Hari ini adalah hari pengumuman SNMPTN yang Rania jalani tempo hari, ia menatap layar laptopnya dengan jantung yang berdegub sangat kencang. Rania tidak sabar melihat hasil kerja kerasnya, apakah ia akan berhasil atau tidak. Yang pasti Rania berharap dirinya akan berhasil.
Rania mengeklik halaman web tersebut lalu segera menutup mata, ia menghitung mundur 3..2..1.. Perlahan ia membuka mata, netranya melebar melihat nama Rania Anindita berada di peringkat satu. Gadis itu terharu sampai menangis, ia berhasil masuk jurusan psikologi, dirinya akan bersungguh-sungguh belajar dan lulus dengan IPK yang tinggi.
Rania langsung berlari menghampiri ibunya yang baru saja pulang bekerja, ia memeluknya sangat erat sampai membuat ibunya sesak.
"Ada apa nak? Kenapa kamu bahagia sekali?" tanya Dewi, ibu Rania.
"Mah, Rania lulus! Rania berhasil masuk universitas itu" ucapnya gembira.
Sang ibu menangis lalu ia memeluk putrinya, ia menangis bahagia dan gadis itu pun ikut menangis.
"Mamah tahu kamu pasti lulus, anak mamah sangat pintar" ucap Dewi.
"Rania pasti akan menjadi orang sukses mah, jadi mamah gak perlu capek-capek kerja lagi" ucap Rania, ibunya menangis lagi dan Rania segera memeluknya.
⚛⚛⚛⚛⚛⚛⚛
Hari ini adalah hari yang di nanti-nantikan, yaitu hari orientasi kuliah. Rania akan bertemu banyak teman dan belajar dengan nyaman, selama satu tahun ia selalu menemui psikiater untuk mendapatkan trauma healing.
Gadis cantik itu menarik napas panjang dan membuangnya perlahan sebelum ia masuk ke gerbang universitas impiannya, kamu pasti bisa, kamu akan baik-baik saja, ucap Rania dalam hati. Itu adalah mantra penyemangat yang selalu ia ucapkan selama tiga tahun terakhir.
Ia masuk dan segera menghampiri meja panitia untuk mengambil tanda pengenal sementaranya selama orientasi, ia terkagum-kagum pada kampusnya, rasanya seperti mimpi bisa sekolah disini.
"Selamat pagi kak, saya Rania Anindita" ucapnya di meja panitia.
Ada dua mahasiswi cantik yang menjadi panitia dan ada dua mahasiswa tampan juga, mereka memandang seperti ingin menerkam saja, seolah-olah Rania adalah mangsa.
"Nih!" ucap seorang mahasiswi cantik memberikan tanda pengenal pada Rania.
"Makasih kak" ucap Rania dan segera bergabung dengan maba lainnya.
Namun sebuah bisikan menghentikan langkah Rania.
"Wooww, gebetan baru. Gila ya mahasiswa baru tahun ini, cihuy-cihuy" bisik seorang mahasiswa tampan tadi namun masih bisa di dengar oleh Rania.
"Lo gak lihat pergelangan tanganya tadi? Tu cewek pasti bermasalah. Mending di jadiin mangsa selanjutnya, kampus kita gak butuh orang kayak dia" bisik mahasisiwi cantik itu.
Wajah Rania sudah pucat mendengar bisikan para seniornya tadi, ia menarik napas dalam dan meyakinkan dirinya bahwa semua akan baik-baik saja. Semua pasti baik-baik saja, batinnya.
Rania bergegas mencari dua sahabatnya yang juga diterima di universitas ini, tidak seperti Rania. Dua sahabatnya itu orang yang mampu untuk masuk ke universitas itu. Alasan mereka mendaftar di kampus ini adalah karena Rania.
Mereka telah berjanji akan tetap bersama Rania dan menjaga gadis itu.
Rania celingukkan mencari dua sahabatnya itu, ia melihat jam di handphonenya. Sebentar lagi orientasi akan dimulai, ia tidak boleh terlambat karena ini adalah hari pertamanya, terlebih lagi dia adalah penerima beasiswa.
Saat Rania hendak pergi tiba-tiba seseorang menutup matanya.
"Coba tebak, siapa aku??" ucap seorang gadis.
"Bella, aku tau ini kamu" ucap Rania. Gadis itu pun melepaskan tanganya dari mata Rania.
"Kok lo tahu sih, pura-pura gak tahu kek!" ucap Bella cemberut.
"Udah, yok kita ke aula wahai wanita-wanita rempong ku yang ku sayangi" ucap sahabat Rania yang bernama Bagas. Oh iya, Bagas dan Bella adalah sepasang kekasih.
Bagas pun merangkul dua gadis itu menuju aula, persahabatan mereka sudah dimulai sejak mereka kelas sepuluh. Bagas dan Bella selalu menjaga Rania, mereka lah yang selalu ada untuk Rania. Namun mereka sangat sedih karena tidak bisa menghentikan penderitaan yang dialami oleh Rania.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Setelah kurang lebih satu jam lamanya mendengarkan kata sambutan dan lainnya, mereka pun telah bubar dan kini sedang menjalankan perintah yang diberikan oleh para senior.
Semua yang diperintahkan cukup normal, seperti menulis surat cinta, meminta tanda tangan para senior. Namun tanda tangan yang diminta adalah tanda tangan para senior tahun ketiga yang rata-rata sangat susah didekati.
Jika mereka gagal mendapat tanda tangan dari salah satu senior itu, hal yang berat akan mereka dapatkan sebagai hukuman.
Rania telah lelah berkeliling mencari para senior tahun ketiga, saat ia sedang duduk dibawah pohon, empat pria tampan menghampirinya.
Keempat pria tampan itu adalah kelompok yang sangat populer di kampus mereka, bahkan mahasiswa universitas-universitas lain juga mengenal empat pria tampan ini.
Mereka bernama Arthur Sean Anderson, pria yang dirumorkan seorang GAY, Edward Frans Adam, pria tampan dan pendiam, Robby Samuel, pria tampan lainnya, ia terkenal akan sifat playboynya, dan yang terakhir Roy Christian, pria yang sangat mengagumi wanita cantik.
"Butuh tanda tangan kita?" tanya Robby, Rania langsung berdiri karena terkejut.
"Kakak mahasiswa tahun ketiga?" tanya Rania.
"Lo gak tau kita ini siapa?" tanya Robby, dan Rania menggelengkan kepalanya hati-hati.
"Wahh, baru kali ini ada maba yang gak tahu kita. Emangnya lo gak cari tahu dulu tentang ni kampus?" tanyanya lagi. Sepertinya pria ini tipe orang yang banyak bicara.
"Aku gak perlu cari tahu tentang kampus ini, karena universitas ini sudah terkenal" jawab Rania seadanya.
Edward tampak menahan senyumnya saat mendengar jawaban polos Rania, pria itu tampan, tinggi dan juga sepertinya pendiam.
"Kita ngapain sih disini? Buang-buang waktu tau gak!" ucap Arthur. Ia terlihat kesal sekali, namun pria itu sangat tampan, seksi, tinggi, dan memiliki sorot mata yang tajam tekesan menakutkan. Pria itu memiliki tahi lalat di bawah ujung matanya.
Mereka hendak pergi namun segera ditahan oleh Rania.
"Kak tunggu, aku boleh minta tanda tangan salah satu dari kakak?" ucap Rania hati-hati.
"Boleh! Tapi ada syaratnya," ucap Robby. Rania hanya diam menunggu syarat apa yang akan pria itu minta.
"Cium gue!" ucapnya, membuat Rania kaget. Bahkan teman-temannya juga kaget, ternyata pria ini tidak hanya banyak bicara namun juga genit.
"Woi, jangan langsung to the poin gitu dong" ucap Roy.
"Maaf kak, aku cari kating yang lain aja" ucap Rania, saat hendak pergi Arthur menahan Rania.
"Gue bakal kasih tanda tangan, dengan syarat lo jadi kacung gue selama makan siang" ucapnya.
Dua orang pria lainnya hanya tertawa mendengar syarat dari Arthur.
"Gue gak tahan sama sifat kalian yang kekanak-kanakan gini" ucap Edward dan hanya di balas senyuman oleh teman-temannya.
"Oke kak, aku setuju" ucap Rania.
"Woow good!!" seru Robby.
Mereka berempat pun menuju ke kantin yang berada di fakultas manajemen dan bisnis diikuti oleh Rania dibelakang.
Namun di kejauhan tampak tiga orang wanita cantik yang sedari tadi memperhatikan percakapan antara Rania dan empat pria tampan tadi. Raut kesal terpancar dari seorang wanita saat Arthur menahan tangan Rania saat gadis itu hendak pergi.
"Tu cewek cari mati ya? Berani-beraninya dia deketin my baby Arthur" ucap wanita itu.
"Enaknya di apain nih Jess biar dia kapok?" ucap temannya.
"Kasih pelajaran, kayak yang udah-udah" ucap wanita itu dengan senyum liciknya.
Tiga wanita ini dikenal dengan Jessica squad, mereka adalah kelompok cewek-cewek kaya dan modis. Jessica squad adalah kelompok yang paling di takuti oleh mahasiswi-mahasiswi di kampus ini, mereka bisa melakukan apa saja untuk menyingkirkan para pesaingnya.
Anggotanya terdiri dari tiga orang, yaitu Jessica Anastasya, wanita cantik, seksi, kaya, dan juga ia sudah lama mengejar Arthur, Rachel Malika, cantik, Sisi Ivanka, cantik. Mereka adalah tiga wanita cantik namun berkepribadian kejam.
Itu semua di karenakan Jessica mempunyai kuasa di kampus itu, korban mereka kebanyakan dari kaum penerima beasiswa. Mereka merasa orang-orang yang miskin tidak pantas berada di satu tempat yang sama dengan mereka.
*
*
*
Dikantin Rania benar-benar diperlakukan seperti budak, namun anehnya orang-orang yang berada di kantin tampak biasa saja melihat seseorang yang sedang ditindas.
Mereka seolah-olah menganggap bahwa hal yang sedang mereka lihat sebagai hal yang wajar di kampus ini.
"Kak maaf, aku gak bisa makan lagi" ucap Rania pelan.
Ia sedari tadi dipaksa menghabiskan makanan yang sudah dipesan namun tidak dimakan sama sekali, mereka benar-benar keterlaluan pada gadis itu.
"Pantes aja badan lo kurus kering kayak gitu, baru makan dua piring aja udah kekenyangan" celetuk Arthur.
"Habisin! Masih ada dua piring lagi, abis itu baru gue kasih tanda tangan" lanjut Arthur.
Rania menarik napas panjang untuk menahan air matanya agar tidak keluar, dengan tangan yang bergetar ia mengambil sesuap nasi. Namun saat ia hendak memakannya Edward yang sedari tadi diam tiba-tiba mengambil sendok yang dipegang Rania.
Arthur menatap kesal pada Edward, pria ini biasanya tidak pernah peduli pada apapun yang dirinya lakukan. Namun sekarang ia tiba-tiba ikut campur permainan Arthur.
"Thur, biasanya lo gak tertarik berurusan sama cewek" ucap Edward.
"Gue cuma mau sedikit bersenang-senang" ucap Arthur.
Edward mengambil buku yang ada di meja, ia lalu memberikan tanda tangannya pada Rania dan menyuruh gadis itu untuk segera pergi. Tanpa menunggu lama Rania pun pergi meninggalkan kantin.
Ia berlari menuju toilet, sesampainya di toilet ia mencuci muka dan setitik air mata pun keluar dari matanya.
Tiba-tiba ia teringat dengan masa SMA nya, sungguh ia tidak ingin kejadian itu kembali terulang di kehidupan kampusnya. Saat ia hendak keluar dari kamar mandi tiga wanita cantik yang disebut Jessica squad menghadang pintu keluar.
Rania melangkah mundur karena ketakutan.
"Mau kemana? Kenapa gak main dulu sama kita disini?" ucap Jessica.
Rania menggelengkan kepalanya, "Ada apa kak? Kakak mau apa?" tanya Rania.
Jessica memberi kode kepada Sisi untuk menunggu diluar agar orang-orang tidak ada yang masuk ke toilet selagi dirinya bersenang-senang.
(Bersambung.. ❤❤)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Sept September
3 like mendarat syantiekkkkkk
2020-09-15
0
Li Na
like
next
2020-06-28
0