BAB 9

" Sayang, Kau ini apa-apaan? Kenapa mendandaniku seperti ini? "

Kendra merasa aneh dengan penampilannya lantaran Zaskia mendandaninya layaknya pria cupu.

" Sudah kau diam saja. Hari ini kau akan bertemu dengan wanita itu. Aku tidak mau dia malah menggodamu saat menyadari betapa tampannya suamiku. " ungkap Zaskia memberengkut kesal membayangkan wanita itu menggoda suaminya.

" Cck.. Kau tidak suka wanita lain menggodaku tapi kau malah menyuruhku bercinta dengan wanita lain. " gerutu Kendra kesal. Ia melepaskan kaca mata tebal dan memperbaiki penampilannya seperti biasa.

" Walaupun kau mendandaniku culun begitu tetap saja dia pasti tergoda saat berada dalam kungkunganku. " bisik Kendra di telinga Zaskia sambil berlalu pergi, ia ingin membuat istrinya semakin kesal.

" Kendra, tunggu! " ia segera menyusul sang suami.

Ia harus tetap mengawasi pertemuan kedua orang itu nantinya, meskipun tidak secara langsung. Zaskia tidak mungkin menampakkan diri didepan umum. Dia penyanyi terkenal, pasti semua orang akan mengenalinya.

***

Kendra dan Zaskia telah tiba di Bougenville restaurant. Zaskia hanya akan menunggu Kendra di mobil saja, tetapi ia meminta supir pribadi mereka untuk ikut masuk bersama Kendra.

" Awas ya jangan kecentilan. " ancamnya pada sang suami sebelum pria itu memasuki restoran.

" Tergantung. Apa wanita itu menarik atau tidak untukku. " jawab Kendra sekenanya. Ia tak ingin terlalu diatur oleh Zaskia.

" Ken? Apa kau marah karena hal ini? " jujur saja Zaskia merasakan perubahan sikap Kendra dari kemarin. Pria itu terlihat dingin dan selalu berbicara dengan ketus padanya.

" Seharusnya kau sudah tahu jawabannya. "

Kendra langsung keluar dari dalam mobil. Ia enggan berdebat dengan sang istri. Menurutnya pertanyaan Zaskia sangatlah bodoh, tetapi dirinya lebih bodoh karena mau menuruti keinginan Zaskia. Cintanya pada wanita itu membuatnya ikut kehilangan akal sehatnya.

Zaskia menghela nafas kasar, dia akui dirinya tipe wanita yang pencemburu. Dari dulu ia tak suka Kendra didekati wanita lain. Bahkan, ia sempat bertengkar seorang wanita demi memperebutkan Kendra sebelum akhirnya mereka menikah.

" Hanya kali ini saja. Setelah itu, kau tetaplah hanya milikku seorang ." gumamnya kesal.

***

Kendra memasuki salah satu ruangan VVIP yang telah ia sewa untuk bertemu dengan wanita bayaran Zaskia. Didalam sana ternyata wanita tersebut telah menunggunya.

Wanita itu menatap Kendra dengan penuh rasa takjub. Pria itu sangatlah tampan, badannya kekar dan yang pasti dia orang yang kaya raya.

" Bodoh sekali istrinya. Bagaimana bisa dia tidak mau punya anak dari lelaki setampan ini. " batin wanita itu menatap Kendra tanpa berkedip.

" Kau sudah lama menunggu? " tanya Kendra tanpa menoleh lawan bicaranya. Hanya melirik sekilas, ia sudah tidak respek pada wanita itu. Dari dulu dirinya tidak suka wanita yang berpenampilan seksi dan terbuka.

" Eum.. tidak. Aku juga baru saja tiba. Vira. " ia mengulurkan tangan untuk memperkenalkan diri, tetapi Kendra sama sekali tak memperdulikannya.

" Sombong sekali pria ini. Tapi yang seperti ini justru semakin menantang bagiku. " batinnya bersemangat, meskipun ia malu karena sama sekali tak dianggap.

" Kita to the point saja. Apakah istriku sudah memberitahu tugasmu sebenarnya? " Kendra tak ingin berbasa-basi.

" Iya. Dia memintaku untuk mengandung anak darimu. Jadi bagaimana? Kapan kita akan memulainya? " tanya wanita itu dengan tatapan menggoda.

Ia sengaja membusungkan dada untuk menunjukkan aset miliknya yang terbuka dan seakan berlomba untuk keluar dari wadahnya. Ia sudah tak sabar merasakan pelukan dari tubuh kekar pria tampan didepannya.

Pak Sopir sampai ingin ngiler rasanya, ia yang sedang berdiri seperti ketiban durian rontok. Ingin sekali dia *******-***** dua gunung kembar yang sudah seperti buah semangka.

Kendra menatap wanita itu dengan sorot matanya yang tajam.

" Are you still virgin? "

Pertanyaan pria itu cukup mengagetkan wanita di depannya. Sebenarnya ia takut melihat tatapan Kendra, tetapi dirinya berusaha bersikap normal.

" Apa itu penting? Common baby. Di zaman sekarang sulit menemukan wanita yang masih virgin. Ayolah.. kau tidak perlu khawatir. Permainanku pasti akan membuatmu puas nanti." bujuk Vira.

" Perjanjian kita batal. Ini uang untuk ongkos transportmu datang kemari. " Kendra langsung berdiri dan melemparkan beberapa lembar uang merah.

Vira hanya bisa pasrah, dari awal dia sadar pria itu sama sekali tidak tertarik padanya.

***

" Bagaimana? Apa kalian sudah sepakat? " tanya Zaskia begitu antusias. Pikirnya sekarang, lebih cepat lebih baik supaya semua lebih cepat beres.

" Kesepakatan batal. Aku tidak mau meniduri wanita bekas pria lain." jawab Kendra ketus.

" What? Tapi Ken, waktu kita tidak

banyak. Bagaimana caranya aku mendapatkan wanita yang masih virgin. Oh ayolah..sekali celup semua beres Ken. " Zaskia membujuk sang suami. Ia tak menyangka jika kini Kendra menatapnya dengan begitu tajam.

" Bagaimanapun aku tidak mau meniduri sembarang wanita apalagi ini berkaitan dengan calon anakku. Aku tetap harus mempertimbangkan bibit, bebet dan bobotnya karena dia akan mengandung keturunan Ardiansyah. Dia harus berasal dari keluarga baik. " tegas Kendra.

" Tapi mana ada yang seperti itu wanita baik, masih virgin mau menjadi wanita bayaran? " protes Zaskia.

" Pokoknya aku tidak mau tahu. Ayo jalan, Pak. " tegas Kendra tetap pada pendiriannya. Sebuah senyum tipis terukir di wajahnya, semoga setelah istrinya pusing wanita itu akan menyerah dan mengikuti kemauannya.

Bersambung...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***