Rasa pertama kali.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂

"Kamu benar-benar menantangku?" tanya ArXy yang sudah sangat kesal.

Dari sekian banyak wanita yang ia kenal, sungguh hanya Starla yang berani mendongakkan wajah dengan mata tajam kearahnya.

"Iya, Meski aku menyukaimu, tapi bukan berarti aku diam saat kamu meninggikan suaramu, apalagi ini--," balas Starla sambil melihat tangan ArXy yang masih mencekalnya.

ArXy yang semakin geram langsung menarik Starla kearah tangga menuju kamar mereka. Starla yang sebenarnya takut masih berusaha untuk tenang, meski jantungnya kini sedang berdetak hebat.

Braaak...

Pintu dibuka dengan sangat kasar sampai Starla terlonjak kaget, dan ArXy semakin menarik tangan mungil istri kecilnya itu hingga jatuh ke ranjang.

Kedua mata gadis cantik yang terlihat lelah karna usai membereskan rumah Bapak kini bulat sempurna saat melihat suaminya membuka baju. Ia merangkak naik juga keatas ranjang hingga akhirnya kedua wajah pasangan halal itu begitu dekat.

ArXy mendaratkan bibirnya di leher Starla yang meski berkeringat tapi masih saja harum, ia berikan satu tanda merah disana tapi bukan sebagai hak milik, ia tak punya rasa apapun oada gadis kecil tersebut.

Starla yang kaget, bingung dan mulai terang Sang pun hanya diam saat bibir lembut itu terus menyentuh leher pipi dan berakhir di bibir.

Ini adalah ciuman pertama bagi mereka berdua, Starla yang memang masih polos sama saja dengan suaminya, meski sudah dewasa tapi ArXy sangat menjaga hal-hal intim untuk tidak melakukannya dengan sembarangan wanita, termasuk Clasrissa yang setiap hari menggodanya. Dan sikap Sekertarisnya itu kini berimbas pada Starla karna bagaimana pun ArXy pria normal yang bisa terpancing bira hinya.

Entah siapa yang mulai lebih dulu, kini mereka semakin tenggelam dalam kenikmatan dunia yang baru mereka rasa, sentuhan bibir dan tangan yang begitu lembut membuat kamar mereka justru semakin panas dengan suara ******* yang kian saling bersahutan.

Tubuh yang sudah polos sempurna itu kini masih berada di atas ranjang yang sebagian bantal sudah jatuh dan selimut yang menjuai ke lantai.

ArXy mulai memposisikan dirinya saat kedua paha istri kecilnya itu terbuka lebar seolah siap menenggelamkan miliknya yang sudah tegak sempurna.

Ringisan sakit dan perih menggantikan suara desa han yang Starla suarakan saat hanya bibir dan tangan saja yang bermain terutama di bagian dadanya yang begitu pas saat di genggam oleh ArXy.

Tak ada kata cinta yang keluar dari bibir pria itu karna hanya napsu yang bergejolak dalam dirinya yang penasaran dengan rasa saling menyatukan tubuh.

Tetesan cairan bening jatuh dari ujung mata Starla, ia tak mau melakukannya tapi hati yang sudah terlanjur jatuh cinta seolah menikmati sentuhan lembut dari Sang suami.

Ya, ArXy memang berhati-hati dan pelan saat melakukannya, ketika wanita di bawahnya itu terlihat kesakitan ArXy buru-buru menyerang bibir Starla agar bisa lebih menikmati apa yang sedang ia lakukan saat ini.

Bohong rasanya jika ArXy mengatakan ini tak nikmat meski ia harus merelakan keperjakaannya itu untuk istri yang tak ia inginkan.

Hingga ArXy merasa ada sesuatu yang ingin ia lepaskan, maka ia lepaskan saat itu juga, erangan panjang pria itu menggema ke seisi kamarnya sebab ini benar-benar pertama ia rasakan.