BAB 18

" Mas Ken.. Eshh..Ahh..."

Samar-samar Zaskia mendengar suara seorang wanita saat hendak memasuki kamarnya. Wanita itu berhenti sejenak didepan pintu seraya memastikan pendengarannya.

" Iya mas.. Eumph.. "

Netranya membeliak saat menyadari suara itu benar-benar nyata, apalagi suara wanita di dalam sana juga memanggil nama suaminya.

Jantung Zaskia berdebar tak karuan, perlahan ia memutar gagang pintu.

" Mas Kendra?! "

Zaskia berteriak histeris, dirinya terperanjat saat melihat suaminya tanpa busana sedang mengungkung seorang wanita dibawahnya.

Kedua pasangan itupun terkejut melihat kedatangan Zaskia. Mereka segera mengakhiri kegiatan panasnya dan bergegas mengenakan pakaian.

" Mas Ken? Kenapa kau tega melakukan hal menjijikkan seperti itu? Kenapa kau mengkhianatiku! " teriak Zaskia kembali dengan airmata yang menggenangi wajahnya.

Kendra berdiri dan menatap dalam pada istrinya, ia memberi isyarat pada wanita yang bersamanya agar mendekat padanya. Keduanya saling menautkan tangan dan pergi begitu saja tanpa mendengarkan teriakan Zaskia.

" Mas Kendra, tunggu! " teriakan Zaskia sama sekali tak dianggap.

" Mas Kendra...Mas Kendra!"

" Mas Kendra?! "

Zaskia langsung terbangun dari tidurnya, wanita itu memegangi jantungnya yang seakan hampir berhenti berdetak.

" Huh..ternyata hanya mimpi. " gumamnya lega, tetapi mimpi itu seolah benar-benar nyata.

Pikiran Zaskia menerawang, ia teringat jika semalam suaminya mungkin telah menunaikan malam pertamanya bersama Tania. Entah mengapa, hatinya seolah tersayat membayangkan hal itu. Mungkin saja, itu yang membuatnya sampai terbawa ke alam mimpi. Tanpa terasa airmatanyapun bergulir membasahi kedua pipi cantiknya.

" Sebenarnya aku tidak ikhlas jika kau menyentuh wanita lain. Tapi apa boleh buat, orangtuamu memaksaku untuk melakukan hal itu. " gumamnya menangis tergugu.

Tok..Tok..Tok..

Suara ketukan pintu membuat Zaskia segera menghapus airmatanya. Ia berjalan mendekati pintu untuk melihat siapa yang ada diluar sana.

" Tania? Kau sudah pulang? " tanyanya heran melihat gadis itu telah berada dihadapannya sekarang.

" Iya, Nona. Saya sudah kembali. Kebetulan Tuan Kendra langsung ke kantor tadi karena ada meeting dengan kliennya pagi ini. Bibi meminta saya memanggil anda untuk sarapan pagi. Apa Nona baik-baik saja? " Tania memperhatikan netra Zaskia yang sedikit memerah.

" Oh iya. Aku tidak apa-apa. Aku tadi ketiduran sehabis subuh. " jawabnya mengelak.

" Ya sudah. Kalau begitu saya permisi, Nona. "

Tania hendak kembali ke dapur, tetapi baru beberapa langkah dirinya berjalan, Zaskia kembali memanggilnya.

" Tania? Bisakah kita bicara sebentar di dalam? "

Taniapun berbalik menghampiri majikannya. Hatinya jadi gusar, ia takut Zaskia akan menanyakan masalah hubungannya dengan Tuan Kendra.

" Astaga..Apa aku bisa menjelaskan tentang yang begituan? " batinnya gelisah.

Keduanya kini duduk saling berhadapan. Zaskia memperhatikan Tania dari atas kebawah secara intens hingga membuat gadis itu gugup dan tak berani mengangkat wajahnya.

Sebuah senyum terukir di bibir Zaskia setelah meyakini apa yang dilihatnya.

" Untung saja Kendra tidak meninggalkan jejak kepemilikan di tubuh Tania. " batinnya lega. Ia takut suaminya bermain-main di tubuh Tania.

" Nona? Ada apa ya? " Tania memberanikan diri bertanya sebab ia cukup risih dipandang seperti barusan.

" Eeumm.. Bagaimana? Apa semalam kalian sudah melakukannya? "

Wajah Tania memerah karena malu. Ternyata dugaannya benar, majikan wanitanya akan menanyakan hal yang sevulgar itu.

" I,,iya sudah, Nona. " jawab Tania gugup. Ia terpaksa berbohong seperti apa yang diperintahkan oleh Tuan Kendra.

" Apa kau tidak sedang berbohong?" Zaskia mencari kebenaran lewat netra gadis itu. Entah mengapa, ia merasa Tania sedang berbohong saat ini.

Tania tak berani mengangkat wajahnya, dirinya memang tidak terbiasa berbohong. Iapun menjelaskan apa yang Kendra sampaikan tadi sebelum berangkat ke kantor.

" Tu,,tuan mencium bibir saya pada awalnya. Lama-lama dia mulai menggerayangi dan melepaskan pakaian yang melekat ditubuh saya. Dan setelah itu.."

" Sudah..sudah kau tidak perlu menceritakan sedetail itu. Aku hanya bertanya apa kalian sudah melakukan hubungan suami istri? " Suara Zaskia mulai meninggi, jujur dirinya merasa panas mendengar apa yang disampaikan Tania barusan.

" Iya, sudah Nona. " Tania mengulangi jawabannya sesantai mungkin agar Zaskia percaya padanya.

" Ya sudah kalau begitu kau boleh pergi. " usir Zaskia sedikit kesal.

" Permisi, Nona. "

Tania berlari meninggalkan kamar Zaskia, ia takut Zaskia akan memanggil dan bertanya lebih jauh lagi. Ia tahu sepertinya Zaskia tengah cemburu kepadanya.

Zaskia memperhatikan kepergian Tania, ia merasa aneh melihat gadis itu biasa saja waktu berlari keluar dari kamarnya.

" Aku masih belum percaya sepenuhnya pada Tania. Jika dia memang telah kehilangan mahkotanya tentu dia akan mengalami kesulitan berjalan saat ini. " batinnya berpikir keras.

Bersambung.....

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini. Kasih like koment rate n vote seikhlasnya buat karya terbaruku. Makasih sebelumnya🤗

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***