Titisan...

🍂🍂🍂🍂🍂🍂

"Dan termasuk untuk tidak melayani kebutuhan biologismu kan?" tanya Starla, ia bukan gadis bodoh yang tak paham apa itu hubungan suami istri pasca menikah.

"Memang di kertas itu tertulis hal tersebut?" ArXy balik bertanya dengan senyum seringai, bukan mendengar lebih dulu jawaban istrinya, pria itu malah melengos pergi begitu saja.

Starla yang nampak kebingungan langsung mengalihkan pandangannya ke arah Arlan yang masih berdiri di posisinya, ia tak beranjak meski Tuan mudanya itu sudah pergi entah kemana.

"Apa aku hanya istri di atas kertas?" tanya Starla.

"Kurang lebih seperti itu, Nona."

"Dan aku harus mengikuti aturan ini? bukankah pernikahan itu seharusnya saling mengimbangi dan melengkapi satu sama lain?"

"Betul, Nona. Tapi sepertinya itu tidak berlaku di pernikahan Tuan Muda dengan anda," jawab Arlan yang masih menunduk sopan. Ia tak bisa bersikap seenaknya di dalam bangunan mewah ini karna pastinya ArXy tetap mengawasi mereka.

"Aku tak paham, biar ku tanyakan ini lagi padanya."

Starla bangun dari duduk, ia berjalan kearah tangga lalu menaikinya satu persatu dengan langkah tergesa. Ada beberapa pintu berwarna putih disana, tapi ada satu yang menarik perhatiannya karna memang berbeda dari yang lain.

Ceklek

"Kamu! tak bisa kah kamu mengetuk pintunya lebih dulu?" omel ArXy saat tahu siapa yang kini berdiri di ambang pintu.

"Maaf, " ucap Starla menyesal, seharusnya rasa kesal tak membuat ia lupa tentang kesopanan.

"Mau apa? ini bukan kamarmu, kamarmu ada di depan kamar ini." cetus ArXy yang langsung menatap kearah ponselnya lagi.

"Jika kamu bisa membuat sebuah kesepakatan, bisakah aku juga melakukannya?" tanya Starla dengan sorot mata yang fokus menatap suaminya.

"Kamu mau apa?"

"Aku ingin kita tetap satu kamar, tidur seperti semalam di satu ranjang dan selimut yang sama!" tegas Starla.

" Apa kamu sedang berusaha ingin menggodaku?" ledek ArXy sambil mencibir, ia tak sadar jika sikapnya itu sudah sangat merendahkan harga diri istrinya.

"Kamu bilang, aku bisa melanjutkan hidupku 'kan? hidupku kini sudah berlanjut menjadi seorang istri, jadi ku harap kamu paham akan hal itu, aku hanya tak ingin menambah dosa dengan mengabaikanmu," jelas Starla yang kini malah ucapannya di balas dengan gelak tawa tak perduli oleh ArXy.

Rasanya ia begitu malas meladeni istri kecilnya yang ternyata keras kepala, ArXy pikir Starla adalah sosok gadis manja yang akan membuatnya pusing, tapi justru ia malah salah besar.

Tak adanya jawaban dari ArXy membuat Starla berpikir inginnya di setuju oleh pria tersebut. Maka ia membawa dan memindahkan barang ke kamar ArXy.

"Kamu benar-benar melakukannya, hah?? "

"Kenapa? bukankan kamu bilang ini rumahku? aku bebas tidur dimana saja sesukaku," sahut Starla.

ArXy yang geram keluar dari kamarnya, sebelum ia melangkah tak lupa tangannya meraih kunci mobil lebih dulu diatas nakas samping ranjang.

"Kamu akan menyesal karna sudah membantah dan ingin bermain denganku, dasar anak kecil!" cetus ArXy yang benar-benar kesal pada istrinya yang baru satu hari ia nikahi.

Starla yang sama kesalnya hanya bisa menahan amarah dengan mengepal tangannya kuat-kuat. Meski sudah berjanji untuk tidak menangis, nyatanya ia tak mampu membendung air matanya agar tak jatuh ke pipinya yang putih mulus.