Arwah CEO Tampan

Arwah CEO Tampan

Bab. 1 ° Roh Elit sejagat

Mili duduk dengan tangan dingin di sofa sebuah ruang kantor yang begitu mewah. Tentu saja mewah. Ini gedung perusahaan Mandala yang begitu besar itu. Setelah menunggu beberapa menit, muncullah seorang wanita yang cantik menemuinya.

“Kamu, Mili?” tanya wanita itu begitu anggun. Suaranya pun bagus. Selaras dengan tampang cantiknya.

“Ya. Saya Mili.” Dengan sopan Mili mengangguk.

Wanita itu duduk di depan Mili. Seorang pria yang sejak tadi berdiri di sana, memberikan sebuah berkas padanya.

“Aku direktur utama. Cahaya namaku. Kamu tahu kami membutuhkan karyawan, tapi kami tidak sedang mencari karyawan yang hanya lulusan SMA.” Rupanya itu berkas miliknya Mili. Ya. Dia hanya lulusan SMA. Dimana kebanyakan sulit akan di terima kerja di perusahaan besar, karena mereka menerima lulusan sarjana saja. “Namun karena ini ada hal spesial, kami menerima kamu di perusahaan ini.” Langsung saja direktur wanita ini bicara tanpa basa-basi.

“Terima kasih, Bu direktur. Saya ucapkan banyak terima kasih.” Kepala Mili mengangguk lagi.

“Namun sebelum kamu resmi masuk ke dalam jajaran karyawan perusahaan Mandala, sebenarnya bagaimana kamu mengenal Banu?" tanya Cahaya dengan mata curiga. Sorot mata itu menjadi tajam. Seakan ingin menembus hati setiap orang yang sedang berbicara dengannya. "Kamu bukan bersekongkol untuk membuat kekacauan di dalam perusahaan bukan?"

Mili terkesiap. Kepala gadis ini menunduk, takut.

Sebenarnya dia tidak ingin berada di perusahaan ini. Meskipun ini perusahaan impiannya, jika harus berbohong, Mili tidak sanggup. Lalu apa dasar yang membuat ia bisa duduk di sini dan berhadapan langsung dengan direktur perusahaan ini?

"Maaf, Bu direktur. Saya hanya salah satu orang yang beruntung bisa mengenal Pak Banu. Saya tidak pernah tahu kalau ternyata beliau adalah CEO perusahaan ini." Meski debaran di dada tidak kunjung reda karena takut, Mili akhirnya mampu menjawab dengan sikap wajar.

"Bagaimana kalian bisa bertemu?" tanya perempuan ini masih curiga. Rupanya Mili tidak bisa begitu saja merasa lega.

 

"Saya barista di kedai kopi, Pak Banu adalah pelanggan kedai tempat saya bekerja," ujar Mili. Perempuan itu menatap Mili agak lama. Seperti ingin mengulitinya. "

"Di balik tampangnya yang dingin, dia sebenarnya orang yang sangat hangat.” Sorot mata wanita ini menerawang jauh. “Tidak banyak orang yang tahu itu.” Direktur Cahaya tersenyum getir.

Benarkah dia orang yang hangat? Brrr ... memikirkan saja rasanya bulu kudukku berdiri. Itu tidak mungkin.

“Benar,” jawab Mili. Wanita itu menatap lurus gadis ini. Menatap dalam. Mungkinkah beliau menemukan alasan tepat kenapa keponakannya, bisa dekat dengan gadis biasa ini?

“Jadi kapan kamu terakhir kamu bertemu dengannya?” Ini bisa juga di sebut wawancara. Namun isinya tetap seputar Pria itu. Banu, CEO Mandala.

“Sebelum Pak Banu berangkat ke Jepang.”

“Jepang?” tanya direktur utama Cahaya terkejut.

“I-iya.” Mili menjawab dengan gugup karena direktur cantik ini mencondongkan tubuhnya dengan tiba-tiba. Lagi-lagi perempuan ini diam seraya menatap Mili dalam. Gadis ini menundukkan pandangan karena takut di anggap tidak sopan jika ikut menatap beliau.

Itu ketika Banu mengalami kecelakaan. Kenapa pas sekali?

 

“Terima kasih. Kamu bisa bekerja di perusahaan ini. Ambil dokumen perjanjian kontrak, Haras.”

 

“Baik.” Pria itu berjalan ke meja yang ada di belakang mereka. Lalu kembali ke depan sambil membawa map berwarna biru tua. Menyerahkan pada direktur Cahaya.

 

“Tanda tangani kontrak kerja ini, kamu akan menjadi karyawan perusahaan Mandala.” Beliau menunjukkan dokumen itu.

 

...*****...

 

Saat sarapan pagi tadi, ada telepon masuk ke ponsel bututnya. Itu dari perusahaan ini. Ternyata ia di minta untuk datang ke perusahaan karena lamaran pekerjaan miliknya.

 

Sebenarnya Ini adalah hal yang membahagiakan. Namun di balik semua itu, ada rasa tegang dan takut. Karena kemunculannya di perusahaan besar ini bukan tanpa sebab. Dia bisa masuk dalam daftar karyawan baru di dalam perusahaan karena jasa seorang arwah.

 

Arwah? Ya. Arwah adalah jiwa orang yang meninggal atau roh. Arwah yang itu? Benar. Dia sedang di bantu oleh arwah yang muncul tiba-tiba di hadapannya. Namun ini bukan arwah biasa. Dia arwah berjenis kelamin laki-laki. Visualnya juga tidak main-main. Roh ini punya wajah tampan, pakaiannya juga berkelas. Dialah arwah paling elit sejagat.

 

“Aku adalah CEO perusahaan Mandala,” ungkapnya saat beberapa hari sudah menghantuinya. Jika awalnya Mili terkejut dan hampir pingsan, tapi sekarang tidak lagi. Dia sudah percaya bahwa pria dengan sorot mata sedih itu adalah seorang arwah yang bisa ia lihat. Ternyata ia punya keahlian melihat arwah. Namun anehnya hanya pria ini saja yang bisa ia lihat.

 

“Selamat ya, kamu di terima menjadi karyawan perusahaan milik keluarga ku,” kata Banu seraya tersenyum.

 

“Ah, iya terima kasih. Berkat nama Bapak, saya bisa lolos masuk ke dalam jajaran karyawan elit perusahaan paling favorit ini dengan mudah. Ini sangat membahagiakan,” kata Mili dengan wajah sangat bahagia. “Karena ini hari baik, saya akan traktir Bapak.”

 

“Tidak. Aku ini hanya roh yang tidak bisa makan makanan manusia,” kata direktur bersedih. Mili merasa bersalah.

 

“Maafkan saya Pak. Maafkan saya.” Badan Mili membungkuk berulang kali untuk sebuah permintaan maaf.

 

“Sudahlah. Wajar saja kamu begitu. Bukankah selama ini kamu hidup tanpa roh pengganggu sepertiku? Kamu pasti tersiksa.”

 

“Meski awalnya begitu, tapi sekarang saya sudah terbiasa.” Mili tersenyum mengatakan ia sudah sanggup menerima takdir bahwa dirinya harus hidup satu atap dengan arwah. “Anda juga pasti tersiksa. Bisa melihat tubuh Anda sendiri, tapi tidak bisa menggunakannya. Saya tidak pernah tahu bagaimana rasanya, tapi saya rasa itu pasti bukan hal yang menyenangkan.”

 

“Terima kasih, Mili. Berkat kamu yang percaya padaku, aku bisa mendekati perusahaan lagi.”

 

“Sama-sama, Pak. Saya juga berterima kasih pada Anda. Karena saya bisa membanggakan diri karena sudah menjadi karyawan perusahaan elit itu kepada teman saya.”

 

“Jangan menceritakan tentang aku pada temanmu, Mili. Tidak ada yang bisa di percaya,” cegah arwah ini panik.

 

“Aduh, Bapak. Tanpa diberi tahu pun aku tidak akan menceritakan soal Bapak pada mereka. Karena apa? Karena mereka akan berpikir aku yang gila. Tidak mungkin aku bisa masuk ke perusahaan itu karena arwah. Walaupun begitu, mereka tetap tidak akan percaya seorang yatim piatu bisa masuk perusahaan Mandala yang elit itu,” ujar Mili dengan suara menurun dan sedih di akhir kalimat.

...______...

Terpopuler

Comments

ponyey 48

ponyey 48

lanjut thor

2023-05-29

0

Astri

Astri

sprtix keren nihh ceritx

2023-05-27

0

☠ᵏᵋᶜᶟ 🥚⃟♡ɪɪs▵꙰ᵃⁱˢ𝐘ᵃ🇭⃝⃟♡🍆

☠ᵏᵋᶜᶟ 🥚⃟♡ɪɪs▵꙰ᵃⁱˢ𝐘ᵃ🇭⃝⃟♡🍆

wah keren sekarang my lady maen nya sama arwah 😘😘😘😘

2023-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 ° Roh Elit sejagat
2 Bab. 2 ° Pria tampan
3 Bab. 3 ° Hanya delusi
4 Bab. 4 ° Tidak berdaya
5 Bab. 5 ° Mili dan Banu
6 Bab. 6 ° Kejadian hari ini
7 Bab. 7 ° Musuh di dalam perusahaan
8 Bab. 8 ° Banu bertindak
9 Bab. 9 ° Pengakuan
10 Bab. 10 ° Mencurigakan
11 Bab. 11 ° Dia atasanku
12 Bab. 12 ° Wanita idaman Haras
13 Bab. 13 ° Rencana Cahaya
14 Bab. 14 ° Interogasi
15 Bab. 15 ° Ada hantu di sampingmu
16 Bab. 16 ° Mencari tahu
17 Bab. 17 ° Berkunjung ke rumah sakit
18 Bab. 18 ° Rasa sakit menyerang Pak Banu
19 Bab. 19 ° Menunggu
20 Bab. 20 ° Cahaya marah
21 Bab. 21 ° Berita buruk
22 Bab. 22 ° Rapat
23 Bab. 23 ° Banu sadar dari koma
24 Bab. 24 ° Menemui Mili
25 Bab. 25 ° Kembali ke tempat ini
26 Bab. 26 ° Sakit hati dan kesal
27 Bab. 27 ° Sesak melihat mu lagi
28 Bab. 28 ° Mencari kesempatan
29 Bab. 29 ° Kemunculan pria ini
30 Bab. 30 ° Bertemu Musuh
31 Bab. 31 ° Kesepakatan sepihak
32 Bab. 32 ° Rencana untuk Banu
33 Bab. 33 ° Kenapa harus terjadi lagi?
34 Bab. 34 ° Ganti baju
35 Bab. 35 ° Musuh muncul
36 Bab. 36 ° Rumah kenangan
37 Bab. 37 ° Kenapa aku seperti ini?
38 Bab. 38 ° Ada harapan?
39 Bab. 39 ° Rencana
40 Bab. 40 ° Tingkah Banu aneh
41 Bab. 41 ° Menemui Mili
42 Bab. 42 ° Anda keliru
43 Bab. 43 ° Tidak perlu berterima kasih
44 Bab. 44 ° Seperti drama
45 Bab. 45 ° Perihal jodoh
46 Bab. 46 ° Marah
47 Bab. 47 ° Mengerti
48 Bab. 48 ° Pendamping?
49 Bab. 49 ° Inilah waktunya
50 Bab. 50 ° Untuk tahu mengapa aku gelisah
51 Bab. 51 ° Hati yang melunak
52 Bab. 52 ° Ingin bertemu
53 Bab. 53 ° Delivery order
54 Bab. 54 ° Ruangan Banu
55 Bab. 55 ° Cerita lalu
56 Bab. 56 ° Memori yang hilang
57 Bab. 57 ° Dia Mili
58 Bab. 58 ° Membuka hati
59 Bab. 59 ° Informasi
60 Bab. 60 ° Kencan
61 Bab. 61 ° Dia adalah
62 Bab. 62 ° Cemburu
63 Bab. 63 ° Sebuah cerita di waktu itu
64 Bab. 64 ° Masih kencan
65 Bab. 65 ° Kartu as untuk musuh
66 Bab. 66 ° Sekutu
67 Bab. 67 ° Persiapan
68 Bab. 68 ° Rapat penentuan
69 Bab. 69 ° Mulai menyerang
70 Bab. 70 ° Mengumpulkan omong kosong
71 Bab. 71 ° Mengaku salah
72 Bab. 72 ° Kenapa tidak menyangkal?
73 Bab. 73 ° Kini giliran menyerang
74 Bab. 74 ° Tolong fokus
75 Bab. 75 ° Keputusan
76 Bab. 76 ° Marah
77 Bab. 77 ° Mencari mu
78 Bab. 78 ° Aku rindu
79 Bab. 79 ° Memelukmu
80 Bab. 80 ° Aku seperti orang jahat
81 Bab. 81 ° Di rumah Mili
82 Bab. 82 ° Mili tahu
83 Bab. 83 ° Klasik
84 Bab. 84 ° Pulang ke rumah.
85 Bab. 85 ° Memanas
86 Bab. 86 ° Mencari penyebar informasi
87 Bab. 87 ° Menikah?
88 Bab. 88 ° Kesibukan Banu sekarang
89 Bab. 89 ° Masa depan
90 Bab. 90 ° Ini istimewa untukku
91 Bab. 91 ° Putusan
92 Bab. 92 ° Kembali ke perusahaan
93 Bab. 93 ° Bertemu dengan bibi
94 Bab. 94 ° Meja makan yang hangat
95 Bab. 95 ° Bridal house
96 Bab. 96 ° Rencana selanjutnya
97 Bab. 97 ° Gaun yang pas
98 Bab. 98 ° Bahagia
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab. 1 ° Roh Elit sejagat
2
Bab. 2 ° Pria tampan
3
Bab. 3 ° Hanya delusi
4
Bab. 4 ° Tidak berdaya
5
Bab. 5 ° Mili dan Banu
6
Bab. 6 ° Kejadian hari ini
7
Bab. 7 ° Musuh di dalam perusahaan
8
Bab. 8 ° Banu bertindak
9
Bab. 9 ° Pengakuan
10
Bab. 10 ° Mencurigakan
11
Bab. 11 ° Dia atasanku
12
Bab. 12 ° Wanita idaman Haras
13
Bab. 13 ° Rencana Cahaya
14
Bab. 14 ° Interogasi
15
Bab. 15 ° Ada hantu di sampingmu
16
Bab. 16 ° Mencari tahu
17
Bab. 17 ° Berkunjung ke rumah sakit
18
Bab. 18 ° Rasa sakit menyerang Pak Banu
19
Bab. 19 ° Menunggu
20
Bab. 20 ° Cahaya marah
21
Bab. 21 ° Berita buruk
22
Bab. 22 ° Rapat
23
Bab. 23 ° Banu sadar dari koma
24
Bab. 24 ° Menemui Mili
25
Bab. 25 ° Kembali ke tempat ini
26
Bab. 26 ° Sakit hati dan kesal
27
Bab. 27 ° Sesak melihat mu lagi
28
Bab. 28 ° Mencari kesempatan
29
Bab. 29 ° Kemunculan pria ini
30
Bab. 30 ° Bertemu Musuh
31
Bab. 31 ° Kesepakatan sepihak
32
Bab. 32 ° Rencana untuk Banu
33
Bab. 33 ° Kenapa harus terjadi lagi?
34
Bab. 34 ° Ganti baju
35
Bab. 35 ° Musuh muncul
36
Bab. 36 ° Rumah kenangan
37
Bab. 37 ° Kenapa aku seperti ini?
38
Bab. 38 ° Ada harapan?
39
Bab. 39 ° Rencana
40
Bab. 40 ° Tingkah Banu aneh
41
Bab. 41 ° Menemui Mili
42
Bab. 42 ° Anda keliru
43
Bab. 43 ° Tidak perlu berterima kasih
44
Bab. 44 ° Seperti drama
45
Bab. 45 ° Perihal jodoh
46
Bab. 46 ° Marah
47
Bab. 47 ° Mengerti
48
Bab. 48 ° Pendamping?
49
Bab. 49 ° Inilah waktunya
50
Bab. 50 ° Untuk tahu mengapa aku gelisah
51
Bab. 51 ° Hati yang melunak
52
Bab. 52 ° Ingin bertemu
53
Bab. 53 ° Delivery order
54
Bab. 54 ° Ruangan Banu
55
Bab. 55 ° Cerita lalu
56
Bab. 56 ° Memori yang hilang
57
Bab. 57 ° Dia Mili
58
Bab. 58 ° Membuka hati
59
Bab. 59 ° Informasi
60
Bab. 60 ° Kencan
61
Bab. 61 ° Dia adalah
62
Bab. 62 ° Cemburu
63
Bab. 63 ° Sebuah cerita di waktu itu
64
Bab. 64 ° Masih kencan
65
Bab. 65 ° Kartu as untuk musuh
66
Bab. 66 ° Sekutu
67
Bab. 67 ° Persiapan
68
Bab. 68 ° Rapat penentuan
69
Bab. 69 ° Mulai menyerang
70
Bab. 70 ° Mengumpulkan omong kosong
71
Bab. 71 ° Mengaku salah
72
Bab. 72 ° Kenapa tidak menyangkal?
73
Bab. 73 ° Kini giliran menyerang
74
Bab. 74 ° Tolong fokus
75
Bab. 75 ° Keputusan
76
Bab. 76 ° Marah
77
Bab. 77 ° Mencari mu
78
Bab. 78 ° Aku rindu
79
Bab. 79 ° Memelukmu
80
Bab. 80 ° Aku seperti orang jahat
81
Bab. 81 ° Di rumah Mili
82
Bab. 82 ° Mili tahu
83
Bab. 83 ° Klasik
84
Bab. 84 ° Pulang ke rumah.
85
Bab. 85 ° Memanas
86
Bab. 86 ° Mencari penyebar informasi
87
Bab. 87 ° Menikah?
88
Bab. 88 ° Kesibukan Banu sekarang
89
Bab. 89 ° Masa depan
90
Bab. 90 ° Ini istimewa untukku
91
Bab. 91 ° Putusan
92
Bab. 92 ° Kembali ke perusahaan
93
Bab. 93 ° Bertemu dengan bibi
94
Bab. 94 ° Meja makan yang hangat
95
Bab. 95 ° Bridal house
96
Bab. 96 ° Rencana selanjutnya
97
Bab. 97 ° Gaun yang pas
98
Bab. 98 ° Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!