BAB 12

Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, Zaskia nampak begitu bahagia. Sesekali ia bergelayut manja di lengan kekar Kendra bahkan memeluk pinggang suaminya yang tengah menyetir.

Beban pikirannya kini telah menemukan titik terang, Tania adalah kunci untuk semua persoalannya. Setelah ini Kendra tidak akan bisa mengelak lagi sebab semua persyaratan yang diminta pria itu ada pada Tania. Ia sengaja belum menceritakan semua pada Kendra, dia akan menceritakan setelah Pak Bayu pulang dari rumah sakit.

" Kau kenapa? " Kendra melirik sang istri yang saat ini memeluk pinggangnya sambil tersenyum bahagia. Meskipun heran, tetapi sikap Zaskia sukses membuat hati Kendra menghangat. Ia merindukan sosok Zaskia yang manja dan periang.

Zaskia mendongakkan wajah hingga netranya bertemu dengan netra suaminya.

" Aku tidak kenapa-napa. Apa salahnya memeluk suami sendiri. " jawabnya enteng. Jika tidak sedang menyetir, Kendra pasti sudah mengecup bibir Zaskia yang selalu menjadi candu baginya.

***

Keduanya tiba dirumah sakit.

Kondisi Pak Bayu sudah membaik dan kini telah bersiap untuk pulang setelah mengurus semua administrasi. Ia juga lelah, punggungnya terasa kaku setelah beberapa hari pura-pura sakit dan rebahan diatas brankar. Tetapi, semua usahanya terbayarkan ketika kini sang menantu mau untuk merencanakan program kehamilan.

Pak Bayu dan Bu Santi begitu senang melihat anak dan menantunya datang menjemput. Terutama Bu Santi, ia langsung berhambur memeluk Zaskia, bulir bening tanpa sengaja meluncur dari kedua pelupuk matanya.

" Terima kasih, Nak. Akhirnya kau bersedia mengabulkan keinginan kami. Dan, maafkan sikap Mama kemarin. Mama benar-benar menyesal, Mama hanya ingin punya cucu. "

DEG...

Jatung Zaskia seakan tercubit merasakan pelukan dan sikap tulus dari ibu mertuanya. Ia merasa bersalah karena harus menipu kedua mertuanya. Tapi mau bagaimana lagi? Dirinyapun tak bisa mengabaikan cita-cita yang dirintisnya sejak kecil.

" Sama-sama, Ma. Dan, terima kasih juga karena telah bersabar menunggu kerasnya hati menantumu ini. Doakan saja, semoga Zaskia bisa hamil secepatnya. " Zaskia membalas pelukan ibu mertuanya.

Suasana haru menyelimuti ruangan tersebut. Lagi-lagi hati Kendra kembali menghangat melihat interaksi Mama dan istrinya. Ada secercah harapan dalam hatinya bahwa apa yang dikatakan Zaskia benar-benar murni dari hati sang istri.

Merekapun kembali ke kediaman Kendra. Rencananya besok pagi Pak Bayu dan Bu Santi akan kembali ke Bandung. Malam ini keempatnya tengah bercengkrama diruang keluarga sebelum pulang besok.

" Ya sudah, ini sudah malam lebih baik kalian cepat tidur dan jangan lupa buat cucu untuk kami. " goda Bu Santi ketika melihat jam telah menunjukkan pukul sebelas malam.

Tanpa menunggu lama, Kendra menarik tangan istrinya dan berniat membawa wanitanya ke kamar.

" Siap, Ma. Malam ini aku pasti akan menanamkan bibit paling unggul di perut istriku. Aku akan membuatkan cucu yang cantik dan tampan untuk kalian berdua. " ucap Kendra melirik pada sang istri yang kini tengah merona.

" Kau ini bisa saja." balas Zaskia mencubit pinggang sang suami.

Bu Santi dan Pak Bayu terkekeh melihat tingkah anak dan menantunya. Mereka bersyukur menyaksikan rumah tangga anak menantunya yang begitu harmonis.

Bu Santipun langsung mengusir mereka agar segera naik ke kamarnya.

***

Kendra sudah tak tahan lagi setelah beberapa hari tidak menyentuh istrinya. Apalagi sikap Zaskia seharian ini sukses membuat gairah Kendra semakin meningkat.

Saat baru memasuki pintu kamar, Kendra langsung menghimpit Zaskia ke dinding dan ******* bibir yang sudah cukup lama tidak ia sentuh. Tangannyapun dengan tak sabar hendak menurunkan resleting dress yang dikenakan istrinya.

Namun, niatnya tertahan saat tangan Zaskia tiba-tiba menghentikan aksinya.

" Sayang, aku sudah mendapatkan wanita seperti keinginanmu. Sekarang tidak ada alasan lagi bagimu untuk menolak. "

Ucapan Zaskia sontak membuat gairah Kendra menguap begitu saja. Ia pikir Zaskia telah berubah pikiran, tetapi ternyata istrinya justru semakin menjadi-jadi.

" Siapa lagi? " tanya Kendra ketus. Ia mencoba menahan amarah.

" Tania. Dia mau menjadi pengandung benihmu. " jawab Zaskia tanpa rasa bersalah.

Tangan Kendra mengepal erat saat tahu siapa wanita yang mau menjadi wanita bayarannya.

" Anak itu! " gumamnya kesal.

Kendra langsung keluar dari kamarnya dengan berapi-api. Zaskia ikut panik melihat kemarahan Kendra. Ia segera menyusul suaminya yang kemungkinan akan melabrak Tania.

Bersambung..

Maaf Author up dikit karena benar-benar sibuk hari ini. Makasih buat semuanya yang tetap setia mensupport. Dukungan kalian semangat author untuk terus berkarya😍