🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Starla yang ditinggalkan oleh suaminya yang entah kemana itu hanya berdiam diri dalam kamar ArXy yang kini ia tempati juga, ia sengaja melalukan itu karna hanya ingin di hargai dan tak mau dianggap bocah menyusakan.
Starla yang tumbuh tanpa kasih sayang orangtua utuh sebenarnya hanya butuh perhatian dan pelukan, ia memang pernah ingin menikah muda untuk mendapatkan itu, maka saat ada yang menawari hal tersebut ia tak berpikir berkali-kali lagi, ditambah saat pertama kali bertemu rasanya Starla sudah jatuh hati pada ArXy.
Tak ada yang dilakukan gadis itu meski berjam-jam lamanya, hingga pintu kamar di ketuk oleh seseorang yang entah siapa.
Ceklek
"Maaf, Nona. Makan malam sudah siap," ucap seorang wanita dewasa yang tak lain adalah pelayan rumah tersebut.
"Suami saya ada?" tanya Starla meski rasanya ia tak pantas bertanya seperti itu pada seorang ART karna jelas dia istrinya.
"Tadi pergi dan sepertinya belum kembali, Nona."
"Iya, Terima kasih," balas Starla.
Ia kembali masuk kedalam kamar, membersihkan diri lalu bersiap untuk makan malam, tak ada siapapun dirumah yang katanya milik Starla itu hingga rasanya hidupnya tak jauh berbeda dari sebelumnya.
"Silahkan, Nona."
"Hem, bisa temani saya makan?" pinta Starla pada wanita yang tadi mengetuk pintu kamarnya itu.
"Maaf, Nona. Tapi--,"
"Tak apa, Ayo duduk," titah Starla lagi.
Ia butuh teman, butuh bicara dan mengobrol bukan tentang hidupnya tapi apapun itu asal ada orang yang mau ada di dekatnya.
Besar tanpa ibu dan hidup dengan seorang ayah yang pemabuk dan penjudi bahkan tak jarang juga merampok atau menjambret membuat Starla ikut di jauhi, kalimat buah jatuh tak jauh dari pohonnya pun sering ia dengar. Starla kesepian di lingkungan yang sebenarnya cukup ramai, banyak pemuda yang datang dan mendekat, tapi Starla takut tak diterima oleh keluarga si pemuda karna tahu siapa dirinya, namun kali ini rasanya terbalik, saat ada orang-tua yang mau dengannya, ternyata anaknya yang tak sudi beristrikan dirinya.
"Siapa yang masak?" tanya Starla, ia yang biasa makan mie, telur atau masakan jadi di warung pinggir jalan tentu merasa senang saat melihat menu makanan yang ada di depannya kini.
"Saya, Nona."
"Enak, bisa ajari aku masak nanti?"
"Hem, tapi--, nanti saya takut di marahi oleh Tuan," jawabnya menunduk.
"Kan saya yang minta, kenapa kamu yang di marahi."
Starla menikmati suapan demi suapan yang masuk kedalam mulutnya lalu berakhir di perut. Tapi kunyahannya berhenti saat ia ingat bapak.
Apa pria yang kata orang lain jahat itu hidupnya kini baik-baik saja tanpanya?
Bapak memang tak pernah menunjukan kasih sayangnya secara terbuka, tapi ia tetap memberikan perhatian meski dengan cara kasar termasuk melempar uang tepat di wajah Starla, entah untuk makan, ongkos dan biaya sekolah. Bapak tak lupa kewajibannya untuk itu, maka saat ia di penjara Starla bingung harus bagaimana.
.
.
.
Usai makan malam, Starla kembali ke lantai dua tapi tidak masuk kedalam kamar, ia memilih menonton TV di ruang tengah seorang diri. Ia sesekali melirik jam yang tergantung di dinding yang ternyata sudah hampir menunjukkan waktu jam 12 malam.
"Kemana dia?" bathin Starla, remote yang ia pegang hanya dijadikan mainan untuk menepis rasa sepinya.
"Kamu menungguku?"
Suara pria yang tepat di belakang sofa membuat Starla cepat menoleh, ia tersenyum lalu bangun dari duduknya.
"Sudah pulang? mau makan, biar ku siapkan," tawar Starla.
"Aku mau tidur," jawab ArXy sambil melengos pergi begitu saja.
.
.
.
Hem, biar ku temani....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Ragil Saputri
Pepet terus starla.....
2023-12-05
0
Atikah ⭐
jadi pengen getok paku palu dah tuh sie Arxy.... sakit bgt gak dianggap 😤😤
2023-08-13
0
Sofiah A
kok tanpa kasih sayang ortu,bukannya dia nikah Krn Nebus bpknya dr penjara Krn berurusan sama bpknya arxy ya
2023-02-23
2