sekitarnya berubah. Bahkan langit yang tadinya gelap sekarang menjadi terang. Dan....
BRAK...
" Aaaarrggghhhh.... " Mata Kate terbelalak saat tiba-tiba mobilnya menabrak seseorang hingga orang tersebut terlempar jauh. Kate segera turun dari mobil untuk melihat korbannya. Tubuh Kate menegang ketika melihat sosok yang dia kenal berlumuran darah, dan sedang melihat ke arahnya.
" Kau jahat pada ku Kate. Kau telah merebut pria ku... " Ujar korban tabrak nya.
" Nggak .....itu nggak bener..... Aku nggak merebut siapa-siapa... Itu nggak bener.... " Kate menyangkal apa yang diucapkan Bellvania, korban yang dia tabrak.
" Aaarrgh sakit.." keluh Kate saat secara tiba-tiba tangannya ditarik oleh seseorang.
" Kamu udah bunuh istri aku, ibu dari putri ku.. Kamu jahat Kate... kamu jahat... Aku benci kamu, selamanya aku benci kamu Kate..." Gaffi berteriak di depan wajah Kate. Seseorang yang menarik lengannya tadi ternyata adalah Gaffi.
" Aku nggak membunuhnya. Dia yang menyebrang nggak lihat jalan. Aku nggak nabrak..." elak Kate. Dia sebenarnya tidak tahu benar tidaknya sanggahannya karena memang kejadian tadi begtu cepat.
" Bohong... Dasar pembunuh.... pembunuh..pembunuh..."
Kate langsung bangun terduduk dengan banyak keringat dingin di dahi dan sekujur tubuhnya. Badan Kate kembali bergetar seperti sebelum-sebelumnya setiap dia dihajar Gaffi. Tapi kini tubuhnya bergetar karena mimpi buruknya. Jantung kate berdetak sangat kencang, dia meracau tidak jelas, bahkan hingga dia sesak nafas. Kate mencoba melawan kecemasan yang menderanya. Dia harus bisa melawan penyakitnya ini agar ketakutannya selama ini tidak akan pernah terjadi.
Kate membuka laci yang ada di samping ranjangnya. Mengeluarkan sebotol obat yang tidak ada tertera namanya. Kate mengeluarkan beberapa butir dan langsung meminumnya begitu saja. Setidaknya setelah meminum obat ini maka dia akan menjadi sedikit tenang.
" Nggak boleh begini terus... Aku nggak mau dia muncul lagi dalam hidup ku.." gumam Kate masih tidak begitu jelas.
Kate Keyleigh, wanita karir yang sukses dan digilai banyak lawan jenis karena kecantikan dan kemolekan tubuhnya. Tidak jarang salah satu dari beberapa kliennya jatuh cinta padanya. Selain parasnya yang cantik, kate juga sangat pintar. Bisa dibilang jenius soal bisnis, karena itu sejak dia menjabat sebagai wakil presdir di Berlianan Group, perusahaan ini berubah semakin membaik dan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya.
Namun kesempurnaan itu hanya milik Sang Pencipta, karena dibalik kesempurnaannya, Kate menyembunyikan sebuah cacat yang pastinya akan bisa menghancurkannya begtu saja bila ada yang mengetahui masalah ini. Kate mengidap penyakit mental GAD ( Generallizes Anxiety Disorder) atau dikenal dengan sebutan gangguan kecemasan umum. Gangguan kecemasan ini bisa sembuh dalam jangka waktu cepat, atau sama sekali tidak bisa disembuhkan. Entah Kate tergolong bisa disembuhkan atau tidak. Tapi yang jelas gangguan kecemasannya sudah sangat parah.
Kate sudah mencapai tahap dimana dia memiliki sisi lain dalam dirinya, atau disebut dengan ego after. Sebuah penyakit mental dimana seseorang menciptakan kepribadian lain dalam dirinya, kepribadian yang dibentuk ini sesuai dengan keinginan dari seseorang tersebut untuk melindungi dirinya. Kate pernah sekali mendengar bahwa papa dan mamnya berujar bahwa Kate terlihat beda saat itu. Dan karena inilah, Kate bertemu dengan Bellvania Rudolf, seorang dokter mata yang mempelajari psikologi dan mulai bertugas menjadi seorang psikolog.
" Senang berkenalan dengan mu.. Aku akan membantu mu lepas dari rasa trauma agar sisi lain dirimu tidak akan lagi menampakkan dirinya." ujar Bellvania kala pertama kali mereka bertemu. Dokter cantik dan sangat ramah sekali pada setiap pasiennya.
Gangguan kecemasan yang dialami Kate memang disebabkan karena trauma yang sangat menyeramkan bagi Kate. Ketika usia Kate enam tahun, dia diculik oleh musuh dari papanya. Dalam masa penculikan selama satu minggu itu, Kate melihat banyak hal buruk yang membuat mentalnya hancur. Salah satunya adalah ketika dia disiksa dan tidak diberi makan selama dua hari karena berusaha melawan dan kabur. Ketika polisi dan orang tuanya berhasil menyelamatkannya, Kate kala itu terlihat sangat.... berantakan dan hancur. Badannya penuh luka sayat dan lebam, belum lagi tubuhnya terlihat sangat kurus.
Kembali pada Kate saat ini. Dia sedang tertidur sesaat sesudah dia meminum obat yang merupakan obat penenang dengan dosis sedang. Obat yang selalu dia konsumsi ketika gangguan kecemasannya kumat. Kate tidur sangat nyenyak saat ini, tidak lagi mendenngar ketika suaminya mengamuk di bawah. Bagaimana tidak mengamuk, ini sudah jam sembilan pagi tapi makanan belum ada dimeja. Gaffi yanng mendapatkan shift malam menggantikan dokter jaga dibuat murka. Sudah perut keroncongan tapi memiliki istri di rumah tidak ada gunanya.
" Sialan dia malah tertidur.." Gaffi geram ketika melihat wanita yang dia nikahi demi balas dendam masih nyaman bergelung selimut. Tanpa banyak bicara, Gaffi menggendong Kate dan membawanya masuk ke kamar mandi. Efek obat yang Kate minum membuatnya tidak dapat merasakan sentuhan Gaffi yang menggendongnya.
BYURRRR...
" Aaaarrrggghhhh... Hentikan mas..." Kate sangat terkejut ketika melihat suaminya berkacak pinggang menyiramnya dengan shower, belum lagi sekarang tubuhnya berada di dalam bathup penuh air dingin.
" Hentikan kau bilang? Hei apa tugas mu di rumah ini? Bagaimana bisa aku pulang tapi tidak ada makanan sama sekali dan kau,....bahkan masih tidur nyenyak.." gaffi berbicara dengan suara tinggi menggelegar di dalam kamar mandi.
" Maafkan aku mas... Aku... aku buatkan dulu sarapannya.." Kate langsung ditarik Gaffi turun dengan baju yang basah." Mas aku mau ganti baju dulu.." Kate memohon.
" Nggak... Pakai baju yang ini saja.." ujar Gaffi dingin.
" Buatkan aku kopi dan sarapan sekarang juga... Awas kau sampai melawan..." Gaffi mencengkeram dagu Kate sebagai peringatan bahwa jika Kate berbuat salah maka akan lebih dari itu perlakukan Gaffi.
Dengan baju basahnya Kate memasak dan membuatkan kopi untuk suaminya. Dalam diam dia menangis, menangisi nasibnya yang entah kenapa jadi berantakan sseperti ini. Kate sambil melamun mengerjakan apa yang diperintahkan Gaffi padanya. Hingga suara ribut-ribut diluar mengganggu lamunannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Amirah iz
alter ego kali ya thor
2023-06-08
1