CHAPTER 01

Hari ini adalah hari pengumuman SNMPTN yang Rania jalani tempo hari, ia menatap layar laptopnya dengan jantung yang berdegub sangat kencang. Rania tidak sabar melihat hasil kerja kerasnya, apakah ia akan berhasil atau tidak. Yang pasti Rania berharap dirinya akan berhasil.

Rania mengeklik halaman web tersebut lalu segera menutup mata, ia menghitung mundur 3..2..1.. Perlahan ia membuka mata, netranya melebar melihat nama Rania Anindita berada di peringkat satu. Gadis itu terharu sampai menangis, ia berhasil masuk jurusan psikologi, dirinya akan bersungguh-sungguh belajar dan lulus dengan IPK yang tinggi.

Rania langsung berlari menghampiri ibunya yang baru saja pulang bekerja, ia memeluknya sangat erat sampai membuat ibunya sesak.

"Ada apa nak? Kenapa kamu bahagia sekali?" tanya Dewi, ibu Rania.

"Mah, Rania lulus! Rania berhasil masuk universitas itu" ucapnya gembira.

Sang ibu menangis lalu ia memeluk putrinya, ia menangis bahagia dan gadis itu pun ikut menangis.

"Mamah tahu kamu pasti lulus, anak mamah sangat pintar" ucap Dewi.

"Rania pasti akan menjadi orang sukses mah, jadi mamah gak perlu capek-capek kerja lagi" ucap Rania, ibunya menangis lagi dan Rania segera memeluknya.

 

⚛⚛⚛⚛⚛⚛⚛

 

Hari ini adalah hari yang di nanti-nantikan, yaitu hari orientasi kuliah. Rania akan bertemu banyak teman dan belajar dengan nyaman, selama satu tahun ia selalu menemui psikiater untuk mendapatkan trauma healing.

Gadis cantik itu menarik napas panjang dan membuangnya perlahan sebelum ia masuk ke gerbang universitas impiannya, kamu pasti bisa, kamu akan baik-baik saja, ucap Rania dalam hati. Itu adalah mantra penyemangat yang selalu ia ucapkan selama tiga tahun terakhir.

Ia masuk dan segera menghampiri meja panitia untuk mengambil tanda pengenal sementaranya selama orientasi, ia terkagum-kagum pada kampusnya, rasanya seperti mimpi bisa sekolah disini.

"Selamat pagi kak, saya Rania Anindita" ucapnya di meja panitia.

Ada dua mahasiswi cantik yang menjadi panitia dan ada dua mahasiswa tampan juga, mereka memandang seperti ingin menerkam saja, seolah-olah Rania adalah mangsa.

"Nih!" ucap seorang mahasiswi cantik memberikan tanda pengenal pada Rania.

"Makasih kak" ucap Rania dan segera bergabung dengan maba lainnya.

Namun sebuah bisikan menghentikan langkah Rania.

"Wooww, gebetan baru. Gila ya mahasiswa baru tahun ini, cihuy-cihuy" bisik seorang mahasiswa tampan tadi namun masih bisa di dengar oleh Rania.

"Lo gak lihat pergelangan tanganya tadi? Tu cewek pasti bermasalah. Mending di jadiin mangsa selanjutnya, kampus kita gak butuh orang kayak dia" bisik mahasisiwi cantik itu.

Wajah Rania sudah pucat mendengar bisikan para seniornya tadi, ia menarik napas dalam dan meyakinkan dirinya bahwa semua akan baik-baik saja. Semua pasti baik-baik saja, batinnya.

Rania bergegas mencari dua sahabatnya yang juga diterima di universitas ini, tidak seperti Rania. Dua sahabatnya itu orang yang mampu untuk masuk ke universitas itu. Alasan mereka mendaftar di kampus ini adalah karena Rania.

Mereka telah berjanji akan tetap bersama Rania dan menjaga gadis itu.

Rania celingukkan mencari dua sahabatnya itu, ia melihat jam di handphonenya. Sebentar lagi orientasi akan dimulai, ia tidak boleh terlambat karena ini adalah hari pertamanya, terlebih lagi dia adalah penerima beasiswa.

Saat Rania hendak pergi tiba-tiba seseorang menutup matanya.

"Coba tebak, siapa aku??" ucap seorang gadis.

"Bella, aku tau ini kamu" ucap Rania. Gadis itu pun melepaskan tanganya dari mata Rania.

"Kok lo tahu sih, pura-pura gak tahu kek!" ucap Bella cemberut.

"Udah, yok kita ke aula wahai wanita-wanita rempong ku yang ku sayangi" ucap sahabat Rania yang bernama Bagas. Oh iya, Bagas dan Bella adalah sepasang kekasih.

Bagas pun merangkul dua gadis itu menuju aula, persahabatan mereka sudah dimulai sejak mereka kelas sepuluh. Bagas dan Bella selalu menjaga Rania, mereka lah yang selalu ada untuk Rania. Namun mereka sangat sedih karena tidak bisa menghentikan penderitaan yang dialami oleh Rania.

 

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

 

Setelah kurang lebih satu jam lamanya mendengarkan kata sambutan dan lainnya, mereka pun telah bubar dan kini sedang menjalankan perintah yang diberikan oleh para senior.

Semua yang diperintahkan cukup normal, seperti menulis surat cinta, meminta tanda tangan para senior. Namun tanda tangan yang diminta adalah tanda tangan para senior tahun ketiga yang rata-rata sangat susah didekati.

Jika mereka gagal mendapat tanda tangan dari salah satu senior itu, hal yang berat akan mereka dapatkan sebagai hukuman.

Rania telah lelah berkeliling mencari para senior tahun ketiga, saat ia sedang duduk dibawah pohon, empat pria tampan menghampirinya.

Keempat pria tampan itu adalah kelompok yang sangat populer di kampus mereka, bahkan mahasiswa universitas-universitas lain juga mengenal empat pria tampan ini.

Mereka bernama Arthur Sean Anderson, pria yang dirumorkan seorang GAY, Edward Frans Adam, pria tampan dan pendiam, Robby Samuel, pria tampan lainnya, ia terkenal akan sifat playboynya, dan yang terakhir Roy Christian, pria yang sangat mengagumi wanita cantik.

"Butuh tanda tangan kita?" tanya Robby, Rania langsung berdiri karena terkejut.

"Kakak mahasiswa tahun ketiga?" tanya Rania.

"Lo gak tau kita ini siapa?" tanya Robby, dan Rania menggelengkan kepalanya hati-hati.

"Wahh, baru kali ini ada maba yang gak tahu kita. Emangnya lo gak cari tahu dulu tentang ni kampus?" tanyanya lagi. Sepertinya pria ini tipe orang yang banyak bicara.

"Aku gak perlu cari tahu tentang kampus ini, karena universitas ini sudah terkenal" jawab Rania seadanya.

Edward tampak menahan senyumnya saat mendengar jawaban polos Rania, pria itu tampan, tinggi dan juga sepertinya pendiam.

"Kita ngapain sih disini? Buang-buang waktu tau gak!" ucap Arthur. Ia terlihat kesal sekali, namun pria itu sangat tampan, seksi, tinggi, dan memiliki sorot mata yang tajam tekesan menakutkan. Pria itu memiliki tahi lalat di bawah ujung matanya.

Mereka hendak pergi namun segera ditahan oleh Rania.

"Kak tunggu, aku boleh minta tanda tangan salah satu dari kakak?" ucap Rania hati-hati.

"Boleh! Tapi ada syaratnya," ucap Robby. Rania hanya diam menunggu syarat apa yang akan pria itu minta.

"Cium gue!" ucapnya, membuat Rania kaget. Bahkan teman-temannya juga kaget, ternyata pria ini tidak hanya banyak bicara namun juga genit.

"Woi, jangan langsung to the poin gitu dong" ucap Roy.

"Maaf kak, aku cari kating yang lain aja" ucap Rania, saat hendak pergi Arthur menahan Rania.

"Gue bakal kasih tanda tangan, dengan syarat lo jadi kacung gue selama makan siang" ucapnya.

Dua orang pria lainnya hanya tertawa mendengar syarat dari Arthur.

"Gue gak tahan sama sifat kalian yang kekanak-kanakan gini" ucap Edward dan hanya di balas senyuman oleh teman-temannya.

"Oke kak, aku setuju" ucap Rania.

"Woow good!!" seru Robby.

Mereka berempat pun menuju ke kantin yang berada di fakultas manajemen dan bisnis diikuti oleh Rania dibelakang.

Namun di kejauhan tampak tiga orang wanita cantik yang sedari tadi memperhatikan percakapan antara Rania dan empat pria tampan tadi. Raut kesal terpancar dari seorang wanita saat Arthur menahan tangan Rania saat gadis itu hendak pergi.

"Tu cewek cari mati ya? Berani-beraninya dia deketin my baby Arthur" ucap wanita itu.

"Enaknya di apain nih Jess biar dia kapok?" ucap temannya.

"Kasih pelajaran, kayak yang udah-udah" ucap wanita itu dengan senyum liciknya.

Tiga wanita ini dikenal dengan Jessica squad, mereka adalah kelompok cewek-cewek kaya dan modis. Jessica squad adalah kelompok yang paling di takuti oleh mahasiswi-mahasiswi di kampus ini, mereka bisa melakukan apa saja untuk menyingkirkan para pesaingnya.

Anggotanya terdiri dari tiga orang, yaitu Jessica Anastasya, wanita cantik, seksi, kaya, dan juga ia sudah lama mengejar Arthur, Rachel Malika, cantik, Sisi Ivanka, cantik. Mereka adalah tiga wanita cantik namun berkepribadian kejam.

Itu semua di karenakan Jessica mempunyai kuasa di kampus itu, korban mereka kebanyakan dari kaum penerima beasiswa. Mereka merasa orang-orang yang miskin tidak pantas berada di satu tempat yang sama dengan mereka.

*

*

*

Dikantin Rania benar-benar diperlakukan seperti budak, namun anehnya orang-orang yang berada di kantin tampak biasa saja melihat seseorang yang sedang ditindas.

Mereka seolah-olah menganggap bahwa hal yang sedang mereka lihat sebagai hal yang wajar di kampus ini.

"Kak maaf, aku gak bisa makan lagi" ucap Rania pelan.

Ia sedari tadi dipaksa menghabiskan makanan yang sudah dipesan namun tidak dimakan sama sekali, mereka benar-benar keterlaluan pada gadis itu.

"Pantes aja badan lo kurus kering kayak gitu, baru makan dua piring aja udah kekenyangan" celetuk Arthur.

"Habisin! Masih ada dua piring lagi, abis itu baru gue kasih tanda tangan" lanjut Arthur.

Rania menarik napas panjang untuk menahan air matanya agar tidak keluar, dengan tangan yang bergetar ia mengambil sesuap nasi. Namun saat ia hendak memakannya Edward yang sedari tadi diam tiba-tiba mengambil sendok yang dipegang Rania.

Arthur menatap kesal pada Edward, pria ini biasanya tidak pernah peduli pada apapun yang dirinya lakukan. Namun sekarang ia tiba-tiba ikut campur permainan Arthur.

"Thur, biasanya lo gak tertarik berurusan sama cewek" ucap Edward.

"Gue cuma mau sedikit bersenang-senang" ucap Arthur.

Edward mengambil buku yang ada di meja, ia lalu memberikan tanda tangannya pada Rania dan menyuruh gadis itu untuk segera pergi. Tanpa menunggu lama Rania pun pergi meninggalkan kantin.

Ia berlari menuju toilet, sesampainya di toilet ia mencuci muka dan setitik air mata pun keluar dari matanya.

Tiba-tiba ia teringat dengan masa SMA nya, sungguh ia tidak ingin kejadian itu kembali terulang di kehidupan kampusnya. Saat ia hendak keluar dari kamar mandi tiga wanita cantik yang disebut Jessica squad menghadang pintu keluar.

Rania melangkah mundur karena ketakutan.

"Mau kemana? Kenapa gak main dulu sama kita disini?" ucap Jessica.

Rania menggelengkan kepalanya, "Ada apa kak? Kakak mau apa?" tanya Rania.

Jessica memberi kode kepada Sisi untuk menunggu diluar agar orang-orang tidak ada yang masuk ke toilet selagi dirinya bersenang-senang.

(Bersambung.. ❤❤)

Terpopuler

Comments

Sept September

Sept September

3 like mendarat syantiekkkkkk

2020-09-15

0

Li Na

Li Na

like

next

2020-06-28

0

lihat semua
Episodes
1 Arthur Sean Anderson POV
2 Rania Anindita POV
3 CHAPTER 01
4 CHAPTER 02
5 CHAPTER 03
6 CHAPTER 04
7 CHAPTER 05
8 CHAPTER 06
9 CHAPTER 07
10 CHAPTER 08
11 CHAPTER 09
12 CHAPTER 10
13 CHAPTER 11
14 CHAPTER 12
15 CHAPTER 13
16 CHAPTER 14
17 CHAPTER 15
18 CHAPTER 16
19 CHAPTER 17
20 MASA LALU RANIA PART 1
21 MASA LALU RANIA PART 2
22 TIDAK ADA KEADILAN DI SEKOLAH
23 CHAPTER 18
24 CHAPTER 19
25 CHAPTER 20
26 CHAPTER 21
27 CHAPTER 22
28 CHAPTER 23
29 CHAPTER 24
30 CHAPTER 25
31 CHAPTER 26
32 CHAPTER 27
33 CHAPTER 28
34 CHAPTER 29
35 CHAPTER 30
36 CHAPTER 31
37 CHAPTER 32
38 CHAPTER 33
39 CHAPTER 34
40 CHAPTER 35
41 CHAPTER 36
42 CHAPTER 37
43 CHAPTER 38
44 CHAPTER 39
45 CHAPTER 40
46 CHAPTER 41
47 CHAPTER 42
48 CHAPTER 43
49 CHAPTER 44
50 CHAPTER 45
51 CHAPTER 46
52 CHAPTER 47
53 CHAPTER 48
54 CHAPTER 49
55 CHAPTER 50
56 CHAPTER 51
57 CHAPTER 52
58 CHAPTER 53
59 CHAPTER 54
60 CHAPTER 55
61 CHAPTER 56
62 CHAPTER 57
63 BUKAN UPDATE
64 CHAPTER 58
65 CHAPTER 59
66 CHAPTER 60
67 CHAPTER 61
68 CHAPTER 62
69 CHAPTER 63
70 CHAPTER 64
71 CHAPTER 65
72 CHAPTER 66
73 VISUAL CAST part 01
74 CHAPTER SPECIAL -Story Of High School
75 CHAPTER SPECIAL - Story Of High School
76 LAST CHAPTER SPECIAL
77 CHAPTER 67
78 HAI HAI
79 CHAPTER 68
80 CHAPTER 69
81 CHAPTER 70
82 CHAPTER 71
83 CHAPTER 72
84 CHAPTER 73
85 CHAPTER 74
86 CHAPTER 75
87 CHAPTER 76
88 CHAPTER 77
89 CHAPTER 78
90 HELLO!!
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Arthur Sean Anderson POV
2
Rania Anindita POV
3
CHAPTER 01
4
CHAPTER 02
5
CHAPTER 03
6
CHAPTER 04
7
CHAPTER 05
8
CHAPTER 06
9
CHAPTER 07
10
CHAPTER 08
11
CHAPTER 09
12
CHAPTER 10
13
CHAPTER 11
14
CHAPTER 12
15
CHAPTER 13
16
CHAPTER 14
17
CHAPTER 15
18
CHAPTER 16
19
CHAPTER 17
20
MASA LALU RANIA PART 1
21
MASA LALU RANIA PART 2
22
TIDAK ADA KEADILAN DI SEKOLAH
23
CHAPTER 18
24
CHAPTER 19
25
CHAPTER 20
26
CHAPTER 21
27
CHAPTER 22
28
CHAPTER 23
29
CHAPTER 24
30
CHAPTER 25
31
CHAPTER 26
32
CHAPTER 27
33
CHAPTER 28
34
CHAPTER 29
35
CHAPTER 30
36
CHAPTER 31
37
CHAPTER 32
38
CHAPTER 33
39
CHAPTER 34
40
CHAPTER 35
41
CHAPTER 36
42
CHAPTER 37
43
CHAPTER 38
44
CHAPTER 39
45
CHAPTER 40
46
CHAPTER 41
47
CHAPTER 42
48
CHAPTER 43
49
CHAPTER 44
50
CHAPTER 45
51
CHAPTER 46
52
CHAPTER 47
53
CHAPTER 48
54
CHAPTER 49
55
CHAPTER 50
56
CHAPTER 51
57
CHAPTER 52
58
CHAPTER 53
59
CHAPTER 54
60
CHAPTER 55
61
CHAPTER 56
62
CHAPTER 57
63
BUKAN UPDATE
64
CHAPTER 58
65
CHAPTER 59
66
CHAPTER 60
67
CHAPTER 61
68
CHAPTER 62
69
CHAPTER 63
70
CHAPTER 64
71
CHAPTER 65
72
CHAPTER 66
73
VISUAL CAST part 01
74
CHAPTER SPECIAL -Story Of High School
75
CHAPTER SPECIAL - Story Of High School
76
LAST CHAPTER SPECIAL
77
CHAPTER 67
78
HAI HAI
79
CHAPTER 68
80
CHAPTER 69
81
CHAPTER 70
82
CHAPTER 71
83
CHAPTER 72
84
CHAPTER 73
85
CHAPTER 74
86
CHAPTER 75
87
CHAPTER 76
88
CHAPTER 77
89
CHAPTER 78
90
HELLO!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!